Share

265. Dua Pendekar Hitam dan Serangan Siluman Kembar

Para warga kembali ke Jaya Tonggoh saat matahari sudah hampir tiba di ufuk barat. Lembayung senja menjadi saksi bagaimana jerit tangis warga ketika menyaksikan rumah-rumah mereka hancur dan rata dengan tanah. Malam akhirnya tiba, tetapi mereka belum juga beranjak dari sisa-sisa puing bangunan.

Warga dikumpulkan di tanah lapang oleh para pendekar. Lampu-lampu obor menerangi di setiap sisi wilayah perkampungan. Gagah dan megahnya Jaya Tonggoh lenyap dalam hitungan jam, meninggalkan kehancuran dan kepedihan bagi para penghuninya.

Para warga tampak berbaris saat menerima hidangan yang dibagikan para pendekar. Mereka kembali duduk berkumpul bersama sanak keluarga, makan dalam diam. Ketakutan tampak jelas terpahat di wajah para penduduk, terlebih ketika mengingat bagaimana bentuk wujud siluman yang mendadak muncul tadi pagi. Muncul pertanyaan dalam benak mereka, mungkinkah dua siluman itu akan kembali menyerang?

“Kami pastikan kami akan melindungi kalian semua di sini. Hal yang harus kalian
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status