Share

106. Pendekar dan Arak

Nyanyian suka cita terdengar merdu. Lagu yang sama dengan yang Zhou nyanyikan dulu ketika berkelana ke Huasan. Suaranya lumayan merdu, tiada asal teriak. Tiada yang mendengar suara Qiu ikut menyanyi mencoba menghibur Bian.

Lima hari berlalu, kesedihan Bian belum sirna. Dia bilang setuju menentukan target utama untuk dikejar, tapi hati masih menangis kehilangan cinta.

"Jika memang jodoh, tidak akan ke mana," gumam Zhou.

Dia bicara pada Bian dalam jiwanya, mengundang mata beberapa pejalan kaki di jalan setapak yang mendaki menoleh bingung.

Zhou cuek bebek. Merasa tak kenal dia menjadi peduli setan.

"Cinta datang dan pergi, cinta abadi menetap. Jika dalam tiga bulan engkau melupakannya, pertanda itu hanya cinta, benar seper

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status