Share

248. Dua Pendekar Hitam dan Serangan Siluman Kembar

Limbur Kancana dan Sekar Sari mulai memasuki gua. Air terjun yang sempat terbagi dua kembali menyatu. Keduanya mengamati keadaan sekeliling dengan bantuan cahaya yang dipancarkan dari dua sinar yang memimpin jalan di depan.

Limbur Kancana dan Sekar Sari tiba di sebuah tanah lapang. Cahaya bulan yang terpampang di atas permukaan telaga mengalihkan perhatian mereka pada Lingga yang terbaring di sisi telaga. Dua cahaya itu memutari pemuda itu beberapa kali sebelum akhirnya berputar-putar di atas telaga.

“Lingga.”

“Kakang Lingga.”

Limbur Kancana dan Sekar Sari segera melompat ke sisi telaga, mengamati Lingga saksama. Limbur Kancana menepuk-nepuk pipi pemuda itu beberapa kali. Di saat yang sama, dua cahaya itu memutari mereka beberapa kali hingga akhirnya menghilang secara tiba-tiba.

“Kakang Lingga baik-baik saja, Kakang Guru. Sepertinya dia hanya kelelahan,” ujar Sekar Sari setelah meliha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status