Chapter: Bab 216. Go To SydneyKarena rudal Bryan yang tidak bisa menegang untuk sesaat. Nina akhirnya memutuskan untuk mengenakan piyamanya kembali, karena sudah tidak bergairah.“Loh, loh? Kok kamu pake baju sih? Kan belum selesai.”“Kamu juga pake baju, Mas. Percuma kita terusin. Rudal kamu bakalan loyo selama 24 jam ke depan, Mas.”“Kok bisa?""Bisa, Mas. Soalnya kamu habis aku sumpahin! Udahlah, Mas. Kamu bobo aja gih! Kamu harus banyak istirahat biar pulih seutuhnya.""Emang aku sakit?""Otak kamu itu geser, Mas. Udah ih, jangan banyak tanya. Aku keburu badmood."Nina pun kembali rebah di ranjang. Sementara Bryan hanya dibuat bingung oleh istrinya.*Hari demi hari pun terus berlalu, Bryan akhirnya kembali bekerja di perusahaan ayahnya dan sudah resmi menjadi direktur utama menggantikan Fredrinn. Pelaku kecelakaan itu pun telah ditemukan dan sudah dijatuhi hukuman penjara. Dalang di balik kecelakaan yang menimpa Bry
Huling Na-update: 2025-04-17
Chapter: Bab 215. Kemakan Sumpah SendiriBryan tidak peduli dengan teriakan istrinya yang mengucapkan sumpah serapah untuknya. Dia terus melangkah hingga ke garasi mobil dan memilih mobil yang paling mewah untuk dikendarainya menuju klub malam.Singkat cerita, Bryan akhirnya tiba di klub malam yang terletak di pusat kota Jakarta. Kerlap-kerlip lampu berbagai warna menyapa indera penglihatannya bersamaan dengan aroma alkohol yang menusuk di indera penciumannya. Iringan musik dance terdengar mengentak keras di telinga. Banyak dari pengunjung yang ikut berdansa dengan hebohnya, seolah-olah rasa malu di dalam diri mereka sudah menghilang.Kedua bola mata Bryan fokus menatap para gadis-gadis seksi dan bohayy yang menggerakkan pinggulnya sesuai irama musik di lantai dansa.“Wow. Seksi abis. Sepertinya dia cocok menjadi partnerku di ranjang nanti. Muehehe,” gumam Bryan dengan sudut bibir yang terangkat.Bryan lalu berjalan menuju bartender untuk memesan segelas alkoholnya.“Ber
Huling Na-update: 2025-04-17
Chapter: Bab 214. Bryan Semakin Rese“Hah? Memangnya ini sudah tahun berapa? Dan apa benar, aku sudah menikah?”“Lihat saja cincin yang melingkar di jari manismu itu!” ucap Fredrinn. “Jangan merasa jadi bujangan kamu, Bry!”Bryan memijat pelipisnya sendiri. “Kenapa aku tidak ingat apa-apa ya? Uh, menyebalkan.” Karena kepalanya tambah nyeri, Bryan memutuskan untuk kembali tidur.Fredrinn lalu memanggil petugas untuk membersihkan makanan yang berserakan di lantai. Dia pun meminta penjelasan kepada dokter mengenai keadaan Bryan yang membingungkannya.“Lakukan yang terbaik untuk anak saya, Dok. Berapa pun biayanya, akan saya bayar asalkan anak saya pulih total. Kasihan menantu saya, dilupakan oleh suaminya sendiri.”“Baik, Pak. Kami akan berusaha semaksimal mungkin agar pasien cepat sembuh,” jawab dokter.*Tujuh hari kemudian, Bryan sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumah. Dengan catatan, Bryan harus
Huling Na-update: 2025-04-13
Chapter: Bab 213. Bryan BerubahKini, Nina tinggal sendirian di ruang rawat inap setelah Jenna undur diri. Nina menatap suaminya yang sedang tertidur di atas ranjang perawatan.Saat ini, Nina sedang khusyuk berdoa. Berharap ada keajaiban di mana sosok pria yang dicintainya itu lekas pulih dan kembali mengingatnya. Di saat Nina masih berdoa, seorang wanita masuk ke dalam ruangannya. Wanita itu berjalan mendekati Nina yang sedang duduk di samping ranjang perawatan sambil memejamkan mata, merapalkan doa untuk kesembuhan suaminya.Nina tersentak kala wanita itu menepuk pelan pundaknya. Dia mendongakkan kepalanya untuk melihat orang yang menepuk pundaknya itu. Dia lalu memaksakan dirinya untuk tersenyum kala tatapan mereka saling bertemu.“Nina, kamu lebih baik pulang dulu untuk istirahat. Anak kamu juga pasti mencari-cari kamu, Nak. Pulanglah! Biar ibu dan Junot yang menjaga Nak Bryan malam ini.” Wanita yang ternyata adalah Aliyah, kini ikut duduk di sebelah Nina. Tak lama kemudian, ma
Huling Na-update: 2025-04-12
Chapter: Bab 212. Amnesia?Fredrinn seketika melemparkan tatapan tidak percayanya kepada Nina. “Apa kamu bilang? Melissa? Kenapa kamu mencurigai dia? Melissa sudah empat tahun bekerja di perusahaan Papa. Dia orangnya cekatan dan teliti. Apa pun yang dia kerjakan, pasti hasilnya maksimal. Kenapa kamu menuduh Melissa sebagai dalang di balik kecelakaan ini? Kenapa Melissa ingin mencelakai Bryan?”Nina menundukkan wajahnya. Takut apabila Fredrinn marah padanya karena menuduh sekretarisnya yang macam-macam.“Coba jelaskan pada Papa, apa alasan kamu menuduh Melissa melakukan hal ini?” tanya Fredrinn lagi.“Nah iya, Nina. Coba jelaskan pada kami berdua, kenapa kamu menuduh sekretaris itu?” ucap Jenna ikut bertanya.“S-soalnya Bryan pernah bilang, kalau dia sudah resmi menjadi direktur, dia akan memecat Melissa,” jawab Nina tergagap.“Tapi kenapa Bryan ingin memecat Melissa? Melissa kan cerdas, lulusan luar negeri, kerjaannya pun
Huling Na-update: 2025-04-12
Chapter: Bab 211. Dejavu“Lalu, sekarang suami saya ada di mana, Pak?” tanya Nina dengan suara bergetar.“Ini sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit, Bu. Rumah sakit Sukamulya.”“Baik. Saya segera ke sana.”Nina tidak percaya hal ini akan terjadi. Baru beberapa menit yang lalu, dia berbincang sambil berpelukan mesra dengan suaminya. Namun, kini dia mendapat kabar kalau suaminya mengalami kecelakaan. Dia seketika menangis dan memeluk anaknya yang belum mengerti tentang kejadian yang menimpa ayahnya. Hal itu tidak berlangsung lama. Dia segera melepas pelukannya di tubuh Brianna. Anaknya itu kini ikut menangis kala melihat ibunya menangis saat ini.“Bi Ilis, titip Brianna dulu ya. Saya mau ke rumah sakit, melihat keadaan Papanya Brianna,” ucap Nina kepada ART barunya yang kebetulan melewati kamar Brianna.“Baik, Nyonya.”Nina lalu menemui satpam rumahnya, Pak Ujang, dan meminta tolong agar mengantarnya ke
Huling Na-update: 2025-04-11