Share

228. Dua Pendekar Hitam dan Serangan Siluman Kembar

“Harusnya kami yang bertanya padamu, Kakang,” kata Sekar Sari dengan raut khawatir, mengamati Lingga yang sejak tadi bertingkah aneh.

Lingga mundur beberapa langkah, kembali mengawasi keadaan di depannya yang berupa tebing curam. Entah bagaimana dirinya bisa berada di tempat ini, padahal seingatnya ia sedang berada di sekitar rumah pria botak penjual ramuan obat.

“Apa yang terjadi denganku?” tanya Lingga, “bagaimana aku bisa berada di tempat ini?”

Malawati dan Sekar Sari menoleh satu sama lain untuk sesaat.

“Kau tiba-tiba saja berjalan ke tempat ini, Kakang. Kau bahkan mengabaikan panggilanku dan panggilan Malawati,” terang Sekar Sari, “kau seperti tengah ditarik sesuatu untuk sampai ke tempat ini. Untunglah aku dan Malawati bisa menghentikanmu tepat waktu.”

“Kakang, sepertinya kau membutuhkan istirahat. Wajahmu sedikit pucat dan kau terlihaat seperti orang yang kebingungan sejak tadi.” Malawati ikut berbicara.

“Itu benar, Kakang,” sahut Sekar Sari, “beristirahatlah sampai keadaanmu k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status