Share

Bab 221

"Lama banget, sih." Hanan menatap Hanin sambil berdecak pelan. Sejak tadi dia menunggu kembarannya ini di depan kelas. Sementara Hanin malah sibuk terus mencatat tulisan dari guru mereka yang ada di papan tulis. Padahal di rumah dia bisa saja meminjam catatan Hanan, tapi ya Hanin memang sengaja berlama-lama biar Hanan menunggunya lama. Bisa dibilang ini pembalasan Hanin karena Hanan menjahilinya pagi tadi.

"Cuman nunggu bentar doang. Itu aja nggak bisa," cibir Hanin, dia berjalan lebih dulu. Menjadikan Hanan semakin berdecak pelan, kalau bukan adiknya. Sejak tadi sudah Hanan campakkan Hanin ini ke rawa-rawa.

"Bentar kata mu? Aku ada lima belas menit nunggu kamu di sana," balas Hanan.

Hanin melirik sekilas Hanan. "Siapa nyuruh nunggu sambil berdiri coba? Kan, bisa sambil duduk. Kamu aja yang ribet," jawabnya lagi.

Menjadi kakak dari Hanin harus punya ekstra sabar yang banyak. Hanan hanya bisa mengembuskan napas kasar, kemudian memiting kepala adikn
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status