Share

Bab 88

"Flo.." Panggil Arifin membuat wanita itu menoleh.

"Ada apa? Kita sudah bicara di luar, bagiku itu sudah cukup. Bagiku, meskipun kau berlutut atau mencium kakiku sekalipun, aku takkan luluh." Ucap wanita itu dengan tegas, membuat Abian mengulum senyumnya. Harusnya dia tertawa terbahak-bahak saat ini, tapi ketika menyadari kalau situasinya tidak tepat, jadinya dia akan memilih menahan tawanya.

"Baiklah. Ibu tidak bisa memaksa kamu." Ucap Ranti yang membuat kedua mata Arifin membulat.

"Bu, ayo dong bujukin lagi."

"Kalau dia sudah tidak mau denganmu ya sudah, jangan di paksakan. Percuma, kamu bahagia tapi Flora tidak akan pernah bahagia hidup dengan pria egois seperti mu. Arifin." Ranti membuka kedua matanya, sejak tadi dia bicara tanpa membuka kedua matanya.

"Bu.." rengek Arifin sambil mendekat ke arah ibunya.

"Sudah, Arifin. Jangan terus menerus membuat Flora tersiksa, sudah jelas dia tidak bahagia dengan pernikahan ini. Lepaskan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status