Di hari ulang tahunnya itu, dia mendapat beberapa kejadian yang sangat menyedihkan di awal, kemudian di tengah-tengahnya, ia di kejutkan oleh sebuah paket berisi gaun yang sangat cantik dan yang pastinya sangat mahal dari Karin yang ternyata itu adalah hadiah dari Angel. kemudian, ia disambut oleh pria tampan yaitu Joe dan mendapat kesempatan untuk menggandeng tangan joe dan mengajak joe pula untuk makan bersama dan joe menerima ajakan Chelsea.
Setelah beberapa saat, mereka pun sampai di depan kampus. Tidak ada seorang pun yang berlalu-lalang di sekitaran kampus karena waktu menunjukkan pukul 23.00 malam.
Supir limosusine itu bergegas keluar dari mobil dan segera membukakan pintu dan mempisalhkan angel dan teman-temannya untuk keluar dari mobil. Kemudian, mereka semua pergi menuju asramah.
Sesampainya di kamar asrama, Chelsea berteriak kegirangan dan memeluk ketiga teman-temannya itu dan mengucapkan terima kasih. Seumur hidup Chelsea, belum pernah dia merasak
“Sial! Benar juga. Ah, mengapa kalian tidak segera menutup pintu dan meninggalkan kami berdua diluar mobil, ah! Nggak seru ah, aku ngambek nih!” Chelsea berkata dengan sangat jengkel sembari memalingkan wajahnya dan kedua tangannya dilipat di perutnya. “Hahaha, ulululu, sini peluk dulu sini!” Angel berkata sembari memeluk Chelsea, diikuti dengan Fanny. Cassey yang tampak masih bingung dengan perkataan fanny dan angel hanya terdiam dan memandangi mereka yang tengah berpelukkan. Kemudian, angel melirik sedikit kearah Cassey, dan melihat kalau Cassey hanya diam dan memandangi mereka, angel langsung menarik Cassey dan menyuruhnya untuk berpelukan juga. Ya, mau tidak mau Cassey juga turut ikut serta memeluk Chelsea dengan hangat. Dan, setelah kejadian itu, pembahasan pun selesai, mereka pun bergegas untuk tidur. “Kriiing” Alarm berbunyi pada pukul 06.30 pagi. Dan seperti biasanya, mereka terbangun dan bersiap untuk pergi ke kelas. Ketika mere
“A.. aduh! Sakit tau!.” Cassey membentak angel karena kesakitan. “Ululu sayang, sini cium sini” Kata angel sembari memajukan bibir nya dan mengarahkannya ke Cassey. “Ih! Jijik banget isss, ueeekk!” Cassey merasa jijik dan sedikit berpura-pura muntah. “Hahaha, oke-oke. Yuk kita langsung bergegas ke kelas, nanti kita telat.” Angel mengajak teman-temannya untuk segera menuju ke kelas. Sesampainya mereka ke kelas, kemudian beberapa saat, dosen mereka pun tiba di kelas dan pelajaran pun dimulai. “ Hei Chelsea, bagaimana rasanya di lempar menggunakan spidol? Saya rasa sih lumayan nikmat lah yakan” Pak henry bertanya kepada Chelsea dengan raut wajah yang sedikit mengejek nya. “Loh, kok bapak bisa tau?" Chelsea bertanya balik dengan ekspresi wajah yang sedikit bingung? “ Bagaimana saya tidak tau, dosen kamu yang kemarin melemparmu menggunakan spidol membahasnya di kantor para dosen. Tidak disangka kalau mahasiswi berprestasi seperti ka
Ketika Cassey kehilangan keseimbangan karena dorongan dari pria itu, dia hampir terjatuh dan seketika Angel bangkit dan menahan Cassey. “ Sudah Cassey! Kita yang bersalah di posisi ini, jadi kita mengalah saja dan kembali ke asrama” Angel berkata ke Cassey dan juga ke teman-temannya untuk menghindari keributan di kelas. Kemudian, angel menarik Chelsea, Cassey dan Fanny dan mereka bergegas keluar kelas. Mereka keluar kelas sembari diiringi caci maki dan sorakan yang keras. Di sepanjang perjalanan menuju asrama, mereka di pandangi oleh mahasiswa/mahasiswi lain yang tengah berada di sekitaran kampus. Mereka pun sampai di asrama. Cassey dan Chelsea menjerit histeris karena kejadian tadi. Harga diri mereka sudah sangat jatuh. Kemudian, angel yang melihat mereka menjerit histeris begitu mencoba menenangkan mereka. “Sudah-sudah, tidak usah terlalu dipikirkan. Kita hanyalah sekumpulan orang miskin yang bisa kuliah disini karena terbantu oleh b
“Oke-oke, tapi sekarang kalian sudah bisa melepas pelukan kalian” Angel berkata dengan sedikit nada bicara yang tinggi. “Loh, kenapa? Kamu marah kepada kami karena kami tidak bisa berbuat banyak angel?” Cassey kaget mendengar perkataan angel. “Astaga tuhan. Bukannya begitu, dada ku sakit karena kalian memelukku terlalu kencang, astaga!” angel berkata dengan sedikit merasa kesakitan. “Eh! Hahaha!” Mereka bertiga serentak dan spontan melepaskan pelukan mereka. “ Oke gays, berhubung waktu menunjukkan pukul 11.00 pagi, mari kita semua bergegas bersiap-siap untuk pergi bekerja dan melupakan masalah ini sejenak!” Kata angel untuk mencairkan suasana yang terlihat sedang kacau pada saat itu. Mendengar perkataan angel, sepontan mereka semua melihat kearah ponselnya masing-masing. Melihat jam di ponsel mereka sudah menunjukkan pukul 11.01 pagi, mereka langsung berlari kesana kemari mencari pakaian kerja mereka, barang-barang yang ingin dibawa kerj
“Oh, oke nona, saya paham maksud anda, saya akan segera menghubungi rektornya dan mengurus masalah anda. Anda tidak usah khawatir nona” “Tolong ya joe” “Baik nona Mendez” Percakapan pun berakhir. “ Yah, semoga saja masalah ini bisa selesai” Ujar Angel dengan menghela nafas lega. “Tok tok tok” Tiba-tiba suara ketukan terdengar dari luar kamar asrama angel. angel bergegas membukakan pintu dan melihat siapakh yang datang berkunjung. “ Permisi, Saya dari fakultas Ilmu Teknik dan Teknologi. Saya di perintahkan oleh pak henry untuk memanggil anda dan menyuruh anda untuk datang ke kantor rektor sekarang dan juga teman-teman anda.” “Hah! Sekarang?” “ Iya sekarang” “Tapi teman-temanku sedang bekerja sekarang, bagaimana kalau saya saja yang pergi kesana” “Ya sudah, mungkin pak henry akan memakluminya nanti ketika anda menjelaskannya". “Oke terima kasih, saya akan bersiap-siap terlebih dahulu”
‘Loh, apa yang baru saja terjadi? Tapi, ketika di kelas tadi, pak henry sangat mengutukku dan mengancamku untuk melaporkanku ke rektor sampai ingin mencabut beasiswa ku dan teman-teman, tetapi kok malah pak henry yang terlihat kacau seperti itu?’ angel bertanya-tanya dalam hatinya. “Ding ding ding” Tiba-tiba, ponsel angel berdering dan terlihat dari layar ponselnya itu kalau Joe mencoba menghubunginya. Kemudian, angel menjawab panggilan dari joe. “Halo nona, bagaimana masalah anda dengan rektor?” “Dengan rektor? Apakah kamu yang telah menghubungi rektor dan membuat dosen yang bermasalah denganku terlihat seperti seorang pecundang dengan dua cap tangan bekas tamparan yang tergambar di kedua pipinya?” “Wah, hahaha! Rektor itu sampai segitunya menghukum dosen anda ya nona, saya tidak habis pikir, hahaha” “Loh, jadi benar kalau kamu…..” “Iya nona, tadi setelah anda menutup telfon, saya langsung menghubungi rektor itu, dan mencerita
“Halo nona, mengapa anda memutuskan percakapan kita tadi? Anda baik-baik saja nona? Apakah ada sesuatu hal yang terjadi kepada anda nona?” Joe langsung melemparkan pertanyaan karena penasaran mengapa angel tiba-tiba memutuskan pembicaraannya tadi. Yah, padahal sih, joe sudah tau jawabannya, tapi dia hanya basa-basi saja. “Oh, tidak ada apa-apa joe. Mengapa kamu menelfonku? Ada urusan penting kah?” “Oh, bagus lah nona. Oh iya, saya ingin memberitahukan bahwa urusan hotel yang saya bicarakan tadi sudah selesai. Anda hanya tinggal menandatangai surat persetujuan, dan hotel itu menjadi milik anda nona. Apakah anda punya waktu luang hari ini?” “Oh, saya hari ini tidak memiliki kegiatan apapun, dan pas sekali aku sedang bosan sekali karena tidak ada kegiatam apapun yang bisa ku kerjakan hari ini. Ya sudah, kirim lokasinya ke saya, nanti setelah bersiap-siap, saya langsung menuju kesana.” “Oh, apakah saya harus menjemput anda nona?” “Emm… bolehlah Jo
“Em.. maaf nih teman-teman, saya ada urusan sedikit nih, bisakah saya tinggalkan kalian berdua disini?” Angel bertanya ke Fanny dan Shelly. “Loh, emangnya kamu mau kemana ngel?” Tanya Fanny kembali. “Ada urusan mendadak diluar. Biasalah, namanya juga orang penting,hahaha” Angel menjawab pertanyaan Fanny sembari tertawa. “ Ih, astagaaa! Bolehkah saya menarik rambut anda nona? Saya merasa sedikit jengkel dengan anda, hahaha!” Fanny menjawab perkataan angel. “Hahaha, yasudah, aku berangkat dulu ya Fanny, Shelly” “Yasudah, kami juga ingin kembali ke toko ngel, mau bareng?” “Oh, tidak usah Fanny, aku duluan saja. Oke ya, aku duluan.” Kemudian, angel berjalan keluar kamar dan mempercepat langkah nya agar dia bisa cepat sampai ke tempat joe, dan meninggalkan Fanny dan Shelly. Angel pun sampai ke tempat joe, dan Joe sudah menunggu kedatangan angel diluar mobil. “Ayo Joe, cepat kita bergegas pergi dari sini. Soalnya tema