Share

Keutamaan Aditya

"Malam tadi anaknya! Pagi ini Ubaknya!" teriak Koh Bai gembira melihat kedatang Wak Baidil ke mata air. Ia buru-buru mencuci tangan dan menyambut kedatangan kepala dusun Lubuk Ruso tersebut.

"Ayo Wak! Kita ngobrol di sana saja!" kata Koh Bai sambil menunjukkan sebuah dangau kecil yang berada di sebelah kanan mata air. Wak Baidil berjalan ke arah dangau yang dimaksud Koh Bai. Koh Bai beralih sebentar, memberikan instruksi kepada para pemuda yang sedang giat membangun irigasi.

Begitu Koh Bai telah berada didekatnya, tak sungkan Wak Baidil memuji.

"Memang hebat kau ini Koh! Kemajuan tanggung jawabmu begitu pesat. Tak kusangka irigasi yang kita impikan hampir selesai!"

Koh Bai tersenyum. Sambil menyeka keringat ia menjawab, "Sebagian pemuda dan lelaki dewasa kuarahkan ke bawah Wak. Mereka kutugaskan mulai mencetak beberapa petak sawah."

"Oh pantas aku tak melihat Muri."

"Muri di bawah Wak. Ia kuminta jadi kepala pencetakan sawah. Sepertinya dia paham apa yang ku mau."

"Baguslah. Kau ini m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status