Share

243. Dua Pendekar Hitam dan Serangan Siluman Kembar

Tarusbawa kembali terdorong ke belakang ketika gagal menahan gempuran serangan ekor Wintara dan Nilasari dari atas. Tubuhnya berguling-guling dan baru berhenti ketika ia menancapkan tombaknya dengan kuat ke tanah. Tetes darah tumpah dari dahi dan wajah.

Tarusbawa lagi-lagi terdorong ketika tak bisa menahan serangan ekor Wintara dan Nilasari. Saat akan membalas serangan, ia justru mendapat serangan tak terduga dari atas. Kedua kakinya seketika melesak ke dalam tanah meski serangan musuh masih bisa ditahan.

Wintara dan Nilasari menyerang Tarusbawa dari arah berlawanan dengan hujan tombak dan susuk. Tarusbawa menepis dengan kedua tangan meski beberapa serangan berhasil mendarat di tubuhnya. Bersama dengan luka dan darah yang kian menetes, pendekar berbaju putih itu terus menghadang serangan.

Tarusbawa membuat sebuah kubah pelindung di sekelilingnya. Serangan tombak dan susuk hitam dari Wintara dan Nilasari seketika terlempar ke sekeliling. Dua ekor siluman itu segera menerjang dari sisi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status