Share

116. Kemelut Kam

Gelak tawa memenuhi tenda utama di kam Cao Cao. Para punggawa pamer berapa banyak musuh yang mereka habisi. 

Cao Cao memejam, duduk di kursi kayu sambil bersangga pedang di depan. 

"Sepupu Cao Cao, kenapa diam saja?" tanya Cao Hong. "Idemu sangat hebat mengulur waktu, juga memanfaatkan matahari. Kamu harus berbahagia!"

Cao Cao mengangguk. "Hari pertama. Kemenangan besar, bagus. Naga masih utuh. Kita hanya melepas satu sisiknya saja. Jangan ada yang keluar kam, mengerti?"

Sekejap semua yang hadir mengangguk kecil. Mereka kembali fokus pada rapat penutup hari. 

Tiba-tiba seorang prajurit masuk. Dari pakaian serba hitam, dia adalah pasukan penjaga perbatasan. "Lapor, Perdana Menteri, menurut pasukan pengintai, Sun

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status