Lixuan yang baru saja bangun itu dihampiri oleh Carcilo, tangannya dipegangi dengan erat oleh peria sumurannya."Terimakasih atas nasehatnya Lixuan, aku sekarang sudah sadar dengan kebodohanku, itu semua berkat kau. Aku berjanji akan menuntaskan masalah internal kerajaan hiu. Kau tunggulah kabar baik dariku."Lixuan memiringkan kepalanya, 'apa yang dikatakan oleh anak ini, aku tidak paham sama sekali'"Iya, lakukan yang kau bisa, ingat jangan memaksakan dirimu. Terkadang manusia boleh lari dari sesuatu yang sulit," walaupun dia masih begingung dia mengatakan itu.Carcilo itu menatap tajam kearah mata Lixuan, ada perasaan aneh dari tatapannya itu. Api membara yang bisa membakar apapun, itulah yang dilihat oleh Lixuan sekarang. "Aku tidak akan pernah lari lagi, mau itu nyawaku taruhannya," ucap carcilo.Carcilo pun berenang meninggalkan Lixuan, sebelum carcilo lenyap ditelan oleh lautan Lixuan berteriak. "Carcilo jika kau sudah menyelesaikan masalahmu, maukah kau menjadi temanku."Carci
Oliv yang tadinya menujukkan wajah muram kini berubah derastis. Dibelakang perajurit itu adalah kenalan Oliv."Maaf atas kelancanganku yang mulia," ucap perajurit yang melarang mereka masuk. Pada saat ini mereka menundukkan tubuhnya dihadapan pangeran itu.Orang itu adalah pangeran kedua ras kuda laut, dia adalah sahaba Oliv sejak kecil. Jika tidak ada masalah pada ras putri duyung, mungkin acara pertunangan mereka sudah terjadi beberapa bulan yang lalu. Namun semua itu gagal.Saat ini para ras putri duyung masih berjuang untuk memerangi para ras hiu. Sedangkan ras kuda laut tak ingin ikut campur dengan kedua ras itu. Sebenarnya pangeran kedua sudah membujuk sang raja, namun permintaannya itu tak bisa disetujui dengan mudah karena alasan tertentu. Oliv yang dari tadi terdiam membisu berenang keaaraah pangeran kedua, langsung saja dia memeluk peria itu."Sayangku kenapa tubuhmu compang camping seperti ini," ucap pangeran. Dia bernama Eizen."Tadi ada masalah diperjalanan, kami bertaru
Akan tetapi berbeda dengan anak berusia 14 tahun itu, ketika orang kaya mencengkram lengan anak kuda laut. Dia menghentikannya, lalu menatap orang kaya itu dengan aura intimidasi. Dia kehilangan 100 energi Ai untuk melakukan itu."Lepaskan," ucapnya."Dia pencuri, kau tidak memiliki hak menyuruhku seperti itu," ucap orang kaya.Lixuan menyengkeram bahu orang kaya itu.'Snklad berikan aku energimu.'[Baiklah, seberapa banyak kau membutuhkan energi Ai.]'sampai dia merasa kesakitan dan mau melepaskan tangannya dari anak itu.'[Proses dilakukan, installis energi pada tubuh mu selesai, energi Ai yang terkuras 150.][Sisa energi Ai 750]"Aku bilang lepaskan." Lixuan mencengkram bahu peria itu, teriakan masuk kedalam gedang telinganya. Perlahan orang kaya melepaskan tangannya dari anak itu.Setelah itu dia lari terbirit-birit, "lihat akan aku balas semua penghinaan ini," ucap Orang itu sambil menujuk Lixuan.Setelah kepergian orang kaya itu, Lixuan menuduk tubuhnya sampai sejajar dengan anak
***Mereka pun hampir sampai ditempat tinggal Gane, namun sebelum mencapai rumah Gane Lixuan melihat pemandangan yang tidak sedap, rumah rumah kumuh dan sampah bertumpuk menyerupai gunung berada dihadapannya.Orang orang bertubuh kurus dan kering duduk disekitar lorong lorong yang bau. Tidak ada satupun yang menolong mereka, tubuh tak karuan itulah buktinya.Kaum kaum tertindas ini tak pernah dipikirkan oleh negara, terkadang orang yang sehat dijadikan budak. Ya walaupun kesalahan terletak pada sanak keluarga yang menjualnya.Bukankah kejadian dikerajaan ini sungguh mengalami kontradiksi yang tidak masuk akal, kerajan kaya yang menguasai seluruh perdagangan disamudra seharusnya tidak memiliki tempat seperti ini buakn? Lantas mengapa masih ada daerah kumuh disini, terlebih lagi tempat ini adalah ibukota kerajaan kuda laut.Lixuan juga mempertanyakan itu didalam hatinya.Ada yang aneh dengan kerajaan ini, raja tak memiliki otoritas penuh untuk memimpin, ras manusia mengenakan pakean mew
Ketika dia bertanya didalam hatinya, tiba tiba suara mekanisme keluar dari arah sankald. [Dia memiliki penyakit asma.]'asma?'[Penyakit yang disebabkan oleh peradangan yang terjadi disaluran udara membuatnya bengkakng dan ledir ledir akan berkumpul disatu titik sehingga sipengidap akan sesak nafas, biasanya itu disebabkan oleh debu. Penyakit itu sangat berbahaya jika dibiarkan saja.]'sankald apakah kau bisa menyembuhkannya.'[Ya bisa, saya bisa menyembuhkan penyakit itu dengan cara membersihkan saluran pernapasan dengan energi Ai. Apakah anda mau menyembuhkannya tuan?] Ucap sankald.Sebelum Lixuan menjawab pertanyaan itu, ibu Gane sudah kembali seperti semula. Namun setelah tubuhnya membaik, dia menampar anaknya. Wajahnya memerah penuh dengan amarah."Aku sudah berapa kali menasehatimu Gane, apapun yang terjadi denganku kau jangan mencuri. Kau benar benar anak yang tak mengindahkan nasehatku, hukuman untuk seorang pencuri benar benar akan merugikan mu dimasa depan. Kau tidak akan bis
"Kau memang tidak bersalah jika dilihat dari sudut pandang subjektifitasmu, aku juga percaya jika kau tidak salah. Tapi objektifitas ku tak mengijinkan aku membelamu. Sebagai contoh kau masuk kerumah pencuri lalu membunuh pencuri tanpa tahu alasan dia mencuri. Ketika kau membunuh pencuri dan anaknya melihat kau membunuhnya kau tidak merasa bersalah sama sekali. Lalu Kau menceramahi anak itu agar tak melakukan hal yang sama seperti ayahnya, aku tanya bagaimana perasaan anaknya.""Dia membenciku dan ingin membalaskan kematian ayahnya," ucap Lixuan."Benar, jika dia membalas kematian ayahnya apa yang akan kau lakukan?""Tentu saja membunuh anak itu untuk melindungi diriku sendiri." ucap Lixuan."Ya tepat sekali. Biar aku memberitahu kau Lixuan. Manusia adalah makhluk yang mengerikan, ketika keaadan mendesak melanda mereka sifat buruk untuk memprioritaskan diri sendiri akan muncul. Lalu ketika mereka menujukkan sifat buruk itu tidak ada satupun orang yang mau menjalin pertemanan ataupun d
Selesainya Lixuan menyembuhkan ibunya Gane, kedua orang itu pun meninggalkan kawasan kumuh itu."Kakak Lixuan setelah aku dewasa kebaikanmu ini pasti akan aku balas, tunggu dimana hari itu terjadi ya," teriak Gane ketika Lixuan sudah membuat jarak dengannya.Lixuan pun berbalik arah lalu mengeluarkan senyuman, "Ya aku akan menunggunya."Kejadian ini akan diingat oleh sejarawan masa depan sebagai insiden yang penting."Setelah ini kita akan melakukan apa Lixuan?" tanya Haven.Kejadian barusan benar benar membuat Haven tertarik untuk mengikuti Lixuan melakukan sesuatu. Tontonan itu benar benar menghiburnya, terlebih lagi tadi dia bisa disebut guru yang benar. Idiologi yang dianutnya akhirnya bisa disalurkan kepada muridnya. Sebagai sosok guru hal yang seperti itulah yang membuatnya senang."Tentu saja kita kembali kekediaman Eizen untuk makan, sekarang perutku sudah sangat lapar sekali.""Memangnya kau tahu letak rumahnya?" Tanya Haven.Mendapatkan pertanyaan itu, Lixuan melewatkan se
Monster ikan paus adalah ancaman terbesar kerajan kuda laut, ketika Eizen mengetahui bahwa ada yang berhasil menghabisi monster itu. Dia langsung mengutus perjauritnya untuk membuktikan kebenarannya.Hasilnya adalah sebuah kebenaran, dengan begitu dia memberi tahu ayahnya bahwa monster itu telah terbunuh. Sang raja yang selalu direpotkan oleh ikan paus itu tentu saja ingin menemui orang yang membunuh monster itu.Jika keadaan berjalan normal, mungkin saja Lixuan akan diberikan hadia besar oleh sang raja. Sungguh konyol jika dia tidak diberikan hadia sama sekali. Akan tetapi mengingat hubungan kuda laut dan manusia kian memburuk, Lixuan ragu akan mendapatkan hadiah. Terlebih lagi dia ingin meminta sesuatu yang lancang."Kau terlalu memujiku paman, aku bukanlah orang Junius seperti yang kau kira."Menurutnya semua orang pasti akan tahu alasan kenapa sang raja Ingin menemuinya. Logikanya memang tidak bisa dibantah sama sekali, jika ada orang yang tidak tahu mereka pasti pura pura polos a
"tuan Vans asal tahu saja ini bukan tentang harga diri dan ego, akan tetapi ini tentang keyakinan dan tekad," ucap Vincaus dengan tegas. "ah jadi yang kau maksud tentang keyakinan itu adalah membunuh para bawahan mu," ucap Vans. Setelah mengucapkan kalimat itu sepuluh musuh tumbang ditempat itu. "ah apa apa ini, apakah ini akhir dari kita," ucap prajurit. "aku tidak ingin ini terjadi, aku ingin pulang bertemu keluarga ku," ucap perajurit lainnya. "bagaimana ini, apakah kita menyerah saja, dan menangkap tuan Vincaus." "mungkin itu bisa kita lakukan apabila tuan tak segera melakukan pergerakan." semua suara itu tumpang tindih sehingga itu hanya terdengar seperti suara tawon. Vans yang melihat itu merasa senang, dia akhirnya bisa mendapatkan kemenangan atas mental mereka. Hanya butuh sentuhan terkahir, musuhnya akan segera runtuh. namun disaat yang sama Vincaus tertawa terbahak bahak. "aku tahu, aku tahu, kau hanya bisa membunuh sepuluh orang bukan? jika kami melakukan gerakan
Armada yang cukup banyak itu berhenti dipulau yang tak berpenghuni, pada saat ini mereka sedang menunggu mangsa yang ingin dikejar oleh mereka. Namun sebelum itu mereka ingin melakukan sesuatu terhadap kerajaan Englandia.Sudah dua hari mereka menetap disana, setiap satu harinya mereka menyeludupkan barang barang kedalam kerajaan Englandia.Selain itu juga mereka meninggalkan beberapa orang disana untuk melakukan sesuatu yang amat penting.Saat ini kapal yang dinaiki oleh Lixuan dan para anggota baru sedang menuju keaarah kerajaan Englandia sebagai saudagar yang menjual barang barang. Sebelumnya semua awak keru yang ada disana memang adalah saudagar yang dimiliki oleh serikat bajak laut, namun kali ini beberapa orang yang ada didalam sana adalah pasukan militer."Dimana Lisa Lixuan?" Ucap Sasa.Karena ahli bertarung dan dia ingin selalu berdekatan dengan Lixuan, Sasa ikut serta melakukan misi yang akan dijalankan oleh Lixuan itu. Saat ini ada sasa dan Long cai disampingnya.Sasa yang
Hari hari yang dilalui oleh Lixuan kembali seperti sebelumnya, meskipun saat ini ada Sasa dan Long cai disana dia tetap melakukan rutinitas seperti biasanya. Terkadang dia membantu memasak, atau pun membantu para awak keru yang sedang memperbaiki kapal. Sebelumnya terjadi badai yang amat besar, itu menyebabkan kapal kapal yang dinaiki mereka mengalami kerusakan yang cukup fatal.Sedangkan untuk Sasa dia saat ini masih belum bisa menerima Lixuan yang saat ini, sebelumnya dia mengenal Lixuan yang hangat dan pengertian sedangkan untuk sekarang dia tak mendapatkan hal tersebut dari Lixuan. Meskipun pada saat ini hubungan mereka sudah membaik namun masih ada jarak diantara mereka berdua. Berbeda sekali dengan sebelumnya."Lisa apakah ada yang bisa aku bantu, sepertinya kau sedang kerepotan sekarang," ucap Sasa.Entah bagaimana hubungan diantara kedua gadis itu kian semakin dekat, Sasa sudah tak memiliki kebencian terdapat Lisa. Bisa dibilang kedua wanita itu sudah menjadi sahabat.Pada s
Setelah semuanya mereda Sasa kembali ke dirinya yang asli, tenang dan dingin. Bukannya dia tak ingin menghajar Lixuan lagi, namun dia tak memiliki tenaga untuk melakukan itu.Lixuan yang sadar bahwa semua ini adalah ulahnya menjauhi Sasa dan lainnya, dia menuju keaarah kamar Long cai untuk merawat peria itu."Siapa namamu," ucap Lisa yang duduk disamping Sasa. Dia baru saja kembali dari dapur untuk mengambilkan air minum. Sasa yang masih makan itu tak menjawab pertanyaan Lisa, dimatanya wanita itu hanyalah musuh yang harus disingkirkan.Lisa yang tak mendapatkan jawaban dari Sasa itu mewajirnya. Dalam masalah ini Sasa belumlah bisa berpikir rasional, seandainya dia berada diposisi yang sama mungkin perilakunya akan mirip dengan Sasa."Maaf karena menganggu hubungan kalian, tapi asal tahu saja aku tak memiliki maksud untuk melakukan itu. Kau tahu, aku menemukan Lixuan pingsan ditepi pantai sebelumnya, kami juga belum cukup kenal," ucap Lisa.Sasa belum ingin menjawab pertanyaan dari L
Mendengar suara gelas yang pecah itu, segera kedua orang tersebut berlari menuju keaarah kamar sebelah. Lixuan wajahnya cukup cemas, entah Lisa yang dia cemaskan atau Sasa.Lixuan memasuki kamar yang dimiliki oleh sosok wanita, ruangan itu dipenuhi oleh perabotan elektronik yang cukup memenuhi semuanya. Ada kabel berserakan dimana mana, begitu pun kaleng kaleng yang cukup banyak."Ada apa ini kenapa ada pecahan gelas disini," ucap York.Entah dia pura pura bodoh, atau memang tak tahu. York pun segera mambantu Lisa yang sedang memunguti pecahan gelas gelas itu.Lixuan hanya melihat kedua orang itu yang sedang memunguti gelas, setelah beberapa saat kemudian padangannya teralihkan ke arah Sasa."Lixuan kau kah itu, aku tak percaya kau ada disini," dia dengan sisa sisa tenaganya melompat keaarah pelukan Lixuan, Lixuan yang mendapatkan serangan yang secara tiba tiba itu menghindar. Alhasil tubuh Sasa tersungkur dilantai yang ada disan, ya meskipun Sasa bukankah siapa siapa bagi Lixuan, na
York dan lainnya sudah sampai ditempat Long cai berada, Lixuan yang membawa satu piring berisikan nasi itu meletakkannya keatas meja yang ada disana, begitu pun cangkir berisikan air."Wau sepertinya anak ini benar benar dalam keadaan gawat," ucap York.Dia sudah selesai mengecek seluruh bagian tubuh milik Long cai, saat ini York merasa perihatin dengan keadaan anak itu. Dia dahulu pernah mengalami hal yang serupa, saat itu dia sedang berperang untuk menaklukkan sebuah negara, namun naasnya pertempuran yang dianggap hanya sebentar itu berlangsung sangat lama. York dan pasukannya yang kekurangan makanan itu pun mengalami penyakit yang mengerikan, hampir separuhnya meninggal. Itu adalah satu satunya pertempuran yang amat sulit bagi York. Namun dengan keberuntungan yang besar, York berhasil bertahan dari kematian. Padahal sebelumnya dia nyaris mengalami hal yang serupa seperti apa yang di alami oleh teman temannya."Kau benar paman, jika dia dibiarkan saja seperti ini mungkin nyawanya t
Dengan terpaksa kedua orang itu pergi dari tempat itu sambil membawa Sasa dan Long cai yang cukup menyusahkan, mereka berdua terlihat cukup berat. Dua orang yang membawa Sasa dan Long cai cukup kewalahan.Setelah sampai didalam kamar, mereka menidurkan kedua orang itu kekasur yang cukup lembut, bukannya mereka ditempatkan ditempat yang sama melainkan kedua orang itu sedang tertidur terpisah.Dua penyelamat yang telah selesai meletakkan mereka kekasur itu segera keluar, mereka sepertinya sepemikiran. Yang menunjukkan tanda tersebut adalah kedua orang itu berlari menuju keaarah dapur.Melihat keadaan Sasa dan Long cai mana mungkin mereka tidak tahu bahwa kedua orang itu sudah kelaparan beberapa hari yang lalu. "Sebenarnya siapa anak itu, mengapa aku seolah olah mengenalinya? Mungkinkah dia adalah renkaransi dari orang yang ada dimasa lalu?" Tanya Lixuan.Dia tak tahu siapa wanita yang dia maksud, namun meskipun begitu Sindra sangat mengenalinya. Bukan sebagai Sasa melainkan sebagai or
"Lixuan mengapa kau masih diluar, lihatlah awan yang ada diatas sana, jika kau ingin tersambar petir sih terserah kau saja," ucap Lisa yang menujuk keaatas atas awan.Memang benar pada saat ini langit mulai menghitam, selayaknya panci gosong yang terbakar bara api. Namun bukan api yang akan menjadi malapetaka bagi mereka, melainkan sebaliknya.Lixuan entah mengapa tak ingin segera masuk untuk melindungi dirinya dari air yang akan turun, seolah olah ada sesuatu yang memanggilnya diujung lautan itu."Lisa kau masuklah dahulu, jika cuaca mulai memburuk aku akan menyusul, entah mengapa ada sesuatu yang menahan ku sekarang," ucap Lixuan.Entah apa perasaan itu, Lixuan juga tidak mengetahuinya. Perasan yang hampir sirna itu mulai diingatnya lagi, itu adalah perasaan ingin bertemu dengan seseorang. Namun siapa yang ingin dia temui, mungkinkah devil atau orang lain yang sedang kesulitan dilautan sana?Jika sekarang yang mengendalikan tubuh Lixuan adalah Lixuan yang sebenarnya, maka tak menghe
Kapal kecil yang buruk rupa itu terapung di lautan lepas, dua orang yang menaikinya sedang kesusahan untuk mendayung dengan tangan mereka."Ah sial mau sampai kapan kita akan tiba didaratan jika tetap seperti ini," ucap Sasa yang marah marah tidak jelas.Hey hey dia kira semua ini ulah siapa, sosok wanita yang selalu benar itu mengomel dengan kalimat yang serupa. Long cai yang mendengar itu terus menerus mengeluarkan urat didahinya, dia mengepalkan tangannya dengan erat.Tiba tiba saja aura membunuh mulai muncul dari dalam tubuh Long cai, dia ingin sekali menghancurkan kepala Sasa yang mungil itu. Namun mengingat kemampuannya tak cukup hebat, dia hanya mengurungkan niatnya itu dihatinya.Sasa yang masih belum sadar atas kesalahannya itu tak mau membantu Long cai mendayung sedikit pun, dia berleha leha menatap langit yang sudah mulai gelap."Sasa jika kau ingin cepat keluar dari lautan ini, aku mohon bantu aku mendayung sampan ini," ucap long cai.Daripada memaksa dengan kekerasan Long