"Aku lupa, kalau kamu tidak akan menyenangkan aku tanpa harga," ucap Alsaki, "Hm, kamu benar."jawab Keysa, "Aku tahu kamu seorang gadis yang baik," ungkap Alsaki yang membuat Keysa tertegun mendengar ucapan Alsaki. Keysa segera merespon ucapan Alsaki dan menatap Alsaki, "Jangan berlebihan memuji aku, dan perlu kamu ingat, aku bukan seorang gadis lagi, aku seorang wanita sekarang, kamu yang telah membuat aku menjadi seorang wanita." kata Keysa yang memberikan koreksi, Alsaki tersenyum mendengar apa yang Keysa katakan. Alsaki mencintai gadis yang telah berubah menjadi seorang wanita dewasa karena dirinya, "Ya, lebih tepatnya aku membantu kamu," ungkap Alsaki, "Tsk, kenapa kamu perhitungan sekali?" ketus Keysa yang tidak suka Alsaki mengungkit kejadian malam itu, malam dimana Keysa dijebak oleh Deas, kekasih gelap Keysa. "Aku tidak akan perhitungan, aku hanya mengikuti alur yang kamu buat, Keysa," aku Alsaki yang membuat Keysa menghela nafas panjang, "Yah, kamu selalu benar," timp
Keysa tidak mengerti, mengapa Alsaki harus rela malakukan hal yang membuang tenaga. Keysa menggerutu di dalam hati, mengingat apa yang Alsaki lakukan kepadanya tanpa pamrih. Kini Alsaki duduk di meja kerja Keysa yang biasa Keysa gunakan saat berada di cafe. Alsaki tertarik untuk melihat kegiatan Keysa yang tidak ketahui Alsaki dengan baik. "Ck, seharusnya aku tahu kamu tidak akan melakukan hal tanpa mempertimbangkan untung dan rugi," ungkap Keysa yang membuat Alsaki tersenyum dan menghampiri Keysa, "Kamu terlihat sangat kesal," goda Alsaki, "Ya, kamu seperi sengaja melakukan hal baik, tapi hati kamu tidak seperti ucapan kamu." ketus Keysa, "Oh," "Deas tidak mudah dihadapi, sekalipun aku mengusir dia dari hidupku, dia akan datang kembali," "Kamu mencintainya?" tanya Alsaki yang merasa penasaran dengan jawaban Keysa. Bukannya menjawab rasa penasaran Alsaki, Keysa malah tertawa dan mencibir pertanyaan yang Alsaki ajukan, "Cinta? Apa itu?" tanya Keysa, "Kamu tidak percaya dengan c
Raymon mendorong troli belanjaanya, satu per satu dia perhatikan cheklist belanja bulanan untuk keperluan cafe di tangan kirinya. Raymon tidak bisa mengandalkan Keysa saat ini, karena Keysa memutuskan untuk bekerja sebagai sekretaris Alsaki, dan hal itu membuat Raymod mendapatkan banyak tips dari Keysa. Ketika Raymond akan mengambil susu almond dalam kemasan botol besar, tiba-tiba tangannya terasa hampa karena seseorang tengah merebut apa yang ingin Raymond miliki. "Hei, Nona! Aku yang memilikinya lebih dulu," tegur Raymond membuat wanita yang ditegurnya menatap Raymond dengan tajam kemudian berpaling begitu saja,"tsk, wanita aneh! Cuaca panas begini, menggunakan masker dan topi, macam selebritis saja," gerutu Raymon yang merasa kesal dengan apa yang dilakukan sosok seorang wanita yang tengah menjauh dan mengabaikan apa yang Raymon katakan. Raymon mengalihkan ke susu almond merek lain, kemudian dia meneruskan kegiatan belanja bulanan untuk cafe. Ketika Raymon sibuk dengan merapikan
Keysa segera beranjak dari ruangan Alsaki, detak jantung Keysa terdengar tak beraturan. Keysa menghela nafasnya secara perlahan membuat Alsaki tersenyum di dalam ruangan. Setidaknya Alsaki mengetahui sedikit rahasia Keysa. Keysa berpapasan dengan Kavi yang tampak penasaran dengan apa yang terjadi, "Kamu mau ke mana, Key?" tanya Kavi yang melihat Keysa keluar dari ruangan Alsaki, "Pantry," jawab Keysa singkat dan terkesan buru-buru, "Kamu, sakit?" tanya Kavi seakan tidak puas dengan jawaban Keysa yang tampak tidak baik-baik saja, "A-aku tidak sakit," Keysa yang gugup, menjawab Kavi dengan sedikit terbata-bata, "Lalu, kenapa wajah kamu berwarna merah?" cecar Kavi yang semakin menyudutkan Keysa, "Ah! Kavi, kamu sangat menyebalkan!" protes Keysa sembari menghentakkan kedua kakinya dan membuat Kavi semakin kebingungan dengan apa yang Keysa lakukan. Keysa melewati Kavi begitu saja, mengabaikan Kavi yang saat ini bergerak berlawanan dengan arah Keysa. Kavi mengetuk pintu ruangan Alsaki
Keysa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, Keysa merasa mulutnya perlu dijahit dengan rapat untuk tidak mengatakan hal-hal yang tidak perlu kepada sahabatnya. Raymon masih setia menunggu jawaban Keysa dan menatap Keysa dengan tajam. "Tsk, apa kamu harus seperti itu, Mon?" tanya Keysa,"aku beneran hanya tidur," "Aku nggak percaya!" "Ouch! Kepalaku tiba-tiba sakit, Mon," dusta Keysa yang membuat Raymon tak gentar untuk menunggu jawaban dari Keysa, "Apa kamu pikir, aku akan percaya dengan akting kamu?" tanya Raymon yang membuat Keysa mengangkat kedua bahunya, "Aku tahu, bohong sama kamu, itu sangat syulit... Jadi, aku menyerah untuk berjuang," jawab Keysa sekenanya, membuat Raymon semakin kesal dengan Keysa. "Key, aku nggak tahu, apa yang kamu lakukan dengan Alsaki, terlebih lagi sekarang kamu juga melakukan hal yang kamu benci. Bekerja." kata Raymon yang menyangsikan perasaan Keysa untuk Alsaki, pria yang tidak lama Keysa kenal dan menjadi sumber pundi-pundi keuangan Keysa selama
Kavi menatap iba sahabatnya, pola hidup sehat yang biasanya Alsaki lakukan membuat tubuh Alsaki terkejut dengan aneka makanan yang dia nikmati bersama Keysa, bahkan kemaren Keysa membeli aneka gorengan lewat aplikasi online.Alsaki kini merasa tubuhnya jauh lebih baik, berkat obat yang Kavi berikan kepadanya. Sementara Keysa tertunduk lesu di kursi yang berada tidak jauh dari tempat Alsaki terbaring."Keysa, jangan cemberut gitu, ini bukan salah kamu," hibur Kavi yang menghampiri Keysa,"Aku nggak tahu, kalau Alsaki tidak pernah makan, makanan seperti itu," keluh Keysa,"Em, aku nggak tahu pasti, kapan Alsaki berhenti makan, makanan seperti itu. Hanya saja, faktor usia juga mempengaruhi tubuh kami, Keysa. Semua bukan sepenuhnya kesalahan kamu, percaya sama aku," jelas Kavi yang membuat Keysa menganggukkan kepala"Aku minta maaf, " cicit Keysa,"Nggak ada yang salah, Keysa. Kamu jangan terlalu memikirkan hal ini, lebih baik kamu pesan bubur dan susu kacang kedelai untuk Alsaki. Aku aka
Keysa menyediakan beberapa snack dan kopi untuk Alsaki, Jendra dan Kavi. Keysa memilih untuk tidak bergabung dan mengerjakan pekerjaan yang lainnya, karena Keysa tidak akan mengerti dengan apa yang akan mereka bicarakan.Keysa ingin melakukan negosiasi dengan Alsaki perihal pekerjaan yang Keysa lakukan untuk tetap bisa berada disekitar Alsaki. Sayangnya, Alsaki enggan untuk melepas posisi asisten pribadi yang kin diemban oleh Keysa.Bunyi bel pintu apartement Alsaki membuat Keysa menghampiri sumber suara, Keysa segera membuka pintu apartement Alsaki dan melihat dodok Danz di sana."Sa, kita bertemu lagi," kata Danz sumringah,"I-iya," Keysa gugup.Keysa mati kutu. Tidak bisa menjawaba selain kata iya dari dalam mulutnya,"Kamu tinggal di sini?" tanya Danz lagi,"Ini apartement atasan aku," aku Keysa yang enggan berbohong,"Oh,""Kamu, ada perlu apa?" tanya Keysa to the point.Danz tersenyum, melihat paras ayu Keysa membuat Danz melupakan tujuan utamanya untuk datang ke tempat ini."Oh
Raymon melipat kedua tangannya di depan dada, menatap Lyra yang kini duduk di hadapannya tanpa merasa bersalah dengan apa yang Lyra lakukan saat ini,"Kamu sampai kapan di sini?" tanya Raymon,"Sampai kamu memberikan nomer ponsel kamu," jawab Lyra sembari menatap latte yang siap berseluncur di dalam kerongkongannya."Ck, kamu sudah mendapatkannya,""Ini bukan nomer ponsel kamu, ini nomer telfon cafe kalian," protes Lyra yang membuat Raymon menghela nafas panjang, menahan batas sabar yang dia tetapkan untuk Lyra, wanita yang mengganggu hidup Raymon beberapa hari terakhir."Sama saja," jawab Raymon,"Aku ingin nomer ponsel pribadi kamu," keukeuh Lyra,"Aku tidak punya ponsel,""Bohong!" gertak Lyra yang membuat Raymon mengangkat bahunya.Raymon tidak ingin menanggapi Lyra, Raymon memilih untuk menghindari Lyra, sayangnya ramon kalah cepat dengan kedatangan Keysa yang kini mulai berteriak heboh di cafe. Suasana cafe belum ramai, hanya Lyra saja konsumen mereka di pagi hari, karena jam bu
Keysa meletakkan tas jinjing yang dia bawa di meja. Keysa mencoba tersenyum, dan menggenggam erat tangan wanita paruh baya yang kini sedang menatapnya,"Di mana, Raymond? " tanya Letta, ibu Raymond yang mencari keberadaan sang anak."Masih sibuk Ibu, " jawab Keysa yang membuat Letta menganggukan kepala,"Aku baru bangun, dan dia tidak menganggap ku ada, " rajuk Letta yang membuat Keysa menggaruk tengkuk lehernya."Bu, apa Keysa belum cukup untuk menemani Ibu. Ibu baru bangun. Jangan marah marah mulu, nanti keriputnya nambah, ""Tsk, kamu memang selalu menjadi pemenang Ibu. Ibu ingin melihat kamu dan Ray segera menikah, "Keysa membelalakkan kedua matanya,"Bu, " panggil Keysa kepada Letta, Keysa ingin meluruskan kesalahpahaman yang terjadi saat ini, namun mengingat kondisi kesehatan Letta yang belum stabil. Keysa memilih untuk menenangkan Letta dengan cara yang lain."Keysa, ibu tidak ingin menunggu terlalu lama. Ibu ingin segera menimang cucu, jadi segera katakan pada Raymond untuk m
Pagi ini, sepasang kekasih yang mulai merasakan cinta tanpa batas masih bergelung di balik selimut. Kavi dan Bintang masih berpelukan di atas ranjang mereka. Tidak menyadari mentari telah terbit di atas mereka. Untungnya hari ini baik Kavi ataupun Bintang ijin cuti sehari. Mereka berdua seolah yakin akan melakukan hal ini sampai pagi. Seperti yang mereka lakukan hari ini, tepatnya sampai dini hari tadi.Kavi mengerjapkan matanya, aroma candu yang berasal dari tubuh Bintang membuat Kavi malas untuk beranjak dari sisi kekasihnya itu. Bintang menggeliat. Bergerak menghadap ke arahnya. Kavi menatap bulu mata lentik Bintang, Bintang sangat cantik bahkan saat dia tertidur di depannya. Kavi menikmati pemandangan yang indah di depannya. Menyadari tubuh mereka berdua hanya berlapiskan selimut. Kavi segera bangun dan menggunakan piyama. Mengingat pakaian mereka berdua masih berserakan di ruang tamu apartemen miliknya. Kavi bergegas membersihkan apartemennya dan membuatkan sarapan untuk Bintang
"Kak, itu kotor" kata Bintang sembari hendak menutup kedua kakinya. Namun niat Bintang di halangi oleh Kavi,"Aku akan membuatnya bersih, Bi. Boleh?" Kavi meminta ijin Bintang untuk menikmati tubuh kekasihnya itu,Bintang menganggukkan kepalanya malu-malu. Dia merasa canggung dengan situasinya saat ini. Bintang yang memulainya, Bintang hanya bisa pasrah dengan apa yang terjadi.Kavi mulai menyentuh lubang kewanitaan Bintang. Memasukkan satu jari miliknya pada lubang itu. Membuat Bintang bergerak resah, mencengkeram sprei putih milik Kavi.Kavi tersenyum, melihat Bintang sangat sensitif. Milik Bintang sudah basah. Membuat Kavi ingin segera masuk dalam kehangatan tubuh Bintang.Kavi segera mengeluarkan jarinya. Menggantikan lidahnya yang berperan dalam permainan mereka kali ini. Bintang merasakan kenikmatan baru yang luar biasa."Aaahahnnnnhh.... Ngghhhh.. Kak" desah Bintang,Slurp...PLASH..Suara yang Kavi keluarkan di milik Bintang. kavi tersenyum puas akan apa yang dia lakukan."Ple
Bintang masuk lebih dulu ke dalam apartement, karena Kavi harus membawa beberapa barang belanjaan yang mereka beli. Jujur saja, Bintang suka dengan apa yang dia lakukan bersama Kavi akhir akhir ini. Bintang merasa lebih dekat dengan Kavi. Sejujurnya Bintang tidak terlalu lapar, hanya saja dia suka moment kebersamaan dengan Kavi, Bintang sengaja mengulur waktu untuk menginap di apartement Kavi. Bintang tidak ingin diusir seperti yang sudah sudah, mengingat kondisi fisiknya telah membaik."Kak, Bintang mandi dulu, ya?" ijin Bintang sembari tersenyum di depan kekasihnya, Kavi."Hm... Lakukan apa yang kamu inginkan, Bi," jawab Kavi yang membuat Bintang tersenyum lebar.Diam diam, Bintang memiliki sebuah rencana di dalam otak kecilnya. Bintang tak ingin Kavi menolak pesona Bintang untuk ke-sekian kalinya.Bintang mengganti dress yang dia gunakan sebelumnya dengan kemeja putih milik Kavi yang tampak menenggelamkan tubuh Bintang di dalamnya.Bintang sengaja tidak menggunakan kemeja Kavi untu
"Kamu dimana?" tanya Kavi begitu sambungan telpon-nya tersambung, "Oke. Nanti biar aku jemput" jawab Kavi.Alsaki dan Jendra saling bertukar pandang melihat Kavi yang tampak berbeda akhir akhir ini."Nelpon siapa?" tanya Jendra kepo."Namja chingu" jawab Kavi sembari tersenyum membanggakan sesuatu."Siapa Namja? Lo kenalan di mana? Namanya, beneran Namja?" tanya Jendra memberondong,Alsaki mengernyitkan dahinya begitu melihat Jendra yang langsung heboh dengan tingkah Kavi.Kavi menghela nafasnya pasrah, "Gue nelpon pacar gue, Jen. Bukan Namja. Lo, kenapa gak up to date sih!""Namanya Namja?""Lah Namja chingu kan bahasa Koreanya pacar. Hadehh!""Yaelah Go, kenapa juga lo jawab pakai bahasa Korea. Kita ini di Indonesia, bukan di Korea. Lo ngomong bahasa Korea, mana gue tau,!" kata Jendra geram,"Tsk, kasihan, minim ilmu." ledek Kavi,"Lo lagi ngeledek gue?""Kenapa?" tanya Kavi,"Ckckckck, mentang mentang lo punya pacar, lo jadi belagak, Kav. Palingan juga pacar lo, terpaksa menerima h
Sesuai janjinya, Keysa menyambut Alsaki dengan menggunakan gaun tidur yang khusus Keysa gunakan malam ini. Keysa memang sengaja melakukan hal itu agar Alsaki tidak dapat menolak pesona Keysa. Keysa yang berdiri di hadapannya membuat Alsaki tidak dapat menahan gejolak rasa yang dia pendam selama ini. Alsaki menghampiri Keysa, dan segera menutup pintu apartemen.Alsaki membuka jas dan diikuti dengan kemeja yang dia gunakan, Alsaki membuangnya ke lantai. Alsaki melumat bibir Keysa dengan rakus, membuat Keysa tidak dapat menahan suara dari bibirnya."NNgh-"Alsaki melepas tautan bibir mereka berdua.Alsaki menyeka bekas saliva di bibir Keysa, "kamu sangat cantik, Keysa,""Aku tahu,""Kamu sengaja menyambutku dengan gaun tidur?" tanya Alsaki,"Bukannya kita akan melanjutkan apa yang akan kita tunda?" tanya Keysa yang membuat Alsaki tersenyum.Alsaki meremas tubuh bagian belakang Keysa, membuat Alsaki dapat merasakan jika kekasihnya tidak menggunakan pakaian dalam di balik gaun satin berw
"Ray! Apa yang kamu lakukan? Kamu basah seperti ini?" cecar Lyra yang melihat kekasihnaya datang dengan tubuh basah kuyup.Lyra menarik tubuh Raymon untuk segera masuk ke dalam unit apartementnya. Lyra tidak tahu apa yang terjadi. Seingat Lyra, Raymon mengetik sebuah pesan yang mengatakan jika hari ini, Keysa meminta Raymon untuk lembur bekerja.Ketika pintu apartement Lyra tertutup, Raymon memeluk tubuh Lyra dengan erat, Raymon enggan melepaskan Lyra yang ingin mengambilkan sebuah handuk dan pakaian untuk Raymon.Lyra terkejut, ketika Raymon yang tiba tiba memeluk tubuhnya. Lyra terbelenggu di dalam kungkungan tubuh kekar Raymon, Raymon memperdaya tubuh Lyra dengan sebuah kecupan di leher Lyra, awal dimana Raymon mendaratkan kecupan hangat untuk Lyra.Satu per satu kecupan dihadiahkan Raymon di tubuh Lyra membuat Lyra merasakan sensasi aneh di dalam tubuhnya. Anehnya, Lyra tidak menolak apa yang Raymon lakukan, justru Lyra menyukai hal itu. Dinginnya bibir Raymon, dan air hujan yang
"Ini, ada di kantor kamu, Mas," tegur Keysa yang membuat Alsaki tersenyum.Alsaki tidak berniat melepaskan Keysa.Jujur saja, saat ini Alsaki ingin melakukan hal gila bersama Keysa di dalam ruangannya. Diam diam Alsaki mengunci pintu ruangannya, agar tidak ada seseorang yang mengganggu kegiatan Alsaki dan Keysa beberapa menit ke depan. Alsaki tidak rela akan hal itu."Mas, kok kamu diam aja, sih! Aku nggak bisa lama di sini, aku harus cek keadaan cafe aku," Alsaki mengecup bibir Keysa dengan tujuan tertentu, membuat Keysa berhenti melanjut akan omelannya. Timbul niat untuk melakukan hal gila di pikiran Keysa untuk membuat Alsaki jera dengan tingkahnya saat ini.Keysa tertantang dengan apa yang Alsaki lakukan, Keysa tahu jika Alsaki menginginkan sesuatu dari Keysa. Keysa mengangkat satu sudut bibirnya. Alsaki mengernyitkan dahinya. Alsaki merasa Keysa merencanakan sesuatu di dalam pikirannya. Keysa melumat bibir Alsaki, dan membuat Alsaki mengikuti apa yang Keysa inginkan. Kaki Als
Alsaki dan Keysa sampai di apartemen, sejak mereka berdua baikan, mereka tampak seperti perangko dam amplop, saling menempel satu sama lain. Seperti enggan berpisah. Alsaki menghempaskan tubuhnya ke sofa, Keysa segera mengambilkan Alsaki segelas air. Kemudian memberikannya ke pada Alsaki,"Terima kasih" kata Alsaki seraya mengecup punggung tangan Keysa yang memberikan Alsaki segelas air dingin."Sama-sama" sahut Keysa.Alsaki menghabiskan segelas air yang Keysa berikan ke padanya, Alsaki merasakan amarahnya sudah mereda. Alsaki tau, apa yang terjadi di cafe bukan kesalahan Keysa, namun tetap saja kedatangan Danz dan Deas mengganggu Alsaki. Bisa bisanya dua mantan Keysa kompak datang mengusik wanitanya.Baru saja mereka berdua berbaikan, dan lalat jantan mulai mengganggu.Tsk, resiko memiliki seorang kekasih yang posesif seperti Alsaki seperti ini, sedikit marah, sedikit merajuk, dan cenderung posesif."Key,"panggil Alsaki, membuat Keysa yang duduk di sebelahnya menoleh, menatap Alsak