BERSAMBUNG
Kuiikkkkk….terdengar suara burung rajawali yang kini terbang tinggi, Boon Me pun terbangun dari tidur nyenyaknya. Pagi sudah datang lagi…!“Astagaaa…aku bermimpi bertemu kakek tua dan ditunjukan sebuah gua yang berisi kitab-kitab pusaka bukit meratus,” gumam Boon Me sambil duduk termenung seorang diri.Karena rajawali tadi sudah jauh terbang tinggi, untuk cari makan pastinya.Boon Me kini bangkit, dia melihat buah labu yang baru seperempat dia makan. Boon Me tanpa ragu kembali makan sampai kenyang.Karena inilah satu-satunya makanan di tempat ini dan reaksinya seperti yang sudah-sudah, lalu tubuhnya segar dan terasa ringan sekali.Boon Me sampai bolak-balik di depan gua ini, mimpi tadi malam terasa nyata sekali buatnya.“Ya Tuhan bodohnya aku, bukankah petunjuk di tulisan yang aku duduki saat bersemedi dipadepokan bibi Dehea dulu itu mirip dengan tempatku saat ini. Jadi kakek itu…bernama Ki Durga, si Dewa Persilatan…???“Ahaaa…tak salah lagi, pasti kakek itulah orangnya, tapi…kok bisa
Ketika mata Boon Me bergeser ke sebuah rak yang terbuat dari batu, matanya terbelalak saat melihat ada tumpukan kitab tersusun rapi di sana.Boon Me aslinya seorang kutu buku, karena dia suka membaca sejak kecil, akhirnya dia pun asyik memilih-milih buku-buku tua tersebut. Sekalgus membaca judul-judul kitab tua itu.Namun matanya tertumbuk ke satu buku yang halaman depannya tertulis Jurus Rajawali, sampul kitab ini berwarna kuning emas.“Apakah ini yang di maksud suhu Ki Durga, Jurus Rajawali,” gumam Boon Me, sambil membolak-balik kitab yang lumayan tebal ini.“Ahh tak salah lagi, inilah kitabnya,”gumam Boon Me dengan wajah sumringah.Dia lalu mundur dua tindak dari kitab ini, lalu seolah murid yang sedang bicara dengan mahagurunya, Boon Me mohon izin untuk mempelajari kitab Jurus Rajawali ini.Boon Me bahkan tak ragu membenturkan dahinya di lantai hingga 3X, sebagai tanda bakti seorang murid untuk siap belajar. Sebuah sikap merendah yang justru bikin dia terbelalak sendiri.Saat membe
Setelah tinggal selama 3 minggu di gua ini, Boon Me iseng-iseng merayap naik melalui lubang yang lumayan besar dan menjorok ke atas.Dalam waktu yang teramat singkat dia sampai di atas dan Boon Me terbelalak menatap sekelilingnya, kalau dia saat ini berada di sebuah bukit yang tinggi dan di keliingi lautan biru yang luas.“Yeeehaaaaa….!” Teriak Boon Me sangat keras, melepaskan rasa di hatinya dengan wajah yang ceria.Ratusan burung-burun kecil langsung berterbangan terkaget-kaget mendengar suara menggelegar dari mulut Boon Me.Selanjutnya Boon Me berlatih seorang diri jurus rajawali yang sangat dahsyat ini, dia sampai tak sadar siang dan malam saking fokusnya.Jurus Mega Halilintar, Jurus Gledek dan Jurus Kilat yang selama ini dia kuasai anehnya sumbernya ternyata sama dengan Jurus Rajawali yang sedang dia pelajari saat ini.Tentu saja ini tak aneh, selama Ki Durga melalang buana hingga ratusan tahun, dia selalu beri petunjuk bagi siapapun yang meminta, tak peduli golongan hitam atau g
Siapapun yang melihat pemuda ini, pasti akan menoleh, berpakaian warna abu-abu bak bangsawan, senyum manis tersungging dari bibirnya.Gayanya elegan dan bersahaja, sepintas, Boon Me mirip seorang pangeran tampan yang sedang melancong seorang diri.Dipinggangnya terlihat sebuah pedang pendek, yang membuat semua orang sudah bisa menebak, pasti pemuda tampan manis ini seorang pendekar berilmu tinggi.Dialah Boon Me, dia kini berada di negeri Thai setelah 4 tahun menyepi di sebuah pantai yang ternyata hanya di tempuh 2 mingguan terbang bersama burung rajawali raksasa sahabat tersebut.Boon Me tak kesulitan ke pulau ini, karena di gua tempatnya berlatih, dia menemukan peta dari sebuah kitab yang menunjukan kepulauan Thai ini berada.Sehingga saat menuju ke sini dia sama sekali tak nyasar, burung rajawali pun seolah paham ke mana Boon Me menuju.Setelah mendarat di kepulauan ini, Boon Me langsung mencari pakaian yang layak dan pastinya bagus dan mewah.Boon Me ternyata terispirasi Prabu Japr
“Awas kamu!” kata salah seorang yang tadi gemetaran dan kini di bopong kawannya yang pingsan tadi, lalu buru-buru keluar dari warung ini dan meninggalkan golok mereka yang berubah jadi ular kobra."Hei babi, jangan lama-lama, panggil segera kelompok 13 monyet itu ke sini," kata Boon Me sengaja mengejek.Ucapan Boon Me ini kontan bikin semua pengunjung warung ini pucat pasi, benar-benar cari mati, pikir mereka.Ampor dan para pengunjung warung ini tentu saja keheranan, kenapa dua orang tadi melempar goloknya ke lantai dan buru-buru pergi.Padahal di mata mereka, golok itu tidak pernah berubah jadi ular, tetap golok tajam biasa saja!Para pengunjung warung ini memang tak terpengaruh dengan sihir yang Boon Me keluarkan. Sehingga masih terheran-heran, kenapa dua orang tersebut malah pergi dengan kaki gemetaran.“Boon Me kamu hati-hati, mereka itu kaki tangannya kelompok sadis yang menamakan diri kelompok 13 Setan!” ceplos Ampor tiba-tiba.Wajah Boon Me kontan berubah mendengar ucapan Ampor
Blasss…blasss…dua tebasan golok yang sangat cepat menerjang Boon Me yang sedang berdiri sempoyongan, menuju ke pintu keluar dari warung ini seolah tak menyadari datangnya serangan tersebut.Ampor dan pengunjung warung lainnya sampai berteriak kaget melihat ini, apalagi melihat lagak Boon Me yang mabuk 'berat' tersebut .Tapi dengan lagak mabuk benaran, Boon Me dengan enteng mampu hindari kedua tebasan golok tajam ini. Gaya menghindarinya pun sempoyongan, tapi anehnya tak ada yang mengenai tubuhnya.Bahkan dengan sentuhan pelan, dia menendang sembarangan saja. Bukk…bukk dua orang ini langsung tersungkur ke lantai.“He-he…jatuh nihh,” ejek Boon Me lalu dengan santuy-nya dia berjalan keluar dari warung ini dan benar-benar menunggu 3 orang ini mendatanginya.Ke 3 pentolan Kelompok 13 setan ini buru-buru mengejar Boon Me yang tetap tenang dan bahkan kini kembali minum araknya dengan cueknya.Ratusan orang yang lalu lalang berhenti dan penasaran sengaja ingin menyaksikan pertarungan maut in
“Kamu mau kemana cantik, ayoo temani aku di sini!” tegur Boon Me lembut. Saat melihat Ampor ingin setelah mengantarnya sampai di depan pintu kamar penginapan.Ampor yang awalnya ingin pergi, langsung tertunduk malu-malu, Boon Me dengan gaya flamboyan menarik tubuh denok Ampor ke dalam kamar yang lumayan luas dan bersih ini.“Ta-tapi tu-tuan b-bagaimana dengan 13 Setan itu, aku takut?” kata Ampor lagi, dia masih gemetaran kalau ingat perbuatan berani Boon Me tadi.“Tenang saja, sebentar lagi mereka semua akan jadi 13 setan yang akan gentayangan di kota ini,” sahut Boon Me enteng. “Hahhhh..!” mulut Ampor langsung mangap, saking kagetnya.Setelahnya dia makin terperanjat, saat mulutnya di sumpal Boon Me dengan mulutnya, sampai berbunyi kericupan. Ampor yang tadinya ketakutan, lambat laun ikut hanyut dengan permainan cinta pendekar tampan ini.Ampor yang pada dasarnya sudah kagum dan suka sejak pandangan pertama dengan Boon Me, mandah saja saat tubuh denoknya di bopong Boon Me lalu di reb
Boon Me keluar dari penginapan ini tanpa rasa takut, dia kini sudah rapi kembali. Matahari mulai bersinar terang, tanda subuh sudah terlewat dan sudah ini pagi jelang siang.Kemunculan Boon Me di pintu penginapan terbaik di kota ini langsung jadi pusat perhatian semua orang yang menginap di sini.Tapi mereka hanya berani mengintip dari balik jendela kamar penginapan masing-masing, tanpa ada yang berani keluar.Apalagi tahu Kelompok 13 Setan lah yang berteriak saat ini menantang Boon Me. Kelompok jahat yang sangat di takuti.“Bangsat, kamukah yang berjuluk Pendekar Mabuk dan buntungi 3 anak buahku dan 2 orang kaki tanganku,” bentak si pimpinan 13 Setan ini.Kelompok ini hanya tinggal 10 orang, tapi Boon Me melihat ada dua orang yang agaknya sengaja mereka bawa, pakaian keduanya terlihat perlente seakan dari kalangan bangsawan saja.Rupanya si ketua kelompok ini gentar juga dengan si Pendekar Mabuk, sehingga dia minta bantuan dua sahabatnya ini, untuk menhadapi dan kalau perlu mengeroyo
Kali ini di pimpin Pangeran Durga, ke empatnya berkeliling desa ini dan Bafin sampai menggelutukan giginya menahan amarah.Tanpa di ketahui Durga dan Pangeran Wasi serta Putri Aura, diam-diam Bafin dekati orang yang pingsan tadi.Lalu dia bertanya di mana sarang mereka, setelah tahu, lalu tanpa ampun Bafin bunuh orang tersebut dengan jurus usap gledeknya.Sehingga kini 9 orang menggeletak tanpa nyawa...!Puluhan wanita muda baik yang masih gadis ataupun sudah bersuami jadi korban pemerkosaan kelompok jahat itu, tangis pilu para korban membuat kemarahan Bafin tak bisa di tahan.Andai tak memandang wajah Abang angkatnya, sudah sejak tadi Bafin akan kejar dan habisi kelompok jahat tersebut.Apalagi banyak para laki laki d ikampung kecil ini jadi korban pembunuhan kelompok itu, yang sempat kuasai desa ini hingga 5 hari.“Kita lempar ke jurang saja mayat ke 9 orang itu, tak usah di kubur, biar mereka di makan serigala liar di dasar jurang!” dengus Bafin, sambil melirik ke Pangeran Wasi yan
Namun lagi-lagi menatap wajah kakaknya, Pangeran Durga, Bafin tunduk dan tidak mau gegabah.Diam-diam kelakuannya ini dilihat oleh Putri Aura dan si cantik jelita ini sudah paham, siapa kelak pria yang paling pas sebagai…calon suaminya.“Awass…!”Putri Aura berteriak kaget, ketika tiba-tiba ada serangan yang menghantam Pangeran Wasi yang masih berada di atas kuda.Pangeran Durga dan Bafin sama-sama bergerak luar biasa cepatnya memapaki serangan gelap ini.Akibatnya orang yang bicara tadi terjungkal ke tanah dan tubuhnya pingsan seketika, tubuhnya kejang-kejang dan tak lama kemudian diam tak bergerak.Si Putra Mahkota ini terhindar dari serangan fatal tersebut. Pangeran Wasi kini turun dari kudanya, dia terlihat amat marah dengan kecurangan ini.Srattt..!Dia cabut pedang nya dan kini malah maju duluan, tanpa sadar serangan tadi bisa saja membahayakan jiwanya.Inilah rupanya yang dikatakan Putri Aura, kalau Pangeran Wasi pada dasarnya baik dan selalu terdepan dalam membela siapa saja,
“Tenang adik Aura, aku siap menjaga mu,” ceplos Bafin spontan, Pangeran Boon Me kaget lagi, termasuk Pangeran Wasi, lancang betul ni orang, pikir Pangeran Wasi tak senang.“Ayo kita berangkat sekarang, keburu kabur kawanan perampok itu,” potong Pangeran Durga, karena tak enak hati melihat pandangan ayahnya, terutama Pangeran Wasi terhadap kelancangan Bafin ini.Ke 4 orang ini naik kuda dan langsung menuju ke desa yang di satroni para perampok dan kabarnya sampai kini masih kuasai kawanan jahat itu.Walaupun secara usia Pangeran Durga tertua, tapi si Pangeran Wasi seolah ingin tunjukan dominasinya.Dia bilang pada Pangeran Durga, Bafin dan Putri Aura, untuk menahan diri kelak.“Biar aku yang akan bicara dulu dengan para perampok itu, sebelum kita bertindak keras!” kata Pangeran Wasi.“Siapppp baginda pangeran,” sahut Bafin agak sinis sambil rangkapkan kedua tangannya, hingga Durga dan Putri Aura menahan tawa melihat sikap Bafin begitu.Setelah berkuda hampir 3 jam, akhirnya mereka samp
Semenjak kehadiran Putri Aura, Bafin makin semangat latihan, dia bahkan selalu datang lebih dulu dari murid-murid yang lain.Putri Aura sebenarnya mirip kelakuan dengan Bafin, ceria, suka bercanda dan selalu ramah pada siapa saja.Kebalikannya dengan Pangeran Durga yang tenang dan kalem, serta tak banyak gaya.Putri Aura juga cepat akrab dengan dua saudara angkat ini. Dia kagum melihat kehebatan Bafin dan Pangeran Durga saat latihan berdua.Kalau sudah keluarkan jurus kaki ajaibnya, sampai silau mata Putri Aura melihat gerakan Bafin yang mirip kilat, saking cepatnya.“Hebat sekali kamu Bafin,” puji Putri Aura spontan, hingga si Bafin makin ‘sengaja’ bergaya, keluarkan kemampuan terhebatnya.Durga…hanya senyum kecil melihat ulah adik angkatnya ini.Tapi diam-diam Puti Aura juga semakin kagum saat melihat gaya bersilat Pangeran Durga, biarkan tak segesit dan secepat Bafi gerakannya.Tapi dengan jurus kapas rajawalinya yang makin matang, semua serangan Bafin tak bisa menembus kokohnya per
Pendekar sakti ini memang hanya punya dua anak, yakni Putri Dao yang kini ikut Pangeran Akmal, suaminya di Kerajaan Loksana dan Pangeran Durga ini.“Sudah tahu kedua kakekmu mangkat, kamunya malah lambat balik sini, ngelayap kemana sih?” sungut Putri Kalia memarahi Pangeran Durga.Sekaligus sama terkejut dengan suaminya, karena mertuanya yang mantan maharaja itu sudah mangkat.Putri Kalia tetap cantik di usia setengah tuanya, tapi dia heran menatap wajah Bafin, sahabat anaknya ini.“Ganteng banget, siapa anak ini, sayangnya badannya kurus...?” batin Putri Kalia.Bafin sendiri sangat kagum menatap Pangeran Boon Me yang tadi sudah terbang dengan rajawali raksasa dan Putri Kalia ini, dia langsung minder dengan kedua keturunan bangsawan ini.Selain sangat kaya raya bahkan terkaya di Lembah Rajawali ini, pakaian mereka juga perlente, bahkan tetap terlihat sangat tampan dan cantik, walaupun usia keduanya sudah 50 tahunan lebih.Suasana berkabung langsung terlihat di Lembah ini, karena mangka
“Sudahlah, ayo bantu aku kuburkan jasad kakek, sesuai wasiatnya, kuburkan di halaman pesanggrahan ini, di samping makam sahabatnya, yang juga kakek angkatku,” ajak Pangeran Durga.Proses penguburan sederhana ini berlangsung cepat, karena keduanya sama-sama remaja sakti.Kini keduanya duduk bersimpuh di samping dua kuburan ini.Bafin kadang melirik ke Pangeran Durga, kagum sekali dia melihat betapa tenang dan berwibawanya cucu Kakek Japra ini.Padahal tadi Pangeran Durga bilang usianya baru 17 tahunan, artinya hanya selisih 3 tahunan dengan usianya yang kini menginjak 14 tahun.Pangeran Durga duluan cerita.Dia sengaj menyusul ke sini karena di suruh ayahnya, Pangeran Boon Me, sebab neneknya Putri Dehea baru 3 mingguan yang lalu mangkat, setelah berkunjung ke Lembah Rajawali, setelah lama di Lembah Neraka.Awalnya dia ingin beritahu kakeknya ini, untuk beri kabar soal nenek Putri Dehea, tak di sangka, si kakek sakti ini juga mangkat hari ini.“Bafin…sebelum bertemu kedua kakekku di huta
Kakek Japra yang melihat ini senyum kecil. Dia mengangguk-anggukan kepala, tanda mengagumi kehebatan Bafin ini.“Hebat sekali anak ini, benar-benar anak istimewa, dia dengan mudah paham apa yang ku ajarkan, anak ajaib! Pasti orangtuanya bukan orang sembarangan,” batin kakek Japra, sekaligus menebak-nebak, anak siapakah Bafin ini.Kemudian kakek Japra mulai menyalurkan hawa sakti di ke tubuhnya yang terluka dalam, yang justru memperburuk keadaan kakek sakti iniketika tadi oper hawa saktinya buat Bafin.Sehingga dadanya makin sesak tenaganya juga makin lemah. Tapi pendekar hebat ini tetap bisa tersenyum dan rasa sesak di dadanya bisa dia tekan, dengan salurkan kemampuan tenaga dalamnya yang memang istimewa ini.Bahkan dengan kekuatan tersisa yang saat ini dia miliki, Kakek Japra pun tetap kirim suara sakti berupa petunjuk ini dan itu, yang hanya Bafin yang mendengar.Sehingga Bafin pun makin semangat dan tak kenal lelah terus berlatih jurus baru ini. Dia hanya berhenti kalau sangat lelah
Begitu Bafin buka matanya dia kaget, saat ini mereka tidak lagi berada di sebuah hutan, tapi di sebuah rumah mirip pesangggrahan.Tanpa Bafin sadari, pesanggrahan ini dulunya milik Putri Reswari dan di sini pula Pendekar Putul bertemu neneknya tersebut dan di berikan wasiat jurus pedang pencabut nyawa.Tempat ini juga sebagai pertemuan favorit Japra dan Putri Reswari untuk lepas kangen, dan mereka biasanya bersama hampir seminggu.“Bagaimana caranya kakek Japra membawaku ke sini, tanpa aku tahu?” batin Bafin sambil menghela nafas lega, sebab kini dia sudah sehat kembali.“Kek…?” dengan perlahan Bafin membangunkan kakek Japra yang terlihat masih terpejam matanya dan sedang lakukan semedi.“Iya anak baik ada apa?” Japra menyahut sambil membuka matanya yang sama tajamnya seperti milik Bafin.“Kita di mana dan di mana Kakek Slengean?” tanya Bafin, karena di sini hanya dia saja berduaan. Japra malah tersenyum kecil lalu hela nafas panjang.“Sahabatku itu sudah duluan pergi ke tempat abadi d
Diam-diam si kakek yang dulu membiarkan rambutnya riap-riapan, tapi berubah rapi setelah sering di marahi cucu kesayangannya, Putri Dao, kini sudah terluka dalam.Keroyokan yang dilancarkan Pendekar Ulat Beracun dan 9 orang temannya sungguh hebat. Apalagi mereka masih muda dan tenaganya kuat-kuat.Japra tahu hal ini, dia diam-diam usap punggung sahabatnya ini, hingga nafas Kakek Slengean normal lagi.Merah padamlah wajah Raja Iblis, hinaan si Kakek Slengean yang sesuai dengan julukannya, suka ngomong apa adanya, benar-benar bikin dia seolah tak ada muka lagi di depan dua pendekar kosin ini. Raja Iblis Cs menulikan telinga dengan ejekan yang bikin panas kuping dan hatinya ini, kini dia keluarkan tenaga dalamnya yang hebat diikuti ke 14 orang lainnya.Pertarungan kini berubah menjadi lebih dahsyat, karena gunakan tenaga dalam yang tak terlihat.Hiatttttt….!Raja Iblis dan 4 rekannya mulai serang Pendekar Bukit Meratus dan 10 orang lainnya serang Kakek Slengean.Bafin yang kini dapat