Suara riuh dari pertempuran terdengar jelas saat Guo Xiang melangkah ke halaman utama Perguruan Hantu Merah, tempat kediaman Tho Kui alias Setan Pedang. Cahaya matahari yang redup mulai tertutup debu tebal yang berputar di udara, membawa desiran angin kencang akibat energi sin-kang dan gin-kang dari Wu Changming dan Tho Kui."Pengkhianat itu tidak sabar untuk segera menjadi Ketua Perguruan Hantu Merah," pikir Guo Xiang dengan mata menyipit menembus debu yang beterbangan.Setan Pedang berdiri dengan postur tegak, matanya penuh kecewa dan marah, menghadap Wu Changming yang bersiap dengan kuda-kuda kokoh. "Pengkhianat! Tak pernah kusangka bahwa kau, Changming, adalah pengkhianat perguruan!" teriaknya. Tangan kanannya menangkis serangan Wu Changming, sementara tangan kirinya, yang memegang pedang, berusaha menebas kaki pengkhianat itu."Setan Tua! Jika saja kau mundur dan menyerahkan jabatan ketua padaku, aku takkan mengkhianatimu! Kau tak mampu memimpin perguruan yang hampir mati ini, pad
"Aku akan mengajarimu ilmu pedang itu, Guo Lyhiap! Apalagi permintaanmu ini juga atas permohonan Setan Mabuk untuk mengajarimu! tapi, aku ingin minta sedikit bantuan darimu, apa kamu bersedia melakukannya?" tanya Tho Kui."Apa ada yang bisa aku bantu, Master?" tanya Guo Xiang."Aku ingin minta bantuanmu menyelidiki munculnya Hantu Pendekar di Desa Hantu Merah ini! Aku sudah mengetahui kalau Hantu Pendekar ini adalah salah satu tokoh dunia persilatan yang sangat terkenal yang dijuluki Iblis Lembah Api! Dia selalu mengakui kalau Desa Hantu Merah adalah wilayahnya yang tidak boleh ditempati, padahal Iblis Lembah Api berasal dari Lembah Api! Aku ingin kamu mengusirnya atau berdamai dengannya apabila memungkinkan!" sahut Setan Pedang."Baiklah, aku akan berusaha membujuk Iblis Lembah Api tapi aku harap Master tidak mengingkari janji untuk mengajariku ilmu pedang yang bisa menghancurkan Kitab Iblis Neraka!" ujar Guo Xiang."Aku akan mengajarimu ilmu pedang itu! Aku juga ingin Kitab Iblis it
Desa Hantu Merah kembali menjadi ajang pertarungan antara dua pendekar hebat. Pertarungan terpaksa dilakukan karena jalan damai tidak berhasil dilaksanakan oleh Guo Xiang.Serangan Iblis Lembah Api sangatlah indah, dengan mengeluarkan serangan api yang menyerupai burung phoenix yang memiliki ekor api yang indah dengan kobaran api abadi di semua tubuh Phoenix Api ini."Hahaha .. aku suka mendapat lawan yang hebat sepertimu, Lyhiap!" puji Guo Xiang. Tangannya bergerak untuk memukul gelombang cahaya yang bisa menghalau phoenix api ini."Tapak Merak Api!"Guo Xiang mengeluarkan jurus andalannya yang berupa Merak Api yang indah. Merak Putih yang diselubungi api abadi ini langsung bergerak sendiri menyerang Iblis Lembah Api. Merak Api lebih unggul dibandingkan Phoenix Api karena Merak api memiliki inisiatif sendiri untuk membantu penyerangan, sedangkan Phoenix Api harus dikendalikan oleh Iblis Lembah Api."Apa hubunganmu dengan nenek keriput Bu Sam Nio?" tanya Iblis Lembah Api.Guo Xiang ti
BOOOOM!Pegunungan Tay Shan yang biasanya indah dengan pemandangan sejuknya, kali ini tampak porak poranda oleh pertarungan dua pendekar hebat.Keindahan alam yang begitu asri selama ini sirna oleh kehancuran akibat energi dasyat yang dikeluarkan oleh dua petarung handal ini.Ledakan demi ledakan terus terdengar berkumandang kencang di sekitar pegunungan Tay Shan ini. Bebatuan yang hancur beterbangan diiringi kepulan debu tidak membuat pertarungan kedua pendekar hebat ini berhenti. Bahkan kedua pendekar ini seakan hilang diselimuti kepulan debu tebal yang muncul akibat energi besar yang mereka keluarkan saat bertarung.Langit juga berubah gelap dengan awan tebal yang mengeluarkan suara dentuman geledek dan juga mengeluarkan petir yang terus menyambar pegunungan Tay Shan ini dengan kencangnya. Namun kedua pendekar tangguh yang sedang bertarung ini tidak mempedulikan semuanya. Kerusakan alam yang indah ini seakan biasa saja bagi mereka.Pendekar Iblis Neraka yang berambut putih dengan j
"Dasar sampah! Pulang sana!" teriak sekawanan biksu-biksu cilik yang biasa disebut Samanera ini terhadap seorang anak muda berumur 13 tahun yang penampilannya sangat berbeda dengan mereka.Anak muda ini tampak berpakaian lusuh dengan kepalanya yang ditumbuhi rambut yang cukup lebat. Berbeda dengan Samanera yang semua kepalanya sudah plontos dan mengenakan jubah Samanera berwarna biru. Anak muda ini sangat kotor penampilannya dengan rambut acak-acakan, pakaian yang sudah robek dan kotor, wajah dan tangannya penuh kotoran jelaga.Dia tidak terlihat terganggu sama sekali dengan hinaan yang dilontarkan oleh sekelompok Samanera ini. Sepertinya anak muda ini sudah terbiasa dengan hinaan yang dilontarkan oleh mereka.Beberapa Samanera melempari anak lusuh ini dengan kerikil yang banyak terdapat di halaman Biara Shaolin ini.Tuk!Beberapa kerikil yang cukup tajam ini mendarat dengan mulus di kepala anak muda ini, tapi dia tampak tidak peduli, bahkan tidak berusaha melawan perbuatan jahat yang
BUGH!"Rasakan pukulanku, Shian Long!" seru Liu Feng yang menyimpan dendam terhadap pemuda lusuh yang sebelumnya dibela oleh Xin Shia, putri satu-satunya dari Kaisar Han yang berkuasa saat itu. Liu Feng, Samanera Senior yang sebelumnya merasa dipermalukan oleh Xin Shia melampiaskan dendamnya kepada Shian Long.Pukulan yang telak mendarat di wajahnya membuat wajah Shian Long, anak muda lusuh ini menjadi tambah lebam dan mulutnya sedikit mengeluarkan darah akibat terluka dalam.Matanya benar-benar bengkak dan sulit untuk dibuka, tapi Liu Feng tidak peduli. Samanera Senior ini terus menerus memukuli Shian Long tanpa ada rasa puasnya.Tidak heran kalau Shian Long bisa terluka parah hanya dengan pukulan biasa saja dari Liu Feng karena Shian Long tidak memiliki energi tenaga dalam sama sekali. Tubuhnya tidak bisa menghasilkan tenaga dalam seperti layaknya anak-anak seusia dirinya. Bahkan kondisi tubuhnya sangat lemah dan mudah jatuh sakit.Biksu Tang Fei yang membawa anak muda lusuh ini saa
"BERHENTI!!!"Sebuah teriakan yang menggelagar menghentikan pukulan Liu Feng yang hanya berjarak seinci di atas kepala Shian Long. Bahkan Shian Long juga merasakan hawa yang kuat dari desiran angin yang timbul dari telapak tangan Liu Feng."Master Tang Fei!" kata Liu Feng sambil menghaturkan hormat dengan membungkukan tubuhnya."Apa yang kamu lakukan, Liu Feng!" seru Biksu Tang Fei yang berteriak dengan tenaga dalam yang tinggi untuk menghentikan pukulannya sehingga tangannya kaku tidak bisa bergerak tertotok sejenak oleh kekuatan suara dari Biksu Tang Fei."Aku ..." Liu Feng tidak sanggup berkata-kata karena kepergok hendak menghabisi Shian Long."Apa salah Shian Long sehingga kamu merasa perlu untuk menghabisi nyawanya begitu saja? Apa kamu sudah lupa dengan ajaran di Biara Shaolin?" tanya Biksu Tang Fei."Maafkan aku, Master! Shian Long telah mempermalukanku di hadapan Putri Mahkota! Aku hanya sedikit memberi pelajaran pada dirinya!" elak Liu Feng."Begini yang kamu namakan sedikit
Shian Long benar-benar dihadapkan dengan situasi sulit, yang apapun pilihannya akan membuat hidupnya sengsara."Bagaimana, Gembel? Mau coba kabur atau menerima tiga pukulanku?" tanya Liu Feng lagi 'Tentu saja Shian Long sangat tidak berdaya untuk menjawab pertanyaan dari Liu Feng."Aku tidak tahu! Lebih baik bawa aku saja menemui Kepala Biara untuk menerima hukuman!" ujarnya pasrah.Namun, keberuntungan masih berpihak kepada Shian Long. Tiba-tiba terdengar langkah kaki seseorang mendekati mereka."Ada apa ini? Kenapa malam-malam begini kalian masih berkeliaran?"Suara teguran dari kepala Biara Shaolin membuat semua samanera terdiam termasuk Liu Feng. Dia tidak menyangka kalau kepala biara masih terjaga di tengah malam."Kami memergoki Shian Long yang hendak kabur dari Biara Shaolin, Master!' elak Liu Feng memberikan alasan, yang diiringi anggukan kepala semua Samanera."Aku yang mengutus Shian Long untuk mencari tanaman jamur seribu tahun yang hanya tumbuh di tengah malam, suheng!" T