"Dasar sampah! Pulang sana!" teriak sekawanan biksu-biksu cilik yang biasa disebut Samanera ini terhadap seorang anak muda berumur 13 tahun yang penampilannya sangat berbeda dengan mereka.
Anak muda ini tampak berpakaian lusuh dengan kepalanya yang ditumbuhi rambut yang cukup lebat. Berbeda dengan Samanera yang semua kepalanya sudah plontos dan mengenakan jubah Samanera berwarna biru. Anak muda ini sangat kotor penampilannya dengan rambut acak-acakan, pakaian yang sudah robek dan kotor, wajah dan tangannya penuh kotoran jelaga.
Dia tidak terlihat terganggu sama sekali dengan hinaan yang dilontarkan oleh sekelompok Samanera ini. Sepertinya anak muda ini sudah terbiasa dengan hinaan yang dilontarkan oleh mereka.
Beberapa Samanera melempari anak lusuh ini dengan kerikil yang banyak terdapat di halaman Biara Shaolin ini.
Tuk!
Beberapa kerikil yang cukup tajam ini mendarat dengan mulus di kepala anak muda ini, tapi dia tampak tidak peduli, bahkan tidak berusaha melawan perbuatan jahat yang telah dilakukan oleh sekelompok Samanera ini.
Wajah anak muda ini tampak menderita luka yang cukup parah dengan meneteskan darah dari bekas luka di wajah dan kepalanya.
"Kalian mencium bau sampah tidak?" tanya salah satu Samanera yang berumur lebih tua daripada Samanera lainnya, masih melanjutkan perundungan terhadap anak muda yang sangat kurus kering ini.
"Iya, bau sekali suheng! Kenapa Biara Shaolin menampung sampah seperti ini ya?" balas salah satu samanera yang lebih muda sembari mengejek anak muda ini.
"Hei, sampah! Lebih baik kamu pergi dari Biara Shaolin ini! Tempat ini terlalu bagus untukmu!" kata Samanera yang lebih tua umurnya ini.
Anank muda ini tetap menyapu halaman Biara Shaolin yang penuh dedaunan kering yang berjatuhan dari pohon-pohon yang banyak terdapat di biara ini.
Salah satu Samanera langsung menendang tumpukan dedaunan kering yang dikumpulkan oleh anak muda ini untuk dibakar. Tumpukan dedaunan kering ini langsung berantakan dan dedaunan berhamburan kemana-mana.
Kesabaran anak muda ini sudah diambang batasnya. Tanpa rasa takut, tubuh kurus keringnya langsung menerjang Samanera yang menendang tumpukan dedaunan kering ini. Tubuh Samanera langsung terjatuh ke tanah ditindih oleh anak muda ini.
"Pergi Kau! Menjijikan sekali berdekatan denganmu! Cuih!" seru Samanera yang terjatuh ini.
"Sute, apa kau baik-baik saja?" tanya Samanera yang lebih tua, sedangkan Samanera lainnya menyeret tubuh anak muda ini dari tubuh Samanera yang diterjangnya tadi.
"Aku baik-baik saja, Suheng! Kita harus beri pelajaran si anak gembel itu! Sudah berani melawan dia! Kalau tidak diberi pelajaran, lain kali dia akan semakin berani melawan kita!" hasut Samanera yang terjatuh ini.
Anak muda ini tampak meronta-ronta dengan wajah bengis karena menanhan amarah yang tinggi.
BUGH!
Sebuah pukulan dari pimpinan Samanera ini mendarat di perut anak muda ini.
"Apa boleh, seorang Samanera Senior melakukan perbuatan tidak terpuji yang termasuk dalam kekerasan ini?" sindir anak muda lusuh ini.
Mendengar sindiran dari anak muda lusuh ini membuat Samanera Senior ini merasa telah diinjak-injak harga dirinya. "Aku bisa membunuhmu dalam sekejab saja, gembel busuk! Kau tidak punya hak bicara di Biara Shaolin ini! Ingat itu ...sekali lagi kamu melawan kami, maka lidahmu akan kupotong agar kamu tidak bisa berbicara lagi!" ancam Samanera Senior ini.
Pandangan matanya yang tajam sempat membuat ciut nyali Samanera Senior, tapi setelah dipikir-pikir rasa takutnya hilang karena anak muda lusuh ini hanyalah gembel yang dipungut oleh Biksu Shaolin dengan dalih rasa kasihan.
"Berani menatapku lagi dengan tatapan seperti itu maka matamu akan kucopot dua-duanya!" ancam Samanera Senior.
"Kalian hanyalah sekelompok pengecut berhati kejam yang dibalut jubah suci Samanera! Aku kasihan sama kalian! Aku tidak takut terhadap siapapun termasuk dengan kalian juga!" seru anak muda ini.
BUGH!
Sebuah pukulan berhasil mengenai perut anak muda ini kembali, tapi kali ini sangat keras yang membuatnya muntah darah.
"Kamu seharusnya takut, anak gembel! Aku bisa menamparmu berkali-kali sampai semua gigimu copot! Apa itu keinginanmu?" tanya Samanera Senior penuh ancaman berbahaya.
"Ck! Pengecut yang bersembunyi di balik jubah suci! Sayang sekali, biara sesuci Biara Shaolin harus menerima murid seperti kalian!" ejek anak muda ini. Entah setan apa yang merasuki tubuh dan pikirann anak muda yang kurus kering kelaparan ini sehingga berani melawan para Samanera yang seharusnya dilayani olehnya.
BUGH!
BUGH!
BUGH!
Pukulan bertubi-tubi dilakukan oleh semua Samanera karena kesal dengan ejekan anak muda lusuh ini.
Dia tidak bisa melawan karena kedua tangannya dipegang erat oleh para Samanera kejam ini.
Hanya rasa sakit yang terus dirasakan olehnya tanpa mengeluh.
*****
"BERHENTI!!!"
Sebuah teriakan melengking membuat para Samanera ini menghentikan pemukulan terhadap anak muda lusuh ini.
"Kalian ini calon Biksu kok bertindak jahat!" seru seorang gadis cantik yang hampir seumuran dengan mereka sambil berkacak pinggang menghadapi sekelompok Samanera yang memukuli anak berpakaian lusuh ini.
Gadis ini berpakaian sangat rapi bagaikan bangsawan kerajaan, tapi memiliki aura bagaikan pendekar.
"Ck! Anak gadis dilarang kemari! Tempat ini hanya untuk pria saja!" seru Samanera Senior yang paling banyak memukuli anak muda lusuh ini.
Samanera Senior ini bahkan berani mendekati gadis cantik ini, padahal para Samanera dilarang berdekatan dan berhubungan dengan wanita.
"Berani menyentuhku sedikit saja, akan kuminta ayahku menghukum mati kalian semua!" ancam gadis ini dengan lantangnya.
"Hahaha! Siapa memangnya ayahmu? Kami ini bukan hanya sekedar Samanera ... kami ini juga pendekar yang memiliki tenaga dalam dan ilmu bela diri yang cukup tinggi!" jawab Samanera Senior dengan penuh kesombongan.
"Aku tidak peduli kalian ini siapa ... kalian ini hanyalah pengecut yang beraninya main keroyokan!" ejek gadis cantik ini. "Sekali saja ayah mengeluarkan perintah, maka kalian tidak akan menghirup udara di Biara Shaolin ini lagi!"
"Bicara sekali lagi, akan kurobek mulutmu!" sahut Samanera Senior. dengan nada mengancam.
"Hihihi .... sini kalau berani! Seperti yang kukatakan pada kalian ... berani menyentuh ujung rambutku saja, kalian akan menderita seumur hidup kalian!' ancam gadis cantik ini. Wajah gadis cantik ini berubah menjadi bengis dan kejam dari yang awalnya manis dan cantik berseri.
Samanera Senior merasakan aura tenaga dalam yang kuat mendesak tubuhnya. Dadanya sesak serasa ditimpa batu besar. "Apa ini? Siapa sebenarnya dirimu!" ucap Samanera Senior dengan nafas yang agak tersendat-sendat.
"Siapa aku tidaklah penting! Pergi sekarang atau kalian akan menyesal!" ancam gadis cantik ini yang kembali menebarkan aura energi tenaga dalam yang kuat.
Tanpa disuruh lagi, Samanera Senior pergi meninggalkan anak muda lusuh ini sambil menyimpan dendam di hatinya. "Awas kau, sampah! Aku akan membuat hidupmu lebih menderita lagi!"
Gadis cantik ini tidak mempedulikan Samanera Senior dan para Samanera lainnya yang pergi meninggalkan anak muda lusuh yang wajahnya lebam dan bengkak akibat pukulan dari para Samanera tadi.
"Kamu tidak apa-apa? Aku Xin Shia ... siapa namamu?" tanya gadis cantik ini dengan ramah sambil tersenyum.
"Shian Long ... terima kasih atas bantuan Nona! Kalau tidak ada keperluan lagi, aku permisi dahulu!" kata anak muda bernama Shian Long ini sambil pergi meninggalkan Xin Shia.
"Aku memiliki firasat kalau kita akan bertemu kembali, Shian Long!" batin Xin Shia sambil tersenyum menatap kepergian Shian Long.
BUGH!"Rasakan pukulanku, Shian Long!" seru Liu Feng yang menyimpan dendam terhadap pemuda lusuh yang sebelumnya dibela oleh Xin Shia, putri satu-satunya dari Kaisar Han yang berkuasa saat itu. Liu Feng, Samanera Senior yang sebelumnya merasa dipermalukan oleh Xin Shia melampiaskan dendamnya kepada Shian Long.Pukulan yang telak mendarat di wajahnya membuat wajah Shian Long, anak muda lusuh ini menjadi tambah lebam dan mulutnya sedikit mengeluarkan darah akibat terluka dalam.Matanya benar-benar bengkak dan sulit untuk dibuka, tapi Liu Feng tidak peduli. Samanera Senior ini terus menerus memukuli Shian Long tanpa ada rasa puasnya.Tidak heran kalau Shian Long bisa terluka parah hanya dengan pukulan biasa saja dari Liu Feng karena Shian Long tidak memiliki energi tenaga dalam sama sekali. Tubuhnya tidak bisa menghasilkan tenaga dalam seperti layaknya anak-anak seusia dirinya. Bahkan kondisi tubuhnya sangat lemah dan mudah jatuh sakit.Biksu Tang Fei yang membawa anak muda lusuh ini saa
"BERHENTI!!!"Sebuah teriakan yang menggelagar menghentikan pukulan Liu Feng yang hanya berjarak seinci di atas kepala Shian Long. Bahkan Shian Long juga merasakan hawa yang kuat dari desiran angin yang timbul dari telapak tangan Liu Feng."Master Tang Fei!" kata Liu Feng sambil menghaturkan hormat dengan membungkukan tubuhnya."Apa yang kamu lakukan, Liu Feng!" seru Biksu Tang Fei yang berteriak dengan tenaga dalam yang tinggi untuk menghentikan pukulannya sehingga tangannya kaku tidak bisa bergerak tertotok sejenak oleh kekuatan suara dari Biksu Tang Fei."Aku ..." Liu Feng tidak sanggup berkata-kata karena kepergok hendak menghabisi Shian Long."Apa salah Shian Long sehingga kamu merasa perlu untuk menghabisi nyawanya begitu saja? Apa kamu sudah lupa dengan ajaran di Biara Shaolin?" tanya Biksu Tang Fei."Maafkan aku, Master! Shian Long telah mempermalukanku di hadapan Putri Mahkota! Aku hanya sedikit memberi pelajaran pada dirinya!" elak Liu Feng."Begini yang kamu namakan sedikit
Shian Long benar-benar dihadapkan dengan situasi sulit, yang apapun pilihannya akan membuat hidupnya sengsara."Bagaimana, Gembel? Mau coba kabur atau menerima tiga pukulanku?" tanya Liu Feng lagi 'Tentu saja Shian Long sangat tidak berdaya untuk menjawab pertanyaan dari Liu Feng."Aku tidak tahu! Lebih baik bawa aku saja menemui Kepala Biara untuk menerima hukuman!" ujarnya pasrah.Namun, keberuntungan masih berpihak kepada Shian Long. Tiba-tiba terdengar langkah kaki seseorang mendekati mereka."Ada apa ini? Kenapa malam-malam begini kalian masih berkeliaran?"Suara teguran dari kepala Biara Shaolin membuat semua samanera terdiam termasuk Liu Feng. Dia tidak menyangka kalau kepala biara masih terjaga di tengah malam."Kami memergoki Shian Long yang hendak kabur dari Biara Shaolin, Master!' elak Liu Feng memberikan alasan, yang diiringi anggukan kepala semua Samanera."Aku yang mengutus Shian Long untuk mencari tanaman jamur seribu tahun yang hanya tumbuh di tengah malam, suheng!" T
Shian Long tidak bisa mengendalikan tubuhnya yang terjun bebas meluncur ke dasar lubang yang tidak berdasar ini. Matanya tidak terbiasa dengan kegelapan. Dia hanya bisa meraba-raba pinggiran dinding untuk tetap bergerak setelah terhempas cukup keras ke dasar lubang yang sangat dalam ini. "Tempat apa ini? Kenapa ada tempat seperti ini di Hutan Kematian?" batin Shian Long yang masih meraba-raba di dalam kegelapan. Tubuhnya agak lecet dan luka di luar, serta bagian dalam tubuhnya terasa sakit saat dia terhempas menghantam dinding batu di dasar lubang ini. "Apa yang telah terjadi? Kenapa aku bisa terperosok jatuh ke dalam lubang yang dalam ini?" gumam Shian Long. Tangannya terus meraba dinding batu yang dingin, sementara tubuhnya terus menggigil kedinginan. "Kenapa dingin sekali di dalam lubang ini, sementara di luar sangat cerah dan hangat?" batin Shian Long sambil terus melangkah agar tidak beku karena kedinginan. Tiba-tiba, tangannya menyentuh sesuatu yang keras dan dingin tapi dia
Kitab Pusaka masih menunggu jawaban Shian Long mengenai tawarannya ini."Apa yang bisa kamu lakukan? Kamu tidak tahu apa-apa tentang diriku!" seru Shian Long. Dia tidakpeduli sama sekali dengan tawaran dari Kitab Pusaka."Justru aku tahu banyak tentang dirimu, hanya saja kamu tidak menyadarinya!" sahut Kitab Pusaka."Aku tidak percaya padamu! Kamu menghabisi seluruh Pendekar dunia persilatan baik golongan putih maupun hitam dengan kejam.""Kejam? Apa hanya itu yang kamu dengar selama ini? Kamu akan berubah pikiran kalau tahu masa lalumu!""Kamu bisa menggambarkan kilas balik masa laluku ini, Kitab Pusaka?" tanya Shian Long setelah berhasil mengendalikan dirinya yang ketakutan oleh kitab yang bisa berbicara ini. "Tentu saja, Shian Long!" jawab Kitab Pusaka. 'Kamu tahu namaku juga? Apa kamu ini iblis yang menghuni sebuah kitab?" tanya Shian Long memberanikan dirinya. "Hahaha ... memangnya kenapa dengan iblis? Apa menurutmu iblis lebih jahat daripada manusia atau dewa?" balas Kitab P
"Master Tang Fei?" ujar Shian Long yang terkejut begitu mengetahui kalau biksu Shaolin ini juga berperan dalam kematian orangtuanya. "Tidak mungkin ... pasti ada kesalahan!"Shian Long benar-benar terkejut dengan apa yang dilihatnya. Berarti Biksu Tang Fei menemukannya di Hutan Kematian tidak secara kebetulan seperti yang dia tahu selama ini, tapi memang disengaja karena rasa bersalah biksu ini.Para pendekar pengejarnya termasuk kakeknya tidak sempat melihat wajahnya tapi Biksu Tang Fei mengenalinya. Pukulan berat dirasakan oleh Shian Long. Satu-satunya orang yang dekat dengannya dan sudah dianggap sebagai keluarganya sendiri ternyata merupakan musuh ayah dan ibunya juga."Mulai sekarang, tidak ada lagi yang namanya Shian Long! Anak muda yang baik hati dan welas asih itu telah tiada! Aku sekarang bernama Shian Kui, akan membelah langit dan samudra untuk menemukan dan menghabisi seluruh pendekar dunia persilatan yang telah membuat hidupku menderita!" Sosok Shian Kui sangat mengerika
TRAAANG!Suara Pedang beradu dengan benda keras membuat gerakan Pedang Iblis Neraka meleset sedikit saja dari lengan Liu Feng tapi sempat menggores lengannya dan meninggalkan luka yang cukup dalam.Muncul sosok Biksu yang membelokkan Pedang Shian Kui hanya dengan serangan Jari Sakti-nya."Siapa yang berani membuat kekacauan di Biara Shaolin?" teriaknya.Shian Kui langsung menghentikan serangannya karena mengenali suara biksu ini. "Master Tang Fei?" "Shian Long? Kenapa kamu kembali lagi ke sini?" tanya Biksu Tang Fei yang juga heran kalau pengacau di Biara Shaolin ini adalah anak yang telah ditolongnya ini."Aku bukanlah Shian Long yang kamu kenal lagi! Panggil aku, Shian Kui! Aku harus membalas perbuatan mereka!" teriak Shian Kui dengan tegasnya "Aku tahu Liu Feng dan Samanera lainnya telah banyak membuatmu menderita tapi bukan ini jalan keluar yang kuharapkan darimu!"Shian Kui menatap Biksu Tang Fei tanpa rasa bersalah sedikit pun. "Apa Master ikut serta bersama Pendekar Dunia Per
"Pendekar Kitab Iblis menjadi tidak terkalahkan dan jahat karena pengaruh Kitab Iblis Neraka yang seharusnya sudah musnah saat Thio Siansu mengalahkan Zhang Kui yang terakhir menggunakan kitab pusaka ini!' seru Shi Yongxin, kepala biara Shaolin yang sekaligus menjadi pemimpin Lima Perguruan Besar di dunia persilatan."Bagaimana kamu tahu kalau Pendekar Kitab Iblis memiliki Kitab Iblis Neraka ini?" tanya Zhang Sanfeng, pemimpin perguruan Wu Tang."Sepak terjang Pendekar Kitab Iblis kali ini sangat mirip dengan yang dilakukan oleh Pendekar Iblis Neraka rIbuan tahun silam!" jelas Shi Yongxin. "Kitab Iblis Neraka yang sudah terpendam sekian lama berhasil bebas kembali dan mempengaruhi Pendekar Kitab Iblis untuk menghabisi seluruh pendekar!"Lao Zhi, ketua Kun Lun Pay tidak ketinggalan angkat bicara mengenai Kitab Pusaka Penghancur Dunia Persilatan ini, demikian yang beredar di kalangan Kang-Ouw. "Kita harus segera menemukan pelaku pembantaian ini! Bagaimanapun pelaku pembantaian ini tetap