Beranda / Fantasi / Pendekar Dekrit Dewa / bab 32: Ujian Tahap Awal yang Sebenarnya

Share

bab 32: Ujian Tahap Awal yang Sebenarnya

Penulis: Adaha Kena
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"sepertinya Alkemis begitu berharga bagi fraksi manapun," gumam Il-Pyo.

Sekte besar seperti Sekte Mata Pedang ternyata masih tetap harus memanfaatkan sekecil apapun seseorang yang berkemungkinan berbakat menjadi Alkemis. Jalan seseorang yang memiliki Afinitas Leluhur tipe elemental api dapat dikatakan jauh lebih cerah ketimbang mereka yang memiliki Afinitas Leluhur tipe lain.

Meskipun demikian, Il-Pyo tidak berniat mengambil hak khusus menjadi Alkemis saat ditawari Hua Chunran. Hal ini membuat semua murid sekte mata pedang menjadi bertanya-tanya akan keputusan Il-Pyo. Dia menjadi satu-satunya murid yang menolak hak istimewa untuk lulus tanpa ujian.

"Boleh aku tahu alasanmu menolak? Selama aku masih di sini kau boleh berubah pikiran."

"Aku tetap akan menjadi Alkemis. Namun, itu hanya sekedar pendukung untuk menjadi ahli beladiri yang kuat."

"Kau sangat percaya diri." Hua Chunran semakin tertarik pada sosok pemuda di depannya. "Kalau begit
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 33: Melawan Lao Zhu

    Tindakan Il-Pyo yang sangat berani membuat Hou Yanqi merasa diejek. Il-Pyo menantang murid sekte Mata Pedang yang berada di ranah Pengungkit Teknik. Sesuatu yang mustahil dia dilakukan sebagai jenius muda paling berbakat saat ini. Sekarang tidak ada keraguan bagi Hou Yanqi untuk menanggap Il-Pyo orang yang bodoh sampai ke tulang-tulang."Tch, sepuluh serangan? Omong kosong. Kalau kalau kau berhasil aku akan dengan senang hati menghiburmu di ranjang," celetuk Hou Yanqi tanpa sadar.Il-Pyo yang baru saja ingin memasang kewaspadaan sampai terkejut dan menoleh. "Kau serius?" tanya Il-Pyo. "Ya! Lagipula kau pasti akan kalah!" jawab Hou Yanqi tanpa keraguan."Kuharap kau tak menyesal," jawab Il-Pyo kemudian kembali fokus pada Lao Zhu di depannya. "Sekarang aku sudah siap!" Tetua sekte Mata Pedang memberikan aba-aba. Il-Pyo serta Lao Zhu seketika menghilang dari tempat mereka dan bertemu untuk beradu pukulan. Anehnya, Il-Pyo dapat mengimbangi kemampuan fisik Lao Zhu. Mereka berdua terdoron

  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 34: Hasil Taruhan

    "Aku sudah melayangkan tiga serangan," hitung Il-Pyo.Masih tujuh serangan lagi dan dia kembali berjarak dengan Lao Zhu. Namun, teknik Sembilan Mata Pedang tadi tentunya menguras banyak energi Qi saat menggunakannya. Selanjutnya mungkin akan lebih mudah menyerang karena teknik Qi atau Teknik Leluhur Lao Zhu menjadi terbatas digunakan. "Kau tidak akan dapat menyentuhku setelah ini!" tegas Lao Zhu memandang Il-Pyo masih dengan wajah yang sangat serius. "Teknik Leluhur! Hujan Pedang Angin!"Ratusan pedang Qi berwana hijau tranparansi kembali menyibukkan Il-Pyo untuk bergerak. Masih sama seperti sebelumnya, dengan kecepatannya dia berhasil tak tersentuh. Lao Zhu terus mengulangi serangan tekniknya tanpa membiarkan Il-Pyo mendekat ke arahnya.Di tempat orang-orang penting duduk, hampir semua dari mereka menatap Zhou Xun dengan perasaan iri. Keluarga Zhou mendapatkan seorang jenius yang bahkan dapat melawan seorang murid sekte Mata Pedang yang berada di ranah Pengungkit Teknik. "Tuan besa

  • Pendekar Dekrit Dewa   Bab 35: Dipaksa Menunjukkan Ranah

    "Apa yang kau lakukan?" tanya Il-Pyo menatap Hou Jinlong yang memasang badan di depan Hou Yanqi. "Aku rasa kau tidak mungkin tidak mendengar pernyataan sepupumu sebelum aku bertarung.""Kesepakatan tadi hanya bercandaan," jawab Hou Jinlong. Dia tidak ingin Hou Yanqi menyerahkan diri karena itu akan mencoreng nama baik keluarga Hou."Bercanda?" Senyum Il-Pyo seketika terbit. "Apakah kau ingin aku mengulangi kata-katanya sekali lagi? Haruskah aku berteriak jika Nona Muda Hou tidak tepat akan janjinya pada semua orang? Masihkah dia memiliki harga diri setelah mengkhianati perkataanya sendiri?"Rentetan pertanyaan itu memancing Hou Yanqi untuk menjawab, "A-aku selalu menepati janjiku. Tapi—""Tapi sekarang kau adalah orang yang ingkar?" tanya Il-Pyo sinis. "Sebelumnya kau bilang kau akan menghiburku di ranjang. Dan sekarang kau berniat untuk kabur dari tanggung jawab perkataaanmu itu?""Aku ...." Hou Yanqi tak dapat berkata-kata. Apa yang dikatakan Il-Pyo adalah fakta yang sebenarnya. Dia

  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 36: Ranah Il-Pyo

    Il-Pyo menatap Ling Cao dengan gertakan gigi yang tertahan. Baik ayah atau anak, mereka yang berada di keluarga Ling suka mencari masalah dengannya. "Bagaimanapun aku tidak boleh menunjukan ranahku!" Il-Pyo menegaskan pada dirinya sendiri lewat pikiran.Bukan hanya telah menerobos ranah Petarung, tetapi dia juga sudah berada di bintang empat ranah itu. Jika ketahuan, nyawanya akan menjadi incaran seluruh kekaisaran karena dianggap akan merusak keseimbangan 6 keluarga terkemuka.Untunglah Minghao memiliki cara untuk mengatur ranah Il-Pyo. Ketika tingkatan ranahnya di lepas, Minghao menahannya tepat di ranah Semi Petarung bintang delapan. "Bagaimana Patriark Ling? Apa anda sudah puas?" tanya Il-Pyo sinis. Tatapannya seakan penuh permusuhan terhadap Ling Cao."Kau pa-pasti memiliki trik akan hal ini!" tuduh Ling Cao.Ling Cao terkejut dengan ranah Il-Pyo yang ternyata benar berada di ranah Semi Petarung bintang delapan seperti yan

  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 37: Penyelidikan Zhou Ye.

    Prefektur Qilin merupakan wilayah bagian utara kekaisaran Nilam yang paling maju setelah ibu kota. Kabut yang hampir menutupi seluruh kota tersebut menyebabkan langit sukar untuk terlihat cerah di sana. Di tambah dengan keamanan kota yang ketat, kota ini cukup untuk memberi kesan mencurigakan."Aku sudah menyelidiki beberapa hal selama dua minggu ini." Seorang gadis berpakaian serba hitam bergumam sambil memperhatikan dari jauh beberapa penjaga di pintu kota. "Kegagalanku sebelumnya membuat mereka menambah kewaspadaan," simpulnya kemudian setelah berpikir keras.Sosok gadis yang tidak lain adalah Zhou Ye tersebut berbalik dan memilih pergi. Namun, bilah pedang berwarna abu-abu datang dari atas untuk menghentikan pergerakannya menjauh dari sana. Sesaat kemudian, beberapa orang muncul dari sebagai tempat tak terduga dan mengepungnya."Hahaha ... seperti dugaanku benar. Kau akan kembali karena belum mendapatkan apapun sebelumnya." Seseorang yang melayang di udara tertawa. Usai memperhatik

  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 38: Pil Ketahanan Racun

    Sumber daya yang didapat Il-Pyo dari Lao Zhu dan Hou Jinlong diolah untuk menambah koleksi pil pemulihan tubuh. Karena tidak diperkenankan keluar kediaman, selama dua minggu terakhir Il-Pyo hanya melakukan latihan gerak dan membuat pil. Ketika sekarang mendapat izin keluar pun dia mesti dijaga oleh Qiwu."Apa ini perlu?" Alis Il-Pyo terangkat sebelah. Dia berencana membeli sumber daya ataupun berburu di hutan Beast. Namun, Keberadaan Qiwu akan membuat langkahnya terbatas."Meskipun kau sudah cukup menunjukkan kebolehanmu, aku tetap harus melakukan penilaian lebih. Khususnya dari segi kepribadian," jawab Qiwu yang langkahnya sejajar dengan Il-Pyo.Il-Pyo menghela napas. "Kepribadian ya? Apa ini tentang kelayakanku sebagai seorang pria yang pantas untuk Zhou Ye? Lagipula bukankah patriark memerintahkanmu untuk menjagaku?""Kau memiliki kesepakatan yang lebih dari orang-orang tahu dengan Nona. Kalau ternyata kau pria yang bejat, aku akan langsung melaporkannya pada Nona Zhou Ye. Kau past

  • Pendekar Dekrit Dewa   Bab 39: Pertanda Pertempuran Besar

    Di sebuah bukit, seorang pria tua tengah berdiri menghadap lautan awan. Matanya terpejam. Namun, dengan sepersekian detik dia menyadari sekelebat bayang yang datang."Maafkan murid yang gagal menjalankan misi, Guru!" pinta Zhou Ye tertunduk hormat.Tak sedikitpun raut kecewa ketika ia mendengarnya. Sosok yang tidak lain adalah Tetua Agung sekte Mata Pedang tersebut malahan menampilkan wajah bijaksana ketika berbalik. Dia meminta Zhou Ye berdiri dan tidak mempermasalahkan kegagalan misi yang diberikannya pada gadis tersebut."Sejak awal misi itu terlalu sulit bagimu. Maaf karena tidak memiliki orang lain yang dapat aku percayai untuk menjalankannya."Sekalipun Du Zhiguo menjabat sebagai tetua Agung, misi yang diberikannya kepada Zhou Ye tidak ada kaitannya dengan sekte. Dia hanya ingin tahu beberapa hal dari prefektur Qilin yang aneh akhir-akhir ini. "Lain kali murid tidak akan mengecewakan!" jawab Zhou Ye merasa menyesal."Lupakan misi itu. Semenjak kembali dari keluarga Zhou, tampakn

  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 40: Pertempuran Ranah Bencana

    —Pesisir Pantai PutihDilihat cuaca malam ini, keadaan bagian paling barat dari benua Timur dapat dikatakan sangat cerah. Suara debur ombak tidak terdengar sedikitpun di sepanjang bibir pantai yang tenang. Air laut yang hampir tanpa riak memantulkan cahaya bulan dan gemerlap bintang. Di kejauhan, sebuah kapal mulai terlihat di bawah cakrawala yang membatasi penyatuan langit dan lautan. Kapal itu membesar sedikit demi sedikit seiring terhapusnya jarak. "Sudah 15 tahun sejak terakhir kali kita menginjakkan kaki di benua Timur." Seorang wanita bernama Patricia yang berdiri di ujung dek kapal memulai perbincangan dengan rekan di sebelahnya. Namun, fokusnya tidak teralihkan dari daratan yang membentang ketika lanjut berkata, "Apa benar wanita bercadar dan bayi dari klan Cahaya itu masih hidup?""Tidak peduli apakah wanita bercadar masih hidup atau tidak. Tuan Nash tidak akan menghentikan pencarian selagi tidak menemukan mayatnya. Kita dikirim ke sini juga karena orang sebelumnya tidak per

Bab terbaru

  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 83: Awal Perang Internal

    Telah dikonfirmasi jika ribuan pasukan dari prefektur Qilin langsung menuju ibu kota kekaisaran Nilam. Berbanding terbalik dengan persiapan mereka yang dilakukan bertahun-tahun lamanya. Persiapan di pihak kekaisaran Nilam begitu minim dan terkesan terburu-buru. Namun, semua persiapan berjalan sebaik usaha tertinggi mereka. Di kediaman keluarga Zhou, Il-Pyo bermeditasi seusai memulihkan diri karena membuat banyak pil. Dia kemudian bergabung dengan keluarga Zhou yang akan pergi menumpas keluarga Ling. Selagi musuh dari prefektur Qilin belum sampai, mereka harus berfokus diri menghancurkan keluarga yang berkhianat terlebih dahulu. Begitupun dengan keluarga Hou, mereka siap dengan tugas pertempuran melawan keluarga Zhong. Persiapan begitu mereka usahakan demi sesedikit mungkin mengalami kerugian. Seluruh orang kuat keluarga Hou sudah cukup siap ketika menyerang keluarga Zhong. "Aku rasa mereka akan bergerak sangat cepat untuk menerobos ibu kota. Keluarga Zhong dan keluarga Ling merupak

  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 82: Pertanda Perang

    Seperginya dari kediaman keluarga Hou, Zhou Ye serta Il-Pyo lanjut mengunjungi keluarga Liao dan Jiang. Keluarga Liao dengan mudah menyetujui pengajuan aliansi karena dendam mereka saat di Pesisir Pantai Putih. Bagaimanapun saat itu banyak jenius keluarga Liao terbunuh karena kecurangan keluarga Zhong dan Ling. Hal ini lebih ke arah kesempatan yang sama sekali tidak mungkin mereka tolak.Di sisi lain, keluarga Jiang tampaknya paham situasinya lebih dari itu, mereka sedikit lagu dengan keadaan Kaisar sekalipun sudah dipulihkan. Namun, dengan pendekatan Il-Pyo sebagai Alkemis, keluarga Jiang yang tadinya bersikap netral akhirnya mau memihak. Begitupun dengan keluarga-keluarga lain yang lebih lemah, Zhou Ye serta Il-Pyo mampu meyakinkan mereka untuk berpihak pada kekaisaran. Yang menjadi masalah adalah kapan pertarungan puncaknya nanti. Untuk mengambil alih ibu kota orang-orang dari prefektur Qilin pasti akan segera datang membawa pasukannya. Perang internal sama sekali tidak dapat dihi

  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 81: Memastikan Pengkhianat Kekaisaran

    Aliran waktu membawa Zhou Ye dan Il-Pyo pada keberhasilan penyelesaian latihan mereka. Inti Beast yang Il-Pyo serap merupakan inti Beast yang lebih baik dari yang selama ini dia dapat. meskipun begitu, tetap saja dia hanya berhasil maju sebanyak dua tingkat. Sekarang Il-Pyo berada di ranah Pengungkit Teknik bintang lima, ranah yang masih belum cukup jika dihadapkan pada pertarungan yang sama seperti sebelumnya. Tanpa dukungan pil Terlarang dia ragu dapat melawan ahli Penguasa Teknik di bintang dua ke atas. Di sebelahnya, Zhou Ye telah memurnikan semua efek pil Ketahanan Tubuh ke seluruh tubuh. Sebelumnya dia tidak pernah meningkatkan kemampuan tubuh karena percaya musuh tidak akan mampu mendekat. Namun, sekarang pembuluh darah gadis itu serasa dialiri oleh besi yang melebur dan menguatkan ketahan maupun kekuatan fisiknya. Zhou Ye merasa dia tidak akan kesulitan lagi bahkan tanpa teknik tipe pertahanannya. "Aku akan menerima teknik Leluhur. Apa kah kau ingin menungguku?" tanya Il-

  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 80: Bangunnya Sang Kaisar

    Zhou Ye dapat melihat pertarungan efek pil dan racun yang terjadi di tubuh Kaisar Nilam Fanxi. Jika tidak di ranah Bencana, dia yakin yang mulia Kaisar tidak akan mampu menahan pertentangan itu. Zhou Ye rasa niat hidup yang begitu kuatlah yang membuat Kaisar Nilam Fanxi sebelumnya dapat menerobos. Dan pada akhirnya racun yang tersegel dapat ditundukkan dan efek pil bekerja setelah satu hari pemurnian di tubuh. Kaisar Nilam Fanxi akhirnya bangun dari tidur panjangnya selama ini. Ada wajah teduh ketika dia mulai dapat memandang ke sekeliling, terutama ketika penglihatannya mendapati putri Nilam Guangmei. Tidak ada yang terucap oleh pria tua itu ketika memandang anaknya. Namun, itu adalah perkembangan terbaik yang pernah terjadi selama dia terluka. "Ayah, akhirnya kau bangun." Putri Nilam Guangmei membalas pandang dengan penuh kebahagiaan. Air matanya menetes saking bahagianya. Sosok tua itu menangkap dua sosok lain di penglihatannya lalu bertanya, "Putriku, siapa mereka berdua?"

  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 79: Membuat Pil tingkas Emas

    Il-Pyo memberitahu jika Kaisar Nilam Fanxi akan bangun selambat-lambatnya dalam dua bulan ke depan. Setelahnya, usai cukup berdiskusi tentang pembuatan pil, putri Nilam Guangmei menuntun pemuda tersebut ke sebuah ruangan cukup jauh dari kamar Kaisar Nilam Fanxi. Di sana sudah siap berbagai macam bahan, semua adalah herbal yang dikumpulkan kekaisaran selama ini. Tanpa mau membuang waktu Il-Pyo meminta semua orang pergi. Tidak terkecuali untuk Zhou Ye dan putri Nilam Guangmei itu sendiri."Minghao, Haiqiao, kalian bantu aku," pinta Il-Pyo saat ruangan benar-benar hanya tersisa dirinya.Seekor Naga dan seekor kura-kura keluar dari perut pemuda tersebut. Mereka tidak lain adalah entitas kesadaran yang selama ini menemani Il-Pyo. Belum diperintahkan pun mereka langsung memilah bahan yang diminta saat berdiskusi sebelumnya. Il-Pyo memandang bahan-bahan tersebut dengan seksama.Pertama, Buah Langit Es, adalah buah yang lahir di suhu dan tekanan udara rendah. Biasanya ditemui di pegunungan y

  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 78: Memeriksa Kaisar

    Saat masuk ruangan, Zhou Ye sepintas memeriksa kaisar Nilam Fanxi menggunakan matanya. Sejurus kemudian dia dapat merasakan racun yang membatasi kaisar Nilam Fanxi. Keadaan tubuh sosok tua yang terbaring di ranjang itu sangat buruk. "Ini racun yang sama seperti ibuku," gumam Zhou Ye merasa kaget. "Dia juga terluka 15 tahun lalu. Tampaknya ini dilakukan oleh orang yang sama." Nilam Guangmei memang pernah mendengar jika ibunya Zhou Ye terluka. Kematiannya terjadi 7 tahun lalu. Jika demikian, racun yang ada di dalam tubuh ayahnya memang berbahaya itu. Siapa sebenarnya orang yang memiliki racun begitu kuat? Keluarga Zhou juga tidak memiliki banyak cara untuk menyelamatkannya. Karena penasaran Il-Pyo ikut memeriksa. Dia memegang nadi dan menanamkan persepsinya pada tubuh kaisar Nilam Fanxi. Minghao serta Haiqiao ikut mendukung dalam upaya Il-Pyo mengetahui apa yang terjadi. Dan ketika selesai, itu lebih parah dari yang sebenarnya Minghao perkirakan saat pertama kali Il-Pyo menjalin ke

  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 77: Menemui Putri Nilam Guangmei

    Kedatangan tetua ke sembilan keluarga Hou—Hou Wenxuan—menghentikan Zhou Ye dan Il-Pyo yang ingin meninggalkan kediaman. Mereka terpaksa sejenak menunda keberangkatan. Agaknya Il-Pyo tahu apa yang diinginkan Hou Wenxuan dengan cara mendatanginya. Semua pasti tentang luka Afinitas Leluhur Hou Yanqi yang tidak mudah diobati. Menurut penuturan Zhou Ye, tetua kesembilan keluarga Hou tersebut datang berkali-kali. Namun, Zhou Ye tidak ingin memberitahu Il-Pyo tentang itu selama proses pemulihannya. Kali ini Il-Pyo memang perlu berbicara dengannya sebelum pergi ke istana Kekaisaran. "Ada apa tetua Hou?" Il-Pyo tetap bertanya pada Hou Wenxuan. "Anakku bilang dia sempat menyerap Benih es ketika bersamamu di labirin Pesisir Pantai Putih. Sekarang tubuhnya mengalami perubahan aneh, rambutnya memutih seluruhnya. Dan ketika aku memeriksakan itu ke Paviliun Pil Obat. Mereka mengatakan bahwa Afinitas Leluhur-nya terluka," ucap Hou Wenxuan khawatir. "Apa Alkemis dari Paviliun Pil Obat ada menga

  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 76: Keanehan Afinitas dan Atribut Il-Pyo

    Meski sempat melalui jalur di dekat prefektur Qilin, serangan musuh seperti sebelumnya tidak terjadi. Seluruh jenius keluarga Zhou tiba dengan aman 10 hari lebih lambat dibanding keluarga atau fraksi manapun di ibu kota kekaisaran Nilam. Ini cukup membuat gempar, tapi tidak ada rumor aneh yang beredar kenapa bisa mereka terlambat. Di kediaman keluarga Ling, Ling Cao yang awal semula menantikan kabar musnahnya jenius keluarga Zhou harus menelan kekecewaan. Dia sama sekali tidak mengerti kenapa keluarga Zhou dapat selamat tanpa satupun korban jiwa. Sementara dia tahu betul situasi macam apa yang akan dilalui oleh jenius keluarga Zhou ketika pulang. Dalam kebingungan itu, kesadaran Ling Cao menangkap keberadaan seseorang. Sesosok misterius datang seperti kabut lalu berdiri di depannya. Patriark keluarga Ling tahu sosok yang mengenakan topeng sebatas mata itu. Dia merupakan seseorang di Ranah Kaisar Teknik yang berasal dari prefektur Qilin. "Aku sudah menantikanmu datang. Apa yang se

  • Pendekar Dekrit Dewa   bab 75: Pertanda Pertarungan Besar

    Zhou Ye terbang berlawanan dengan tetua pertama. Dia akan lebih dulu pergi memeriksa Il-Pyo sementara Zhou Ba mengurus musuh yang tertangkap. Ketika sudah sampai di tempat Il-Pyo, gadis itu melihat putri Nilam Guangmei sedang berjaga di sisinya. Sepertinya salah satu jendral kekaisaran tersebut takut akan keselamatan Il-Pyo. Zhou Ye segera menukik mendatangi mereka. Putri Nilam Guangmei tidak sedikitpun menghalangi gadis tersebut memeriksa Il-Pyo. Sementara itu, Zhou Ye paham betul seberapa parah kekasihnya terluka usai memakai mata spesial untuk memeriksa. "Dia memurnikan banyak pil Pemulihan Tubuh sekaligus," pikir Zhou Ye dan menyeret mata ke bagian tubuh lain, tepatnya pada Afinitas Leluhur yang ada di samping dantian Il-Pyo. "Aliran Qi biru di tubuhnya mengalani perubahan warna dan atribut peningkatan kekuatan ikut berubah menjadi pemulihan. Apa ini keistimewaan pemilik Afinitas Leluhur tipe elemental cahaya? Ah, sekarang aku baru menyadarinya. Dia bisa berganti-ganti atribut

DMCA.com Protection Status