Beranda / Romansa / Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku / Bab 98. Misi Tersembunyi

Share

Bab 98. Misi Tersembunyi

Penulis: Kak Gojo
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-24 20:00:00

Bryan kembali merebahkan tubuh Nina di ranjang.

“Mas Bryan, kamu ini bener-bener gak ada capeknya ya, Mas,” keluh Nina. Entah sudah berapa ronde mereka lewati, Bryan masih belum puas.

Nina kembali menjerit keenakan saat Bryan mulai memompa batang kokohnya itu masuk ke liangnya yang paling dalam. Bryan melancarkan aksinya dengan gerakan pinggul yang cepat. Hal itu membuat Nina semakin bergerak gelisah di bawah kungkungan suaminya.

Napas Nina semakin tak beraturan dan tatapannya mulai buram. Sementara Bryan semakin gencar melakukan serangkaian serangan di tubuh gadisnya itu. Hawa di kamar itu terasa sangat panas karena kegiatan mereka.

“Ahhh… a-aku mau keluar lagi, Mas.” Nina tidak sanggup berkata banyak, napasnya memburu dan tubuhnya pun menegang ketika gelombang kenikmatan menggulung dirinya.

Setelah menghabiskan waktu yang lama, akhirnya Bryan menggeram dengan mata yang terpejam ketika merasakan klimaks. Nina pun ber

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
🌹isqia🌹
wihh keras juga melisa rupanyaa selama ini jadi kelinci percobaan alex
goodnovel comment avatar
Priangga Angga
kok cuma 1 bab aja yg diperbaharui, gak ada bab lanjutan nya. biasanya minimal dalam sehari itu ada sampai 5 bab yang diperbarui untuk dibaca.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 99. Rencana Jahat untuk Nina

    Alex dan Melissa, mereka sudah saling kenal dari tahun lalu. Semenjak Melissa bekerja di perusahaan dan menjadi sekretaris pribadi Fredrinn, Melissa sering kali mewakili bosnya itu untuk bertemu dengan para klien ataupun rekan bisnis yang bekerja sama dengan perusahaan milik Fredrinn.Kebetulan, Alex adalah kepala staff marketing pada salah satu perusahaan yang menjalin kerja sama dengan perusahaan milik ayah Bryan. Hal ini menjadikan Melissa dan Alex sering bertemu dan lama-kelamaan hubungan mereka kian dekat. Namun sampai sekarang, Alex dan Melissa hanya menjalin hubungan tanpa status. Alex menyukai Melissa, tetapi gadis itu hanya menganggap Alex sebagai teman biasa. Teman tapi tidur bareng hehe.Melissa tidak begitu tertarik dengan seorang lelaki yang jabatannya berada di bawah dirinya. Alex hanyalah kepala staff marketing, beda dengan dirinya yang berada jauh di atas. Melissa adalah sekretaris seorang direktur utama di perusahaan yang terkenal dan memiliki banyak c

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-25
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 100. Kabar Buruk

    Keesokan harinya, pukul 11.00 siang. Bryan dan Nina belum juga terbangun dari tidurnya. Mereka terlalu kelelahan akibat berhubungan seks tanpa henti kemarin malam. Nina masih tertidur lelap dalam pelukan Bryan. Tiba-tiba saja sebuah nada dering berbunyi dengan kerasnya.Bryan membuka matanya dan membalikkan badannya ke laci nakas. Ia meraih hp yang berbunyi itu dan membaca nama kontak yang tertera dengan matanya yang masih terbuka setengah.“Ahh, ini kenapa sih Bi Lastri nelpon pagi-pagi begini? Gangguin orang itu aja, sumpah!” gerutu Bryan merasa kesal karena tidurnya terganggu.Bryan pun dengan berat hati menerima panggilan suara itu.“Halo, Bi. Kenapa Bibi nelpon?” tanya Bryan bersuara malas.“Tuan Muda ada di mana? Apa Tuan Muda masih sama Nina? Kalian berdua ada di mana sekarang, Tuan? Nanti Pak Jaka yang jemput Tuan Muda di sana. Kalau Nina nanti suruh naik ojek aja ya, Tuan. Jangan pulang barengan sama Nina!&rdq

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-25
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 101. Terungkap

    “Maaf, Ma. Aku cuman takjub melihat Mama. Wajah Mama semakin fresh dan tentunya makin cantik,” jawab Bryan kemudian menunduk. Ia memeluk sang ibu sejenak lalu mencium kedua pipinya.Rosalina tertawa kecil mendapat pujian dari anak satu-satunya. “Iya, Bry. Seperti yang kamu lihat, kondisi Mama udah agak mendingan semenjak menjalani pengobatan di Amerika. Tapi kata dokter, Mama masih harus dirawat intensif. Makanya Papa bawain dokter untuk Mama di sini.”Bryan lalu melemparkan tatapannya ke arah sofa di ruang tamu itu. Tampak seorang dokter berkulit putih dan berambut pirang sedang duduk di sana. Dokter itu lalu berdiri dan menghampiri mereka. Keduanya saling berjabat tangan dan memperkenalkan diri masing-masing.Tak lama setelahnya, terlihat Fredrinn sudah berpakaian rapi dengan setelan formalnya.“Akhirnya kamu datang juga, Bryan.” Fredrinn memeluk anaknya itu sekilas. “Kamu jaga Mama kamu dulu ya. Soalnya Papa ma

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-25
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 102. Misi Gagal?

    Rosalina sedikit syok setelah mendengar penuturan jujur dari anaknya. Ia memegangi dadanya sendiri dan mengambil napas yang panjang.Bryan yang panik seketika mengambilkan segelas air untuk sang ibunda.“Maafin aku, Ma. Mama jadi kaget begini. Aku memang laki-laki brengsek, Ma. Aku bajingan. Orang sepertiku harusnya membusuk di penjara. Bukannya hidup tenang seperti ini,” ucap Bryan penuh penyesalan.Akhirnya Rosalina sudah merasa tenang sedikit demi sedikit. Rosalina pun menggenggam tangan Bryan erat-erat.“Bagaimana dengan gadis itu? Apa dia tidak membencimu, Nak? Apa dia tidak melaporkanmu? Apa Papa tau berita ini? Lalu, apa gadis itu hamil atau tidak?” tanya Rosalina mengeluarkan semua rasa penasarannya.“Gadis itu baik-baik aja kok, Ma. Dia gak ngelaporin aku. Papa juga gak tau soal ini. Dan untuk sementara, gadis itu belum hamil,” jawab Bryan takut-takut.“Belum hamil? Apa maksud kamu, Nak? Kej

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-25
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 103. Mencuri Perhatian Nyonya

    Akhirnya Nina sudah tiba di rumah dengan sebuah kantong plastik berisi sayur-sayuran. Ia langsung berjalan ke dapur dan mendapati Bi Lastri di sana.“Bi Lastri, kok rumah kelihatan sepi ya? Bukannya Tuan dan Nyonya sudah pulang?” tanya Nina heran.“Oh itu, soalnya Tuan Besar lagi ada di kantor. Kalau Nyonya sedang beristirahat di kamarnya,” jawab Bi Lastri.“Kalau Mas Bryan eh maksud saya, Tuan Muda, dia ada di mana, Bi?” tanya Nina meralat kalimatnya. Karena mulai detik ini, Nina harus memanggil Bryan dengan sebutan ‘Tuan Muda’ kembali.“Tuan Muda juga ada di kamar Nyonya, nemenin Nyonya istirahat. Nah berhubung sudah masuk jam makan siang. Kamu bisa kan antarkan makanan ini buat Nyonya ke kamarnya? Bibi sengaja nyuruh kamu, biar kamu bisa melakukan pendekatan ke calon mertuamu.”Raut wajah Nina menjadi murung. “Kata Tuan Muda, untuk sementara hubungan kami ini harus sembunyi-sembun

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-25
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 104. Izin Menikah

    “Ih, kamu apaan sih, sayang? Sudah dong aktingnya! Mama kan udah tidur!”“Tapi kan tetap saja saya takut, Tuan. Nanti kalau tiba-tiba Tuan Fredrinn datang gimana?” Nina lalu berdiri agak menjauh dari Bryan.“Papa di kantor kok, Nin. Dia pulangnya sore. Jadi selama Mama masih tidur dan Papa ada di kantor, kita bebas mau ngapain aja.”“Enggak ah. Tetap aja saya takut!”Bryan membuang napas pasrah. “Hm, oke deh.”“Saya balik ke dapur ya, Tuan Muda,” pamit Nina namun dicegat oleh Bryan.“Bentar dulu. Aku mau bilang sesuatu.”“Apa?”“Aku sudah jujur sama Mama tadi bahwa aku memperkosa kamu. Terus aku mau nikahin kamu. Kata Mama, dia setuju kok.”Penjelasan dari Bryan berhasil membulatkan pupil mata Nina. “A-apa?! T-tapi kok tadi Nyonya gak bahas itu ya?”“Aduh, Nin. Dia belum tau kamu orangnya.

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-25
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 105. Semuanya Hancur

    “Enggak ada nikah-nikahan! Kamu itu belum bekerja! Lulus kuliah saja belum! Kalau kamu nikah, mau dikasih makan apa istrimu kelak? Batu dan pasir, hah?”“Bolehin sajalah, Pa. Papa ini jangan bertingkah seperti orang susah. Lagian kan gak masalah kalau Bryan mau nikah sekarang. Istrinya kan bisa tinggal di sini untuk sementara. Dan setelah Bryan lulus kuliah, dia kan bisa langsung kerja di perusahaan kamu, Pa!” bujuk Rosalina.“Mama dan Papa jangan khawatir. Aku udah beli apartemen kok. Jadi nanti istriku tinggal di sana aja, gak di sini. Aku gak mau ngerepotin Mama dan Papa,” kata Bryan.Fredrinn menatap anaknya dengan tajam. “Kamu beli apartemen? Kenapa gak bilang ke Papa dulu, Bry?! Pantasan Papa lihat-lihat tabungan kamu, kok semakin sedikit! Kamu itu harus berhemat! Masa depan kamu masih panjang! Jangan kebanyakan foya-foya kamu, Bry!”“Aku gak foya-foya kok, Pa. Lagian aku kan beli pake duitku sen

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-25
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 106. Kepergok Ciuman

    Saat ini, Bryan sedang berada di kamarnya bersama Bi Lastri. Wanita tua itu mengobati luka Bryan dengan hati-hati.“Kok tega sekali Papanya Tuan sampe mukulin Tuan Muda kayak begini?” tanya Bi Lastri prihatin seraya mengompres luka memar di pipi Bryan.“Papa gak tega kok, Bi. Memang sudah sewajarnya aku dipukuli seperti ini. Aku memang brengsek, Bi. Aku pantasnya mati saja.”“Sudahlah, Tuan. Jangan larut-larut dalam kesedihan. Anggap saja ini ujian dari Tuhan. Tuan Muda harus berjuang lebih keras lagi untuk luluhin hati Papanya Tuan,” hibur Bi Lastri. Bi Lastri ikut sedih karena melihat Bryan saat ini sangat murung. Kedua mata pria itu pun tampak merah, seperti sedang menahan tangis.“Aku sudah tidak mempermasalahkan restu mereka, Bi. Kalau pun mereka tidak mengizinkan aku untuk menikah, aku bisa saja kabur dari rumah dan membawa Nina pergi. Kami kawin lari saja. Tapi masalahnya sekarang, Nina kayaknya marah sama

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-26

Bab terbaru

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 225. Mendadak Mules

    Dua bulan kemudian, kini usia kandungan Nina sudah menginjak sembilan bulan. Mereka baru saja pulang dari rumah sakit setelah mengontrol kehamilannya. Kata dokter, kira-kira dua minggu lagi Nina akan melahirkan kedua bayinya.Dan saat ini Nina sedang melihat-lihat kamar bayi untuk kedua calon buah hatinya itu. Nina berjalan mengelilingi kamar bayi yang didominasi warna pink. Nina semenjak tau kedua bayinya berjenis kelamin perempuan, langsung berbelanja perlengkapan bayi untuk bayi perempuan, mulai dari baju, kaos kaki, kupluk dan lainnya. Saat berbelanja, Nina ditemani oleh ibunya, karena saat itu Bryan sedang ada urusan pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan.“Kenapa kamu berbelanja sebanyak ini, Nak? Beli bajunya beberapa pasang saja. Jangan terlalu boros!” imbuh Aliyah memberi saran kala itu.“Bayinya kan ada dua, Bu. Kalau beli sedikit, mana cukup.”“Baju bayi Brianna dulu kamu simpan di mana? Itu kan bisa kamu gunakan kembali untuk bayimu nanti, Nak

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 224. Bercinta Tanpa Henti

    Waktu terus berjalan hingga tak terasa kehamilan Nina telah memasuki usia 7 bulan. Hari ini rumah Bryan dan Nina terlihat ramai dipenuhi oleh para tamu undangan. Kedua pasangan itu mengadakan syukuran atas kehamilan Nina yang sudah berusia 7 bulan.Acara itu Nina serahkan sepenuhnya kepada Even Organizer sehingga dia tidak perlu repot mengurus segala pernak-pernik acara itu.Nina tampil cantik dengan balutan kaftan berwarna baby pink. Dia sengaja memilih warna baby pink karena menurut hasil USG, kedua bayinya berjenis kelamin perempuan. Sedangkan untuk riasan rambutnya, disanggul yang menampilkan leher jenjangnya yang putih dan mulus. Riasan wajahnya tipis tapi elegan yang membuat Nina semakin mempesona. Sedangkan Bryan mengenakan kemeja batik dengan motif dan warna yang senada, begitu pula dengan Brianna yang juga memakai kaftan yang persis dengan ibunya.Bryan menatap istrinya yang tampil cantik hari ini. Hari di mana dia menjadi sorotan di acara tujuh bulanan

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 223. Cemburu Buta

    Setelah obat sudah ada di tangan Bryan, pria itu menghampiri istrinya yang sedang duduk manis di kursi tunggu.“Yuk kita pulang sekarang!” ajak Bryan.Bryan lalu menggandeng tangan istrinya menuju lobi rumah sakit. Sesekali dia mengecup kepala Nina dengan lembut. Hal itu tentu saja menjadi perhatian orang yang melintas dan berpapasan dengan mereka. Nina berusaha melepaskan diri dari suaminya. Nina merasa malu karena Bryan berlaku mesra di depan umum. Namun usahanya sia-sia karena lengan kiri Bryan segera memeluk pinggang Nina. Hal itu justru membuat mereka tampak semakin mesra, sehingga banyak pasang mata mengulum senyum ketika bertemu pandang dengan mereka. Sebagiannya lagi ada yang tampak iri hati melihat kemesraan pasangan suami istri itu.“Mas, kamu bikin malu saja ihh.”“Kenapa malu? Aku memeluk istriku sendiri, bukan istri orang lain,” elak Bryan. Dia menatap istrinya kemudian mengerlingkan sebelah mata pada Nina.

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 222. Janin Kembar?

    Hari demi hari terlewati. Tak terasa kini kandungan Nina sudah masuk pada usia 10 minggu. Bryan kembali membawa istrinya ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan kehamilan.“Ibu Nina Anatasya, silakan masuk,” panggil suster di depan pintu ruang prakter dokter kandungan.Nina bangkit dari kursi dan melangkah ke arah pintu ruang praktek tersebut, diikuti oleh Bryan. Nina melakukan pemeriksaan tensi darah terlebih dahulu oleh suster tersebut sebelum bertemu dengan dokter kandungan itu.“Tensinya normal ya, Bu. Silakan bertemu dengan dokter.”“Baik, Sus.” Nina lalu melangkah menghampiri sang dokter.Dokter kandungan itu tersenyum ramah kala Nina sudah duduk di kursi, di depan meja kerjanya.“Ada yang bisa dibantu?” tanya dokter.“Saya ingin kontrol kehamilan, Dok. Sekalian ingin melakukan pemeriksaan USG. Saya dan suami saya ingin tau, apakah janin saya baik-baik saja.”

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 221. Ada yang Panas

    Hari ini, Nina sudah siap dengan pakaian casual dilengkapi jaket kulit warna hitam. Rambutnya diikat seperti ekor kuda. Membuat penampilannya semakin cantik dan segar. Dia berjalan menuju halaman rumah untuk menemui Bryan yang sudah menunggunya di sana. Sesampainya di halaman rumah, Nina tertegun melihat penampilan Bryan yang tampak seperti aktor hollywood yang tampan dan gagah.Sama seperti istrinya, Bryan juga mengenakan pakaian casual dan jaket warna hitam. Suaminya itu tengah duduk di atas motor gede yang baru saja dia beli.Senyum mengembang terbit dari bibir Bryan kala melihat istrinya sudah sampai di teras rumah.“Bagaimana dengan Brianna? Aman gak kalau kita tinggal? Kita akan lama nanti, karena aku akan mengajak kamu keliling kota Jakarta.”“Brianna sedang tidur, Mas. Aku menitipkan dia sama Mbak Siti. Jadi kamu tenang saja. Semuanya pasti aman terkendali.”“Oke. Sekarang kamu pakai ini. Setelah itu kita berangkat.” Bryan menyerahkan helm full face yang sudah dia siapkan untu

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 220. Jatuh Cinta Lagi

    “Ya aku membelinya di restoran.”“Terus kenapa harganya bisa semahal mobil sport?” tanya Nina bingung.“K-karena tadi uangku kurang dan aku meminjamnya pada Jonas. Lalu aku memberikan mobilku kepada Jonas sebagai bentuk pelunasan utang.”“Astaga, Mas. Apa itu tidak terlalu berlebihan? Kenapa semudah itu kamu memberikan mobil kepada karyawanmu?”“Mobilku kan masih banyak, sayang.”“Itu di Indonesia, Mas. Tapi di sini, hanya itu mobil kamu. Masa harus dikirim lagi sih dari Jakarta? Atau kamu mau membeli baru? Boros dong.”“Udahlah, sayang. Jangan dipikirin. Kamu habiskan saja gulai kambingnya biar aku gak kecewa karena telah mengorbankan mobilku untuk beliin kamu gulai kambing ini.”Akhirnya mereka menghabiskan gulai kambing itu berdua dan saling menyuapi secara bergantian. Suatu hal yang sering mereka lakukan dari awal kenal dan hal sekecil itu mampu membuat suasana menjadi lebih berkesan dan romantis.“Terima kasih ya, Mas. Hamil kali ini terasa beda. Karena ada kamu yang bakalan menem

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 219. Ngidam

    “Selamat! Istri Anda hamil, Pak,” ucap dokter kandungan yang kini memeriksa Nina.Melalui USG yang dilakukan, walau janin Nina masih kecil, tapi hasil gambar yang ditangkap di layar cukup membuktikan bahwa saat ini Nina tengah hamil lagi.“Apa istri saya mengandung bayi kembar, Dok?”“Saya belum bisa memastikan, Pak. Karena kehamilan istri Bapak masih berusia 4 minggu. Sulit untuk dideteksi. Bapak dan ibu bisa kembali lagi untuk melakukan pemeriksaan USG di usia kehamilan 10 minggu untuk memastikan apakah benar ada janin kembar atau tidak,” jawab dokter.Bryan menganggukkan kepalanya, tanda paham. “Oh begitu ya. Baiklah.”“Dok, kami di Sydney ini hanya sementara. Mungkin dalam minggu ini kami akan kembali ke Jakarta. Apa kondisi istri saya yang hamil ini, aman untuk bepergian naik pesawat dalam waktu yang lama?” tanya Bryan lagi. “Oh ya, kami menggunakan pesawat pribadi,” timpa

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 218. Hamil Lagi?

    Melihat raut wajah Nina yang kebingungan, Jonas pun kembali berbicara sembari memasang senyum tipisnya. “Silakan berbicara bahasa Indonesia saja, Nyonya. Kebetulan saya menguasai bahasa Indonesia juga.”Nina menghela napas lega. “Baguslah. Saya hari ini ingin jalan-jalan, bisakah kamu rekomendasikan tempat menarik yang bisa kami kunjungi hari ini?”“Tentu. Saya akan mengantar dan memandu Nyonya ke tempat wisata yang menarik di kota ini. Mari kita berangkat sekarang. Pertama saya akan mengantar Anda untuk mengunjungi Museum dan Galeri Australia. Lalu Anda bisa ke Taronga Zoo Sydney. Kemudian Anda juga bisa mengunjungi pasar budaya Sydney, di sana Anda bisa berbelanja produk buatan suku Aborigin.” Jonas menjelaskan sambil berjalan menuju area parkir tempat mobilnya berada.“Oh, baiklah. Saya mau mengunjungi tempat yang kamu maksud. Lalu kalau saya mau berbelanja bahan makanan sehari-hari, apa bisa di pasar yang kamu sebutk

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 217. Minta Cium

    “Hari ini aku akan meeting dengan pegawaiku di kantor. Jadi aku tidak bisa ikut makan siang bersamamu. Kamu makan siang sama Mbak Siti saja ya. Mungkin besok kesibukanku sudah berkurang. Rencananya besok aku akan mengajak kamu berkunjung ke kantor. Aku ingin memperkenalkanmu kepada rekan kerjaku. Mereka sangat penasaran dengan sosok Nina Anatasya, istri dari Bryan Lawrence.” Bryan berkata sambil mencium bibir istrinya.“Kalau begitu, hari ini aku jalan-jalan bertiga ya, Mas. Aku mau jalan-jalan sekalian makan siang di luar. Setelah makan siang, rencananya aku akan belanja bahan makanan untuk kita makan malam nanti.” Nina berkata sambil menatap kagum pada suaminya yang sudah berpenampilan rapi.“Oke. Nanti aku akan menyuruh Jonas untuk mengantar kamu ke tempat yang akan kamu kunjungi hari ini.”“Iya, Mas. Terima kasih.”Setelah itu mereka keluar dari kamar untuk sarapan bersama. Mereka sarapan bersama B

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status