Saat melihat siapa yang menghantamnya, kedua orang ini kaget tak kepalang, terutama Pendekar Gledek. Tak dia sangka, di negeri yang sangat jauh dari Pulau Borneo, Japra lagi-lagi bisa menemukannya.“Hmm…di mana-mana kalian ini selalu bikin masalah, kali ini aku tak akan ampuni kalian berdua,” dengus Japra menahan kemarahannya."Bangsat, kamu seperti punya sayap saja Japra, bisa muncul jauh-jauh ke sini," seru Pendekar Gledek, menahan kekagetan hatinya.Saat Japra bicara begitu, meluncurlah puluhan anak panah dan tombak dari arah belakang, menghantam punggungnya.Namun tanpa menoleh Japra hanya kibaskan tangannya, semua senjata itu berbalik menuju ke arah pelemparnya.Tindakan Japra ini membuat kedua musuhnya ini kaget bukan main, segini hebatnya kah seorang Japra saat ini, batin keduanya.Akibatnya puluhan pasukan pemberontak langsung meregang nyawa, terkena retur senjata mereka sendiri.Gegerlah pasukan pemberontak melihat kesaktian Japra, bahkan Pangpai dan Pongpai yang kini terluka
Beberapa kali pukulan kerasnya yang berubah-ubah dari panas ke dingin, membuat si gundul ini kelabakan.Tiba-tiba Japra kerahkan jurus lintahnya, dia nekat lakukan itu, karena di lihatnya Pendeta Sura sudah mulai kepayahan.“Ini saatnya aku musnahkan manusia durjana ini,” dengus Japra."Pendeta Sura, bersiaplah untuk menerima hukuman atas dosa-dosamu, hiattttt!" bentak Japra dengan suara mengguntur, karena dia dan musuhnya ini sama-sama masih berwujud raksasa.Kaget bukan kepalang Pendeta Sura, walaupun mereka tidak bersentuhan langsung, tapi dia merasakan seluruh tenaga dalamnya secara tiba-tiba membanjir keluar.Secepat kilat Pendeta Sura lemaskan tenaganya, inilah yang sebenarnya di tunggu-tunggu Japra.Desss…sebuah tendangan kilat Japra arahkan ke perut pendeta ini, akibatnya pendeta ini mengeluarkan seruan keras dan cepat melempar tubuhnya ke belakang.Mulas tak terkira perutnya, andai dia tak punya tenaga dalam mumpuni, pasti isi perutnya hancur terkena tendangan menggunakan jur
“Iya Bang, nama beliau guru Dao!” Anong kenalkan gurunya yang cantik jelita ini, Japra sampai melongo sesaat.Di tatap Japra dengan pandangan kagum, guru Dao lempar senyum manisnya.“Sebaiknya kita cepat-cepat pergi dari sini, ngeri juga lihat ribuan mayat yang besok pasti mulai membusuk,” guru Dao, lalu melompat cepat diikuti Japra dan Anong.Dan di perjalanan itulah Japra diberitahu Anong, kalau usia guru Dao hampir 48 tahunan dan dia awet muda seperti saat masih berusia 20 tahunan, karena punya sebuah ramuan khusus.“Rahasia kecantikan itu katanya menurun dari ibunya, yang turunan bangsawan,” cerita Anong lagi, sambil terus ikuti kemana guru Dao melangkah cepat di depan mereka.Anong ngaku dia sebenanya pingin obat awet muda itu, tapi guru Dao bilang kalau ilmu kanuragan Anong belum tinggi, justru akan membahayakannya."Pasti orang jahat akan terus menganggu kamu, untuk menikmati kecantikan kamu itu Anong!" itulah alasan guru Dao dan Anong pun membenarkan.Kalau pasukan tadi pergi
Sambil melihat kedua burung ini makan dengan lahap, setelah di beri ikan-ikan besar yang ditangkap Anong di sebuah sungai kecil.Guru Dao lalu bercerita ke Japra kenapa burung rajawali ini kenal baik dengannya dan patuh serta jinak sekali, persis seperti ke Japra.“Dulu aku dan suamiku yang menemukan burung ini, kala itu burung tersebut terluka, kakinya patah. Suamiku merawat burung tersebut sampai sembuh. Tak tahunya malah datang seekor burung rajawali jantan, dan sejak saat itu kami berdua sering jalan-jalan menaiki kedua burung ini, suamiku yang jantan, aku burung betina itu!”Setelahnya, guru Dao menghela nafas panjang, dia sebut suaminya tewas bersama burung rajawali jantan, saat bertarung dengan musuh lamanya 10 tahunan yang lalu. “Mereka sama-sama tewas, termasuk musuh suamiku…nah, sejak saat itulah aku tinggal di pondok ini, malas tinggal di kota, walaupun aku ini keturunan bangsawan. Apalagi saat itu Pangeran Langkor yang juga sepupu jauhku ingin memberontak, tak tahunya ak
Guru Dao dibantu Anong persiapkan ritual penyempurnaan ilmu sihir buat Japra. Tak pernah Japra ketahui, kedua wanita cantik ini justru bicara sangat serius.“Guru yakin Pangeran Japra akan bisa memenuhi apa yang jadi cita-cita guru sejak lama? Aku saja sampai kini masih lancar..?” Anong menatap Gur Dao.“Aku yakin Anong, walaupun usiaku tak muda lagi, dan inilah saat yang paling tepat, aku sedang subur-suburnya!” sahut guru Dao. “Baiklah guru, aku akan pulang ke desa kami dulu, agar guru dan Pangeran Japra tak terganggu,” sahut Anong.Akhirnya hari itu, tanpa pamit dengan Japra, Anong pulang kembali ke desanya, kali ini dia tentu bisa cepat sampai, jurus mengejar anginnya makin lama makin sempurna.Japra pun kaget saat guru Dao bilang, Anong sudah pulang ke desanya, sehingga dia minta Japra bisa bersikap rileks, tidak lagi sungkan.Japra pun lega, setidaknya dia hilang rasa sungkannya dengan Anong, yang selama ini sudah anggap dia ‘kekasih’.Sebagai orang yang berpengalaman, guru Da
Satu bulan kemudian…!Setelah bercinta dengan masih sama-sama polos, guru Dao dengan mata bak bintang kejoranya dan selalu di puji Japra, menatap wajah pendekar sakti ini dengan rasa sayang.“Japra…sudah saatnya kamu harus tuntaskan apa yang jadi rencana dan cita-citamu!”Mendengar ucapan guru Dao, barulah Japra seolah terbangun dari mimpi.“Hmm…aku rasanya ingin tinggal di sini selamanya…!” gumam Japra tanpa sadar. Guru Dao langsung tertawa sambil menutup mulutnya yang tak puas-puasnya Japra kecup.Dia kemudian berdiri sekaligus melepaskan diri dari pelukan Japra dan dengan langkah gemulai mengambil gaunnya dan memakainya.“Kamu ini calon Maharaja sayang…!” sahut guru Dao, juga tanpa sadar memanggilnya dengan sebutan ‘sayang’.Japra ikutan bangkit dan mendekati guru Dao. “Kelak kalau aku jadi Maharaja Muara Sungai, maukah kamu menyusulku atau aku jemput dan jadi permaisuriku…?”Guru Dao sesaat kaget, lalu tersenyum manis.“Kita lihat saja nanti..! Ingat tuntaskan tugasmu, ilmu sihir
Japra kaget menerima sepucuk surat, yang di antar pelayan penginapan. Isinya ringkas saja, meminta Japra datang ke sebuah tempat malam ini.Tempat itu berada di luar kota, di surat itu tercantum petunjuknya. “Siapa pengirim surat ini dan apa tujuannya,” pikir Japra keheranan.Apalagi Japra merasa dia tak punya teman siapapun, di kerajaan yang baru pertama kali dia kunjungi ini.Namun Japra bertekad akan mendatangi tempat tersebut, baginya ini sangat bikin dia penasaran, seakan ada sebuah rahasia yang harus di pecahkan.Belum terlalu malam, Japra sudah sampai di tempat ini, dia melangkah perlahan menuju ke sebuah tempat mirip kuil yang sudah tua.Tempat ini sepi, walaupun dia melihat ada penerangan lampu kecil dalam kuil tersebut. “Masuklah anak muda…!” terdengar suara dari dalam kuil ini.Mendengar suara ini, Japra pun tanpa ragu masuk ke kuil ini dan kini sudah berada di sebuah ruangan yang tak terlalu lebar. Tapi dia waspada, sebab suara itu sudah menunjukan kesaktian orang tersebut
“Pengkhianat? Siapa yang berkhianat paman?” tanya Japra keheranan, sekaligus penasaran.“Orang dalam kekaisaran sendiri, keluarga Istana juga!” sahut Li Huang, sambil menarik nafas panjang.Li Huang meneruskan kisahnya, dulu kakek Japra ini merupakan seorang komandan perang yang sangat disegani sekaligus di takuti.Komandan Pangeran Li Nata awalnya akan dijadikan Panglima oleh kaisar, sebab dia dianggap cakap dan tegas, juga punya kehebatan dalam ilmu kanuragan.“Namun, ada yang membisiki kaisar, dikatakan kelak kalau diangkat panglima, suatu saat kakekmu akan memberontak dan ambil alih kedudukan kaisar. Padahal jangankan memberontak, ngayal jadi kaisar atau panglima pun kakekmu tak pernah,” kata Li Huang sambil menyedot cerutunya, matanya menerawang ke atas.Japra ikutan termenung...!Bisikan-bisikan beracun dalam lingkungan Istana lama-lama membuat kaisar akhirnya terpengaruh juga.Lalu Pangeran Li Nata ini di kirim untuk sebuah ekspedisi ke Pulau Borneo, pangkatnya memang dinaikan
Putri Melania yang memang menyamar sebagai nenek-nenek ini tersenyum manis sekali dan dia kaget saat tubuhnya tiba-tiba di raih Bafin dan di lemparnya ke atas, lalu di sambut dengan pelukan dan ciuman bertubi-tubi.“Sayangggkuuu istrikuuuu…ya Tuhan, kenapa kamu sampai nyamar jadi nenek-nenek sih,” seru Bafin dengan wajah berseri-seri.Tak lama kemudian terdengar suara anak kecil memanggil ibu, yang berlari dan di iringi 5 wanita cantik, selir-selir Bafin.“Kalian…syukurlah kalian tak apa-apa, eh itu siapa anak kecil itu?” seru Bafin sambil lepaskan pelukannya dari tubuh harum Putri Melania.Kini ia menatap anak kecil yang usianya antara 2-3 tahunan ini, wajahnya sangat tampan dan mirip anak perempuan, saking tampangnya.“Pangeran Bome, cepat beri hormat pada ayah kandungmu, dialah ayah yang selama ini kamu cari-cari!” tegur Putri Melania ke si anak kecil ini.Si anak kecil yang di panggil Pangeran Bome ini awalnya kaget, lalu dengan cepat bersimpuh dan beri hormat pada Bafin dengan sik
Pendekar Tanpa Bayangan ini tentu saja kaget bukan kepalang, serangan ini tidak bercanda. Mau tak mau dia pun langsung bergerak dengan gunakan jurus kaki ajaibnya.Sehingga serangan pertama ini luput, si nenek tak di kenal ini kembali lakukan serangan lebih dahsyat dari tadi.“Pantas saja ke 5 selirku tak mampu ladeni si nenek ini, pukulan-pukulannya sangat dahsyat,” batin Bafin, yang sengaja belum membalas, kecuali bergerak lincah dan selalu menghindar.Ia tak ingin menyakiti si nenek ini, apalagi belum tahu apa motifnya menculik ke 5 selirnya tersebut.“Nek, sabar dulu, aku mau tanya kamu apakan selir-selirku itu dan di mana mereka kamu tawan?” sambil menghindar Bafin sengaja bertanya.Tapi si nenek ini tak menggubris pertanyaan Bafin, dia malah makin lama makin beringas menyerang Bafin.Bahkan sudah 50 jurus, jangankan mampu taklukan Bafin, mengenai tubuh pemuda sakti ini saja tidak. Makin murkalah si nenek berbody aduhai ini.Tapi ada yang aneh, dari tubuh si nenek yang terlihat p
Bafin baru saja pulang dari Kerajaan Hilir Sungai, untuk menemui kakeknya Prabu Harman, sekaligus minta izin menempati Istana Lembah Iblis dan kakeknya ini tak keberatan, bahkan janji kelak akan berkunjung ke sana.“Bagus cucuku, sayang bangunan istana itu dibiarkan terbengkalai, nanti aku akan kirim tukang-tukang bangunan Istana buat percantik istana itu,” janji Prabu Harman dan Bafin banyak bawa pulang hadiah-hadiah waah dari Maharaja ini.Namun, setelah dua seminggu dan tiba kembali ke sini, Bafin merasa aneh sendiri.Istana-nya yang biasanya ramai dengan celotehan ke 5 selirnya hari ini sunyi. Bafin memang tak khawatir tinggalkan selir-selirnya sementara, sebab ke 5 nya sudah miliki kesaktian tinggi, biarpun saat ini ke limanya kompak sedang hamil muda dan kini sudah jalan 3,5 bulanan.Di tambah lagi tempat ini tak lagi seperti dulu, sudah ramai dan menjadi sebuah perkampungan yang mulai padat warganya.Bahkan anak-anak kecil pun sering jadikan halaman istana yang luas ini jadi t
“Kalian memang hebat, kini aku lega, semua ilmu silat yang aku ajarkan sudah sempurna kallian kuasai, tinggal di matangkan lagi,” Bafin tanpa ragu menciumi ke 5 nya satu persatu.Kelakuan Bafin sudah tak aneh bagi mereka dan pastinya langsung paham, dan kini mereka pun ‘pesta’ kecil-kecilan di sebuah ruangan istana ini.Dan pastinya di akhiri dengan membuka paha masing-masing, untuk di lumat bibir Bafin dan kemudian dimasuki pelatuk perkasa si pendekar flamboyan ini.Anehnya, energy bercinta Bafin makin lama makin hebat saja. Sehingga ke 5 selirnya kadang berseloroh, Bafin harus nambah selir lagi untuk layani keperkasaan pendekar flamboyan ini.Demikian lah sejak saat itu nama 5 Bidadari Lembah Iblis langsung menggema ke mana-mana, terlebih saat itu juga orang-orang menyebut kalau ke 5 wanita yang memang cantik jelita adalah selir dari Pendekar Tanpa Bayangan. Tak berhenti sampai di sana, sepak terjang 5 Bidadari Lembah Iblis dan sesekali Bafin turun tangan, juga membasmi banyak penja
Salah satu kawanan 10 Pendekar Setan yang bertubuh agak gemuk tiba-tiba mulai lakukan serangan ke arah Nyai Laras dengan goloknya.Serangan sangat mematikan, karenadi sertai dengan tenaga dalam yang kuat. Namun si cantik ini dengan amat lincahnya mengelak, si gendut tak dapat mengendalikan dirinya lagi dan diapun terdorong oleh tenaganya sendiri, tanpa kakinya dapat mengatur keseimbangan badan lagi, tubuhnya tersungkur ke depan.Pada saat itu, kaki Nyai Laras melayang dan kali ini ‘menciumnya’, tapi bukan mencium mulut, namun dada sebelah kiri yang jadi sasaran.”Ngekk...!" Si gendut terpelanting dan tahu-tahu goloknya telah terampas oleh Nyai Laras.Sambil tersenyum, Nyai Laras menggerakkan golok rampasan ke arah si gendut yang memandang terbelalak dan wajahnya pucat sekali, karena dia tahu bahwa maut telah siap menerkamnya.Tiba-tiba golok itu dilepas oleh si Nyai Laras dan meluncur ke bawah, tapi gagangnya di depan dan menyambar ke arah si gendut.Nyai Laras ternyata tidak langsun
Kemudian...Bafin kembali gauli mereka bergantian kali ini giliran Nyai Larasyag dapat tumpahanlahar panasnya.Percumbuan ini lanjut di kamar istana dan berturut-turut mereka menerima limpahan lahar si pejantan beruntung ini.Andai Bafin tak memiliki tenaga dalam yang hebat, dia tentu akan kewalahan meladeni selir-selir jelitanya ini, yang makin lama makin candu dengan cumbuan yang ia berikan.Uniknya mereka tak pernah berebutan di layani Bafin, semuanya dengan sabar menunggu giiliran, dan semuanya juga selalu puas tak terkira.Bafin kini benar-benar menikmati menjadi seorang pangeran, siang malam ke 5 nya menerima lahar panas dari si pendekar tampan ini.Namun mereka tak melulu bercinta saja, Bafin pun tetap latih mereka ilmu silat sangat serius dan kadang keras, sehingga makin lama ke 5 selirnya ini makin sakti saja.Lama-lama mereka pun sepakat mengatur waktu, kapan bercinta dan kapan giat berlatih silat. Bafin juga lega, ke limanya ternyata berbakat sekali dengan jurus-jurus yang ia
Bafin iseng-iseng lalu ngintip kelakuan ke 5 orang wanita cantik ini, yang sedang bersemedi. “Dibuang sayang, di ambil jadi selir…bagaimana tanggapan Putri Melania kelak yaa?” batinnya lagi.Bafin tentu saja masih ingat janjinya dengan si putri cantik anak Pangeran Busu itu, untuk kelak akan kembali bersama. Dalam hatinya yang paling dalam, Bafin ingin seperti Pendekar Putul ayahnya, yang tak memiliki selir, hanya satu istri, yakni Putri Arumi, ayahnya setia dengan satu istri.Atau paman kakeknya Pangeran Boon Me yang juga hanya miliki 1 istri tanpa selir, padahal si paman kakeknya ini menurut cerita Pangeran Durga, saat muda sangat flamboyan."Tapi takluk dengan ibundaku, eh ayahmu juga sama, takluk dengan ibunda sambungmu itu," cerita Pangeran Durga dahulu.Tapi kalau ingat kakek buyutnya Prabu Japra, Bafin senyum sendiri, mendiang kakeknya yang sangat sakti dan berjuluk Pendekar Bukit Meratus itu miliki 4 permaisuri, juga kakeknya Prabu Harman di Kerajaan Hilir Sungai, memiliki 20
Langkah pertama melatih ke limanya, Bafin minta mereka bersemedi untuk mulai himpun tenaga sakti dalam tubuh mereka.Punggung ke 5 nya sengaja Bafin tepuk, untuk membuka aliran darah masing-masing. Kemudian mulailah Bafin beri mereka petunjuk dasar-dasar ilmu silat.Bafin ternyata tak main-main, bukan jurus ecek-ecek yang ia berikan, tapi langsung dasar ilmu silat Mega Halilintar yang hebat itu.Sehingga perjalanan mereka yang harusnya di tempuh dalam waktu 3 minggu, kini menjadi lama, sebab setiap hari usai sarapan, Bafin dengan serius melatih ke 5 nya ilmu silat, setelah capek, baru melanjutkan perjalanan lagi.Hasilnya terlihat setelah 1 bulan, tubuh ke 5 wanita cantik ini makin kuat, fisik mereka juga tak lagi lemah.Dan…tubuh-tubuh denok ini makin hari makin bikin puyeng kepala Bafin!Bahkan ke 5 nya ternyata punya bakat melatih jurus kaki ajaib, sehingga kini gerakan mereka tak lagi kaku, makin hari makin lincah dan trengginas.Jurus mega halilintar yang mereka latih setiap hari
Kini Bafin dengan sabar dengarkan kisah sedih kelima wanita cantik ini, secara bergantian mereka curhat segalanya dan bahkan soal yang paling pribadi sekalipun mereka ceritakan bergantian.Dan inilah yang bikin Bafin melongo, ternyata dari ke 5 orang ini, 4 orang masih perawan.Termasuk Nyai Laras, hanya Nyai Nyali yang sudah tidak, karena saat di culik gerombolan Ki Manyan, dia baru menikah selama 2 minggu dan sudah di gauli suaminya.“Itupun baru…3X kali tuan pendekar,” kata Nyai Nyali malu-malu, hingga Bafin senyum kecil.Beda dengan Nyai Laras, Nyai Meni, Nyai Puti dan Nyai Geni, di culik ketika baru saja melangsungkan pernikahan dan belum sempat bulan madu dengan suami masing-masing yang sudah tewas tersebut.Mereka sempat bergidik, saat acara ‘bercinta’ itu aslinya hanya permainan sihir belaka. Aslinya mereka seakan tidur saat itu, inilah yang membuat mereka rada-rada ngeri dengan Bafin, yang dikatakan Nyai Nyali, jangan-jangan Bafin ini jelmaan hantu gunung meratus.“Huss…ada-ad