BERSAMBUNG
Saking asyiknya bertanding, lama-lama Pendekar Mabuk ini lupa, kalau pertandingan ini adalah mencari jodoh bagi Putri Tidar. Bukan pertandingan hadapi musuh besar.Kini sudah lewat 25 jurus mereka bertanding, Pendekar Mabuk pun merasa sudah cukup ‘main-mainnya’.Begitu serangan Putri Tidar datang, dengan sengaja Pendekar Mabuk memperlambat gerakannya.Akibatnya Putri Tidar sangat bernafsu menaklukan pendekar ini terpancing untuk lancarkan serangan hebatnya.Cap…cap..!Lengan keduanya lengket. Semakin Putri Tidar kerahkan tenaganya, dia merasa pukulannya seolah memukul air yang dalam, amblas tenaga dalamnya.“K-kamu hebat…aku takluk…!” desis Putri Tidar.Bak di sengat kalajengking beracun, Pendekar Mabuk secara tiba-tiba lepaskan tangannya yang lengket dengan tangan Putri Tidar.Lalu dia segaja bergulingan di panggung dan…menyeka darah yang menetes di bibirnya, sambil pelan-pelan bangkit.Semua orang melongo…hampir tak percaya, Pendekar Mabuk kalah melawan Putri Tidar.Masa iya…kok bisa
Ki Jarni tiba-tiba berteriak nyaring dan semua orang berubah geger, tubuh Ki Jarni yang sedang melayang di udara berubah menjadi 10 orang sekaligus.Dan kali ini mereka makin heboh tak kepalang, bahkan hampir 500 an orang berlarian kabur, saat tubuh Pendekar Mabuk tiba-tiba berubah menjadi besar dan setinggi pohon kelapa.Pertarungan yang tak biasa ini benar-benar bikin semua orang menggigil ketakutan. Bahkan Si Juling, si Muka Pucat hingga si Codet sampai terkencing-kencing di celana melihat bos mereka berubah jadi raksasa dan Ki Jarni berubah jadi 10 orang.Tubuh Ki Jarni yang berubah 10 orang seolah menjadi ‘manusia kate’ saja hadapi tubuh raksasa Pendekar Mabuk.Tangkisan tubuh raksasa Pendekar Mabuk membuat 10 tubuh Ki Jarni pontang-panting hindari serangan panas dan dingin yang keluar dari tangan besar pendekar ini.“Trang-trang-cringgg....! Ehhhhh....!”Serangan tongkat sakti Ki Jarni menjadi kacau-balau, karena secara bertubi-tubi ia harus menangkis serangan balasan, berupa ju
“Menikah…?” Pendekar Mabuk tentu saja terdiam dan tak bisa berkata-kata, saat Ki Jarni meminta pendekar ini harus ‘bertanggung jawab’ terhadap Putri Tidar.Ki Jarni sebut, ini sebuah kehormatan...sekaligus penghinaan kalau Pendekar Mabuk menolak Putri Tidar!“Bolehkan aku minta waktu dulu Ki Jarni…soalnya ini mendadak sekali. Apalagi aku masih banyak tugas yang belum selesai,” kata Pendekar Mabuk dengan suara pelan, agar Ki Jarni dan Putri Tidar yang duduk malu-malu tidak tersinggung.“He-he-he….boleh sekali, silahkan istirahat di padepokan ini bersama 3 murid kamu itu Boon Me?” kata Ki Jarni.Pendekar Mabuk memang sudah buka nama aslinya, sehingga Ki Jarni tak ragu panggil namanya itu. Putri Tidar selalu terlihat salting bila di pandang pendekar ini, sehingga Pendekar Mabuk gemes juga.Setelah di antar dua murid Ki Jarni ke sebuah kamar yang besar dan bagus, tak kalah dari penginapa berharga mahal.Pendekar Mabuk memanggil Juling, Muka Pucat dan Codet untuk bicara serius.“Aku masih a
Pendekar Mabuk dan Trio Golok Maut diberitahu murid-murid Ki Jarn kemana arah para penculik bawa kabur Putri Tidar, sehingga ke sanalah mereka menuju.Tak pernah mereka duga, wajah Ki Jarni senyum sinis saat melihat Pendekar Mabuk dan Trio Golok Hitam ini menuju ke arah yang disebutkan anak buahnya.Pendekar Mabuk dan ketiga ‘muridnya’ ini tak bisa bergerak cepat, selain malam hari, juga mereka tak hapal jalan di hutan lebat ini.Si Juling menggerutu sepanjang jalan, karena wanita incarannya, salah satu-nya murid Ki Jarni sudah hampir berhasil dia rayu.Tapi malam ini malah harus masuk hutan kejar penculik Putri Tidar, sehingga gagal keloni wanita itu.“Husss…jangan gitu, kan yang diculik itu calon bininya mahaguru kita,” cela si Muka Pucat, hingga si Juling mesem saja, kaget sendiri dengan ucapannya tadi.“Kalau si penculiknya kita dapat, ku penggal kakinya, biar kapok jadi penjahat,” dengus si Juling masih kesal.Pendekar Mabuk diam saja mendengarkan ocehan anak buahnya ini.Setelah
Dikelilingi hampir 30 an orang pria dan wanita yang pegang pelita, sehingga tempat ini jadi terang sekali. Terlihat ketiga kini tak berdaya, totokan lihai membuat si Juling, Muka Pucat dan Codet terduduk di tanah.“Katakan di mana Pendekar Mabuk sekarang, atau leher kalian aku penggal satu persatu,” ancam si banci ini, sambil cabut pedang-nya dan menatap tajam wajah ke Trio Golok Maut ini bergantian dengan pandangan marah.“He-he-he…hei banci kaleng, kami sejak di padepokan Ki Jarni sudah berpisah, kan si mahaguru kami kejar tunangannya, yang cakep bak bidadari, beda dengan kamu, cewek bukan, cowok juga kenapa gemulai kayak ulat bulu!” sahut si Juling tanpa takut, walaupun tubuh mereka tertotok, tapi mulut mereka masih bisa bicara.Si Juling memang lihai berkata-kata, apalag kalau sudah ejek mengejek.“Ho oh, mana kami tahu di mana mahaguru kami berada, cari saja sendiri” sela si Codet.“Yo’i, kan kamu sakti, masa nggak berani hadapi mahaguru kami, dasar banci kaleng,” ejek si muka puc
Ke 4 orang ini dimasukan ke sebuah ruangan yang di jaga sangat ketat 30 an orang ini. Pendekar Mabuk tenang-tenang saja, sama sekali tidak ada ketakutan dalam dirinya.Padahal dia sama sekali tak berdaya, karena jalan darahnya sudah di totok Bihi, dengan menusukan jarum beracunnya.Mereka rupanya sudah tahu titik lemah pendekar sakti ini.“Kalau kamu mau kerjasama, penawar racun aku berikan, tapi kalau tidak, paling lama 3 hari, nyawamu bakal melayang seperti si Tendangan Maut!” bisik Bihi, saat membawa tubuh Pendekar Mabuk ke ruangan ini.“Kita lihat saja nanti,” sahut Pendekar Mabuk kalem dan kini duduk seperti sikap sedang semedi.Yang kasian trio golok hitam, tubuh mereka di seret seolah anjing dan di lempar begitu saja oleh anak buah si banci bak barang tak berharga.“Awas kalian, begitu aku bebas, ku bikin terkaing-kaing kayak babi kena sembelih,” sungut si Juling kesal bukan main, apalagi kini dahinya kembali benjol, juga si Codet dan si Muka Pucat.“Udah tenang saja, selama mah
“Sayangnya si Nyimas Usi perabotannya udah longgar, tapi sama aku masih sesak kok. Kan senjata aku lebih besar dari punya kamu banci. Dia bahkan sampai ngangkang jalan. Andai tak takut sama kamu, mungkin sampai kini dia masih merasakan senjataku ini siang dan malam!” balas Pendekar Mabuk cuek, tak terasa Trio Golok Maut tertawa terbahak-bahak.Bahkan Pendeta Suli sampai sakit perut menahan tawa, yang paling nyaring selain trio Juling, Muka Pucat dan Codet, tentu saja Bihi dan Sawon.Kedua orang ini sama bangornya kelakuan dan kini pasti bisa membayangkan arti ucapan Pendekar Mabuk ini. Mereka juga tahu, perabotan si Banci sudah agak letoy dan ukurannya pun makin menciut.Grrrgghhh…!Terdengar dengus si Banci, hingga Sawon dan Bihi langsung berhenti tertawa, mereka memang segan dengan si banci, yang memiliki ilmu kanuragan tak beda jauh dengan Pendeta Suli.Melawan si banci, sama juga ‘bo’ong, kesaktiannya benar-benar mengerikan dan selalu gunkan racun untuk taklukan musuh-musuhnya.Si
“Kamu Menolak…? Terpaksa aku akan potong tangan dan kakimu, apa gunanya wajah tampan dan punya perabotan gede yang bikin wanita merem melek, tapi tak punya kaki dan tangan. Kamu akan jadi orang cacat tak berguna Boon Me, semua wanita cantik akan jijai liat kamu hua-ha-ha-ha” ejek Pendekar Gledek sambil terbahak lagi.Ancaman ini bukan sembarang ancaman, pendekar tua ini sudah terkenal dengan ulah kejamnya.Dan dia pasti akan buktikan ancaman itu pada Pendekar Mabuk yang sangat di bencinya, walau dulu sangat di sayanginya saat masih jadi muridnya.“Tapi, aku tak buru-buru tunggu jawaban kamu, tuh si Putri Tidar masih dalam tahanan anak buahku ini, kamu agaknya tak bakal punya pilihan lain kali ini Boon Me, pasti kamu akan menyerah?” dengus Pendekar Gledek sambung kalimatnya.“Hmm…di sini ada ayah kandungnya, Ki Jarni. Aneh, se ganas-ganasnya Singa, dia sebagai induknya tak pernah makan anaknya sendiri, anda agaknya lebih gila dari Singa itu, sampai anak sendiri mau di korbankan,” sindir
“Kalian memang hebat, kini aku lega, semua ilmu silat yang aku ajarkan sudah sempurna kallian kuasai, tinggal di matangkan lagi,” Bafin tanpa ragu menciumi ke 5 nya satu persatu.Kelakuan Bafin sudah tak aneh bagi mereka dan pastinya langsung paham, dan kini mereka pun ‘pesta’ kecil-kecilan di sebuah ruangan istana ini.Dan pastinya di akhiri dengan membuka paha masing-masing, untuk di lumat bibir Bafin dan kemudian dimasuki pelatuk perkasa si pendekar flamboyan ini.Anehnya, energy bercinta Bafin makin lama makin hebat saja. Sehingga ke 5 selirnya kadang berseloroh, Bafin harus nambah selir lagi untuk layani keperkasaan pendekar flamboyan ini.Demikian lah sejak saat itu nama 5 Bidadari Lembah Iblis langsung menggema ke mana-mana, terlebih saat itu juga orang-orang menyebut kalau ke 5 wanita yang memang cantik jelita adalah selir dari Pendekar Tanpa Bayangan. Tak berhenti sampai di sana, sepak terjang 5 Bidadari Lembah Iblis dan sesekali Bafin turun tangan, juga membasmi banyak penj
Salah satu kawanan 10 Pendekar Setan yang bertubuh agak gemuk tiba-tiba mulai lakukan serangan ke arah Nyai Laras dengan goloknya.Serangan sangat mematikan, karenadi sertai dengan tenaga dalam yang kuat. Namun si cantik ini dengan amat lincahnya mengelak, si gendut tak dapat mengendalikan dirinya lagi dan diapun terdorong oleh tenaganya sendiri, tanpa kakinya dapat mengatur keseimbangan badan lagi, tubuhnya tersungkur ke depan.Pada saat itu, kaki Nyai Laras melayang dan kali ini ‘menciumnya’, tapi bukan mencium mulut, namun dada sebelah kiri yang jadi sasaran.”Ngekk...!" Si gendut terpelanting dan tahu-tahu goloknya telah terampas oleh Nyai Laras.Sambil tersenyum, Nyai Laras menggerakkan golok rampasan ke arah si gendut yang memandang terbelalak dan wajahnya pucat sekali, karena dia tahu bahwa maut telah siap menerkamnya.Tiba-tiba golok itu dilepas oleh si Nyai Laras dan meluncur ke bawah, tapi gagangnya di depan dan menyambar ke arah si gendut.Nyai Laras ternyata tidak langsu
Kemudian...Bafin kembali gauli mereka bergantian kali ini giliran Nyai Larasyag dapat tumpahanlahar panasnya.Percumbuan ini lanjut di kamar istana dan berturut-turut mereka menerima limpahan lahar si pejantan beruntung ini.Andai Bafin tak memiliki tenaga dalam yang hebat, dia tentu akan kewalahan meladeni selir-selir jelitanya ini, yang makin lama makin candu dengan cumbuan yang ia berikan.Uniknya mereka tak pernah berebutan di layani Bafin, semuanya dengan sabar menunggu giiliran, dan semuanya juga selalu puas tak terkira.Bafin kini benar-benar menikmati menjadi seorang pangeran, siang malam ke 5 nya menerima lahar panas dari si pendekar tampan ini.Namun mereka tak melulu bercinta saja, Bafin pun tetap latih mereka ilmu silat sangat serius dan kadang keras, sehingga makin lama ke 5 selirnya ini makin sakti saja.Lama-lama mereka pun sepakat mengatur waktu, kapan bercinta dan kapan giat berlatih silat. Bafin juga lega, ke limanya ternyata berbakat sekali dengan jurus-jurus yang ia
Bafin iseng-iseng lalu ngintip kelakuan ke 5 orang wanita cantik ini, yang sedang bersemedi. “Dibuang sayang, di ambil jadi selir…bagaimana tanggapan Putri Melania kelak yaa?” batinnya lagi.Bafin tentu saja masih ingat janjinya dengan si putri cantik anak Pangeran Busu itu, untuk kelak akan kembali bersama. Dalam hatinya yang paling dalam, Bafin ingin seperti Pendekar Putul ayahnya, yang tak memiliki selir, hanya satu istri, yakni Putri Arumi, ayahnya setia dengan satu istri.Atau paman kakeknya Pangeran Boon Me yang juga hanya miliki 1 istri tanpa selir, padahal si paman kakeknya ini menurut cerita Pangeran Durga, saat muda sangat flamboyan."Tapi takluk dengan ibundaku, eh ayahmu juga sama, takluk dengan ibunda sambungmu itu," cerita Pangeran Durga dahulu.Tapi kalau ingat kakek buyutnya Prabu Japra, Bafin senyum sendiri, mendiang kakeknya yang sangat sakti dan berjuluk Pendekar Bukit Meratus itu miliki 4 permaisuri, juga kakeknya Prabu Harman di Kerajaan Hilir Sungai, memiliki 20
Langkah pertama melatih ke limanya, Bafin minta mereka bersemedi untuk mulai himpun tenaga sakti dalam tubuh mereka.Punggung ke 5 nya sengaja Bafin tepuk, untuk membuka aliran darah masing-masing. Kemudian mulailah Bafin beri mereka petunjuk dasar-dasar ilmu silat.Bafin ternyata tak main-main, bukan jurus ecek-ecek yang ia berikan, tapi langsung dasar ilmu silat Mega Halilintar yang hebat itu.Sehingga perjalanan mereka yang harusnya di tempuh dalam waktu 3 minggu, kini menjadi lama, sebab setiap hari usai sarapan, Bafin dengan serius melatih ke 5 nya ilmu silat, setelah capek, baru melanjutkan perjalanan lagi.Hasilnya terlihat setelah 1 bulan, tubuh ke 5 wanita cantik ini makin kuat, fisik mereka juga tak lagi lemah.Dan…tubuh-tubuh denok ini makin hari makin bikin puyeng kepala Bafin!Bahkan ke 5 nya ternyata punya bakat melatih jurus kaki ajaib, sehingga kini gerakan mereka tak lagi kaku, makin hari makin lincah dan trengginas.Jurus mega halilintar yang mereka latih setiap hari
Kini Bafin dengan sabar dengarkan kisah sedih kelima wanita cantik ini, secara bergantian mereka curhat segalanya dan bahkan soal yang paling pribadi sekalipun mereka ceritakan bergantian.Dan inilah yang bikin Bafin melongo, ternyata dari ke 5 orang ini, 4 orang masih perawan.Termasuk Nyai Laras, hanya Nyai Nyali yang sudah tidak, karena saat di culik gerombolan Ki Manyan, dia baru menikah selama 2 minggu dan sudah di gauli suaminya.“Itupun baru…3X kali tuan pendekar,” kata Nyai Nyali malu-malu, hingga Bafin senyum kecil.Beda dengan Nyai Laras, Nyai Meni, Nyai Puti dan Nyai Geni, di culik ketika baru saja melangsungkan pernikahan dan belum sempat bulan madu dengan suami masing-masing yang sudah tewas tersebut.Mereka sempat bergidik, saat acara ‘bercinta’ itu aslinya hanya permainan sihir belaka. Aslinya mereka seakan tidur saat itu, inilah yang membuat mereka rada-rada ngeri dengan Bafin, yang dikatakan Nyai Nyali, jangan-jangan Bafin ini jelmaan hantu gunung meratus.“Huss…ada-ad
Bafin kini menatap ratusan anak buah Ki Manyan yang tiba-tiba saja berlutut dan memberi hormat padanya, sekaligus mohon pengampunan.“Bangkitlah kalian semua, mulai hari ini kalian harus berhenti berbuat jahat, atau aku basmi kalian sama seperti Ki Manyan dan rekan-rekan kalian yang kini sudah tewas itu, kalau kelak bertemu aku lagi dan kalian masih tetap berbuat kejahatan!”Terdengar suara Bafin, kalem saja, tapi karena di sini sunyi dan tak ada yang berani bersuara, bahkan daun jatuh pun akan kedengaran saking sunyinya tempat ini.Bafin lalu perintahkan semuanya agar segera kuburkan mayat-mayat yang bergelimpangan ini.Tanpa membantah mereka semuanya bekerja cepat dan halaman ini pun kini terbebas dari mayat-mayat tersebut.Termasuk mayat Ki Manyan juga di kuburkan di bagian belakang rumah besar ini.Setelah semuanya beres, Bafin membebaskan mereka semua dan tanpa banyak cincong mereka serempak pamit dan meninggalkan rumah Ki Manyan.Aksi Pendekar Tanpa Bayangan ini sontak bikin gege
"Singgg....!" Bafin dengan kekuatan yang di milikinya langsung menangkis semua pedang lawan yang meluncur dekat sekali dengan dadanya, dia juga bergerak luar biasa cepatnya.Bafin mengelak ke kanan dan kiri, akan tetapi pedang musuh-musunya itu sudah membacok dari kiri dengan kecepatan kilat. Bafin lantas menggerakkan pedangnya menangkis.Terpaksa menangkis karena sejak tadi dia lebih banyak mengelak, tidak pernah mengadu senjata secara langsung, maklum bahwa ratusan pedang yang menghantamnya sangat kuat, apalagi mereka ini rata-rata miliki ke saktian tinggi.Apalagi 3 orang yang jadi orang kepercayaan Ki Manyan. Kini, karena tidak mungkin mengelak lagi, terpaksa dia menangkis. "Cringgg....!" Pedang di tangan Bafin mampu patahkan puluhan pedang lawannya.Lalu Bafin mengerahkan tenaga dalamnya dan berteriak ke arah lawan-lawannya yang terus menyerangnya dengan ganas.Pedangnya menyambar dengan cepatnya, menusuk ke arah lambung semua pengeroyoknya dengan kecepatan luar biasa.Terdengarl
“Hei kalian berlima, jangan ke asyikan, cepat bawa tubuh Pendekar Tanpa Bayangan, keluar!” bentak Ki Manyan tiba-tiba.Saat bersamaan…tiba-tiba kepala Bafin pusing dan…dia pun tergeletak lemas saat baru saja mencium perabotan Nyai Laras…!Nyai Laras tersenyum kecil, dia pun lalu bangkit dan segera berpakaian, juga ke 4 istri Ki Manyan lainnya turut berpakaian lagi, padahal rata-rata masih nanggung dan masi terus kepingin dipuaskan pejantan tangguh ini.Tapi teriakan mengguntur Ki Manyan dan malah Pendekar Tanpa Bayangan kini pingsan di antara paha Nyai Laras, membuat mereka bergegas berpakaian lagi. Bafin terlambat menyadari, kalau minuman yang di sodorkan Nyai Laras bercampur obat bius, yang biasa di gunakan untuk jinakan harimau ataupun gajah, efeknya bikin pingsan...!Namun karena Bafin memiliki tenaga dalam hebat, reaksi obat bius itu lama baru membuat pendekar sakti ini pingsan.Bafin yang telanjang bulat lalu di ikat dan hanya pasangi kolor. Lalu beramai-ramai mereka berlima