Share

Bab 92

Penulis: Gavriel
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-31 12:45:25

Abian refleks melepaskan gandengan tangan wanitanya dan berlari dengan panik untuk menyelamatkan saudarinya. Sebenci apapun dirinya pada Winda, tetap saja dia mengkhawatirkan wanita itu karena dia adalah saudarinya, darah yang mengalir di tubuh mereka sama. Darah lebih kental dari pada air, meskipun begitu mereka tetap saudara dan tidak bisa di pisahkan meskipun dengan cara membasuhnya dengan air dari tujuh samudra.

"Mbak Winda!" Teriak Abian. Di belakangnya ada Flora yang juga melihat saat tubuh gempal wanita itu di gulung ombak besar hingga menghilang.

"Mbak.." Pria itu berlari berniat menyelamatkan saudarinya itu, tapi penjaga pantai melarangnya karena ombaknya sangat besar dan juga arus airnya yang sangat kuat, membuatnya terlalu beresiko jika ingin menyelamatkannya kesana.

"Mas, tolong jangan gegabah. Biar petugas penyelamat yang mencarinya, silahkan tunggu disana. Kami akan bekerja dengan baik untuk memastikan korban di temukan." Ucapnya, lalu Abian
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 93

    "Ada apa ini. Abi?" Tanya Ranti, dia baru saja datang bersama Santi. Keduanya langsung mendekat ketika melihat Abian yang tengah duduk di kursi tunggu dengan menutup wajahnya dengan kedua tangan."Iya, ada apa dengan Winda? Dia kecelakaan atau apa?" Kali ini. Santi yang bertanya demikian. Wajah kedua wanita berstatus ibu dan anak itu terlihat menunjukan ekspresi yang sama, panik dan khawatir.Abian mendongakan wajahnya lalu menatap wajah ibu dan saudarinya lekat, lalu menghela nafas dengan pelan seolah berat. Nafasnya terasa berat saat ingin mengatakan hal yang benar-benar membuatnya terpukul. Dia mengumpulkan keberaniannya, tapi dia bingung. Harus dari mana dia memulai?"Mbak Winda meninggal, Bu. Mbak." Lirih Abian. Akhirnya, kalimat menyakitkan itu meluncur begitu saja dari mulut Abian. Ranti dan Santi bungkam, wajah mereka terlihat memucat seketika. Sungguh, mereka tidak menyangka kalau ternyata ucapan inilah yang keluar dari mulut Abian."Jang

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-01
  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 94

    "Maaf, anda keluarganya juga?""Iya." Jawab Abian dengan wajah datarnya. Dia menatap tak suka ketika melihat Flora yang berdekatan dengan perawat pria itu. Disaat seperti ini, sempat-sempatnya Abian cemburu pada perawat yang membawa tubuh saudarinya yang terkulai lemas tak sadarkan diri."Bagaimana dengan pengurusan jenazah, apa akan di lanjutkan?""Lanjutkan saja, kalau bisa selesai besok pagi." Pinta Abian lalu di angguki perawat itu. Dia pun pergi meninggalkan ruangan itu karena pekerjaannya masih banyak sekali. Perawat itu memang yang paling sibuk jika ada pasien yang meninggal seperti ini."Kemari.." Pinta Abian dan Flora langsung duduk di samping pria tampan itu. Flora paham kalau suasana hati Abian memang sedang tidak baik-baik saja, bahkan jauh dari kata baik. Memangnya, siapa yang bisa baik-baik saja ketika mendapatkan berita duka?Flora menggenggam tangan Abian lalu mengusapnya dengan lembut, pria itu menatapnya dengan intens la

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-01
  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 95

    Arifin terdiam di depan sebuah pusara yang sialnya, disana terdapat ukiran nama saudarinya. Winda. Rasanya benar-benar tidak bisa di percaya kalau saudarinya telah pergi meninggalkannya, rasanya benar-benar menyakitkan sekali."Mbak, kenapa pergi secepat ini, mbak? Aku bahkan belum sempat memberimu kebahagiaan." Ucap Arifin. Air matanya meluruh begitu saja, rasanya benar-benar menyakitkan hingga dadanya terasa sesak. Bahkan untuk sekedar bernafas saja, rasanya sakit."Mbak, maaf karena aku tidak menemani mu disaat-saat terakhir." Lirihnya sambil menundukkan kepalanya, pria itu menangis tergugu di depan pusara sang kakak. Betapa dia menyesali kebodohannya, andai saja dia tidak menonaktifkan ponselnya, mungkin dia akan datang lebih cepat dan bisa menemani Winda disaat terakhirnya."Aku menyesal, Mbak. Maafkan aku, aku adik yang buruk kan?""Iya, kau adalah adik yang paling buruk, Arifin!" Ucap sebuah suara, namun itu bukan berasal dari gundukan tana

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-02
  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 96

    Di dalam mobil itu hanya ada keheningan, tidak ada yang membuka suaranya. Padahal biasanya, suasana di dalam mobil selalu hangat karena keduanya akan mengobrol dan bercanda bersama dengan romantis ala sepasang kekasih pada umumnya."Tadi ngobrolin apa sama Mbak Santi?" Tanya Abian. Setelah sekian lama hanya ada keheningan, akhirnya pria itu membuka suaranya terlebih dulu."Cuma ngobrol biasa kok, Mas.""Jangan bohong, Mas gak suka wanita pembohong!""Keliatan banget gitu kalau aku lagi bohong, Mas?" Tanya Flora."Wajah kamu memang biasa saja, tapi telinga kamu merah." Jawab Abian tanpa melirik ke arah wanitanya, dia fokus mengemudikan mobil sedan miliknya."Hehe, aku memang terlalu jujur. lya kan, Mas?""Hmm, jadi ngobrolin apa kalian berdua?" Tanya Abian lagi, wajahnya terlihat serius."Mbak Santi nyuruh aku cepet nikah lagi.""Hah?""lya, katanya setelah tiga bulan langsung nikah aja." Ucap F

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-02
  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 97

    "Mas, mau mampir dulu?" Tanya Flora sebelum dia keluar dari mobil Abian."Sebentar saja. Mas pingin sama kamu dulu. Boleh ya?""Tentu saja, kalau tidak boleh aku juga gak bakalan nawarin kamu buat mampir. Ucap Flora sambil tersenyum, dia keluar lebih dulu dari mobil dan di ikuti oleh Abian. Saat ini, dia belum ingin berada di rumah untuk sementara karena di rumah itu terlalu banyak kenangan.Semuanya terlalu tiba-tiba dan Abian tidak mau berlarut-larut dalam mengenang kepergian sang kakak. jadi dia akan bersama Flora saja disini untuk sementara waktu sampai dia tenang. Sebenarnya, hatinya tidak selapang itu untuk menerima kepergian sang kakak yang terbilang tragis.Abian masuk ke dalam rumah Flora, suasananya sangat nyaman. Aroma menenangkan yang bercampur dengan parfum Flora menguar memasuki indra penciumannya. dia suka dengan bau ini."Mas, aku ke kamar dulu sebentar.""lya, sayang. Jangan pakai pakaian nakal.""Idih,

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-03
  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 98

    Berbeda dengan hubungan pasangan lain yang berbanding terbalik. Arifin dan Arina tengah berdebat hebat saat ini. Dimana. Arifin menyalahkan Arina karena wanita itulah yang memintanya mematikan ponsel sewaktu bersamanya, karena dia tidak ingin ada yang mengganggu waktunya untuk memeras Arifin."Ini semua gara-gara kamu. Arin.""Lho, kok nyalahin aku sih?" Tanya Arina dengan nada tidak terima ketika dirinya di salahkan seperti ini. Dia merasa tidak bersalah sama sekali, tapi kenapa Arifin menyalahkan dirinya seperti ini?"Gara-gara kamu yang nyuruh aku matiin ponsel. aku jadi tidak bisa bertemu Winda untuk terakhir kalinya!""Apa maksudmu?" Tanya Arina lagi. wanita itu memang belum tahu kalau Winda telah berpulang."Mbak Winda meninggal dan aku tidak bisa menemaninya, ini semua gara-gara kau!""Aku? Memangnya apa yang aku perbuat? Aku hanya memintamu mematikan ponsel agar tidak terganggu saat kita sedang bersama. Apa aku salah?"

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-03
  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 99

    "Sayang. Mas pergi dulu." Pamit Abian. hari ini dia akan pergi bekerja. Selain bekerja, dia juga akan bertemu Robi untuk memulai semuanya. Rasanya dia sudah sangat gemas dengan tingkah Arifin. tidak peduli meskipun pria itu adalah saudaranya sendiri.Siapapun yang telah menyakiti Flora, maka dia akan membuatnya menderita. Siapapun itu dan itu adalah janjinya."lya. Mas. Hati-hati..""Hmm. cium dulu." Pinta Abian sambil menunjuk pipinya. Flora tersenyum kecil lalu mengecup pipi sang pria dengan cepat."Aaahhh, rasanya aku langsung bersemangat. Energiku langsung terisi penuh." Flora tertawa sambil mendekat lalu memeluk tubuh besar Abian."Kapan kesini lagi?" Tanya nya dengan nada manja."Paling nanti malam atau besok, kenapa?""Gapapa, cuman takut kangen aja nantinya." Jawab Flora, dia menggelayut manja di lengan besar Abian."Sayang. Mas bahkan belum berangkat lho. Malahan Mas gak mau berangkat lihat kamu manja g

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-04
  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 100

    "Abi..""Hmm.." Abian hanya menjawab dengan deheman, dia kembali fokus pada ponselnya."Bagaimana dengan Arin?""Kemarin dia mengabari kalau Arifin sudah meminta untuk mengakhiri hubungan mereka. Jadi. sudah seharusnya aku turun tangan, bukan? Ini sudah waktunya.""Kau yakin? Apa ini tidak terlalu cepat. Abi?" Tanya Robi setelah sekian lama dia hanya diam."Apalagi yang aku tunggu. Flora sudah resmi bercerai dengannya. dia sudah membelikan rumah untuk Flora. Apalagi? Sekarang giliran ku untuk menghancurkannya. Robi.""Kau benar-benar pria picik. Abi.""Yes, it's me." Jawab Abian sambil tersenyum sinis. Dia tidak sabar melihat Arifin jatuh miskin dan menderita, itu adalah buah dari kesombongannya. Disaat seperti itu, dia yakin kalau Arifin pasti akan mengemis-ngemis pada Flora untuk memintanya kembali. Biarkan. dia akan sedikit menguji wanitanya karena dia percaya kalau Flora tidak akan pernah mau kembali pada Arifin.

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-05

Bab terbaru

  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 265

    Zahra masih saja setia menunduk, tidak berani menatap pria paruh baya yang sejak tadi menatapnya dengan sorot tajam. Zahra sangat takut, takut sekali, di saat seperti ini dia membutuhkan perlindungan dari papinya. Tapi, Papi sudah bahagia di sisi Tuhan sekarang. Maka itu, yang Zahra lakukan adalah saling meremas kedua tangannya satu sama lain. "Tinggalkan putraku, saya mohon padamu untuk kali ini. Biarlah kau anggap saya ini sebagai ayah yang egois. Tapi, saya melakukan ini demi kebaikan dan keselamatan putraku," ujar Abian dengan suara beratnya. Menatap Zahra yang masih menunduk. Tidak dapat melihat dengan jelas bagaimana raut wajah gadis itu. "Kalian tidak bisa bersama." Abian menahan napasnya. "Masa lalu Papi mu akan selalu menghantuimu meski dia sudah meninggal. Mereka tidak akan pernah puas sebelum membuatmu mati. Karena keturunan dari almarhum Marion harus mati ditangan mereka, demi membalaskan dendam. Musuh-musuh Papi mu terlalu banyak. Hanan akan terus terancam bila berad

  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 264

    Sepuluh bulan kemudian. "Dad, Hanan nggak apa-apa, kan?" Hanin yang baru saja tiba dengan mommynya di rumah sakit, langsung saja memberondong daddynya dengan pertanyaan. Hanin rasanya ingin pingsan kala mendengar apa yang menimpa kembarannya itu. Tapi, Hanin harus kuat karena ada mommynya yang lebih syok saat mendengar kembarannya di serang. Dan, itu di luar jangkauan dari daddynya. Semenjak SMA dan Hanan pandai beladiri. Kembaranya itu meminta dengan sendirinya untuk tidak ada pengawal yang lagi menjaganya dari kejauhan. Hanan merasa bisa menjaga dirinya sendiri, maka itu meminta Daddynya membayar pengawal untuk menjaganya dan Hendra saja bila di luar rumah. Namun, kembarannya itu sudah sok jagoan sekali. Tapi, ujung-ujungnya berakhir seperti ini. Abian yang ditanya putrinya itu menggeleng pelan. Wajahnya pucat pasi bak mayat sekarang. Di melihat dengan mata kepalanya sendiri, ada dua bekas tusukan yang di dapat putranya itu. Dia terus berdoa dalam hati dan terus meminta pada Tu

  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 263

    "Rumah lo di mana?" tanya Hanan setelah itu. "Ntar Zahra kasih tahu jalannya. Hanan lurus aja dulu, nanti ada pertigaan baru belok kiri," jawab Zahra agak kuat takut Hanan tidak mendengar bila suaranya kecil. "Ok." Hanan mengangguk pelan. Matanya kembali menatap ke arah spion. Saat tiba dipertigaan, dia langsung berbelok kiri dan benar saja mobil di belakang sana ikut belok juga. Hanan menyeringai lebar. "Kayaknya mereka mau main-main sama gue, nih," batinnya. Hanan pernah mengalami siatusi seperti ini. Saat itu ada Pak supir yang ahli mengelebui orang-orang yang menguntit mobil mereka. Maka dari itu juga Hanan belajar juga. "Zahra!" panggilnya. "Ya?" "Pegangan yang kuat!" ucap Hanan. "Eh, kenapa?" Zahra melotot kecil. Dia malah malu ketika mau memeluk Hanan. Yang tadi hanya spontan saja. Zahra tidak mau mengulangi hal seperti itu lagi. Tapi, kali ini dia langsung berpegangan pada ujung jaket Hanan tanpa memeluk Hanan. "Pokoknya pegangan yang kenceng, ya!" Hanan mewanti

  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 262

    Sebagai teman yang baik. Zahra membawakan buah tangan untuk menjenguk Hanin. Dia sempat mampir ke toko roti dan toko buah sebelum pergi ke rumah Hanin. Gadis itu dengan perasaan riangnya menjenguk Hanin yang sejak pagi sudah tidak dia temui. Rasanya Zahra rindu, karena saat bersama Hanin, dia merasa aman karena Hanin selalu melindunginya kapanpun. Zahra juga dapat merasakan sosok kakak bila di samping Hanin. Mobil Zahra yang baru tiba di depan gerbang rumah Hanin langsung terhenti karena pintu gerbangnya tak dibukakan sama sekali. Zahra langsung membuka kaca jendelanya untuk meminta sang satpam membuka gerbang di depan sana. Namun, satpam itu malah menolaknya. "Zahra ini teman Hanin lho, Pak." Zahra menghela napas pelan dengan bibir mengerucut. "Zahra ke sini juga mau jenguk Hanin yang lagi sakit. Zahra pun udah pernah datang ke sini. Pak satpam nggak kenal sama Zahra, ya?" todongnya dengan jari telunjuknya. "Maaf, Nona.

  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 261

    Meski Hanin sering berisik dan suka berteriak tidak jelas. Bila jatuh sakit seperti ini, mansion akan terasa sepi sekali. Baik Hendra dan Hanan merasakan kehilangan, Hanin yang biasanya aktif dan lincah ke sana kemari kini terbaring lemah di kasur empuknya dengan handuk kecil di dahinya. Hanin jatuh sakit setelah traumanya kembali, hal ini terjadi untuk pertama kalinya setelah Hanin melihat lelaki yang mirip Arifin itu lagi. Hanan pun menceritakan semuanya pada sang mommy, sehingga Flora menyarankan Abian untuk membawa putri mereka ke konseling psikologi. Agar trauma Hanin tidak semakin parah nantinya. Dan, pagi ini Hanan berangkat ke sekolah seorang diri. Rasanya tidak enak sekali karena tidak ada Hanin di sampingnya. Tidak ada Hanin yang merecokinya, tidak ada yang menggodanya dengan suara cempreng nan mengesalkan itu. Hanan mendesah pelan, walau dirinya terlihat cuek dari luar, tetap saja dia merasa khawatir dengan Hanin. "Lho, tumben Hanan datang se

  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 260

    Tanpa disadari dua gadis itu. Hanan sejak tadi memperhatikan mereka, mendesah pelan, Hanan kembali teringat dengan pembicaraan Daddy dan Mommynya kemarin malam. Saat itu Hanan tidak sengaja mendengar semuanya. Dia penasaran dengan alasan dari Daddynya itu sehingga memutuskan untuk menguping, meski itu adalah tindakan tidak sopan. Hanan pun perlahan bisa mengerti akan kecemasan Daddynya itu, sehingga memberikan ide dan jalan keluar padanya dan juga Hanin agar keduanya tetap bisa berteman dengan Zahra. "Demen lo sama Zahra?" Hanan langsung menoleh ke arah teman satu mejanya, ternyata dia ketahuan menatap kembarannya dan Zahra. Pemuda itu menyeringai lebar, menjadikan Hanan mendengkus pelan melihatnya. Raut wajahnya masih datar dan tidak niat membalas ucapan temannya tadi. "Zahra cantik kok, nggak masalah lo naksir sama dia. Artinya lo itu normal Pak ketua," seloroh pemuda di sebelah Hanan itu lagi. Hanan kembali mendengkus. T

  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 259

    "Tapi, nggak harus memperkekang pertemanan anak-anaknya juga, Nan," sahut Hanin cepat. "Apa salah Zahra coba? Yang ada dia sedih pas kita tiba-tiba menjauh dari dia. Kasihan tahu lho, Nan. Memang gue selalu kesal sama tingkah polosnya, tapi gue nggak tega melihatnya sendirian nanti tanpa teman-teman. Lo tahu sendiri kalau di kelas, dia cuman dekat sama kita aja." "Gue tahu." Hanan bersandar di sisi meja belajar Hanin. Lalu bersedekap dada dan menatapi kembarannya itu. "Tapi, kita tidak tahu alasan Daddy sebenarnya." "Lo kenapa selalu dipihak Daddy, sih?" sungut Hanin kesal. Larangan Daddy kali ini nggak masuk akal, lho. Bukannya selama ini Daddy memperbolehkan kita berteman dengan siapa saja?" Hanan mendengkus pelan. "Coba ambil sisi lainnya dulu, Nin. Sekarang kita pikirkan alasan Daddy yang katanya demi kebaikan kita. Itu artinya Daddy sedang menjauhkan kita dari bahaya. Meski sepenuhnya gue nggak setuju juga dengan larangan Daddy. Tapi

  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 258

    "Kenapa, Dad?" Hanin langsung melayangkan pertanyaan dengan nada penuh protes. Akan tetapi, Abian tetap menatap si kembar penuh ketegasan. "Turuti perkataan Daddy. Kalian akan mengalami hal buruk kalau tetap berteman dengan dia. Ini demi kebaikan kalian berdua," ujar Abian penuh penekanan. Hanin tertawa miris. "Hanin tidak menyangka kalau Daddy sampai mengekang anaknya seperti ini. Dalam pertemanan saja dibatasi!" balasnya tak suka. Dia senang berteman dengan Zahra. Zahra selalu mengasyikkan meski terkadang kesal dengan kepolosan gadis itu. "Hanin, jangan membangkang Daddy, ok?" pinta Abian dengan helaan napas pelan. "Daddy punya alasan untuk ini. Percaya sama Daddy, Daddy tidak pernah melarang satu hal kalau itu tidak merugikan kalian. Tolong pahamilah permintaan Daddy kali ini." Abian menatap si kembar lekat. Dia berharap si kembar bisa mengerti keadaan sekarang. Ketakutan Abian sejak dulu adalah sebuah

  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 257

    Hanan menggeleng lagi. "Gue akan bertugas mencatat pertanyaan aja. Zahra yang jadi moderator dan Hanum kebagian menjawab pertanyaan," jelasnya kemudian. "Kalau kamu udah atur tugas kita masing-masing nggak perlu nanya kayak tadi, Nan," tegur Hanum dengan gelengan kepalanya. Hanan tak menjawab. "Jadi Zahra moderator, nih?" gumam Zahra karena untuk pertama kalinya dia tunjuk seperti ini. "Iya." Ketiga temannya itu mengangguk serentak. "Tapi, Zahra nggak punya pengalaman lhooo," rengeknya. "Sebelum presentasi tiba, kamu masih bisa belajar di rumah kok, Ra," sahut Hanum, memberikan senyuman menenangkannya. "Tetap saja. Zahra takut gugup," balasnya lagi. "Nggak boleh protes. Gue udah kasih tugas masing-masing. Jadi, jangan sampai presentasi kita ini dapat nilai rendah. Paham kalian!" ujar Hanan penuh ketegasan.

DMCA.com Protection Status