Share

Nadir, Si Telik Sandi Sriwijaya

Tara telah kembali tenang. Ia mulai menegakkan kepala dan melihat ke arah Candra. Walau dengan rambut acak-acakan dan mata memerah, Candra melihat kecantikan kekasihnya itu makin sempurna. Gadis itu cantik luar dalam.

Tapi itu tak mengurangi ganjalan di hati Candra. Ia akan menanyakan ke Tara sebentar lagi. Menunggu Tara benar-benar tenang.

"Tara, boleh aku bertanya lagi padamu Sayang?" Candra bertanya setelah melihat Tara telah mampu mengontrol emosinya.

"Boleh Kak."

"Apa yang akan kau lakukan nanti setelah kau tak lagi jadi prajurit Sriwijaya?"

Tara diam. Matanya menatap Candra penuh kerinduan. Itu juga yang dirasakan Candra. Setelah Tara pulang dari Lubuk Ruso, kehangatan memang seperti telah pergi dari mereka.

"Aku akan jadi istrimu Kak Aditya!" jawab Tara penuh keyakinan.

"Demi Buddha!" pekik Candra girang. "Kau jadi istriku?"

"Ya Kak."

"Kau tak menyesal, menikah dengan laki-laki yang tak jelas masa depannya ini?"

"Aku yakin aku memilih laki-laki yang tepat untuk jadi pendamping
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status