Mata Bayu terbelalak mendengar jawaban Myra, setengah berteriak dia berkata, "Ngaco kau Myra! Bagaimana mungkin ... ? Ayah John paling-paling seumur dengan kakekku Raja Pramadana, sedangkan kakekku adalah generasi ke-5 Raja Antakara, jadi mustahil ayah John menjadi pendiri kerajaan Antakara.”“Sabar Bayu, akan kujelaskan semuanya! Di Agartha semua orang diberi kebebasan untuk mendalami bidang ilmu yang diminatinya, ada 2 bidang ilmu utama yang banyak ditekuni oleh penduduk Agartha, yang pertama adalah ilmu pengetahuan dan teknologi, sedang yang kedua adalah olah tubuh atau ilmu kanuragan. Ayah John sangat berminat dalam hal ilmu kanuragan, beliau menjadi pemimpin bagi orang-orang dengan minat yang sama, mereka memiliki semacam buku pedoman yang disebut Kitab Bumi dan Kitab Langit.”Bayu mengerutkan kening dia ingat ada sebuah kitab yang direbut oleh si Pengkhianat Bagaskoro, kalau tidak salah itu adalah Kitab Bumi, lalu di manakah Kitab Langitnya.Myra melanjutkan, “Umumnya seorang a
Sementara itu di sebuah ruangan pada gedung yang lain, ada seorang gadis usia 17an tahun yang memiliki wajah dan bentuk tubuh persis dengan Myra, hanya bola matanya berwarna kelabu, persis seperti mata John. Gadis ini bernama Kirani, dia tampak mengutak-atik sesuatu yang mirip burung gagak, yang tergeletak di meja di hadapannya.“Tok tok tok” terdengar suara ketukan dari pintu ruangannya.“Masuk! ... ” Kirani sedikit berteriak,“Halo Kira, apa kabar, bagaimana kemajuan penelitianmu?” Orang yang masuk ternyata adalah John.“Penelitian yang mana John? Robot-robot gagak ini?” tanya Kirani“Bukan Kira, tapi mesin teleportasi, yang mengirim gagak-gagak itu” John menjelaskan maksudnya.Kirani menunjuk sebuah tabung kaca seukuran orang dewasa di tengah ruangan sambil berkata “Sedang kusempurnakan lagi, sejauh ini hanya robot-robot gagak ini yang berhasil kupindahkan ke permukaan bumi, aku belum mencobanya pada makhluk hidup.”John menanggapi, “Kita tertinggal jauh dari ayahku, beliau sudah 5
Bayu berpaling memandang John dan kemudian melanjutkan, “Pada awalnya sampai kerajaan Antakara berdiri Raja Martinus tidak pernah terlihat dekat dengan seorang wanita manapun, walaupun banyak sekali perempuan yang mengaguminya dan pasti dengan senang hati dijadikan istri atau hanya selir sekalipun. Baru setelah Raja Martinus berpikir untuk berhenti memperluas wilayah Antakara, beliau mulai memikirkan penerus cita-citanya yaitu seorang anak. Karena itulah beliau mengangkat putri dari seorang sahabatnya bernama Maheswari menjadi permaisurinya. Sepertinya hal inilah yang menyebabkan Raja Antakara sampai sekarang tidak pernah memiliki selir.”John termenung, kekaguman pada ayahnya semakin bertambah setelah mengetahui betapa setianya sang ayah kepada ibunya.“Lalu bagaimana dengan meninggalnya Bayu, apa yang terjadi?” John kembali bertanya.“Raja Martinus meninggal dengan tenang di usia tua, beliau ditemukan tak bernafas lagi dalam keadaan bermeditasi.” Bayu berhenti sebentar menghela nafa
Negeri Antakara berkabung dengan wafatnya Raja Arkha, rakyat hanya tahu bahwa sang Raja wafat karena penyakit yang langka.Pangeran Khandra sebagai Kakak Raja diangkat sebagai gantinya, tetapi karena cacat fisiknya maka Pangeran Bhanu Baskara, sang Putra Mahkota, akan menggantikannya disaat umur beliau dianggap cukup dewasa. Saat ini Pangeran Bhanu baru berumur 10 tahun.Selain itu di negeri Antakara ini ada sebuah jabatan baru yaitu Penasihat Raja, yang saat ini dijabat oleh Bagaskoro mantan panglima pasukan kerajaan Antakara pada era Raja Pramadana. Sebetulnya rakyat tidak begitu suka dengan Bagaskoro, tindakannya yang semena-mena pada rakyat yang tidak bisa membayar pajak, sudah jauh dari kata adil apalagi bijaksana. Rakyat khawatir sebagai Penasihat Raja, Bagaskoro akan mempengaruhi Raja untuk mengeluarkan peraturan-peraturan yang memberatkan rakyat kecil. Begitulah, seperti kata pepatah, sepandai-pandainya orang menyimpan bangkai, bau busuknya akan tercium juga.Desas-desus mula
Menteri Supala segera mengalirkan tenaga dalamnya ke tubuh orang tersebut, mencegah racun menyerang jantung. Orang tersebut membuka matanya.Pakuwon berteriak cemas, “Aryasuta ini aku Pakuwon! Bersama dengan Tuan Menteri Supala, jelaskanlah dimana Permaisuri Safira berada.”“Uhuk ... uhuk ... hoek!” Aryasuta memuntahkan darah hitam berbau amis, tampaknya nyawanya tidak bisa dipertahankan lebih lama lagi.Menteri Supala menyalurkan tenaga dalamnya semakin deras. Dia berharap Aryasuta bisa menyampaikan keberadaan Permaisuri Safira.“Surya ... Bar... at, de ... kat da ... nau, hoeeek!” Aryasuta muntah darah lagi dan melayanglah jiwanya. Kematian yang tragis. Selama ini Aryasuta ketakutan, bersembunyi, lari dari kejaran kakek bertongkat kepala ular, tetapi akhirnya tewas di tangan orang itu juga.**Siapakah kakek bertongkat kepala ular itu sebenarnya?Kakek itu adalah seorang datuk persilatan penguasa Lembah Ular di daerah Surya Barat. Dia seorang pawang ular yang terkenal kejam dan gana
Tetapi Permadi sekarang bukan Permadi dulu, ditangkapnya tangan tuan Margono dan dipuntirnya ke belakang.Tuan Margono berteriak kesakitan, “Argh ... aduh ... duh, hei pengawal goblok! Cepat bunuh dia!” Kedua penjaga gerbang tadi berlarian ke arah Permadi, belum sampai, Permadi sudah mendahului mereka dengan tendangan yang sangat keras. Tepat mengenai dada penjaga yang berlari di depan, sehingga penjaga itu terpental dan membentur temannya di belakang, dan mereka terguling-guling 2 depa jauhnya.Tuan Margono terperanjat dengan kehebatan Permadi sekarang. Tangannya masih terpuntir ke belakang, sakitnya bukan main. Tapi sekarang dia sudah tidak berani membentak lagi. “Baiklah aku akan membayar upahmu, lepaskan tanganku” wajah Tuan Margono sudah berkeringat dan meringis menahan sakit. “Tunjukkan tempat penyimpanan uangmu” Permadi malah semakin mendorong tuan Margono ke dalam rumahnya. Istri Tuan Margono yang keluar untuk melihat apa yang terjadi di depan, terkejut dan berteriak melihat
Bayu terkejut ketika dirasakan tanah di bawah kakinya berguncang bagaikan gempa bumi, belum pulih keseimbangannya Ramos menyusul dengan “Jurus memutar bumi!” Tangannya berputar dan Krrttkk, krrrttkk! Gumpalan tanah dan batu di sekitarnya ikut berputar kemudian terpental mengarah ke tubuh Bayu. Hanya sejengkal lewat di samping Bayu. Drrrbbb, drrrbbb, drrrbbb! Batu dan gumpalan tanah itu amblas menghantam permukaan tanah.Bayu terjatuh duduk, lemas dan kaget, jantungnya masih berdegup kencang, tidak diduganya jurus yang sama ketika dilakukan oleh Ramos dengan pengerahan tenaga dalam, efeknya bisa begitu dahsyat.“Cukup pak Ramos! Tubuhku bisa hancur terkena serangan seperti itu, aku mohon tunjukkan saja kekuatan tenaga dalam dari unsur-unsur yang lain.“Baik, perhatikanlah Bayu, engkau sudah menguasai gerakannya hanya hasilnya akan berbeda saat kau melambarinya dengan tenaga dalam yang tepat.”Ramos mulai memasang kuda-kuda jurus air. Tangannya dengan telunjuk dan jari tengah mengac
Bayu diturunkan melalui lubang di langit-langit gua, Jantungnya berdegup kencang mengingat dia akan berhadapan dengan sang Naga yang di negerinya menjadi cerita turun temurun sebagai lambang kekuatan.Setelah kakinya menginjak dasar gua, dilepasnya tali yang mengikat pinggangnya. Pandangannya menyapu sekelilingnya, tidak dilihatnya sang naga, hanya mata air kecil di pojok gua dimana airnya mengalir di bawah dinding gua menuju keluar. Di sekitarnya ada beberapa pohon yang tumbuh dengan batang besar dan daun yang cukup lebat, tetapi tidak terlihat buahnya. Bayu mengalihkan perhatiannya ke arah dalam gua yang terlihat mengecil dan gelap. Dia membawa senter yang diberikan John kepadanya. Dinyalakannya, dan mulai melangkahkan kakinya ke dalam gua dengan penuh kewaspadaan. Belum jauh dia memasuki gua didengarnya suara menggeram lemah. Dihentikannya langkahnya, cahaya senter diarahkan ke sekelilingnya, hanya tampak dinding gua. Tetapi sepertinya beberapa puluh langkah lagi ke depan gua ini a