Share

105. Hadiah Untuk Kaisar

Cahaya matahari menerobos atap bolong, menyinari ruang singgasana yang tak ubahnya kandang kuda tua ditumbuhi rumput, juga berhias sarang laba-laba. Hilang sudah glamour masa lalu ketika banyak kasim kerja menggosok setiap dinding. 

Kaisar pun tak ubahnya rakyat jelata, berpakaian kumal, mahkota tanpa pernak-pernik majesty. Pemuda itu duduk di singgasana, sebuah kursi tua yang biasa ditemukan di kandang sapi.

Loyalitas menjadi pendorong bagi para menteri yang hadir di sana untuk berbaris menyambut tamu. Tata tertib istana masih dijalankan walau keadaan tidak memungkinkan. 

"Cao Cao, gubernur empat kota, jenderal kavaleri, menghadap Kaisar!"

Cao Cao dikawal Guo Jia dan Xun You melangkah masuk. Sesuai tata tertib, Cao Cao bersujud. Keningnya menyentuh genangan ai

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status