Share

Haven.

Author: DRIANS
last update Last Updated: 2024-03-17 21:11:40

***

"Kesini ayo kesini, ijikan aku menyentuh gumpalan lemak yang indah itu. Aku mohon tolong..." Lixuan yang menunggu bantuan sudah tertidur dengan lelap. Sepertinya saat ini dia sedang mimpi indah.

"ah akhirnya ketemu juga."

Suara dari wanita yang tak asing menganggu tidur nyenyak dari anak kecil itu. Dia terbangun sambil mengusap air liurnya yang tumpah kemana mana.

"Cih, sial... Kenapa dia membangunkan ku saat aku hendak memegang dada besar."

Sungguh bejat sekali anak kecil itu, bagaimana bisa anak sesuainya memimpikan hal mesum yang tak seharusnya terjadi.

Sasa saat ini berada diatasnya, dia melihat lubang besar berisikan jebakan yang tak pernah dia duga sebelumnya untuk saat ini hanya kebingungan dan pujian saja untuk orang yang menciptakannya. Orang yang menciptakan jebakan itu sungguh beruntung dipuji oleh wanita cantik seperti Sasa. Ya walaupun itu hanya didalam hatinya saja.

Diatas sana tidak hanya ada Sasa seorang saja, peria berpakaian lusuh dan bertelinga serigala juga ada disana. Dia lah orang yang diselamatkan oleh Lixuan.

Peria itu terjebak dalam kekacauan tadi karena sebuah alasan konyol. Bagaimana bisa peria yang memiliki Indra diatas rata rata manusia biasa menginjak jebakan jarum pelumpuh. Satu alasan pasti yang bisa dijelaskan, pasti dia meremehkan hutan yang tanang.

Selain Indra yang tajam melebihi para manusia. Ras manusia serigala juga terkenal dengan kekuatan tubuhnya diatas rata rata, walaupun mereka tak bisa menggunakan energi Quantum seperti para manusia, mereka diberkati dengan tubuh yang kuat. Sehingga mereka bisa setara dengan para manusia yang memiliki energi Quantum.

Dahulunya mereka adalah musuh bebuyutan yang keluar dari menara, namun sekarang sejarah itu telah terhapus. Tidak ada lagi yang menyadari bahwa mereka bukan bagian dari dunia ini.

Peria bernama Haven itu tak barada disamping Sasa, melainkan dia melihat area sekitar. Sebuah penemuan yang tak pernah terbayangkan mengaktifkan alaram yang ada didalam kepalanya.

"Benar benar menggagumakan, siapa Junius yang menciptakan benda bulat itu."

"Akulah orangnya paman." Lixuan sudah berada didekat Sasa.

Saat ini dia menarik tali, Sasa ikut membantunya agar babi bisa keluar dari dalam lubang itu. Lixuan sudah memberi tahu cara kerja katrol yang dia ciptakan, jadi wanita itu sudah paham apa yang harus dilakukan olehnya. 

"Sasa tariklah dengan sekuat tenaga aku yakin kau bisa." Tidak memiliki niatan untuk membantu dia menyemangati wanita itu tanpa merasa bersalah.

"Jangan banyak bicara bantu aku menariknya."

Lixuan pun mengipas ngipaskan tangannya, "mustahil, aku tak bisa melakukan itu. Aku orang biasa yang tidak memiliki tenaga sedangkan kau manusia super, lagian jika aku membantumu tidak akan ada perubahan sama sekali."

Dasar pemalas! Batin Sasa.

Inilah situasi yang amat dibenci oleh Sasa, dia tak suka dengan cara berpikir temannya itu. Dia pun melepaskan talinya, tubuh babi masuk kedalam lubang itu lagi. "Apa yang kau lakukan Sasa."

Baru saja dia protes, Sasa memberikan jawabannya. Namun dengan bahasa tubuh. Dia  menerkam Lixuan seperti bintang buas tak berperasaan, tubuh kedua orang itu terjatuh ditanah.

"Kau  yang membuat ini, sungguh mustahil anak kecil sepertimu bisa melakukan ini." Suara itu tumpang tindih dengan suara Haven. Haven benar benar terabaikan oleh dua anak kecil yang sedang berguling ditanah itu.  Saat ini Lixuan tak bisa bergerak karena kuncian mematikan pada tangannya.

"Sasa lepaskan tanganku, tenaga gorila mu bisa membuat tanganku patah."

Dia tak mau mendengarkan perkataan Lixuan, Sasa lebih kuat menarik tangan Lixuan. Kakinya mengunci tubuh anak peria itu, sehingga tak akan ada perlawanan yang terjadi.

"Biarkan saja patah." Mungkin saja dia marah karena disebut gorila.

Benar benar monster mengerikan, lima babi saja tidak ada apa apanya bagi Lixuan. Tapi seorang Sasa sudah membuat Lixuan tak bisa apa apa.

"Hey kenapa kalian mengabaikan aku anak kecil." Heaven terus berusaha untuk ikut andil dalam keributan yang terjadi, tapi apa yang dia dapat sungguh ironis sekali. Sebagai orang dewasa, dia benar benar dipermalukan sekarang.

"Kau kejam sekali Sasa, asal tahu saja aku sangat lelah sekali tenagaku sudah habis. Argag..." Kebohongan yang dilakukan amatari itu tak berhasil menipu monster mengerikan.

"Kau masih bisa berdiri, seharusnya tenagamu masih ada."

"Pendekar sejati harus menyisakan tenaganya untuk menyelamatkan diri agar tak mati, bukankah gurumu pernah mengatakan itu."

Pernyataan Lixuan tak bisa disangkal oleh Sasa sama sekali, sebagai gantinya dia menarik lengan Lixuan lebih keras dari sebelumnya.

"Paman tolong selamatkan aku." Dia meminta pertolongan pada orang yang sudah menyerah dipojokkan. Dia saat ini memegangi lututnya dengan tatapan kosong.

"Buat apa membantu orang yang mengabaikanku."

"Tolong aku paman, aku akan mati dan kau pasti akan mati penasaran karena tak tahu siapa yang membuat benda benda itu." Dengan sisa tenaganya dia mengeluarkan suara yang tidak bisa didengar.

Telinga Haven bergerak, selain memiliki tubuh kuat ras serigala juga memiliki pendengaran yang tajam. Ketika Haven ingin menolong Lixuan, naasnya semua itu sudah terlambat, sebebab anak itu telah kehilangan kesadaran.

"Tidak....!"teriaknya histeris "aku akan benar benar mati penasaran. Dasar wanita kecil pembunuh aku tak akan memaafkan mu." Peria itu menujuk wanita tak beradap tersebut, namun respon yang didapatkan oleh Haven hanyalah kepala yang miring.

"Tenang saja paman, dia hanya berpura pura." Sasa menarik lengan Lixuan lebih kuat dari sebelumnya, tiba tiba saja teriakan paling keras keluar dari mulut Lixuan.

"Aku mohon lepaskan anak itu, aku akan menuruti semua kemauan mu," ucap Haven.

"Ok sepakat." Sasa melepaskan Lixuan tanpa ragu.

"Terimakasih paman," ucap Lixuan sambil memegangi tangannya.

Kedua orang itu pun  berdiri lalu membersihkan debu debu yang tertempel, semuanya terhempas ke udara tidak ada satupun yang tertempel dibaju mereka.

"Kau mau menuruti semua kemauankukan paman?" Haven mengangguk atas pertanyaan itu.

"Hem... Kira kira apa ya," Sasa menyentuh dagunya dengan jari telunjuk, "setelah aku ingat ingat ras manusia serigala memiliki tubuh dan tenaga yang sangat kuat. Apa itu benar paman?"

"Iya benar sekali, kami sangat kuat tidak ada satupun mahluk sekuat kami jika menyangkut tentang kekuatan murni."

"Jika itu benar mengangkat lima babi sampai kedesa bukan masalahkan?"

"Tentu saja mas...." Perkataan peria itu lasung saja dipotong oleh Lixuan.

"Minta itu saja Sasa aku yakin dia pasti bisa melakukannya. Menurut buku yang aku baca, ras manusia serigala bisa mengakat gunung. Lima babi pasti bukan masalah untuknya."

"Tapi bukankah itu sangat kejam Lixuan? Kalau paman mau tidak masalah sih."

"Ras serigala tidak akan pernah mengkhianati janji mereka. Jika itu kemauan mu akan aku kabulkan dengan sepenuh hati dan tanpa keraguan sama sekali."

Akan tetapi semua itu hanyalah kebohongan, sekuat apapun ras serigala mereka tidak akan bisa mengakat lima babi sekaligus. Dua babi yang dibawanya menuju kesini saja sudah membuat otot ototnya keram tak karuan. Apalagi lima babi sekaligus.

'Hem... Sepertinya aku dipermainkan oleh anak anak ini, tapi aku tak bisa menarik kata kataku.' ada pikiran seperti itu yang menebus isi kepalanya, namun dia tak yakin bahwa dua anak itu bisa mempermainkan orang dewasa seperti dirinya.

Haven pun berjalan untuk masuk kedalam lubang itu, ketika dia membelakangi dua orang itu. Lixuan dan Sasa menyatukan tangannya dengan penuh kemenangan.

Menyadari ada yang aneh Haven menolehkan kepalanya keaaraah belakang, namun semua itu telah lenyap. Bukti tak bisa ditemukan sama sekali oleh korban yang malang.

"Ah mungkin perasaanku saja," batin Haven.

****

"Sasa aku kasihan sekali dengan peria itu," bisik Lixuan.

Saat ini mereka sudah melakukan perjalanan sekitar lima menit, tubuh Haven yang menerima beban diatas kemampuannya terhuyung huyung kekiri dan kekanan. Wajahnya memerah seperti ingin menjemput panggilan alam yang tak bisa diduga duga.

Sedangkan disisi lain dua anak kecil berada dibelakangnya sedang menahan tawa. Sungguh kejam sekali mereka.  bisa bisanya dua anak itu menipu orang tua yang malang itu.

"Itulah harga yang harus dibayar olehnya," ucap Sasa.

"Harga yang harus dibayar?" Lixuan bingung ketika mendapat ucapan itu. Harga yang harus dibayar adalah kata yang seharusnya tak terucapkan dari mulut Sasa.

Memangnya apa yang telah dilakukan oleh peria itu sampai sampai harus membayar harga mahal seperti itu?

Jika dia mencoba membunuh Sasa dan Lixuan sudah pantas dia membayar dengan hukuman itu. Tapi kebenarannya dia tak memiliki maksud untuk mencelakai Lixuan dan Sasa?

Dalam kalutan kebingungan Lixuan berisap mendengar penjelasan yang sedikit menggugah rasa penasarannya.

"Karena dia aku mencemaskanmu."

"Ah jadi itu maksudmu."

"Bukan hanya itu saja, aku kesal dengan dia. Bagaimana bisa orang yang mendapatkan pertolongan tak segera membantuku menarik babi itu tadi. dia seperti mengatakan. Ah persetan membantu wanita itu aku lebih tertarik dengan benda benda itu."

Padahal semua itu tak benar, dugaan yang tak berdasar itu menimbulkan sesuatu yang tak terduga bagi peria malang tersebut.

"Dengan kata lain kau ingin menggunakan tenaganya untuk bersantai."

"Nah tepat sekali."

Perkataan beberlit belitnya itu langsung saja dipahami oleh Lixuan, tidak aneh jika dia tahu maksud tersembunyi dari ucapan Sasa mengingat hubungan mereka sudah terjalin sejak kecil.

"Bedebah bajingan cilik sialan..." Haven merapatkan giginya dengan kuat.

Related chapters

  • Pendekar Cincin Giok   pemeran utama

    Akhirnya mereka sampai didesa Uruk, semua orang berkumpul mengelilingi tiga pemeran utama dalam situasi ini.Menangkap lima babi hutan sekaligus adalah sesuatu pencapaian yang cukup besar. Sangat jarang ada orang yang dapat melakukan itu.Warga desa Uruk paling banyak menangkap babi dalam satu Minggu hanya satu saja, namun hari ini mereka mendapatkan lima.Sebuah pencapaian besar yang harus diapresiasi, namun ketika mereka melihat Lixuan mata mereka menyipit. Tatapan sinis menghujani Lixuan."Yah tidak aneh jika mereka menatapku seperti itu, Sasa urus semuanya kaukan Calon kepala desa," ucap Lixuan didekat telinga Sasa.Dia ingin lari dari situasi tak menyenangkan ini. Ketika Lixuan hendak melangkahkan kakinya, Sasa menangkap bahunya."Lixuan kau mau kemana? Tidak bagus membiarkan babi yang kau tangkap ditempat ini. Kau harus ikut pesta besar bersama kami." (Jangan lari, Aku tak mau mendapatkan masalah yang kau ciptakan. Ayolah kau harus bertanggung jawab.)"Aku menangkapnya? Lelucon

    Last Updated : 2024-03-18
  • Pendekar Cincin Giok   Penantian

    Acara yang menyebalkan itu membuat Lixuan kehabisan tenaga, dia tidak akan memaafkan orang yang membuatnya seperti ini. Dalang dari semua ini tepat ada disampingnya.Lixuan sedang menuju kerumah Sasa untuk saat ini tubuhnya terhuyung huyung kekanan dan kekiri, ia hanya ingin cepat cepat tidur dikamar nyamannya."Hey kenapa kau mengikutiku paman?" Tanya Lixuan kepada peria yang sedang memakan daging panggang.Lixuan baru saja tersadarkan akan sesuatu yang merepotkan. Pria itu datang kedesa ini secara tiba tiba, pasti ada alasan tertentu yang membawanya kedesa terpencil yang tidak memiliki apa apa ini."Tega sekali kau mengatakan itu, aku adalah pengikut mu sebagai tuan kau harus menyediakan tempat untuk aku tidur," ucap Haven.Dahi Lixuan mengkerut, sejak kapan peria itu menjadi pengikutnya yang ada dia menrobos masuk dengan egois, Lixuan tak menerimanya.'Biarkan sajalah,' batinnya. Lixuan sudah menyerah untuk mengusir peria itu. Lagian mengusir peria yang mambuk tak ada bedanya deng

    Last Updated : 2024-03-19
  • Pendekar Cincin Giok   Banteng sialan.

    "argh.... Oh... Huf..hajmh berlekem...... Guru aku mohon tolong aku. Dasar banteng sialan sampai kapan kalian mau mengejarku." Teriak Lixuan.Sudah satu jam Lixuan dikejar kejar oleh gerombolan banteng merah. Saat ini dia berada dipadang rumput, tidak ada yang bisa dia gunakan untuk lolos ataupun melawan para banteng banteng itu.Haven sebagai gurunya seharusnya menolong Lixuan bukan? tidak dia sedang menyiapkan karpet merah untuk bersantai. Aroma daging banteng menyengat memenuhi tempat itu, asap mengepul dan angin lah yang membuat aroma daging itu menyebar dengan cepat."Lixuan cepatlah kesini daging bantengnya sudah matang." Haven memakan daging banteng didepan mata kepala anak yang menangis.Ketenangan yang seharusnya terjadi itu tak berlangsung lama ketika Lixuan berlari kearahnya. "Tidak tidak jangan kesini aku tarik kata kataku."Ok baiklah mari kita kembali beberapa hari yang lalu.***Sudah dua hari Lixuan diangkat menjadi muridnya, namun tidak ada satupun ilmu yang diberi

    Last Updated : 2024-03-20
  • Pendekar Cincin Giok   Lion

    "hey hey bukankah ini terlalu cepat?" Ucap Haven.Dia tidak tahu saja bahwa semua jalan perlarian mereka sudah sepenuhnya tertutup."Lixuan apakah kau bisa menunggangi kuda?" Tanya Haven."Ya aku bisa dahulu ibu pernah mengajariku," jawab Lixuan."Berita yang bagus, ini pegang pelananya." Haven pun melompat dari kuda itu.Tubuhnya melayang menyentuh tanah, tekanan yang dia berikan pada tanah membuat debu naik keatas sehingga menyebabkan lubang tercipta sukuran kepalan tangan ditempat dia mendarat."Aku akan menemui mu dipadang rumput," teriak Haven. Teruwelu merah melesat meninggalkan Haven dihutan belantara itu.Sambil menunggu para perajurit itu tiba ditempatnya berada, dia melakukan pemanasan pada kaki dan tangannya. "Saatnya bertarung."Dia adalah maniak bertarung yang sebenarnya, sejak dahulu Haven sangat mencintai yang namanya pertarungan. Awal pertemuan dia dengan Florin ketika Haven terjebak dalam pertarungan antara hidup dan mati.Saat itu Haven sedang bertarung mempertahank

    Last Updated : 2024-03-21
  • Pendekar Cincin Giok   putri duyung

    "gawat benar benar gawat.... Tidak ada makanan, tidak ada air, tidak ada cahaya. Kita benar tidak diuntungkan dalam situasi ini. Guru kau memilih tempat persembunyian yang buruk tahu."Makanan dan air adalah komponen yang harus dipenuhi, Lixuan menyadari itu. Jika kedua hal itu tidak ada sama saja dengan kematian itu sendiri. Sedangkan cahaya, itu adalah komponen yang amat penting untuk menghangatkan diri. Didalam gua terasa sangat dingin, suhunya hampir mencapai 15°."Tenang saja, kau tidak perlu kahawatir soal api dan air. Aku bisa menciptakan api, soal air kita tinggal memasuki gua ini lebih dalam lagi. Jauh didalam sana ada danau."Indra pendengaran milik Haven mendengar deru air yang mengalir, jauh didalam sana memang ada danau. Mendengar itu Lixuan bisa bernafas lega."Maaf atas kelancanganku guru."Untuk saat ini mereka berdua masih belum bisa melarikan diri, sudah satu hari mereka bersembunyi didalam gua itu. Para banteng yang mengejar mereka berdua kemarin sedang berkelili

    Last Updated : 2024-03-23
  • Pendekar Cincin Giok   Meminta bantuan

    Haven pun tertawa terbahak bahak karena mengetahui sesuatu yang tak seorangpun disini mengetahuinya. "Ibumu benar benar terlalu kelewatan, cerita yang dia buat sungguh membosankan bukan?"Buku yang dibaca oleh Lixuan dahulu adalah cerita yang dibuat ibunya pada masalalu, peria yang dimasukkan air dalam batas tak wajar adalah Haven. Saat itu dia hampir sekarat tapi beruntungnya ada Florin disana.Ingatan aneh mulai muncul didalaam kepalanya, saat itu mereka sedang meneliti tanaman obat yang ada dilautan. Akan tetapi ketika mereka sedang mencari tanaman obat itu, tiba tiba terjadi badai yang mengerikan.Tubuh Haven pun tenggelam dipusaraan air, beruntungnya Florin berhasil naik keatas kapal. Setelah badai mereda ratu putri duyung melemparkan Haven yang telah kemasukan air dalam batas tak wajar. Karena insiden konyol itu, mereka menjalin hubungan yang cukup akrab. Setelah pejuangan panjang akhirnya Florin menemukan tanaman obat bernama Sasalin, tanaman itu berbentuk rumput laut akan te

    Last Updated : 2024-03-24
  • Pendekar Cincin Giok   Sayatan hati

    "Apa yang ingin kau ajarkan padaku guru, mungkinkah cara menggunakan energi Yin dan Yang?  Aku sudah tak sabar guru," ucapnya. Dia berisap untuk mendengarkan gurunya berbicara."Bukan bukan teknik itu terlalu dini untuk aku ajarkan padamu, akan tetapi ini akan sebanding dengan teknik itu," Ucap Haven mengipaskan ngipaskan tangannya.Semakin penasaran lah Lixuan, saat ini dia membayangkan bahwa gurunya akan mengajarkan sesuatu yang hebat. "Ah aku tahu, pasti jurus pamungkasmu," ucap Lixuan.Haven menggelengkan kepalanya, ketika melihat itu Lixuan sudah tidak tertarik dengan apa yang akan diajarkan padanya. Dia pun melanjutkan langkah kakinya meninggalkan Haven."Mau kemana kau dasar murid tidak sopan, gurumu ini ingin mengejarkan sesuatu padamu tahu."Lixuan melambaikan tangannya, "tidak perlu, aku tidak tertarik dengan apa yang ingin kau ajarkan padaku. Kecuali jurus pamungkas atau teknik pengendalian energi Yin dan Yang." Dia sudah

    Last Updated : 2024-03-25
  • Pendekar Cincin Giok   Senjata yang mengerikan

    Dia tahu seberapa mengerikan senjata itu, dengan adanya senjata itu seribu orang ras putri duyung bukanlah masalah untuk dihadapi.Ini kisah masalalu yang masih dinggat Haven dengan jelas. Saat itu ibunya Oliv pernah menggunakan senjata itu untuk menyelamatkan Florin dan Haven ketika ditangkap oleh ras Ikan buntal.Karena sahabat dekatnya ditangkap ketika sedang mencari tanaman obat dilautan, membuat ibunya Oliv marah besar. Dia sendirian mengunjungi kerajaan ikan buntal, pada akhirnya ras itu punah meninggalkan peradaban yang mereka bangun menuju ketempat persinggahan terakhir. Hanya satu orang yang menggunakan senjata itu  sudah cukup untuk bisa mengalahkan para ras yang kekuatannya hampir setara dengan ras hiu.Karena sangking mengerikannya senjata itu, ibunya Oliv menyembunyikan senjata itu dari siapapun hanya Haven dan Florin yang mengetahui tempatnya. Bukan tanpa alasan, dia menyembunyikan senjata itu karena tak ingin menghancurkan peradaban umat man

    Last Updated : 2024-03-26

Latest chapter

  • Pendekar Cincin Giok   Sebuah perediksi

    "tuan Vans asal tahu saja ini bukan tentang harga diri dan ego, akan tetapi ini tentang keyakinan dan tekad," ucap Vincaus dengan tegas. "ah jadi yang kau maksud tentang keyakinan itu adalah membunuh para bawahan mu," ucap Vans. Setelah mengucapkan kalimat itu sepuluh musuh tumbang ditempat itu. "ah apa apa ini, apakah ini akhir dari kita," ucap prajurit. "aku tidak ingin ini terjadi, aku ingin pulang bertemu keluarga ku," ucap perajurit lainnya. "bagaimana ini, apakah kita menyerah saja, dan menangkap tuan Vincaus." "mungkin itu bisa kita lakukan apabila tuan tak segera melakukan pergerakan." semua suara itu tumpang tindih sehingga itu hanya terdengar seperti suara tawon. Vans yang melihat itu merasa senang, dia akhirnya bisa mendapatkan kemenangan atas mental mereka. Hanya butuh sentuhan terkahir, musuhnya akan segera runtuh. namun disaat yang sama Vincaus tertawa terbahak bahak. "aku tahu, aku tahu, kau hanya bisa membunuh sepuluh orang bukan? jika kami melakukan gerakan

  • Pendekar Cincin Giok   Ternyata itu kau

    Armada yang cukup banyak itu berhenti dipulau yang tak berpenghuni, pada saat ini mereka sedang menunggu mangsa yang ingin dikejar oleh mereka. Namun sebelum itu mereka ingin melakukan sesuatu terhadap kerajaan Englandia.Sudah dua hari mereka menetap disana, setiap satu harinya mereka menyeludupkan barang barang kedalam kerajaan Englandia.Selain itu juga mereka meninggalkan beberapa orang disana untuk melakukan sesuatu yang amat penting.Saat ini kapal yang dinaiki oleh Lixuan dan para anggota baru sedang menuju keaarah kerajaan Englandia sebagai saudagar yang menjual barang barang. Sebelumnya semua awak keru yang ada disana memang adalah saudagar yang dimiliki oleh serikat bajak laut, namun kali ini beberapa orang yang ada didalam sana adalah pasukan militer."Dimana Lisa Lixuan?" Ucap Sasa.Karena ahli bertarung dan dia ingin selalu berdekatan dengan Lixuan, Sasa ikut serta melakukan misi yang akan dijalankan oleh Lixuan itu. Saat ini ada sasa dan Long cai disampingnya.Sasa yang

  • Pendekar Cincin Giok   benda menakjubkan

    Hari hari yang dilalui oleh Lixuan kembali seperti sebelumnya, meskipun saat ini ada Sasa dan Long cai disana dia tetap melakukan rutinitas seperti biasanya. Terkadang dia membantu memasak, atau pun membantu para awak keru yang sedang memperbaiki kapal. Sebelumnya terjadi badai yang amat besar, itu menyebabkan kapal kapal yang dinaiki mereka mengalami kerusakan yang cukup fatal.Sedangkan untuk Sasa dia saat ini masih belum bisa menerima Lixuan yang saat ini, sebelumnya dia mengenal Lixuan yang hangat dan pengertian sedangkan untuk sekarang dia tak mendapatkan hal tersebut dari Lixuan. Meskipun pada saat ini hubungan mereka sudah membaik namun masih ada jarak diantara mereka berdua. Berbeda sekali dengan sebelumnya."Lisa apakah ada yang bisa aku bantu, sepertinya kau sedang kerepotan sekarang," ucap Sasa.Entah bagaimana hubungan diantara kedua gadis itu kian semakin dekat, Sasa sudah tak memiliki kebencian terdapat Lisa. Bisa dibilang kedua wanita itu sudah menjadi sahabat.Pada s

  • Pendekar Cincin Giok   deklarasi

    Setelah semuanya mereda Sasa kembali ke dirinya yang asli, tenang dan dingin. Bukannya dia tak ingin menghajar Lixuan lagi, namun dia tak memiliki tenaga untuk melakukan itu.Lixuan yang sadar bahwa semua ini adalah ulahnya menjauhi Sasa dan lainnya, dia menuju keaarah kamar Long cai untuk merawat peria itu."Siapa namamu," ucap Lisa yang duduk disamping Sasa. Dia baru saja kembali dari dapur untuk mengambilkan air minum. Sasa yang masih makan itu tak menjawab pertanyaan Lisa, dimatanya wanita itu hanyalah musuh yang harus disingkirkan.Lisa yang tak mendapatkan jawaban dari Sasa itu mewajirnya. Dalam masalah ini Sasa belumlah bisa berpikir rasional, seandainya dia berada diposisi yang sama mungkin perilakunya akan mirip dengan Sasa."Maaf karena menganggu hubungan kalian, tapi asal tahu saja aku tak memiliki maksud untuk melakukan itu. Kau tahu, aku menemukan Lixuan pingsan ditepi pantai sebelumnya, kami juga belum cukup kenal," ucap Lisa.Sasa belum ingin menjawab pertanyaan dari L

  • Pendekar Cincin Giok   mengambil alih

    Mendengar suara gelas yang pecah itu, segera kedua orang tersebut berlari menuju keaarah kamar sebelah. Lixuan wajahnya cukup cemas, entah Lisa yang dia cemaskan atau Sasa.Lixuan memasuki kamar yang dimiliki oleh sosok wanita, ruangan itu dipenuhi oleh perabotan elektronik yang cukup memenuhi semuanya. Ada kabel berserakan dimana mana, begitu pun kaleng kaleng yang cukup banyak."Ada apa ini kenapa ada pecahan gelas disini," ucap York.Entah dia pura pura bodoh, atau memang tak tahu. York pun segera mambantu Lisa yang sedang memunguti pecahan gelas gelas itu.Lixuan hanya melihat kedua orang itu yang sedang memunguti gelas, setelah beberapa saat kemudian padangannya teralihkan ke arah Sasa."Lixuan kau kah itu, aku tak percaya kau ada disini," dia dengan sisa sisa tenaganya melompat keaarah pelukan Lixuan, Lixuan yang mendapatkan serangan yang secara tiba tiba itu menghindar. Alhasil tubuh Sasa tersungkur dilantai yang ada disan, ya meskipun Sasa bukankah siapa siapa bagi Lixuan, na

  • Pendekar Cincin Giok   Cetar

    York dan lainnya sudah sampai ditempat Long cai berada, Lixuan yang membawa satu piring berisikan nasi itu meletakkannya keatas meja yang ada disana, begitu pun cangkir berisikan air."Wau sepertinya anak ini benar benar dalam keadaan gawat," ucap York.Dia sudah selesai mengecek seluruh bagian tubuh milik Long cai, saat ini York merasa perihatin dengan keadaan anak itu. Dia dahulu pernah mengalami hal yang serupa, saat itu dia sedang berperang untuk menaklukkan sebuah negara, namun naasnya pertempuran yang dianggap hanya sebentar itu berlangsung sangat lama. York dan pasukannya yang kekurangan makanan itu pun mengalami penyakit yang mengerikan, hampir separuhnya meninggal. Itu adalah satu satunya pertempuran yang amat sulit bagi York. Namun dengan keberuntungan yang besar, York berhasil bertahan dari kematian. Padahal sebelumnya dia nyaris mengalami hal yang serupa seperti apa yang di alami oleh teman temannya."Kau benar paman, jika dia dibiarkan saja seperti ini mungkin nyawanya t

  • Pendekar Cincin Giok   Ijin

    Dengan terpaksa kedua orang itu pergi dari tempat itu sambil membawa Sasa dan Long cai yang cukup menyusahkan, mereka berdua terlihat cukup berat. Dua orang yang membawa Sasa dan Long cai cukup kewalahan.Setelah sampai didalam kamar, mereka menidurkan kedua orang itu kekasur yang cukup lembut, bukannya mereka ditempatkan ditempat yang sama melainkan kedua orang itu sedang tertidur terpisah.Dua penyelamat yang telah selesai meletakkan mereka kekasur itu segera keluar, mereka sepertinya sepemikiran. Yang menunjukkan tanda tersebut adalah kedua orang itu berlari menuju keaarah dapur.Melihat keadaan Sasa dan Long cai mana mungkin mereka tidak tahu bahwa kedua orang itu sudah kelaparan beberapa hari yang lalu. "Sebenarnya siapa anak itu, mengapa aku seolah olah mengenalinya? Mungkinkah dia adalah renkaransi dari orang yang ada dimasa lalu?" Tanya Lixuan.Dia tak tahu siapa wanita yang dia maksud, namun meskipun begitu Sindra sangat mengenalinya. Bukan sebagai Sasa melainkan sebagai or

  • Pendekar Cincin Giok   nostalgia

    "Lixuan mengapa kau masih diluar, lihatlah awan yang ada diatas sana, jika kau ingin tersambar petir sih terserah kau saja," ucap Lisa yang menujuk keaatas atas awan.Memang benar pada saat ini langit mulai menghitam, selayaknya panci gosong yang terbakar bara api. Namun bukan api yang akan menjadi malapetaka bagi mereka, melainkan sebaliknya.Lixuan entah mengapa tak ingin segera masuk untuk melindungi dirinya dari air yang akan turun, seolah olah ada sesuatu yang memanggilnya diujung lautan itu."Lisa kau masuklah dahulu, jika cuaca mulai memburuk aku akan menyusul, entah mengapa ada sesuatu yang menahan ku sekarang," ucap Lixuan.Entah apa perasaan itu, Lixuan juga tidak mengetahuinya. Perasan yang hampir sirna itu mulai diingatnya lagi, itu adalah perasaan ingin bertemu dengan seseorang. Namun siapa yang ingin dia temui, mungkinkah devil atau orang lain yang sedang kesulitan dilautan sana?Jika sekarang yang mengendalikan tubuh Lixuan adalah Lixuan yang sebenarnya, maka tak menghe

  • Pendekar Cincin Giok   sang penyelamat

    Kapal kecil yang buruk rupa itu terapung di lautan lepas, dua orang yang menaikinya sedang kesusahan untuk mendayung dengan tangan mereka."Ah sial mau sampai kapan kita akan tiba didaratan jika tetap seperti ini," ucap Sasa yang marah marah tidak jelas.Hey hey dia kira semua ini ulah siapa, sosok wanita yang selalu benar itu mengomel dengan kalimat yang serupa. Long cai yang mendengar itu terus menerus mengeluarkan urat didahinya, dia mengepalkan tangannya dengan erat.Tiba tiba saja aura membunuh mulai muncul dari dalam tubuh Long cai, dia ingin sekali menghancurkan kepala Sasa yang mungil itu. Namun mengingat kemampuannya tak cukup hebat, dia hanya mengurungkan niatnya itu dihatinya.Sasa yang masih belum sadar atas kesalahannya itu tak mau membantu Long cai mendayung sedikit pun, dia berleha leha menatap langit yang sudah mulai gelap."Sasa jika kau ingin cepat keluar dari lautan ini, aku mohon bantu aku mendayung sampan ini," ucap long cai.Daripada memaksa dengan kekerasan Long

DMCA.com Protection Status