Il-Pyo menatap Ling Cao dengan gertakan gigi yang tertahan. Baik ayah atau anak, mereka yang berada di keluarga Ling suka mencari masalah dengannya. "Bagaimanapun aku tidak boleh menunjukan ranahku!" Il-Pyo menegaskan pada dirinya sendiri lewat pikiran.Bukan hanya telah menerobos ranah Petarung, tetapi dia juga sudah berada di bintang empat ranah itu. Jika ketahuan, nyawanya akan menjadi incaran seluruh kekaisaran karena dianggap akan merusak keseimbangan 6 keluarga terkemuka.Untunglah Minghao memiliki cara untuk mengatur ranah Il-Pyo. Ketika tingkatan ranahnya di lepas, Minghao menahannya tepat di ranah Semi Petarung bintang delapan. "Bagaimana Patriark Ling? Apa anda sudah puas?" tanya Il-Pyo sinis. Tatapannya seakan penuh permusuhan terhadap Ling Cao."Kau pa-pasti memiliki trik akan hal ini!" tuduh Ling Cao.Ling Cao terkejut dengan ranah Il-Pyo yang ternyata benar berada di ranah Semi Petarung bintang delapan seperti yan
Prefektur Qilin merupakan wilayah bagian utara kekaisaran Nilam yang paling maju setelah ibu kota. Kabut yang hampir menutupi seluruh kota tersebut menyebabkan langit sukar untuk terlihat cerah di sana. Di tambah dengan keamanan kota yang ketat, kota ini cukup untuk memberi kesan mencurigakan."Aku sudah menyelidiki beberapa hal selama dua minggu ini." Seorang gadis berpakaian serba hitam bergumam sambil memperhatikan dari jauh beberapa penjaga di pintu kota. "Kegagalanku sebelumnya membuat mereka menambah kewaspadaan," simpulnya kemudian setelah berpikir keras.Sosok gadis yang tidak lain adalah Zhou Ye tersebut berbalik dan memilih pergi. Namun, bilah pedang berwarna abu-abu datang dari atas untuk menghentikan pergerakannya menjauh dari sana. Sesaat kemudian, beberapa orang muncul dari sebagai tempat tak terduga dan mengepungnya."Hahaha ... seperti dugaanku benar. Kau akan kembali karena belum mendapatkan apapun sebelumnya." Seseorang yang melayang di udara tertawa. Usai memperhatik
Sumber daya yang didapat Il-Pyo dari Lao Zhu dan Hou Jinlong diolah untuk menambah koleksi pil pemulihan tubuh. Karena tidak diperkenankan keluar kediaman, selama dua minggu terakhir Il-Pyo hanya melakukan latihan gerak dan membuat pil. Ketika sekarang mendapat izin keluar pun dia mesti dijaga oleh Qiwu."Apa ini perlu?" Alis Il-Pyo terangkat sebelah. Dia berencana membeli sumber daya ataupun berburu di hutan Beast. Namun, Keberadaan Qiwu akan membuat langkahnya terbatas."Meskipun kau sudah cukup menunjukkan kebolehanmu, aku tetap harus melakukan penilaian lebih. Khususnya dari segi kepribadian," jawab Qiwu yang langkahnya sejajar dengan Il-Pyo.Il-Pyo menghela napas. "Kepribadian ya? Apa ini tentang kelayakanku sebagai seorang pria yang pantas untuk Zhou Ye? Lagipula bukankah patriark memerintahkanmu untuk menjagaku?""Kau memiliki kesepakatan yang lebih dari orang-orang tahu dengan Nona. Kalau ternyata kau pria yang bejat, aku akan langsung melaporkannya pada Nona Zhou Ye. Kau past
Di sebuah bukit, seorang pria tua tengah berdiri menghadap lautan awan. Matanya terpejam. Namun, dengan sepersekian detik dia menyadari sekelebat bayang yang datang."Maafkan murid yang gagal menjalankan misi, Guru!" pinta Zhou Ye tertunduk hormat.Tak sedikitpun raut kecewa ketika ia mendengarnya. Sosok yang tidak lain adalah Tetua Agung sekte Mata Pedang tersebut malahan menampilkan wajah bijaksana ketika berbalik. Dia meminta Zhou Ye berdiri dan tidak mempermasalahkan kegagalan misi yang diberikannya pada gadis tersebut."Sejak awal misi itu terlalu sulit bagimu. Maaf karena tidak memiliki orang lain yang dapat aku percayai untuk menjalankannya."Sekalipun Du Zhiguo menjabat sebagai tetua Agung, misi yang diberikannya kepada Zhou Ye tidak ada kaitannya dengan sekte. Dia hanya ingin tahu beberapa hal dari prefektur Qilin yang aneh akhir-akhir ini. "Lain kali murid tidak akan mengecewakan!" jawab Zhou Ye merasa menyesal."Lupakan misi itu. Semenjak kembali dari keluarga Zhou, tampakn
—Pesisir Pantai PutihDilihat cuaca malam ini, keadaan bagian paling barat dari benua Timur dapat dikatakan sangat cerah. Suara debur ombak tidak terdengar sedikitpun di sepanjang bibir pantai yang tenang. Air laut yang hampir tanpa riak memantulkan cahaya bulan dan gemerlap bintang. Di kejauhan, sebuah kapal mulai terlihat di bawah cakrawala yang membatasi penyatuan langit dan lautan. Kapal itu membesar sedikit demi sedikit seiring terhapusnya jarak. "Sudah 15 tahun sejak terakhir kali kita menginjakkan kaki di benua Timur." Seorang wanita bernama Patricia yang berdiri di ujung dek kapal memulai perbincangan dengan rekan di sebelahnya. Namun, fokusnya tidak teralihkan dari daratan yang membentang ketika lanjut berkata, "Apa benar wanita bercadar dan bayi dari klan Cahaya itu masih hidup?""Tidak peduli apakah wanita bercadar masih hidup atau tidak. Tuan Nash tidak akan menghentikan pencarian selagi tidak menemukan mayatnya. Kita dikirim ke sini juga karena orang sebelumnya tidak per
Kerangka dua naga yang terbakar oleh api merah pekat tercipta di kedua sisi sosok berjubah hitam. Dengan amukan tekniknya tersebut dia memulai usaha keluar. Patricia serta Astra yang merasakan itu bukan teknik sederhana berniat menjauh.DUARR!Piramida palang yang mengurung sosok berjubah hitam benar-benar dihancurkan tepat sebelum Patricia dan Astra dapat mengambil jarak. Suhu panas terhempas ke seluruh penjuru hingga menguapkan air laut. Keadaan yang berkabut mengurangi jarak pandang."Sungguh niat bakar yang luar biasa. Itu bukan teknik api sederhana." Astra merasa tenggorokannya tercekat oleh suhu di sekitarnya. "Di mana Patricia? Aku harus segera bergabung dengannya!" lanjut Astra kemudian memindai sekelilingnya yang tertutup kabut uap.Setelah terpisah dengan Astra, Patricia langsung merasakan ada pergerakan besar yang mengguncang udara mengarah ke arahnya. Fokusnya terjaga akan kewaspadaan lalu mulut kerangka Naga yang terbakar api muncul secara tiba-tiba. Untunglah dia sempat m
Dua cahaya berekor cepat keluar dari sisa-sisa dampak serangan yang mengerikan. Warna langit yang semerah darah pun kembali seperti sediakala. Saat sosok berjubah hitam lebih memperhatikan mereka, tampak Patricia dan Astra hanya menerima sedikit luka usai serangannya tadi."Perempuan itu sengaja meninggalkan Avatar Dominasi Aura miliknya dan bergabung ke Avatar Dominasi Aura rekannya. Dengan begitu, dia berhasil menyelamatkan diri," gumam sosok berjubah hitam memikirkan bagaimana serangannya tidak membunuh salah satu dari mereka seperti yang dia harapkan.Pada ranah Kaisar Teknik, Dominasi Aura digunakan untuk mentimidasi musuh. Secara umum ini sama sekali tidak memiliki kapasitas untuk membunuh lawan. Namun, pada ranah Bencana di mana Dominasi Aura dapat dikombinasi dengan Qi menjadi Avatar menyerupai teknik, ini tentu saja berguna sebagai penyerang dan pertahanan mutlak segala arah.Kerangka Naga Api Kembar merupakan teknik yang secar khusus diciptakan untuk dapat menghancurkan perta
Sosok berjubah hitam menghindar serangan yang dapat dihindari dan menangkis serangan yang memang tidak dapat dihindari. Usai segala serangan itu berakhir, Astra keluar dari dalam air membawa tombak Qi di tangannya. Gerakan yang pria itu lalukan mengincar setiap titik lemah dari tubuh sosok berjubah hitam."Teknik Leluhur! Dua Belas Tarian Tombak," seru Astra mengayunkan senjata yang ia pegang.Selepas teknik yang setiap tusukannya memecah udara itu tidak mengenainya, sosok berjubah hitam tersenyum miterius. Dia menyadari kalau di dalam air Patricia sedang mempersiapkan sesuatu yang besar. Sesuatu yang mengharuskan Astra untuk mengambil perhatian sebagai umpan."Jangan berharap aku tidak mengetahui apa yang coba kalian lakukan." Setelah menghempas Astra dengan tendangan, sosok berjubah hitam menghiraukannya dan lekas menuju Patricia yang masih berada di dalam lautan."Tch, dia menyadarinya!" decak Astra lalu menyusul dengan niat kembali menghalanginya.Rentetan lesatan tombak berdatanga
Pola lingkaran Qi ungu raksasa terbentuk di langit. Untaian benang Qi berukuran besar keluar jatuh dari sana, seakan-akan kerangka langitlah yang sedang runtuh ke bumi. Tidak hanya satu, tapi bertumpuk-tumpuk lapisan jaring. Di saat yang sama Ling Cao melompat dari gagaknya. Teknik yang sudah diperkuatnya tersebut terbang cepat menuju di mana Zhou Xun berada. Tentu saja sebelum mencapai target, serangan tersebut terlebih dahulu harus menembus jaring yang dijatuhkan berlapis-lapis. Peraduan yang menghempas udara terjadi. "Tc, apa ini yang disebut sebagai teknik penjerat terkuat keluarga Zhou?" gumam Ling Cao sambil terus mengupayakan tekniknya mengalahkan teknik Zhou Xun. Jaring-Jaring Qi baru berjatuhan ketika ada lapisan jaring yang ditembus. Seiring dengan hal tersebut, energi Zhou Xun berkurang banyak. Pada dasarnya teknik 'Simpul Langit yang Mendalam' adalah teknik kebangaan keluarga Zhou. Teknik yang dikatakan memiliki atribut penjerat Qi terkuat. Atribut ini mengurangi e
Usai semua anggota keluarga Zhou pergi membantu ke garis depan peperangan. Di langit kediaman keluarga Ling kini tersisa Zhou Xun dan juga Ling Cao. Dominasi Aura yang terlepas dari keduanya berusaha saling menekan. "Baiklah, aku akan mencari seluruh keluarga Zhou setelah lebih dulu mengalahkanmu," ucap Ling Cao saat Zhou Xun sepenuhnya berhasil membuat suruh anggota keluarga Zhou lepas darinya."Pastikan itu tidak sebaliknya, karena di sini akulah yang akan membunuhmu. Kau harus ingat bahwa keluarga Zhou adalah keluarga nomor satu penopang Kekaisaran," jawab Zhou Xun sudah terlalu muak dengan permusuhan mereka. "Hutang pencegatan jenius keluargaku saat kembali dari Pesisir Pantai Putih juga akan kita selesaikan di sini."Sebagai patriark di keluarga masing-masing, belum pernah Zhou Xun dan Ling Cao bentrok secara langsung. Hari ini adalah pertama kalinya Afinitas Leluhur tipe Pembunuh terbaik akan ditentukan. Ling Cao dengan pemilik Afinitas Leluhur gagak putuh, atau Zhou Xun dengan
"Kau tidak apa-apa?" tanya Zhou Ye berjalan menghampiri Il-Pyo.Sebelum berhasil menyerang Nangong Yixin, Il-Pyo terlebih dahulu terkena tendangan berapi dan juga bola-bola api. Meski dia menggunakan Afinitas Leluhur untuk memperoleh pemulihan, dia tetaplah menerima serangan yang mengkhawatirkan."Tenang saja, ini tidak akan menjadi masalah," jawab Il-Pyo.Il-Pyo kembali merubah Afinitas Leluhur-nya menjadi tipe cahaya hijau. Digabung efek dua pil yang dia telan, pemulihan menjadi sangat cepat. Dia bangkit berdiri dan menghampiri tubuh Nangong Yixin yang tidak memiliki kesempatan melawan lagi."Ba-bagaimana kau bisa bangkit lagi setelah semua yang kulakukan? Aku dapat memastikan kau terkena penuh serangaku," ucap Nagong Yixin dengan tidak percaya.Sebuah pedang muncul di tangan Il-Pyo. "Selamat tinggal," pamitnya tanpa mau repot menjelaskan.Setelah Nangong Yixin benar-benar dikalahkan, Il-Pyo dan Zhou Ye memandang sekitar. Di mana-mana terjadi pertarungan. Berkat tidak adanya patria
Percikan-percikan api berkobar di kulit Nangong Yixin. Tekanan pertarungan yang dirasakan Zhou Ye serta Il-Pyo dalam sekejap meningkatkan tajam. Sementara itu, ledakan dahsyat terus menggema di langit, menandakan pertarungan para elit keluarga juga mencapai puncaknya.Nangong Yixin menghilang meninggalkan bayangan samar. Sedetik setelahnya dia dengan tidak terduga muncul di samping Zhou Ye. Tendangan yang mengarah ke bagian belakang, gadis itu tanggulangi menggunakan untaian rantai Qi ungu. Namun, itu hanyalah serangan tipuan. Nangong Yixin menarik kakinya dan berputar untuk menyerang sisi kepala bagian samping dengan momentum tendangan ke dua."Kau melupakanku," ucap Il-Pyo menangkis serangan Nangong Yixin serta balas memukulnya mundur."Teknik Qi! Sembilan Mata Pedang!" Zhou Ye segera memanfaatkan celah untuk mengembalikan serangan.Nangong Yixin salto beberapa kali ke belakang guna mengambil jarak. Setelahnya, dia membuat segel tangan dan dengan seruan teknik Qi menciptakan gajah
"Keluarga Liu! Lancang sekali kalian membawa pasukan ke ibu kota. Tarik kembali pasukan kalian karena Kekaisaran tidak akan pernah mentolerir segala jenis pemberontakan!" Dari atas benteng ibu kota nan kokoh Putra Mahkota berteriak dengan lantang. Tepat di hadapannya, puluhan ribu pasukan dari prefektur Qilin telah siap dengan serangan mereka.Patrick keluarga Liu mendecih saat mendengar ancaman itu. Peringatan putra mahkota—Nilam Cheng Yen—malah dibalasnya dengan seruan melepas serangan. Panah serta tombak seketika menghujani ibu kota walaupun tampak sebuah formasi menahan semua dampak kerusakan.Ratusan ahli prefektur Qilin lanjut terbang ke atas. Baik teknik Qi ataupun Teknik Leluhur langsung mereka serukan dalam upaya menjebol pertahanan ibu kota. Tanpa menghancurkan formasi terlebih dahulu, mustahil ada serangan mereka yang akan berhasil.Tentu saja mereka yang ada di dalam benteng tidak tinggal diam. Semua pasukan mengangkat senjata dan balas menyerang. Dalam sekejap ibu kota d
Tidak ingin menjawab provokasi Il-Pyo hanya dengan kata-kata, sosok itu langsung menghilang dari tempatnya berdiri. Spontan saja tubuh Il-Pyo ikut berkedip kala melepas kecepatan ledakan kaki terbaiknya ke depan.BAAAAAANG!Di tengah jarak keduanya muncul dua bayangan dengan pukulan yang saling beradu. Dampaknya, hempasan udara yang cukup berfluktuasi menyebar ke segala arah. Pertentangan sengit terjadi beberapa saat selagi mereka berusaha saling mendominasi.Secara penilaian kasar kekuatan Il-Pyo meningkat karena kali ini ditambahkannya Benih Api. Namun, ranahnya yang masih jauh di bawah ranah lawannya membuat ia hanya mampu mengimbangi. Kesamaan kekuatan ini membuat mereka sama-sama terdorong pada akhir momentum pertemuan pukulan itu. Sesaat mendapatkan pijakan kembali, baik Il-Pyo ataupun sosok itu langsung memberikan serangan susulan. Mereka kembali berubah menjadi bayangan yang setiap jejaknya membuat tanah menjadi kehancuran."Sekarang mana yang lebih panas? Apimu atau apiku?"
Telah dikonfirmasi jika ribuan pasukan dari prefektur Qilin langsung menuju ibu kota kekaisaran Nilam. Berbanding terbalik dengan persiapan mereka yang dilakukan bertahun-tahun lamanya. Persiapan di pihak kekaisaran Nilam begitu minim dan terkesan terburu-buru. Namun, semua persiapan berjalan sebaik usaha tertinggi mereka. Di kediaman keluarga Zhou, Il-Pyo bermeditasi seusai memulihkan diri karena membuat banyak pil. Dia kemudian bergabung dengan keluarga Zhou yang akan pergi menumpas keluarga Ling. Selagi musuh dari prefektur Qilin belum sampai, mereka harus berfokus diri menghancurkan keluarga yang berkhianat terlebih dahulu. Begitupun dengan keluarga Hou, mereka siap dengan tugas pertempuran melawan keluarga Zhong. Persiapan begitu mereka usahakan demi sesedikit mungkin mengalami kerugian. Seluruh orang kuat keluarga Hou sudah cukup siap ketika menyerang keluarga Zhong. "Aku rasa mereka akan bergerak sangat cepat untuk menerobos ibu kota. Keluarga Zhong dan keluarga Ling merupak
Seperginya dari kediaman keluarga Hou, Zhou Ye serta Il-Pyo lanjut mengunjungi keluarga Liao dan Jiang. Keluarga Liao dengan mudah menyetujui pengajuan aliansi karena dendam mereka saat di Pesisir Pantai Putih. Bagaimanapun saat itu banyak jenius keluarga Liao terbunuh karena kecurangan keluarga Zhong dan Ling. Hal ini lebih ke arah kesempatan yang sama sekali tidak mungkin mereka tolak.Di sisi lain, keluarga Jiang tampaknya paham situasinya lebih dari itu, mereka sedikit lagu dengan keadaan Kaisar sekalipun sudah dipulihkan. Namun, dengan pendekatan Il-Pyo sebagai Alkemis, keluarga Jiang yang tadinya bersikap netral akhirnya mau memihak. Begitupun dengan keluarga-keluarga lain yang lebih lemah, Zhou Ye serta Il-Pyo mampu meyakinkan mereka untuk berpihak pada kekaisaran. Yang menjadi masalah adalah kapan pertarungan puncaknya nanti. Untuk mengambil alih ibu kota orang-orang dari prefektur Qilin pasti akan segera datang membawa pasukannya. Perang internal sama sekali tidak dapat dihi
Aliran waktu membawa Zhou Ye dan Il-Pyo pada keberhasilan penyelesaian latihan mereka. Inti Beast yang Il-Pyo serap merupakan inti Beast yang lebih baik dari yang selama ini dia dapat. meskipun begitu, tetap saja dia hanya berhasil maju sebanyak dua tingkat. Sekarang Il-Pyo berada di ranah Pengungkit Teknik bintang lima, ranah yang masih belum cukup jika dihadapkan pada pertarungan yang sama seperti sebelumnya. Tanpa dukungan pil Terlarang dia ragu dapat melawan ahli Penguasa Teknik di bintang dua ke atas. Di sebelahnya, Zhou Ye telah memurnikan semua efek pil Ketahanan Tubuh ke seluruh tubuh. Sebelumnya dia tidak pernah meningkatkan kemampuan tubuh karena percaya musuh tidak akan mampu mendekat. Namun, sekarang pembuluh darah gadis itu serasa dialiri oleh besi yang melebur dan menguatkan ketahan maupun kekuatan fisiknya. Zhou Ye merasa dia tidak akan kesulitan lagi bahkan tanpa teknik tipe pertahanannya. "Aku akan menerima teknik Leluhur. Apa kah kau ingin menungguku?" tanya Il-