Share

394. Dua Pendekar Hitam dan Serangan Siluman Kembar

Wintara dan Nilasari kembali melayangkan sisik-sisik mereka yang kemudian berubah menjadi pasukan siluman ular. Siluman-siluman itu dengan cepat menaiki rantai dan menyerang Tarusbawa dengan tombak dan susuk mereka.

“Kakang, tolong aku,” ujar Nilasari dengan mata yang mulai menangis, “aku tidak ingin kembali disegel ke dalam lubang itu lagi untuk kedua kalinya. Selamatkan aku, Kakang.”

“Tenanglah, Nilasari.” Wintara memutar ekornya hingga menciptakan angin kencang yang langsung berembus ke arah Tarusbawa. Beberapa pasukan silumannya terjatuh ke pepohonan. Tak lama setelahnya, ia kembali melayangkan serangan tombak dari mulutnya. Akan tetapi, tombak perak Tarusbawa kembali berhasil menghadang serangannya.

“Terkutuk!” geram Wintara, “meski kami sudah bertambah kuat berkali-kali lebih kuat, tapi sepertinya kami masih berada di bawahmu, Tarusbawa! Aku tidak akan mengulangi kesalahan yang sama seperti yang pernah aku lakukan lima puluh tahun lalu!”

“Kakang,” rengek Nilasari seraya terus me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status