“Pengkhianat? Siapa yang berkhianat paman?” tanya Japra keheranan, sekaligus penasaran.“Orang dalam kekaisaran sendiri, keluarga Istana juga!” sahut Li Huang, sambil menarik nafas panjang.Li Huang meneruskan kisahnya, dulu kakek Japra ini merupakan seorang komandan perang yang sangat disegani sekaligus di takuti.Komandan Pangeran Li Nata awalnya akan dijadikan Panglima oleh kaisar, sebab dia dianggap cakap dan tegas, juga punya kehebatan dalam ilmu kanuragan.“Namun, ada yang membisiki kaisar, dikatakan kelak kalau diangkat panglima, suatu saat kakekmu akan memberontak dan ambil alih kedudukan kaisar. Padahal jangankan memberontak, ngayal jadi kaisar atau panglima pun kakekmu tak pernah,” kata Li Huang sambil menyedot cerutunya, matanya menerawang ke atas.Japra ikutan termenung...!Bisikan-bisikan beracun dalam lingkungan Istana lama-lama membuat kaisar akhirnya terpengaruh juga.Lalu Pangeran Li Nata ini di kirim untuk sebuah ekspedisi ke Pulau Borneo, pangkatnya memang dinaikan
“Perdana Menteri merangkap Panglima Angkatan Perang Ang Tojin, dialah otaknya, dia sejak dulu berambisi ingin raih jabatan yang kini dia sandang, di bantu satu orang yang dengan dekat ibu Suri,” ucap Komandan Coa tanpa tedeng aling-aling.Mendengar nama ini, Japra tentu saja kaget, orang tersebut bukan sembarangan. Justru tangan kanan Kaisar Li Qin, apalagi dia juga merangkap dua jabatan strategis sekaligus.Apalagi ada lagi yang jadi tangan kanan ibu suri, ini tak bisa dianggap remeh, musuh mereka sudah berada di ring 1 kekaisaran Qin.Sangat berbahaya sekali dan ini tak bisa dibiarkan!“Kaisar Li Qin itu sudah sangat sepuh Japra, usianya kini sudah 78 tahunan. Dan dia tak punya anak laki-laki, 3 anak-anaknya semuanya wanita. Sebenarnya dulu banyak yang mendukung kakekmu, Pangeran Li Nata yang jadi kaisar berikutnya, namun Ang Tojin menelikung…naga-naganya, dia berambisi ingin jadi Kaisar berikutnya,” Komandan Coa lanjutkan kisahnya.Namun matanya menatap Li Huang, Japra tentu saja
Sampai hampir jelang subuh ketiganya mengatur siasat, akhirnya Li Huang pun menyudahi pertemuan mereka.Kini ketiganya sudah berada di halaman kuil ini. “Paman berdua, aku minta waktu paling lama 1 minggu dari sekarang, setelah itu kita akan bertemu di sini kembali,” janji Japra.Mereka sudah bagi tugas, dan Japra mendapatkan tugas mencari bukti rencana kudeta tak berdarah Ang Tojin.Sedangkan Komandan Coa dan Pangeran Li Huang bergerak dengan planning yang sudah mereka sepakati bersama.Saat matahari mulai menampakan cahayanya dan bunyi ayam berkokok. Japra sengaja menunjukan kehebatannnya, sekali melompat tubuhnya sepersekian detik kemudian lenyap di atas atap-atap rumah warga.Li Huang dan Komandan Coa melongo melihat kesaktian Japra. “Agaknya Tuhan akan menolong pangeran, keponakan pangeran bukan manusia biasa,” ceplos Komandan Coa, Li Huang pun mengangguk, wajahnya sumringah.Keduanya lalu berpisah dan akan bertemu seminggu lagi dari sekarang di tempat yang sama. Seperti Japra ta
Ang Tojin dan seorang yang tak Japra kena sudah berdiri sambil berkacak pinggang. “Hmm…siapa orang celaka ini yang berani mengintip aku,” tegur Ang Tojin dengan suara keren dan menahan kemarahannya.Tatapannya bak mau memakan bulat-bulat tubuh Japra.Tentu saja Japra tak pernah mengira, sebenarnya Ang Tojin tak pernah masuk ke dalam ruangan rumah ini.Dengan kekuatan sihirnya, dia membuat semua orang melihatnya seolah-olah sudah masuk ke rumah tersebut.Padahal Ang Tojin tetap berada di teras dan dia kaget bukan main melihat gerakan kilat yang dilakukan Japra yang naik ke wuwungannya.Begitu Japra menatap mata Ang Tojin, hatinya serasa terbetot. Kini sadarlah Japra, orang yang dia hadapi di depannya seorang ahli sihir yang hebat. Juga memiliki tenaga dalam yang kuat.Setelah menunduk dan ambil nafas, Japra pun dengan berani menatap mata Ang Tojin.Hingga si perdana menteri ini kaget juga, ada orang yang berani menatapnya langsung dari jarak hanya 3 meteran, tentu orang ini memiliki k
Japra marah bukan main, kini dia mundur dua tindak dan kedua musuhnya pun sudah menatapnya dengan senyuman mengejek.Suasana mulai gelap, malam akan menjelang. Japra meraba tubuh belakangnya, jubahnya di bagian belakang sudah robek lumayan lebar sekali, sehingga nampak punggungnya yang putih bersih dan berotot!"Ha-ha-ha-ha, untung nggak kena selangkangan, kalau kena, alamat burung perkututmu hanya bisa digunakan buat kencing saja lagi, nggak bisa lagi masuk ke lubang kenikmatan, amboii apa gunanya jadi laki!” ejek rekan Ang Tojin, lalu tertawa terbahak-bahak.“Tuan Thai, jangan anggap remeh pemuda ini, mari kita serang bersama, sebelum gelap,” seru Ang Tojin.Japra melihat di bawah makin banyak orang berkumpul dan dia kaget saat 4 pengawal Ang Tojin terbang ke atas. Agaknya akan segera mengeroyok dirinya.“Baik tuan An Tojin, tak apa kali ini kita keroyok anak setan ini, yang berani mati masuk ke sarang macan,” cetus orang yang di panggil tuan Thai ini.Hiattt…keduanya lalu lancarkan
Kegegeran yang di buat Japra membuat pasukan keamanan lakukan razia di mana-mana di ibukota Kerajaan Qin ini.Kemanakah Japra melarikan diri..?Setelah jatuh terjeblos ke dalam wuwungan, Japra dengan ilmu berlari cepatnya yang istimewa langsung pergi.Senjata gelap istimewa dari Ang Tojin membuat tubuhnya serasa lumpuh, tapi Japra mengeraskan hatinya dan genjot tubuhnya untuk kabur secepatnya dari tempat ini.Kini Japra baru sadar dengan kecerobohannya. Ang Tojin benar-benar licik dan memiliki jurus yang luar biasa dan senjata istimewanya yang sangat menakutkan.Walaupun Japra merasa mampu kalau melawan Ang Tojin dan Thai, tapi bantuan 8 orang pengawal istimewa si perdana menteri ini tak bisa di anggap remeh.Dan buah dari kenekatakan Japra adalah dia terkena senjata rahasia ini, walaupun tidak membahayakan dirinya.Tapi Japra merasa tubuhnya serasa lumpuh!Senjata rahasia Ang Tojin benar-benar mengandung racun jahat yang membuat kekuatannya seperti tak bisa di kerahkan.Untung saja m
Ujung pedang kini mengarah ke dada Japra, jaraknya hanya satu jengkal. “Maaf…aku hanya bercanda, benar namaku adalah Japra, aku cucu dari Pangeran Li Nata dan Putri Huang, ibuku Putri Betani, ayahku mendiang Prabu Daha dari kerajaan Daha di Pulau Borneo,” sahut Japra, sebutkan secara komplet jati dirinya.Namun, karena dirinya masih dalam pengaruh racun dari Ang Tojin, ceritanya malah agak menggantung dan si putri ini sampai gerinyitkan dahi, kurang paham apa yang dikatakan Japra. “Sialan betul kamu ini, berani kurang ajar pada bibi misanmu sendiri, buka matamu yang belu itu lebar-lebar, aku adalah Puti Li Kamari, aku putri sulung ayahanda Kaisar Li Qin,” ceplos si putri cantik ini, hingga mulut Japra langsung mangap.“Astagaaa…jadi inikah bekas kekasih paman Pangeran Li Huang,” batin Japra malu sendiri, karena bersikap kurang ajar pada bibi misannya sendiri, walaupun aslinya hanya bercanda.Kesadarannya langsung menyeruak hatinya. Karena Japra memiliki batin dan tenaga dalam yang ku
“Itu tak gampang Japra, kaki tangan Ang Tojin sangat banyak dan sakti-sakti,” cetus Putri Li Kamari meragu dengan niatan Japra.“Trus apa saran bibi?” Japra kini menatap sang putri ini, yang di tatap terlihat berpikir sejenak.“Hmm…kamu bawa aku bertemu Abang Li Huang, di sana kita rundingkan apa langkah yang terbaik. Hanya dia yang bisa kita harapkan mampu berikan jalan keluarnya..!” ceplos Putri Li Kamari tiba-tiba.Japra tersenyum senang, tentu saja dia yang paling bahagia, bisa mempertemukan paman dan bibi misannya yang pernah saling mencintai ini. Namun terputus akibat fitnah yang dilancarkan Ang Tojin dan Cs nya.Akhirnya karena ini jalan satu-satunya dan tak ada jalan lain, Japra pun setuju, keduanya lalu berunding bagaimana keluar dari tempat ini, tapi tak di curigai siapapun.Besoknya…semua penjaga heran melihat ada seorang ‘wanita’ bertubuh tinggi besar berjalan lenggang lenggok di samping Putri Li Kamari yang bertubuh ramping dan bergaya halus.Sejak keluar kamar dan kini s