"BERHENTI!!!"
Sebuah teriakan yang menggelagar menghentikan pukulan Liu Feng yang hanya berjarak seinci di atas kepala Shian Long. Bahkan Shian Long juga merasakan hawa yang kuat dari desiran angin yang timbul dari telapak tangan Liu Feng.
"Master Tang Fei!" kata Liu Feng sambil menghaturkan hormat dengan membungkukan tubuhnya.
"Apa yang kamu lakukan, Liu Feng!" seru Biksu Tang Fei yang berteriak dengan tenaga dalam yang tinggi untuk menghentikan pukulannya sehingga tangannya kaku tidak bisa bergerak tertotok sejenak oleh kekuatan suara dari Biksu Tang Fei.
"Aku ..." Liu Feng tidak sanggup berkata-kata karena kepergok hendak menghabisi Shian Long.
"Apa salah Shian Long sehingga kamu merasa perlu untuk menghabisi nyawanya begitu saja? Apa kamu sudah lupa dengan ajaran di Biara Shaolin?" tanya Biksu Tang Fei.
"Maafkan aku, Master! Shian Long telah mempermalukanku di hadapan Putri Mahkota! Aku hanya sedikit memberi pelajaran pada dirinya!" elak Liu Feng.
"Begini yang kamu namakan sedikit? Kamu harus melaporkan perbuatanmu kepada kepala Biara Shaolin untuk menerima hukuman. Apapun perbuatan Shian Long padamu yang menurutmu sangat mempermalukanmu, tetap saja kamu tidak boleh melakukan kekerasan semacam ini! Kamu ini calon Biksu Shaolin, bahkan mungkin juga suatu saat kelak kamu akan memimpin Biara Shaolin ... seharusnya kamu memiliki hati yang welas asih!" ujar Biksu Tang Fei.
"Baik, Master!" jawab Liu Feng, walaupun hatinya masih tidak puas untuk menghajar Shian Long.
Sepeninggal Liu Feng, Biksu Tang Fei memeriksa keadaan Shian Long. "Kamu tidak apa-apa?" tanyanya.
Shian Long hanya tersenyum kepada Biksu Tang Fei. "Tidak apa-apa, Master! Terima kasih sudah membawaku dari hutan ke dalam Biara Shaolin ini!"
"Jangan hiraukan Liu Feng! Dia itu kesayangan kepala Biara Shaolin! Aku juga tidak yakin kalau dia akan mendapatkan hukuman dari kepala Biara karena kepala Biara memang kurang menyukai kehadiranmu di sini, Shian Long! Jangan khawatir ... aku masih yakin kalau suatu saat kamu akan menjadi pendekar sejati!"
Biksu Tang Fei tidak menyadari kalau ucapan dari Shian Long ini adalah salam perpisahan darinya.
Shian Long yang tidak tahan terus menerus disiksa oleh Liu Feng beserta komplotannya ini akhirnya memutuskan untuk kabur dari Biara Shaolin yang terletak di atas pegunungan Tay Shan ini.
Jalan masuk menuju Biara Shaolin terhadang oleh hutan lebat yang terkadang bisa hidup untuk menyesatkan siapapun yang berusaha masuk ke Biara Shaolin. Hutan yang disebut Hutan Kematian karena bisa menyeret seseorang ke dalam kematian.
Shian Long juga tahu tentang hutan yang sulit untuk ditembus ini, tapi siksaan yang dialaminya lebih berat dari sekedar kengerian terhadap hutan yang hidup ini.
"Aku harus berani! Kata Biksu Tang, aku tidak boleh cengeng kalau ingin menjadi pendekar hebat. Beliau masih percaya kalau suatu hari aku akan menjadi pendekar hebat."
Sayangnya Shian Long tidak mudah lolos dari pantauan Liu Feng dan komplotannya.
Shian Long tertangkap basah hendak pergi dari Biara Shaolin oleh Liu Feng. Benar apa kata Biksu Tang Fei kalau Liu Feng tidak akan pernah dihukum oleh kepala Biara Shaolin.
"Mau pergi kemana kau, Gembel?" tanya Liu Feng yang menghadangnya bersama beberapa Samanera yang menjadi anak buahnya.
"Kenapa kau terus menerus mengangguku, Liu Feng?" tanya Shian Long yang sudah tidak memanggil Liu Feng dengan sebutan suheng atau kakak seperguruan.
"Aku belum puas menghajarmu, gembel bus*k! Bisa-bisanya Biksu Tang Fei membelamu yang hanya anak tidak jelas dari hutan belantara!" sahut Liu Feng.
"Aku sudah lelah dengan kelakuan kalian! Aku akan pergi dari sini, jadi tidak ada lagi gembel yang mengganggu hidup kalian!" seru Shian Long.
"Tidak semudah itu keluar dari Biara Shaolin! Kamu harus minta izin sama kepala biara! Aku akan menghajarmu dan menyerahkanmu kepada kepala biara, dengan alasan kamu hendak melarikan diri!" kata Liu Feng sambil tertawa licik.
"Cuih! Tidak tahu malu! Beraninya dengan orang yang tidak berdaya! Kalau berani, hadapi para pendekar!" tantang Shian Long.
Bugh!
Plak!
Baru saja Shian Long berucap, beberapa pukulan dan tendangan mendarat di tubuhnya tanpa henti.
"Dasar sampah! Kau tidak berhak bicara ... apalagi menantangku!" ucap Liu Feng.
"Suheng ... kita apakan sampah penghianat ini?" tanya Samanera yang bertubuh agak gemuk.
"Siapa yang penghianat? Aku hanya ingin pergi dari tempat terkutuk ini! Aku tidak dihargai sama sekali di sini, jadi lebih baik aku kembali saja ke hutan!"
Tatapan tajam mata Shian Long sempat membuat Samanera gemuk ini ketakutan.
"Aku akan membiarkanmu pergi kalau kamu bisa menahan tiga pukulanku! Kalau kamu tidak bisa menahannya maka kamu akan menjadi pembantuku! Bagaimana menurutmu?" tanya Liu Feng.
Shian Long masih diam mendengar tawaran Liu Feng. Tidak ada jalan keluar baginya selain menerima tantangan Liu Feng yang penuh kelicikan ini.
"Bagaimana aku bisa tahu kalau kamu akan menepati janjimu apabila aku berhasil menahan pukulanmu?" tanya Shian Long. Walaupun merasa kalau dia tidak akan berhasil, tapi memohon kepada Samanera kejam ini juga tidak ada gunanya.
"Kamu tidak akan pernah tahu apakah aku akan menepati janjiku atau tidak! Tapi, lebih baik mencoba bukan daripada kamu dikurung di ruang isolasi karena melanggar aturan Biara Shaolin?" ucap Liu Feng yang mengejutrkan Shian Long.
Tidak pernah diduga olehnya kalau ada hukuman isolasi di Biara Shaolin. Setahunya Biara Shaolin adalah tempat yang penuh welas asih, tapi sekarang reputasi biara ini dijatuhkan oleh muridnya sendiri.
"Kamu memang brengsek, Liu Feng! Apa kepala Biara Shaolin melindungimu sehingga kamu bebas dari hukuman dan bebas melakukan perbuatan terkutuk ini padaku?" tanya Shian Long penuh curiga.
"Cuih! Gembel tak tahu malu! Kalau bukan karena Biara Shaolin dan kebaikan hati kepala biara, kamu sudah jadi santapan binatang buas di Deadly Forest! Sekarang kamu malahan menjelek-jelekkan Biara Shaolin dan kepala biara! Jangan-jangan kamu ini bukan manusia, tapi makhluk jadi-jadian dari Hutan Kematian!" hina Liu Feng.
"Habisi saja makhluk jadi-jadian, suheng!" teriak Samanera bertubuh kecil.
"Kamu lihat? Aku masih berbaik hati untuk memberimu kesempatan pergi dari sini! Samanera lainnya menginginkanmu dihabisi dan lenyap dari Biara Shaolin untuk selama-lamanya! Tergantung keputusanmu sekarang, mau nekad menerobos kepungan kami atau menerima tiga pukulan dariku?" ucap Liu Feng.
Shian Long benar-benar tidak berkutik oleh ulah Liu Feng beserta komplotan Samanera-nya yang terus menerus menerornya. Mencoba menerobos kepungan mereka sama saja dengan cari mati karena dia tidak memiliki ilmu silat dan tenaga dalam sama sekali. Menerima tiga pukulan Liu Feng juga akan membuatnya tewas, karena menahan satu pukulan saja dia tidak akan mampu, apalagi tiga pukulan. Bagaimana Shian Long mengatasi situasi kristis yang sedang dihadapinya ini?
Shian Long benar-benar dihadapkan dengan situasi sulit, yang apapun pilihannya akan membuat hidupnya sengsara."Bagaimana, Gembel? Mau coba kabur atau menerima tiga pukulanku?" tanya Liu Feng lagi 'Tentu saja Shian Long sangat tidak berdaya untuk menjawab pertanyaan dari Liu Feng."Aku tidak tahu! Lebih baik bawa aku saja menemui Kepala Biara untuk menerima hukuman!" ujarnya pasrah.Namun, keberuntungan masih berpihak kepada Shian Long. Tiba-tiba terdengar langkah kaki seseorang mendekati mereka."Ada apa ini? Kenapa malam-malam begini kalian masih berkeliaran?"Suara teguran dari kepala Biara Shaolin membuat semua samanera terdiam termasuk Liu Feng. Dia tidak menyangka kalau kepala biara masih terjaga di tengah malam."Kami memergoki Shian Long yang hendak kabur dari Biara Shaolin, Master!' elak Liu Feng memberikan alasan, yang diiringi anggukan kepala semua Samanera."Aku yang mengutus Shian Long untuk mencari tanaman jamur seribu tahun yang hanya tumbuh di tengah malam, suheng!" T
Shian Long tidak bisa mengendalikan tubuhnya yang terjun bebas meluncur ke dasar lubang yang tidak berdasar ini. Matanya tidak terbiasa dengan kegelapan. Dia hanya bisa meraba-raba pinggiran dinding untuk tetap bergerak setelah terhempas cukup keras ke dasar lubang yang sangat dalam ini. "Tempat apa ini? Kenapa ada tempat seperti ini di Hutan Kematian?" batin Shian Long yang masih meraba-raba di dalam kegelapan. Tubuhnya agak lecet dan luka di luar, serta bagian dalam tubuhnya terasa sakit saat dia terhempas menghantam dinding batu di dasar lubang ini. "Apa yang telah terjadi? Kenapa aku bisa terperosok jatuh ke dalam lubang yang dalam ini?" gumam Shian Long. Tangannya terus meraba dinding batu yang dingin, sementara tubuhnya terus menggigil kedinginan. "Kenapa dingin sekali di dalam lubang ini, sementara di luar sangat cerah dan hangat?" batin Shian Long sambil terus melangkah agar tidak beku karena kedinginan. Tiba-tiba, tangannya menyentuh sesuatu yang keras dan dingin tapi dia
Kitab Pusaka masih menunggu jawaban Shian Long mengenai tawarannya ini."Apa yang bisa kamu lakukan? Kamu tidak tahu apa-apa tentang diriku!" seru Shian Long. Dia tidakpeduli sama sekali dengan tawaran dari Kitab Pusaka."Justru aku tahu banyak tentang dirimu, hanya saja kamu tidak menyadarinya!" sahut Kitab Pusaka."Aku tidak percaya padamu! Kamu menghabisi seluruh Pendekar dunia persilatan baik golongan putih maupun hitam dengan kejam.""Kejam? Apa hanya itu yang kamu dengar selama ini? Kamu akan berubah pikiran kalau tahu masa lalumu!""Kamu bisa menggambarkan kilas balik masa laluku ini, Kitab Pusaka?" tanya Shian Long setelah berhasil mengendalikan dirinya yang ketakutan oleh kitab yang bisa berbicara ini. "Tentu saja, Shian Long!" jawab Kitab Pusaka. 'Kamu tahu namaku juga? Apa kamu ini iblis yang menghuni sebuah kitab?" tanya Shian Long memberanikan dirinya. "Hahaha ... memangnya kenapa dengan iblis? Apa menurutmu iblis lebih jahat daripada manusia atau dewa?" balas Kitab P
"Master Tang Fei?" ujar Shian Long yang terkejut begitu mengetahui kalau biksu Shaolin ini juga berperan dalam kematian orangtuanya. "Tidak mungkin ... pasti ada kesalahan!"Shian Long benar-benar terkejut dengan apa yang dilihatnya. Berarti Biksu Tang Fei menemukannya di Hutan Kematian tidak secara kebetulan seperti yang dia tahu selama ini, tapi memang disengaja karena rasa bersalah biksu ini.Para pendekar pengejarnya termasuk kakeknya tidak sempat melihat wajahnya tapi Biksu Tang Fei mengenalinya. Pukulan berat dirasakan oleh Shian Long. Satu-satunya orang yang dekat dengannya dan sudah dianggap sebagai keluarganya sendiri ternyata merupakan musuh ayah dan ibunya juga."Mulai sekarang, tidak ada lagi yang namanya Shian Long! Anak muda yang baik hati dan welas asih itu telah tiada! Aku sekarang bernama Shian Kui, akan membelah langit dan samudra untuk menemukan dan menghabisi seluruh pendekar dunia persilatan yang telah membuat hidupku menderita!" Sosok Shian Kui sangat mengerika
TRAAANG!Suara Pedang beradu dengan benda keras membuat gerakan Pedang Iblis Neraka meleset sedikit saja dari lengan Liu Feng tapi sempat menggores lengannya dan meninggalkan luka yang cukup dalam.Muncul sosok Biksu yang membelokkan Pedang Shian Kui hanya dengan serangan Jari Sakti-nya."Siapa yang berani membuat kekacauan di Biara Shaolin?" teriaknya.Shian Kui langsung menghentikan serangannya karena mengenali suara biksu ini. "Master Tang Fei?" "Shian Long? Kenapa kamu kembali lagi ke sini?" tanya Biksu Tang Fei yang juga heran kalau pengacau di Biara Shaolin ini adalah anak yang telah ditolongnya ini."Aku bukanlah Shian Long yang kamu kenal lagi! Panggil aku, Shian Kui! Aku harus membalas perbuatan mereka!" teriak Shian Kui dengan tegasnya "Aku tahu Liu Feng dan Samanera lainnya telah banyak membuatmu menderita tapi bukan ini jalan keluar yang kuharapkan darimu!"Shian Kui menatap Biksu Tang Fei tanpa rasa bersalah sedikit pun. "Apa Master ikut serta bersama Pendekar Dunia Per
"Pendekar Kitab Iblis menjadi tidak terkalahkan dan jahat karena pengaruh Kitab Iblis Neraka yang seharusnya sudah musnah saat Thio Siansu mengalahkan Zhang Kui yang terakhir menggunakan kitab pusaka ini!' seru Shi Yongxin, kepala biara Shaolin yang sekaligus menjadi pemimpin Lima Perguruan Besar di dunia persilatan."Bagaimana kamu tahu kalau Pendekar Kitab Iblis memiliki Kitab Iblis Neraka ini?" tanya Zhang Sanfeng, pemimpin perguruan Wu Tang."Sepak terjang Pendekar Kitab Iblis kali ini sangat mirip dengan yang dilakukan oleh Pendekar Iblis Neraka rIbuan tahun silam!" jelas Shi Yongxin. "Kitab Iblis Neraka yang sudah terpendam sekian lama berhasil bebas kembali dan mempengaruhi Pendekar Kitab Iblis untuk menghabisi seluruh pendekar!"Lao Zhi, ketua Kun Lun Pay tidak ketinggalan angkat bicara mengenai Kitab Pusaka Penghancur Dunia Persilatan ini, demikian yang beredar di kalangan Kang-Ouw. "Kita harus segera menemukan pelaku pembantaian ini! Bagaimanapun pelaku pembantaian ini tetap
Kota Han Zhiang merupakan kota yang sangat ramai di Negeri Han. Kota yang terletak di Propinsi Huang Ho ini terkenal dengan sungainya yang bersih dan berkelok-kelok. Selain itu Kota Han Zhiang juga terkenal dengan kulinernya yang beraneka ragam. jadi, tidak heran kalau banyak pendekar dunia persilatan yang menyempatkan diri mengunjungi kota ini untuk menikmati makanan khas dari Kota Han Zhiang.Malam ini, Kota Han Zhiang terasa sangat berbeda, Suhu udara yang dingin membuat penduduk kota enggan untuk keluar di malam hari menikmati lezatnya makanan di kedai makanan yang baru buka di malam hari ini. Kota Han Zhiang yang biasanya memiliki suhu udara yang hangat, malam ini terasa dingin sekali. Tidak ada yang tahu penyebab udara begitu dingin malam ini.Namun, dinginnya kota tidak menghalangi kalangan pendekar yang memiliki tenaga dalam untuk menetralisir suhu dingin yang menerpa tubuh mereka. Kedai makanan juga tetap buka seperti biasanya karena rata-rata pemilik kedai makanan di Kota Ha
Kota Han Zhiang yang dingin dengan kabut tipis yang mulai memasuki kota ini tampak sangat sepi. Kedai-kedai makanan langsung tutup begitu Hantu Dunia Persilatan muncul dan membunuh salah satu pendekar yang sedang berada di sana."Bangsat! Akan kubunuh pendekar pengecut itu! Keluar Kau, Pengecut!" tantang Pendekar Pedang Rajawali."Jangan sombong, Xiao Jian ... tidak ada yang bisa lolos dari Pendekar Kitab Iblis ini! Lebih baik kita berpencar agar peluang hidup kita lebih besar! Pendekar Kitab Iblis tidak akan mampu mengejar kita berdua yang berlari ke arah yang berlainan! Bagaimana menurutmu?" tanya Qing Yi."Aku tidak setuju! Aku juga tidak akan lari dari pendekar pengecut seperti dirinya! Hanya mengandalkan Kitab Pusaka Iblis untuk meningkatkan tenaga dalam dan ilmu bela dirinya! Tanpa Kitab Pusaka ini, Hantu Dunia Persilatan hanyalah orang biasa saja! Buat apa takut terhadap pendekar yang tidak layak disebut sebagai pendekar?"Pendekar Pedang Rajawali tetap bersikukuh akan menghabi