Share

Bab 100. Kabar Buruk

Author: Kak Gojo
last update Last Updated: 2025-02-25 20:00:41

Keesokan harinya, pukul 11.00 siang. Bryan dan Nina belum juga terbangun dari tidurnya. Mereka terlalu kelelahan akibat berhubungan seks tanpa henti kemarin malam. Nina masih tertidur lelap dalam pelukan Bryan. Tiba-tiba saja sebuah nada dering berbunyi dengan kerasnya.

Bryan membuka matanya dan membalikkan badannya ke laci nakas. Ia meraih hp yang berbunyi itu dan membaca nama kontak yang tertera dengan matanya yang masih terbuka setengah.

“Ahh, ini kenapa sih Bi Lastri nelpon pagi-pagi begini? Gangguin orang itu aja, sumpah!” gerutu Bryan merasa kesal karena tidurnya terganggu.

Bryan pun dengan berat hati menerima panggilan suara itu.

“Halo, Bi. Kenapa Bibi nelpon?” tanya Bryan bersuara malas.

“Tuan Muda ada di mana? Apa Tuan Muda masih sama Nina? Kalian berdua ada di mana sekarang, Tuan? Nanti Pak Jaka yang jemput Tuan Muda di sana. Kalau Nina nanti suruh naik ojek aja ya, Tuan. Jangan pulang barengan sama Nina!&rdq

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 101. Terungkap

    “Maaf, Ma. Aku cuman takjub melihat Mama. Wajah Mama semakin fresh dan tentunya makin cantik,” jawab Bryan kemudian menunduk. Ia memeluk sang ibu sejenak lalu mencium kedua pipinya.Rosalina tertawa kecil mendapat pujian dari anak satu-satunya. “Iya, Bry. Seperti yang kamu lihat, kondisi Mama udah agak mendingan semenjak menjalani pengobatan di Amerika. Tapi kata dokter, Mama masih harus dirawat intensif. Makanya Papa bawain dokter untuk Mama di sini.”Bryan lalu melemparkan tatapannya ke arah sofa di ruang tamu itu. Tampak seorang dokter berkulit putih dan berambut pirang sedang duduk di sana. Dokter itu lalu berdiri dan menghampiri mereka. Keduanya saling berjabat tangan dan memperkenalkan diri masing-masing.Tak lama setelahnya, terlihat Fredrinn sudah berpakaian rapi dengan setelan formalnya.“Akhirnya kamu datang juga, Bryan.” Fredrinn memeluk anaknya itu sekilas. “Kamu jaga Mama kamu dulu ya. Soalnya Papa ma

    Last Updated : 2025-02-25
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 102. Misi Gagal?

    Rosalina sedikit syok setelah mendengar penuturan jujur dari anaknya. Ia memegangi dadanya sendiri dan mengambil napas yang panjang.Bryan yang panik seketika mengambilkan segelas air untuk sang ibunda.“Maafin aku, Ma. Mama jadi kaget begini. Aku memang laki-laki brengsek, Ma. Aku bajingan. Orang sepertiku harusnya membusuk di penjara. Bukannya hidup tenang seperti ini,” ucap Bryan penuh penyesalan.Akhirnya Rosalina sudah merasa tenang sedikit demi sedikit. Rosalina pun menggenggam tangan Bryan erat-erat.“Bagaimana dengan gadis itu? Apa dia tidak membencimu, Nak? Apa dia tidak melaporkanmu? Apa Papa tau berita ini? Lalu, apa gadis itu hamil atau tidak?” tanya Rosalina mengeluarkan semua rasa penasarannya.“Gadis itu baik-baik aja kok, Ma. Dia gak ngelaporin aku. Papa juga gak tau soal ini. Dan untuk sementara, gadis itu belum hamil,” jawab Bryan takut-takut.“Belum hamil? Apa maksud kamu, Nak? Kej

    Last Updated : 2025-02-25
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 103. Mencuri Perhatian Nyonya

    Akhirnya Nina sudah tiba di rumah dengan sebuah kantong plastik berisi sayur-sayuran. Ia langsung berjalan ke dapur dan mendapati Bi Lastri di sana.“Bi Lastri, kok rumah kelihatan sepi ya? Bukannya Tuan dan Nyonya sudah pulang?” tanya Nina heran.“Oh itu, soalnya Tuan Besar lagi ada di kantor. Kalau Nyonya sedang beristirahat di kamarnya,” jawab Bi Lastri.“Kalau Mas Bryan eh maksud saya, Tuan Muda, dia ada di mana, Bi?” tanya Nina meralat kalimatnya. Karena mulai detik ini, Nina harus memanggil Bryan dengan sebutan ‘Tuan Muda’ kembali.“Tuan Muda juga ada di kamar Nyonya, nemenin Nyonya istirahat. Nah berhubung sudah masuk jam makan siang. Kamu bisa kan antarkan makanan ini buat Nyonya ke kamarnya? Bibi sengaja nyuruh kamu, biar kamu bisa melakukan pendekatan ke calon mertuamu.”Raut wajah Nina menjadi murung. “Kata Tuan Muda, untuk sementara hubungan kami ini harus sembunyi-sembun

    Last Updated : 2025-02-25
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 104. Izin Menikah

    “Ih, kamu apaan sih, sayang? Sudah dong aktingnya! Mama kan udah tidur!”“Tapi kan tetap saja saya takut, Tuan. Nanti kalau tiba-tiba Tuan Fredrinn datang gimana?” Nina lalu berdiri agak menjauh dari Bryan.“Papa di kantor kok, Nin. Dia pulangnya sore. Jadi selama Mama masih tidur dan Papa ada di kantor, kita bebas mau ngapain aja.”“Enggak ah. Tetap aja saya takut!”Bryan membuang napas pasrah. “Hm, oke deh.”“Saya balik ke dapur ya, Tuan Muda,” pamit Nina namun dicegat oleh Bryan.“Bentar dulu. Aku mau bilang sesuatu.”“Apa?”“Aku sudah jujur sama Mama tadi bahwa aku memperkosa kamu. Terus aku mau nikahin kamu. Kata Mama, dia setuju kok.”Penjelasan dari Bryan berhasil membulatkan pupil mata Nina. “A-apa?! T-tapi kok tadi Nyonya gak bahas itu ya?”“Aduh, Nin. Dia belum tau kamu orangnya.

    Last Updated : 2025-02-25
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 105. Semuanya Hancur

    “Enggak ada nikah-nikahan! Kamu itu belum bekerja! Lulus kuliah saja belum! Kalau kamu nikah, mau dikasih makan apa istrimu kelak? Batu dan pasir, hah?”“Bolehin sajalah, Pa. Papa ini jangan bertingkah seperti orang susah. Lagian kan gak masalah kalau Bryan mau nikah sekarang. Istrinya kan bisa tinggal di sini untuk sementara. Dan setelah Bryan lulus kuliah, dia kan bisa langsung kerja di perusahaan kamu, Pa!” bujuk Rosalina.“Mama dan Papa jangan khawatir. Aku udah beli apartemen kok. Jadi nanti istriku tinggal di sana aja, gak di sini. Aku gak mau ngerepotin Mama dan Papa,” kata Bryan.Fredrinn menatap anaknya dengan tajam. “Kamu beli apartemen? Kenapa gak bilang ke Papa dulu, Bry?! Pantasan Papa lihat-lihat tabungan kamu, kok semakin sedikit! Kamu itu harus berhemat! Masa depan kamu masih panjang! Jangan kebanyakan foya-foya kamu, Bry!”“Aku gak foya-foya kok, Pa. Lagian aku kan beli pake duitku sen

    Last Updated : 2025-02-25
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 106. Kepergok Ciuman

    Saat ini, Bryan sedang berada di kamarnya bersama Bi Lastri. Wanita tua itu mengobati luka Bryan dengan hati-hati.“Kok tega sekali Papanya Tuan sampe mukulin Tuan Muda kayak begini?” tanya Bi Lastri prihatin seraya mengompres luka memar di pipi Bryan.“Papa gak tega kok, Bi. Memang sudah sewajarnya aku dipukuli seperti ini. Aku memang brengsek, Bi. Aku pantasnya mati saja.”“Sudahlah, Tuan. Jangan larut-larut dalam kesedihan. Anggap saja ini ujian dari Tuhan. Tuan Muda harus berjuang lebih keras lagi untuk luluhin hati Papanya Tuan,” hibur Bi Lastri. Bi Lastri ikut sedih karena melihat Bryan saat ini sangat murung. Kedua mata pria itu pun tampak merah, seperti sedang menahan tangis.“Aku sudah tidak mempermasalahkan restu mereka, Bi. Kalau pun mereka tidak mengizinkan aku untuk menikah, aku bisa saja kabur dari rumah dan membawa Nina pergi. Kami kawin lari saja. Tapi masalahnya sekarang, Nina kayaknya marah sama

    Last Updated : 2025-02-26
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 107. Ternyata Nina...

    “Apa jangan-jangan gadis yang mau Bryan nikahi adalah Nina? Dasar anak tidak tau diuntung kamu, Bry! Bisa-bisanya ngasih Papa calon menantu rendahan seperti itu!”Fredrinn lalu kembali ke kamarnya dengan perasaan amarah yang membludak. Fredrinn sengaja tidak menegur mereka, Fredrinn tidak mau ada keributan yang terjadi di malam hari, apalagi sang istri telah tertidur nyenyak dalam kamarnya.*Keesokan paginya, pukul 07.00Fredrinn sedang bersiap-siap ke kantor, sedangkan sang istri baru saja selesai sarapan di kamarnya. Bi Lastri yang tadinya bertugas memberikan sarapan untuk Rosalina akhirnya pamit undur diri setelah selesai mengerjakan tugasnya.“Bi Lastri, apa Bryan belum bangun?” tanya Rosalina membuat Bi Lastri menghentikan langkahnya.“Sepertinya sih belum, Nyonya. Soalnya kamar Tuan Muda masih terkunci,” jawab Bi Lastri.Rosalina memasang senyum. “Oh begitu. Nanti kalau Bryan bangun, su

    Last Updated : 2025-03-02
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 108. Resign Mendadak

    Rosalina langsung menggenggam tangan suaminya, berharap hati suaminya bisa luluh. “Jangan bicara seperti itu lagi, Pa. Kalau Bryan mendengar ini, hatinya pasti terluka, Pa. Apa Papa mau melihat anak kesayangan kita bersedih? Pasti Papa gak mau kan melihat Bryan nangis karena omongan Papa sendiri?”Fredrinn menepis tangan sang istri dengan kasar. “Ini semua karena didikan kamu! Kamu dari dulu selalu saja memanjakan Bryan! Makanya Bryan tumbuh menjadi anak yang semena-mena dan bertingkah semaunya! Semua keinginannya pasti harus dituruti. Papa tidak suka dengan didikan lembek seperti itu!”“Mama cuman mau Bryan bahagia, Pa,” lirih Rosalina.“Ada banyak cara untuk membahagiakan anak, Ma! Tidak harus dimanjakan seperti ini!” Fredrinn menarik napas dalam-dalam, berusaha mengatur emosinya agar tidak berlebihan. “Intinya, hari ini juga, Papa akan memecat gadis kampung itu! Ini semua Papa lakukan agar Bryan tidak lagi

    Last Updated : 2025-03-02

Latest chapter

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 141. Kritis

    Tubuh Nina seketika lemas tak bertenaga kala mendapat telepon itu. Dia tidak percaya hal ini terjadi. Kenapa Bryan tiba-tiba kritis?Tanpa berpikir panjang, Nina langsung menuju rumah sakit tersebut.Sepanjang perjalanan, Nina hanya bisa menangis dan berharap bahwa Bryan baik-baik saja.“Kamu kenapa tiba-tiba masuk rumah sakit sih, Mas?” gumam Nina seraya terisak.*Setibanya di rumah sakit, Nina segera berlari menuju bagian administrasi. Ternyata di sana sudah ada William yang menanggung biaya operasi.William menjelaskan bahwa Bryan terjatuh dari lantai tiga saat bekerja.“T-terjatuh?”“Iya. Kata mandor kami begitu. Para pekerja juga heran kenapa Bryan tiba-tiba terjatuh. Sepertinya dia kepeleset, soalnya sempat hujan, mungkin karena licin makanya Bryan terjatuh.”“Terus sekarang Bryan di mana?” tanya Nina cemas.“Di ruang operasi. Kepalanya bocor. Kata dokter juga, tulang kaki Bryan ada yang remuk. Kamu doakan

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 140. Berita Buruk

    Nina langsung menghentikan nyanyiannya saat menyadari bahwa Bryan mulai menangis.Sambil mengusap kedua matanya, Bryan menatap wajah Nina yang saat ini begitu dekat dengan wajahnya.“Lagi… nyanyiin lagi!” Bryan berseru lugu kepada Nina. Bryan berseru lugu dengan mata yang sembab dan memerah.Nina pun mulai menyanyikan lagu itu kembali.Bryan terdiam polos hingga Nina menyelesaikan nyanyiannya. Bryan kembali menangis ketika nyanyian itu berakhir.“Kamu teringat mama kamu ya, Mas?” tanya Nina yang ikut sedih karena Bryan semakin terisak.Bryan menggeleng pelan sambil tersedu-sedu.“Terus kenapa kamu menangis begini, Mas?” tanya Nina lagi.“Soalnya kamu nyanyinya medok banget, sayang. Padahal kan itu lagu Inggris,” jawab Bryan dengan suara gemetar.Nina langsung mencubit pipi Bryan hingga pria itu menjerit kesakitan.“Aw! Sakit tau, sayang!”&l

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 139. Tiba-Tiba Dimanjain

    Bryan akhirnya keluar dari ruang ICU. Sedangkan Nina dan Fredrinn kembali berdiam-diaman, seperti tidak terjadi sesuatu. Bryan lalu berpamitan kepada ayahnya, Fredrinn hanya mengangguk pelan.Di perjalanan pulang, Nina meminta Bryan untuk singgah di konter.“Kamu mau beli pulsa, sayang? Biar aku yang beliin ya.”“Jangan, Mas. Kamu tunggu di motor aja ya.”Bryan hanya menurut dan menunggu Nina membeli sesuatu di konter itu.Sesampainya di rumah, Bryan kembali bertanya. Ia heran kenapa Nina tiba-tiba membeli hp baru.“Aku sengaja beli hp baru, Mas. Biar kita tetap bisa berhubungan walaupun kamu lagi di luar. Lagian cuman hp senter kok, harganya 150 ribu aja,” jawab Nina santai.“Padahal aku gak butuh hp, sayang. Mendingan uangnya kamu tabung aja daripada dibeliin hp,” ucap Bryan yang ingin berhemat. Tentu saja karena dia belum tau bahwa Nina telah mendapatkan uang dari ayahnya saat di rumah sakit tadi.Nina lalu mengambil ponseln

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 138. Luluh

    Bryan akhirnya masuk ke ruangan itu didampingi oleh perawat. Di dalam sana, ia diwajibkan mengenakan baju khusus penjenguk pasien ruangan ICU. Ia lalu melihat ibunya hanya dari balik kaca tembus pandang yang membatasi mereka. Banyak sekali alat-alat canggih yang terpasang di tubuh Rosalina dan sampai sekarang ibunya itu belum juga sadarkan diri.“Apa saya gak bisa masuk ke dalam, Sus?” lirih Bryan dengan sorot mata mulai berkabut.“Saya sarankan tidak. Keadaan pasien sedang kritis, daya tahan tubuhnya pun sangat lemah. Yang diperkenankan masuk ke dalam hanya dokter dan perawat saja, itu pun harus benar-benar dalam keadaan steril.”Bryan mengangguk paham dan kembali memandangi ibunya dari kaca tembus pandang di depannya.Di depan pintu ICU, tersisa Fredrinn dan Nina duduk berduaan sembari menunggu Bryan keluar. Sebab tadi Fredriin menyuruh Bi Lastri agar pulang saja untuk menemani Sarah menjaga rumah.Entah sudah berapa lama

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 137. Menjenguk Mama

    William mengelus dagunya sendiri dan menaruh curiga. “Atau jangan-jangan gadis itu memang orang susah? Dan Bryan adalah orang yang ngasih modal ke gadis itu untuk berpenampilan semewah mungkin di pesta Daddy?”William lalu bergeleng kepala. “Ckck. Bryan, Bryan! Pantasan saja Papamu marah dan membiarkanmu hidup susah begini. Rupanya karena kamu jatuh cinta sama gadis miskin! Bodoh sekali kamu Bryan! Rela menderita demi hidup bersama dengan gadis itu! Terkadang cinta memang bikin orang jadi goblok!”William pun pergi dan membiarkan Bryan berduaan dengan Nina di gedung tua itu.Ya, awalnya memang William sempat naksir kepada Nina. Karena kala itu, penampilan Nina sangat mewah dan berkelas. Wajah Nina yang anggun pun mampu menyihir mata William. Tapi setelah William melihat sosok asli Nina dengan penampilan sederhananya, William jadi ilfeel. Walaupun saat ini wajah Nina masih terlihat cantik mempesona, tapi tetap saja itu tidak berpengaruh be

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 136. Maaf, Aku Egois

    Selanjutnya Nina hanya diam tak bersuara.Bryan langsung beranjak pergi bekerja, tanpa menghabiskan makanannya lebih dulu.Nina menatap Bryan yang sudah jauh dari pandangannya sembari menangis lirih. “Maafkan aku, Mas. Aku egois. Aku hanya gak mau kalau kamu lebih memilih ibumu dari pada aku.”*Siang hari, di lokasi proyek…Waktu makan siang telah tiba. Para pekerja pun diistirahatkan selama 30 menit.Salah satu dari mereka menghampiri Bryan dan berkata, “Ada yang nyariin kamu tuh!”“Siapa, Kang?”“Kurang tau. Perempuan. Sekarang lagi nungguin kamu di bangunan kosong di depan sana,” jawab si tukang bangunan sembari menunjuk gedung tua tidak terpakai di ujung sana.“Oh oke. Makasih ya.”Setelah itu, Bryan kemudian berjalan menuju bangunan tua yang ditunjuk oleh rekan kerjanya tadi. Bryan terkejut melihat Nina sedang berdiri menunggunya.&ldq

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 135. Bungkam

    ‘Aduh, apa ya? Sekali lagi kalau salah, hp ini bakalan terblokir.’ Bryan mulai menyerah, padahal ia sudah memasukkan tanggal mereka jadian, tanggal lahir Nina sampai tanggal lahirnya sendiri. Namun tetap salah.‘Aduh, sandinya apa sih? Masa tanggal lahir Sehun EXO? Gak mungkin deh.’ Bryan iseng-iseng mencobanya, dan benar saja ponsel itu langsung terbuka.Bryan menggerutu dalam hati. ‘Bisa-bisanya tanggal lahir Sehun dijadikan password hp! Ada-ada saja!’Bryan mulai mengecek pesan dan log panggilan di ponsel tersebut. Memang benar, sekiranya ada sepuluh panggilan tidak terjawab dari minggu lalu dan banyak pesan masuk yang sudah dibaca.Semua pesan dan panggilan itu dari nomor Bi Lastri. Bryan yang penasaran mulai membaca satu per satu pesan dari Bi Lastri.[Nduk, ini Bi Lastri. Kamu masih menyimpan nomor Bibi, kan? Kenapa telpon Bibi gak kamu angkat, Nduk?][Kamu sibuk ya, Nduk?][Apa kabar kalian d

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 134. Masuk ICU

    Bi Lastri hanya menghela napas setelah mendengar jawaban dari Bryan.“Terus sekarang gimana keadaan Mama? Mama baik-baik saja, kan?” tanya Bryan lagi.“Nyonya tidak baik-baik saja, Tuan.”Mendengar jawaban Bi Lastri sukses membuat Bryan semakin cemas. Ia pun segera melangkahkan kaki hendak masuk ke dalam sana. Tapi Bi Lastri mencegahnya dengan cepat.“Sebaiknya jangan masuk dulu, Tuan!”“Kenapa, Bi?”“Soalnya Papanya Tuan kayaknya marah besar kalau sampai melihat Tuan datang ke sini!”“Aku gak peduli, Bi! Aku cuman mau lihat Mama sekarang.”Bryan mengabaikan kalimat Bi Lastri. Ia segera membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan itu. Sedangkan Bi Lastri menghela napas pasrah.Rasanya ingin mengeluarkan air mata kala melihat sang ibunda kini terbaring tak berdaya di ranjang perawatan dengan selang oksigen yang membantunya bernapas. Fisik Rosalina semaki

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 133. Nyonya Kritis Lagi

    Bryan menatap lekat manik mata gadisnya itu. “Kita harus nikah secepat mungkin, sayang. Kandungan kamu sudah enam minggu. Sampai kapan kita bisa menyembunyikan kehamilan ini dari tetangga? Mungkin sekarang, kita masih bisa tenang dan santai. Karena perut kamu masih kecil. Tapi lama-lama, perut kamu ini bakalan membesar. Orang-orang pasti curiga sama kita. Kita bakalan diusir dari sini dan dilaporin ke RT! Bisa-bisa kita masuk berita dan viral! Belum lagi kalau sampai ibu dan bapak kamu tau kalau kamu ini sedang hamil. Apa tanggapan mereka? Makanya aku harus ke rumah, sekali lagi aku ingin berjuang mendapatkan restu dari Papa. Supaya Papa mau ketemu dengan orang tua kamu di kampung untuk membicarakan pernikahan kita. Biarlah kita menikah secara sederhana tanpa pesta segala macam. Yang penting sah dan ada buktinya.”“Tapi kalau Papa kamu masih gak setuju gimana, Mas? Bapak aku juga gak bakalan merestui hubungan kita kalau Papa kamu sendiri belum merestui kita,” ucap Nina sendu.

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status