"Apa yang ingin kau ajarkan padaku guru, mungkinkah cara menggunakan energi Yin dan Yang? Aku sudah tak sabar guru," ucapnya. Dia berisap untuk mendengarkan gurunya berbicara.
"Bukan bukan teknik itu terlalu dini untuk aku ajarkan padamu, akan tetapi ini akan sebanding dengan teknik itu," Ucap Haven mengipaskan ngipaskan tangannya.Semakin penasaran lah Lixuan, saat ini dia membayangkan bahwa gurunya akan mengajarkan sesuatu yang hebat."Ah aku tahu, pasti jurus pamungkasmu," ucap Lixuan.Haven menggelengkan kepalanya, ketika melihat itu Lixuan sudah tidak tertarik dengan apa yang akan diajarkan padanya. Dia pun melanjutkan langkah kakinya meninggalkan Haven."Mau kemana kau dasar murid tidak sopan, gurumu ini ingin mengejarkan sesuatu padamu tahu."Lixuan melambaikan tangannya, "tidak perlu, aku tidak tertarik dengan apa yang ingin kau ajarkan padaku. Kecuali jurus pamungkas atau teknik pengendalian energi Yin dan Yang." Dia sudahDia tahu seberapa mengerikan senjata itu, dengan adanya senjata itu seribu orang ras putri duyung bukanlah masalah untuk dihadapi.Ini kisah masalalu yang masih dinggat Haven dengan jelas. Saat itu ibunya Oliv pernah menggunakan senjata itu untuk menyelamatkan Florin dan Haven ketika ditangkap oleh ras Ikan buntal.Karena sahabat dekatnya ditangkap ketika sedang mencari tanaman obat dilautan, membuat ibunya Oliv marah besar. Dia sendirian mengunjungi kerajaan ikan buntal, pada akhirnya ras itu punah meninggalkan peradaban yang mereka bangun menuju ketempat persinggahan terakhir. Hanya satu orang yang menggunakan senjata itu sudah cukup untuk bisa mengalahkan para ras yang kekuatannya hampir setara dengan ras hiu.Karena sangking mengerikannya senjata itu, ibunya Oliv menyembunyikan senjata itu dari siapapun hanya Haven dan Florin yang mengetahui tempatnya. Bukan tanpa alasan, dia menyembunyikan senjata itu karena tak ingin menghancurkan peradaban umat man
Keesokan harinya. Mereka pun berangkat untuk mengambil senjata pembunuh masal itu. Para ras putri duyung berderet didekat jalanan, tiga orang yang akan mempertaruhkan nyawanya sedang berjalan dikerumunan itu. Semua orang menatap mereka bertiga dengan penuh harapan.Berada ditengah kemurunan masa itu, Haven menjadi congkak, ditempat asalnya mana mungkin dia akan diperlukan seperti itu. Para ras serigala tidak akan tertarik dengan hal semacam itu, dibandingkan melakukan hal yang tidak berguna para ras serigala memilih untuk melakukan runtinitas seperti biasa."Hidup yang mulia Oliv," teriak semua orang berkali kali.Oliv yang mendapatkan sorak sorak itu malu, wajahnya telah berubah warna. Sedangkan Lixuan melambai lambaikan tangannya kearah para kerumunan masa itu. Dia menikmati menjadi sorotan seperti ini. Jika dia ada didesa mana mungkin dia akan mengalami hal semacam ini."Jadi seperti ini rasanya menjadi orang berpengaruh, guru apakah kau sela
Wilayah ras ikan buntal berada disi barat, lebih tepatnya didekat kerajaan ras hiu kini wilayah itu sudah diambil oleh mereka. Dilautan terdapat lima ras yang berkuasa, sisi tengah dihuni oleh ras ular mereka sangat kuat.Walaupun jumbelah mereka sedikit tapi kekuatan militer mereka tidak bisa dianggap remeh. Mereka juga milik intelejen dan mata mata yang cukup besar di seluruh lautan, didaratan mereka juga memilikinya.Ras kuda laut, wilayahnya terletak disisi bagaian selatan mereka terkenal akan perdagangannya yang telah menguasai samudera dan daratan. Tidak ada satupun ras yang ada dilautan tidak mengenal mereka.Ras hiu terletak dibagian utara dan barat, akibat mengambil tanah para ras ikan buntal mereka memiliki wilayah dua kali lipat dari para ras lainnya, dan terakhir ras putri duyung yang berbatasan dengan tiga negara, sekarang wilayahnya telah menyusut pesat hampir separuhnya dikuasai oleh ras hiu.Akan tetapi ada lautan yang tak pernah t
"semuanya berenang kearaah bawah," teriak Lixuan.Saat ini dia menemukan cara yang tepat untuk mengalahkan monster itu. Dia ingin memancing monster itu ketempat yang sempit. Haven dan Oliv menuruti perinta Lixuan, saat ini Haven sepenuhnya percaya dengan anak itu tetapi tidak dengan Oliv."Lixuan kenapa kita berenang kebawah, bukankah lebih baik kita berenang menuju karaah kota ras kuda laut?""Aku akan mengalahkannya. Guru aku butuh bantuan mu untuk melakukan sesuatu, Oliv kau bisa membaca lautan bukan, gunakan kemampuan mu itu sekarang. Cari tempat yang sempit dan banyak tanaman laut.""Apa yang kau ingin aku lakukan Lixuan?" Tanya Haven."Hujani ikan paus itu dengan bebatuan lancip itu, disaat kami mengalihkan perhatiannya." dia menunjuk kearah bebatuan lancip yang ada disi kanan dan kiri."Ah iya iya aku mengerti."Akan tetapi sepertinya Oliv tidak sependapat dengannya. "Tunggu cara itu tidak akan berhasil
"Lixuan, kau sungguh hebat sekali senjata apa itu tadi?"Suara dari Oliv membuat kesadarannya kembali. Dari sisi lain seorang menepuk nepuk tangannya, dia adalah Haven yang baru saja tiba ditempat itu."Kau benar benar menakjubkan muridku, apakah kau yang menciptakan senjata itu?" Baru saja dia datang sudah melontarkan pertanyaan itu.Dia juga tidak tahu jawabannya, asal usul senjata itu masihlah belum jelas. Lixuan saat ini sangat ingin memecahkan misteri yang ada."Kalian berdua, aku mohon rahasiakan semua ini dari siapapun. Senjata ini adalah milik diriku yang ada dimasa lalu, aku bisa mengubah senjata ini dengan memikirkannya, atau mengucapkan namannya."Ingatan masalalu yang bisa diingat adalah sesuatu yang jarang ditemui dimasa ini. Haven yang pertama kali mendengar itu, muali tertarik dengan sesuatu yang dikatakan oleh Lixuan."Dirimu dimasa lalu? Bolehkah kami mendengar cerita dirimu yang ada dimasa lalu, Kau ju
Mereka bertiga pun menuju keaaraah gua. Sesampainya di mulut gua itu, Lixuan mendengar rintihan menangis. "Ibu... Aku takut...."Suara itulah yang didengarnya sekarang, segera dia bergegas keaaraah gua itu."Pulanglah kerumahmu bodoh, ibumu pasti sedang mencari mu dan mencemaskanmu sekarang," ucap Lixuan.Tamparan keras menghantam pipi pangeran hiu itu. Entah bagaimana dia bisa menyimpulkan hal yang semacam itu, dia saja tidak pernah berhubungan dengan peria yang ada dihadapannya.Mungkinkah dia hanya ingin menampar seseorang saja?"Ibuku mencemaskanku? Ya aku percaya itu, tapi untuk kembali kerumah sangat mustahil bagiku," ucap peria itu.Ternyata dia tidak hanya asal bicara saja. Entah kebetulan atau bukan. Jika seandainya saja peria yang ada dihadapannya itu dibenci oleh ibunya, mungkin Lixuan akan bertengkar dengannya."Aku tidak tahu alasan mengapa kau kabur dari rumah, dan aku juga tak peduli dengan
Lixuan yang baru saja bangun itu dihampiri oleh Carcilo, tangannya dipegangi dengan erat oleh peria sumurannya."Terimakasih atas nasehatnya Lixuan, aku sekarang sudah sadar dengan kebodohanku, itu semua berkat kau. Aku berjanji akan menuntaskan masalah internal kerajaan hiu. Kau tunggulah kabar baik dariku."Lixuan memiringkan kepalanya, 'apa yang dikatakan oleh anak ini, aku tidak paham sama sekali'"Iya, lakukan yang kau bisa, ingat jangan memaksakan dirimu. Terkadang manusia boleh lari dari sesuatu yang sulit," walaupun dia masih begingung dia mengatakan itu.Carcilo itu menatap tajam kearah mata Lixuan, ada perasaan aneh dari tatapannya itu. Api membara yang bisa membakar apapun, itulah yang dilihat oleh Lixuan sekarang. "Aku tidak akan pernah lari lagi, mau itu nyawaku taruhannya," ucap carcilo.Carcilo pun berenang meninggalkan Lixuan, sebelum carcilo lenyap ditelan oleh lautan Lixuan berteriak. "Carcilo jika kau sudah menyelesaikan masalahmu, maukah kau menjadi temanku."Carci
Oliv yang tadinya menujukkan wajah muram kini berubah derastis. Dibelakang perajurit itu adalah kenalan Oliv."Maaf atas kelancanganku yang mulia," ucap perajurit yang melarang mereka masuk. Pada saat ini mereka menundukkan tubuhnya dihadapan pangeran itu.Orang itu adalah pangeran kedua ras kuda laut, dia adalah sahaba Oliv sejak kecil. Jika tidak ada masalah pada ras putri duyung, mungkin acara pertunangan mereka sudah terjadi beberapa bulan yang lalu. Namun semua itu gagal.Saat ini para ras putri duyung masih berjuang untuk memerangi para ras hiu. Sedangkan ras kuda laut tak ingin ikut campur dengan kedua ras itu. Sebenarnya pangeran kedua sudah membujuk sang raja, namun permintaannya itu tak bisa disetujui dengan mudah karena alasan tertentu. Oliv yang dari tadi terdiam membisu berenang keaaraah pangeran kedua, langsung saja dia memeluk peria itu."Sayangku kenapa tubuhmu compang camping seperti ini," ucap pangeran. Dia bernama Eizen."Tadi ada masalah diperjalanan, kami bertaru
"tuan Vans asal tahu saja ini bukan tentang harga diri dan ego, akan tetapi ini tentang keyakinan dan tekad," ucap Vincaus dengan tegas. "ah jadi yang kau maksud tentang keyakinan itu adalah membunuh para bawahan mu," ucap Vans. Setelah mengucapkan kalimat itu sepuluh musuh tumbang ditempat itu. "ah apa apa ini, apakah ini akhir dari kita," ucap prajurit. "aku tidak ingin ini terjadi, aku ingin pulang bertemu keluarga ku," ucap perajurit lainnya. "bagaimana ini, apakah kita menyerah saja, dan menangkap tuan Vincaus." "mungkin itu bisa kita lakukan apabila tuan tak segera melakukan pergerakan." semua suara itu tumpang tindih sehingga itu hanya terdengar seperti suara tawon. Vans yang melihat itu merasa senang, dia akhirnya bisa mendapatkan kemenangan atas mental mereka. Hanya butuh sentuhan terkahir, musuhnya akan segera runtuh. namun disaat yang sama Vincaus tertawa terbahak bahak. "aku tahu, aku tahu, kau hanya bisa membunuh sepuluh orang bukan? jika kami melakukan gerakan
Armada yang cukup banyak itu berhenti dipulau yang tak berpenghuni, pada saat ini mereka sedang menunggu mangsa yang ingin dikejar oleh mereka. Namun sebelum itu mereka ingin melakukan sesuatu terhadap kerajaan Englandia.Sudah dua hari mereka menetap disana, setiap satu harinya mereka menyeludupkan barang barang kedalam kerajaan Englandia.Selain itu juga mereka meninggalkan beberapa orang disana untuk melakukan sesuatu yang amat penting.Saat ini kapal yang dinaiki oleh Lixuan dan para anggota baru sedang menuju keaarah kerajaan Englandia sebagai saudagar yang menjual barang barang. Sebelumnya semua awak keru yang ada disana memang adalah saudagar yang dimiliki oleh serikat bajak laut, namun kali ini beberapa orang yang ada didalam sana adalah pasukan militer."Dimana Lisa Lixuan?" Ucap Sasa.Karena ahli bertarung dan dia ingin selalu berdekatan dengan Lixuan, Sasa ikut serta melakukan misi yang akan dijalankan oleh Lixuan itu. Saat ini ada sasa dan Long cai disampingnya.Sasa yang
Hari hari yang dilalui oleh Lixuan kembali seperti sebelumnya, meskipun saat ini ada Sasa dan Long cai disana dia tetap melakukan rutinitas seperti biasanya. Terkadang dia membantu memasak, atau pun membantu para awak keru yang sedang memperbaiki kapal. Sebelumnya terjadi badai yang amat besar, itu menyebabkan kapal kapal yang dinaiki mereka mengalami kerusakan yang cukup fatal.Sedangkan untuk Sasa dia saat ini masih belum bisa menerima Lixuan yang saat ini, sebelumnya dia mengenal Lixuan yang hangat dan pengertian sedangkan untuk sekarang dia tak mendapatkan hal tersebut dari Lixuan. Meskipun pada saat ini hubungan mereka sudah membaik namun masih ada jarak diantara mereka berdua. Berbeda sekali dengan sebelumnya."Lisa apakah ada yang bisa aku bantu, sepertinya kau sedang kerepotan sekarang," ucap Sasa.Entah bagaimana hubungan diantara kedua gadis itu kian semakin dekat, Sasa sudah tak memiliki kebencian terdapat Lisa. Bisa dibilang kedua wanita itu sudah menjadi sahabat.Pada s
Setelah semuanya mereda Sasa kembali ke dirinya yang asli, tenang dan dingin. Bukannya dia tak ingin menghajar Lixuan lagi, namun dia tak memiliki tenaga untuk melakukan itu.Lixuan yang sadar bahwa semua ini adalah ulahnya menjauhi Sasa dan lainnya, dia menuju keaarah kamar Long cai untuk merawat peria itu."Siapa namamu," ucap Lisa yang duduk disamping Sasa. Dia baru saja kembali dari dapur untuk mengambilkan air minum. Sasa yang masih makan itu tak menjawab pertanyaan Lisa, dimatanya wanita itu hanyalah musuh yang harus disingkirkan.Lisa yang tak mendapatkan jawaban dari Sasa itu mewajirnya. Dalam masalah ini Sasa belumlah bisa berpikir rasional, seandainya dia berada diposisi yang sama mungkin perilakunya akan mirip dengan Sasa."Maaf karena menganggu hubungan kalian, tapi asal tahu saja aku tak memiliki maksud untuk melakukan itu. Kau tahu, aku menemukan Lixuan pingsan ditepi pantai sebelumnya, kami juga belum cukup kenal," ucap Lisa.Sasa belum ingin menjawab pertanyaan dari L
Mendengar suara gelas yang pecah itu, segera kedua orang tersebut berlari menuju keaarah kamar sebelah. Lixuan wajahnya cukup cemas, entah Lisa yang dia cemaskan atau Sasa.Lixuan memasuki kamar yang dimiliki oleh sosok wanita, ruangan itu dipenuhi oleh perabotan elektronik yang cukup memenuhi semuanya. Ada kabel berserakan dimana mana, begitu pun kaleng kaleng yang cukup banyak."Ada apa ini kenapa ada pecahan gelas disini," ucap York.Entah dia pura pura bodoh, atau memang tak tahu. York pun segera mambantu Lisa yang sedang memunguti pecahan gelas gelas itu.Lixuan hanya melihat kedua orang itu yang sedang memunguti gelas, setelah beberapa saat kemudian padangannya teralihkan ke arah Sasa."Lixuan kau kah itu, aku tak percaya kau ada disini," dia dengan sisa sisa tenaganya melompat keaarah pelukan Lixuan, Lixuan yang mendapatkan serangan yang secara tiba tiba itu menghindar. Alhasil tubuh Sasa tersungkur dilantai yang ada disan, ya meskipun Sasa bukankah siapa siapa bagi Lixuan, na
York dan lainnya sudah sampai ditempat Long cai berada, Lixuan yang membawa satu piring berisikan nasi itu meletakkannya keatas meja yang ada disana, begitu pun cangkir berisikan air."Wau sepertinya anak ini benar benar dalam keadaan gawat," ucap York.Dia sudah selesai mengecek seluruh bagian tubuh milik Long cai, saat ini York merasa perihatin dengan keadaan anak itu. Dia dahulu pernah mengalami hal yang serupa, saat itu dia sedang berperang untuk menaklukkan sebuah negara, namun naasnya pertempuran yang dianggap hanya sebentar itu berlangsung sangat lama. York dan pasukannya yang kekurangan makanan itu pun mengalami penyakit yang mengerikan, hampir separuhnya meninggal. Itu adalah satu satunya pertempuran yang amat sulit bagi York. Namun dengan keberuntungan yang besar, York berhasil bertahan dari kematian. Padahal sebelumnya dia nyaris mengalami hal yang serupa seperti apa yang di alami oleh teman temannya."Kau benar paman, jika dia dibiarkan saja seperti ini mungkin nyawanya t
Dengan terpaksa kedua orang itu pergi dari tempat itu sambil membawa Sasa dan Long cai yang cukup menyusahkan, mereka berdua terlihat cukup berat. Dua orang yang membawa Sasa dan Long cai cukup kewalahan.Setelah sampai didalam kamar, mereka menidurkan kedua orang itu kekasur yang cukup lembut, bukannya mereka ditempatkan ditempat yang sama melainkan kedua orang itu sedang tertidur terpisah.Dua penyelamat yang telah selesai meletakkan mereka kekasur itu segera keluar, mereka sepertinya sepemikiran. Yang menunjukkan tanda tersebut adalah kedua orang itu berlari menuju keaarah dapur.Melihat keadaan Sasa dan Long cai mana mungkin mereka tidak tahu bahwa kedua orang itu sudah kelaparan beberapa hari yang lalu. "Sebenarnya siapa anak itu, mengapa aku seolah olah mengenalinya? Mungkinkah dia adalah renkaransi dari orang yang ada dimasa lalu?" Tanya Lixuan.Dia tak tahu siapa wanita yang dia maksud, namun meskipun begitu Sindra sangat mengenalinya. Bukan sebagai Sasa melainkan sebagai or
"Lixuan mengapa kau masih diluar, lihatlah awan yang ada diatas sana, jika kau ingin tersambar petir sih terserah kau saja," ucap Lisa yang menujuk keaatas atas awan.Memang benar pada saat ini langit mulai menghitam, selayaknya panci gosong yang terbakar bara api. Namun bukan api yang akan menjadi malapetaka bagi mereka, melainkan sebaliknya.Lixuan entah mengapa tak ingin segera masuk untuk melindungi dirinya dari air yang akan turun, seolah olah ada sesuatu yang memanggilnya diujung lautan itu."Lisa kau masuklah dahulu, jika cuaca mulai memburuk aku akan menyusul, entah mengapa ada sesuatu yang menahan ku sekarang," ucap Lixuan.Entah apa perasaan itu, Lixuan juga tidak mengetahuinya. Perasan yang hampir sirna itu mulai diingatnya lagi, itu adalah perasaan ingin bertemu dengan seseorang. Namun siapa yang ingin dia temui, mungkinkah devil atau orang lain yang sedang kesulitan dilautan sana?Jika sekarang yang mengendalikan tubuh Lixuan adalah Lixuan yang sebenarnya, maka tak menghe
Kapal kecil yang buruk rupa itu terapung di lautan lepas, dua orang yang menaikinya sedang kesusahan untuk mendayung dengan tangan mereka."Ah sial mau sampai kapan kita akan tiba didaratan jika tetap seperti ini," ucap Sasa yang marah marah tidak jelas.Hey hey dia kira semua ini ulah siapa, sosok wanita yang selalu benar itu mengomel dengan kalimat yang serupa. Long cai yang mendengar itu terus menerus mengeluarkan urat didahinya, dia mengepalkan tangannya dengan erat.Tiba tiba saja aura membunuh mulai muncul dari dalam tubuh Long cai, dia ingin sekali menghancurkan kepala Sasa yang mungil itu. Namun mengingat kemampuannya tak cukup hebat, dia hanya mengurungkan niatnya itu dihatinya.Sasa yang masih belum sadar atas kesalahannya itu tak mau membantu Long cai mendayung sedikit pun, dia berleha leha menatap langit yang sudah mulai gelap."Sasa jika kau ingin cepat keluar dari lautan ini, aku mohon bantu aku mendayung sampan ini," ucap long cai.Daripada memaksa dengan kekerasan Long