Share

393. Dua Pendekar Hitam dan Serangan Siluman Kembar

“Nilasari!” Wintara dengan cepat mendorong Nilasari ke belakang di saat dua rantai putih itu melesat untuk menangkap keduanya.

Wintara memanggil tombak hitamnya dengan segera, menepis serangan dua rantai dengan gerakan cepat bersamaan dengan tubuh yang bergerak ke belakang.

“Kakang,” ujar Nilasari ketika Wintara berhenti di dekatnya, “dia … benar-benar Tarusbawa, Kakang. Aku bisa merasakan hawa keberadaannya.”

“Kau benar, Nilasari.” Wintara mengepalkan tangan erat-erat, memutar tombaknya beberapa kali di mana satu tangannya memegang kendi berisi racun kalong setan.

Tarusbawa mengentak tubuh kuat-kuat, melesat cepat ke arah Wintara dan Nilasari dengan dua rantai putih yang kembali menyerang kedua siluman itu. Terjadi kejar-mengejar dan tumbukan serangan untuk sementara waktu. Dari kejauhan, mereka seperti tiga bayangan hitam yang bergerak sangat cepat di dahan-dahan pohon.

Wintara dan Nilasari mundur sejauh beberapa tombak di saat menghindar dan menepis seragan dua rantai putih denga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status