Share

Bab 189

"Dooor!!" Siska melepaskan tembakannya ke udara.

"Jangan takut Abi. Kita akan sama-sama pergi dari dunia ini. Kita akan bersama selamanya. Tidak akan pernah terpisahkan." Siska tersenyum.

Abian menyugar rambutnya. la berusaha untuk tetap tenang dan bersikap lebih lunak pada gadis itu. Siska sedang kalap dan ia tidak boleh bertindak secara gegabah.

"Siska kita bisa membicarakan ini dengan kepala dingin. Sekarang tolong turunkan dulu senjata itu." Abian bicara dengan lebih lembut.

"Aku mencintaimu Abian, aku lebih rela kalau kau mati bersama denganku daripada melihatmu hidup bersama perempuan lain." Siska masih monodongkan senjata api tersebut mengarah ke arah kepala Abian.

Abian menghela napas dan menahannya sejenak. Dia sungguh tidak menyangka jika Siska akan benar-benar nekad melakukan hal seperti itu.

Lelehan air mata terus membasahi wajah Siska yang pucat. Tangannya bergetar sembari terus menodongkan senjata api tersebut ke ar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status