Share

109. Realita Xuande

Cahaya pagi memberi rasa hangat pada kulit badan Zhou.

Zhou yang menguasai tubuhnya sendiri saat ini menikmati udara segar, juga pemandangan sawah menguning. Musim gugur, musim panen padi. Musim yang dinanti para petani. Setelah perjalanan jauh, mereka bisa melihat tembok besar Ye di kejauhan.

"Cepat, kalau tidak, jangan salahkan jika badanmu mendapat tato cambuk!" bentak prajurit berpakaian perang, sambil mencambuk tanah.

Para petani sibuk mengangkat karung-karung beras ke atas beberapa kereta kuda yang berjajar memanjang di tepi jalan setapak berselimut batu.

"Haiya, lagi-lagi tahun ini pun diambil," bisik seorang warga pada warga lain di seberang jalan.

Zhou tertarik untuk mencari tahu apa yang terjadi. Dia mendekati

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status