Share

373. Dua Pendekar Hitam dan Serangan Siluman Kembar

Brajawesi memanggil kapak merahnya dengan segera. Senjata itu bergetar beberapa kali dan nyaris lepas dari genggaman. Pendekar bertanduk kerbau itu mendengkus kesal, lalu dengan cepat melepas kapak merahnya yang langsung melesat cepat.

“Apa kau akan kembali menghinaku dengan cara curangmu, Tarusbawa?” Brajawesi memelotot tajam, mengepalkan tangan kuat-kuat.

Kapak merah itu berputar-putar di sekeliling pasukannya beberapa kali, meluncur ke atas, lalu bergerak ke sebuah arah. Brajawesi menoleh pada pasukannya, kemudian berkata, “Teruskan perjalanan kalian. Kita harus bisa mencapai Jaya Tonggoh sebelum malam menjelang.”

Pemimpin pasukan segera memberi tanda untuk mempercepat langkah kaki, sedang Brajawesi melesat cepat menuju kapak merahnya bergerak.

“Aku tidak akan jatuh dalam rencana licikmu untuk kedua kalinya, Tarusbawa!” Brajawesi berdecak, menghimpun kekuatan di kedua tangan, kemudian melesatkan serangan ke berbagai arah dengan membabi buta. Kekuatannya lumayan terkuras karena sera
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status