Jangan salahkan waktu, karena waktu takkan berulang dan apa yang telah ku renggut takkan pernah kembali.
Alsaki memagut bibir Keysa yang ranum, menikmati aroma mint yang menguar dari dalam mulut Keysa. Keysa mengalungkan kedua tangannya pada leher Alsaki, menikmati sensasi baru dalam hidupnya. Keysa merasakan seluruh tubuhnya panas, dan pria yang berada di hadapannya mampu mendinginkan tubuh Keysa dengan sentuhan lembut yang dia berikan. Keysa tidak menampik, jika sia sangat menyukai apa yang diberikan pria itu kepada tubuhnya, rasanya sangat manis dan menggelora. Keysa bahkan bisa menikmati roti sobek yang membentang di hadapannya. Baru kali ini, Keysa menikmati keindahan pahatan tubuh pria secara langsung dihadapannya.Keysa memejamkan kedua matanya ketika bibir pria asing itu menjelajahi tubuhnya. Keysa merasakan setiap inci tubuhnya ingin diberikan lebih. Keysa mengeratkan genggaman tangannya pada sprei putih yang menjadi saksi bisu kegiatan panas Keysa dengan pria tampan yang tampak tak asing bagi Keysa.Lambat laun, sentuhan pria itu semakin intim. Titik-titik sensitif di tubuh Keysa disentuhnya tanpa permisi. Keysa yang seolah-olah terhipnotis akan pesona pria itu membuka celah dan membiarkan semua terjadi seperti air mengalir.Tanpa terasa, air mata Keysa mengalir. Rasa sakit bercampur nikmat menjadi satu. Keysa mengerang, dan menancapkan kuku lentiknya ketika pria itu bergerak untuk mencapai klimaks dari permainan panas yang menggelora malam ini.**Keysa merasakan seluruh tubuhnya nyeri, dia tidak tau apa yang telah dia lakukan semalam bersama Alsaki bukan bagian dari bunga tidur yang menyulut rasa penasarannya selama ini. Keysa mengerjapkan kedua matanya, menatap sosok tampan yang tampak tertidur lelap di sampingnya. Kesadaran Keysa belum benar-benar pulih, dia masih ragu akan keadaannya saat ini. Tangan mungil Keysa dengan lancang menyentuh wajah Alsaki.Sadar akan kebodohannya, Keysa segera menarik tangannya dari wajah tampan pria yang menggoda hasrat Keysa untuk menyentuhnya. Keysa menjambak rambutnya sendiri, memastikan dia telah bangun dari bunga tidurnya semalam."Tsk, bukan mimpi ternyata," gumam Keysa, "lebih baik aku kabur, bagaimana kalau dia minta aku tanggung jawab?" tanya Keysa yang kini bersiap untuk meninggalkan Alsaki di ranjang. Sayangnya, semua tidak semudah itu, Alsaki memegang tangan Keysa dengan erat, membuat Keysa menatap Alsaki.Panik. Itu yang Keysa rasakan. Keysa mengutuk dirinya sendiri. Bagaimana bisa Keysa bersama dengan pria yang bahkan dia tidak kenal. Alsaki membuka matanya, menatap Keysa tajam."Kamu mau ke mana?" tanya Alsaki,"Pulang,""Setelah kita melakukan hal itu, kamu pergi begitu saja?" tanya Alsaki,"Ya, bukankah itu hal yang wajar diakukan orang dewasa." jawab Keysa penuh dusta. Padahal, saat ini Keysa merasakan sakit yang luar biasa di daerah inti tubuhnya."Kamu serius?""Kenapa?""Kamu masih-,""Apa karena aku masih perawan, kamu berpikir aku memiliki pemikiran yang kolot?" tanya Keysa yang membuat Alsaki tersenyum,"Nona, aku tau kamu butuh uang. Sebutkan harga kamu, aku akan membayarnya." kata Alsaki yang melukai hati Keysa. Keysa memang suka uang dan pria tampan, namun ntah mengapa harga dirinya saat ini terasa tercabik-cabik ketika pria yang menghabiskan satu malam bersama dengannya terdengar menghina dirinya."Apa aku terluhat membutuhkan uang kamu?" tanya Keysa,Alsaki mengernyitkan dahinya, dia merasa ucapannya tidak ada yang salah. Wanita di depannya pasti suruhan Kavi dan Jendra, tidak mungkin Alsaki salah. Keysa bergegas turun dari ranjang, dia menghempaskan tangan Alsaki dan mengabaikan rasa sakit di inti tubuhnya. Keysa menatap gaunnya yang bernasib buruk di lantai. Gaun itu tidak bisa Keysa gunakan lagi. Keysa menatap Alsaki dengan garang,"Aku harus keluar dengan telanjang?" tanya Keysa yang saat ini meletakkan kedua tangannya di atas pinggang."Apa kamu benar-benar tidak ingat apa yang kamu lakukan semalam, Nona?""Lalu, kamu menyalahkan aku?" tanya Keysa yang menunjuk dirinya sendiri. Keysa merasa kesal dengan keadaannya sendiri."Aku tidak menyalahkan kamu, hanya saja aku tidak mengerti apa yang telah teman-temanku lakukan kepada kamu semalam. Aku akan-,""Cukup. Aku hanya minta kamu segera menyediakan pakaian untuk aku. Aku tidak butuh yang lainnya." potong Keysa yang membuat Alsaki memperbaiki posisinya saat ini. Alsaki mengambil ponselnya dan menghubungi Kavi untuk segera membawa 2 stel pakaian untuk dirinya dan Keysa. Baru pertama kali bertemu dengan Keysa, Alsaki sudah bisa menebak apa yang biasa Keysa gunakan."Ck, hebat juga dia," gumam Keysa, yang kini memperbaiki letak selimut yang dia gunakan untuk menutup sebagaian tubuhnya."Lebih baik kamu segera membersihkan diri. Mungkin, Kavi akan tiba 15 menit lagi." kata Alsaki yang membuat Keysa menganggukkan kepalanya patuh.Keysa melakukan apa yang Alsaki katakan, dia segera masuk ke dalam kamar mandi yang berada di samping ranjang mereka. Satu hal yang Keysa belum sadari, kamar mandi mereka hanya bersekat kaca, Alsaki dapat melihat dengan jelas tubuh Keysa yang membelakanginya."Haish! Kenapa dia seceroboh itu!" maki Alsaki sembari membalikkan badan.Tidak lama setelah itu, bel pintu kamar Alsaki berbunyi. Alsaki segera menghampiri sumber bunyi. Alsaki menatap Kavi yang kini menatapnya dengan heran,"Ada apa?""Kamu pesan baju wanita untuk siapa?" tanya Kavi penasaran, karena semalam wanita yang dia minta untuk menemani Alsaki memaki Kavi habis-habisan."Wanita penghibur yang kamu kirim untuk aku, kalian benar-benar luar biasa." jawab Alsaki,"Ha?" Kavi semakin cengo dan tidak mengerti dengan apa yang terjadi."Kenapa?" tanya Alsaki yang menyangsikan ekspresi sahabatnya."Tapi-,""Jangan banyak bertanya, aku tunggu informasi siapa gadis yang kalian kirim.""Gadis?""Tsk, kenapa kamu seperti orang bodoh? Cepat pergi!" kata Alsaki yang kesal dengan ucapan Alsaki yang terkesan mengejeknya. Alsaki berjanji, dia akan membuat perhitungan dengan apa yang dilakukan Kavi dan Jendra.Alsaki membawa pakaian yang baru saja dibawa Kavi, sementara Keysa baru saja keluar dari bilik kamar mandi. Keysa menghampiri Alsaki. Seolah mengerti apa yang Keysa inginkan, Alsaki memberikan pakaian untuk Keysa, Keysa menerima pakaian itu dan meminta Alsaki untuk berbalik,"Aku mau ganti baju, kamu hadap sana dulu!" pinta Keysa, seolah-olah terhipnotis ucapan Keysa, Alsaki menganggukkan kepalanya."Siapa nama kamu?" tanya Alsaki,"Kenapa? Kamu penasaran sama aku?" tanya Keysa balik.Alsaki tersenyum,"Kamu percaya diri sekali,""Kalau aku tidak percaya diri, aku tidak akan berani menatap kamu saat kita terbangun bersama di atas satu ranjang yang sama" ucap Keysa,"Ya, kamu benar," sahut Alsaki yang kini merasakan pergerakan Keysa yang mencari barang-barang bawaannya. Merasakan pergerakan Keysa, Alsaki memberanikan diri untuk membalikkan tubuhnya."Apa kamu melihat ponselku?" tanya Keysa,Alsaki memberikan ponsel yang Keysa cari, "ini,""Thanks,""Aku antar kamu pulang?" tanya Alsaki yang ingin memastikan keselamatan Keysa, namun niat Alsaki tidak disambut baik oleh Keysa."Tidak usah, Aku bisa pulang sendiri. Jangan terlalu baik. Kamu sudah melukai harga diri aku. Aku harus punya alasan untuk membenci kamu," jawab Keysa.Berbeda dengan Keysa yang menghadapi kenyataan dengan mencoba tenang dan berfikir dengan jernih. Deas menatap garang ke arah Pelita. Pelita tampak masa bodoh dengan tatapan suaminya itu,"Apa yang sedang kamu lakukan di sini?" tanya Deas dengan suara khas bangun tidur."Menemani kamu," jawab Pelita sembari menyeduh teh chamomile kesukaannya,"Apa maksud kamu?" Deas semakin tidak mengerti dengan apa yang dikatakan isterinya."Kamu berharap jika wanita itu yang menemani kamu? Aku isteri kamu Deas." jawab Pelita dengan tenang. "Tsk, sejak kapan kamu memperdulikan hal itu, Pelita. Bukannya kamu hanya memperdulikan status kamu sebagai nyonya rumah saja. Aku tidak pernah mencampuri urusan kamu. Jadi jangan ikut campur dengan urusan aku," cibir Deas yang merasa benar dengan perkatannya."Tidak semudah itu, Deas. Aku lelah kamu perlakukan seperti ini. Aku diam, bukan berarti aku tidak tau, apa yang kamu lakukan di belakangku. Kamu membuat aku seperti orang jahat. Apa kamu tidak sadar akan ha
Alsaki menatap Jendra dan Kavi secara bergantian. Kavi dan Jendra merasa aneh dengan apa yang dilakukan Alsaki kali ini, namun mereka bahagia karena Alsaki menunjukkan ketertarikannya kepada seorang wanita."Al, apa ada hal yang ingin kamu katakan? Kami berdua lelah berdiri seperti ini," rengek Kavi yang menatap Alsaki dengan iba,"Katakan siapa wanita itu?""Wanita apa?""Wanita yang kalian kirim kepadaku,""Ckckck, bukankah kamu tidak menyentuh wanita itu? Apa kamu merasa bersalah dan berubah pikiran? Bahkan kamu mem-booking wanita lain sepengetahuan kami. Kami kecewa. Al.""Apa?"Jendra dan Kavi saling bertukar pandang. Mereka berdua mulai frustasi dengan Alsaki yang tiba-tiba bertindak seperti amoeba.Jendra mengambil alih untuk menjelaskan apa yang terjadi malam itu. Dia mulai lelah dengan Alsaki yang menanyakan wanita pilihan mereka berdua,"Jadi, kami berdua memang sengaja memesan wanita bayaran bernama Sarah, kami ingin membuktikan jika kamu masih menyukai lawan jenis. Tapi, k
Aku ingin kita menjalin sebuah kerja sama," "Kerja sama?" "Ya, aku ingin kamu jadi partner 'tidur' ku," "HA?" Keysa tidak percaya ucapan itu akan keluar dari mulut Alsaki, pria tampan yang berada di hadapannya. "Kenapa?" "Sepertinya kamu salah orang, aku bukan wanita yang bekerja di bidang itu. Kejadian beberapa hari yang lalu itu karena aku dijebak. bukan karena aku ingin. Aku-," "Jika aku tidak datang di waktu yang tidak tepat, mungkin kamu akan meninggal di sana. Orang yang menjebak kamu malam itu, memberikan kamu Aphrodisiac yang dicampur dengan makanan atau minuman sebelum kita bertemu. Seharusnya kamu memiliki rasa empati yang membuat kamu berhutang budi kepadaku. Benarkan?" cecar Alsaki yang membuat Keysa tertegun, Apa itu Aphrodisiac ? Bukankah Deas sangat mencintainya? Kenaoa Deas bersikap se-jahat itu, Jadi, kejadian beberapa hari yang lalu bukan sepernuhnya rencana Pelita? "Kamu tidak sedang berdusta?" "Jika diperlukan, aku bisa membuktikan kebenarannya," tantang A
Alsaki menatap Keysa yang saat ini sedang memainkan gawai kesayangannya di tangan. Ntah perasaan apa yang menyelinap di hati Alsaki. Alsaki tak suka dengan kegiatan Keysa yang terkesan mengabaikan Alsaki. Alsaki mendekat ke arah wajah Keysa, membuat wajah mereka hanya berjarak 5 CM dan membuat Keysa dapat merasakan hembusan nafas Alsaki. "Kamu mau tidur bersama?" tanya Keysa ambigu, tentu saja hal itu membuat Alsaki mengerjapkan kedua mata. "Kamu sedang menggoda aku?" tanya Alsaki yang tak percaya mendengar ajakan itu dari mulur Keysa, partner 'tidur'nya. "Tidak, aku bertanya karena aku takut kamu membutuhkan aku untuk mengerjakan tugas utama aku bekerja di sini," Alsaki kecewa, dia terlalu berekspetasi terlalu tinggi dan itu membuatnya menjauhkan diri dari Keysa. "Kenapa? Apa kamu sudah berubah pikiran?" tanya Keysa yang merasa bingung dengan perubahan sikap Alsaki. "Hm," "Kalau begitu, aku harus tidur di mana?" "Di kamarku," "APA!!!" refleks, Keysa berteriak mendengar jawab
Keysa menghempaskan tubuhnya di kursi yang berada tidak jauh dari Alsaki. Keysa mendengus kesal karena Alsaki tidak mengijinkan Keysa untuk keluar dari ruangan Alsaki. "Tsk, apa kamu tidak bosan membuat aku menempel di dekat kamu?"tanya Keysa yang mulai kesal dengan tingkah Alsaki. "Tidak," jawab Alsaki yang membuat Keysa memutar bola matanya, "Aku butuh privasi, " jawab Keysa, "Aku tidak peduli," ungkap Alsaki yang tidak peduli dengan apa yang Keysa katakan, "Egois," maki Keysa, Alsaki menatap Keysa tajam dan mengabaikan Keysa. Keysa mendengus kesal ketika Alsaki mengganggunya. Keysa menatap layar ponselnya yang tertera nama salah satu sugar daddy miliknya, "Aku mau ke toilet," dusta Keysa yang membuat Alsaki mengiyakan permintaan Keysa. "Hm," Keysa bersenandung riang, dia segera menerima panggilan telfon dari salah satu sugar daddy miliknya, "Hai, Om," "Apa kabar, Key? Aku rindu, aku tidak bisa menemukan kamu di cafe. Kamu pergi ke mana, Key?" "Maaf, Keysa harus ke luar
"Aku lupa, kalau kamu tidak akan menyenangkan aku tanpa harga," ucap Alsaki, "Hm, kamu benar."jawab Keysa, "Aku tahu kamu seorang gadis yang baik," ungkap Alsaki yang membuat Keysa tertegun mendengar ucapan Alsaki. Keysa segera merespon ucapan Alsaki dan menatap Alsaki, "Jangan berlebihan memuji aku, dan perlu kamu ingat, aku bukan seorang gadis lagi, aku seorang wanita sekarang, kamu yang telah membuat aku menjadi seorang wanita." kata Keysa yang memberikan koreksi, Alsaki tersenyum mendengar apa yang Keysa katakan. Alsaki mencintai gadis yang telah berubah menjadi seorang wanita dewasa karena dirinya, "Ya, lebih tepatnya aku membantu kamu," ungkap Alsaki, "Tsk, kenapa kamu perhitungan sekali?" ketus Keysa yang tidak suka Alsaki mengungkit kejadian malam itu, malam dimana Keysa dijebak oleh Deas, kekasih gelap Keysa. "Aku tidak akan perhitungan, aku hanya mengikuti alur yang kamu buat, Keysa," aku Alsaki yang membuat Keysa menghela nafas panjang, "Yah, kamu selalu benar," timp
Keysa tidak mengerti, mengapa Alsaki harus rela malakukan hal yang membuang tenaga. Keysa menggerutu di dalam hati, mengingat apa yang Alsaki lakukan kepadanya tanpa pamrih. Kini Alsaki duduk di meja kerja Keysa yang biasa Keysa gunakan saat berada di cafe. Alsaki tertarik untuk melihat kegiatan Keysa yang tidak ketahui Alsaki dengan baik. "Ck, seharusnya aku tahu kamu tidak akan melakukan hal tanpa mempertimbangkan untung dan rugi," ungkap Keysa yang membuat Alsaki tersenyum dan menghampiri Keysa, "Kamu terlihat sangat kesal," goda Alsaki, "Ya, kamu seperi sengaja melakukan hal baik, tapi hati kamu tidak seperti ucapan kamu." ketus Keysa, "Oh," "Deas tidak mudah dihadapi, sekalipun aku mengusir dia dari hidupku, dia akan datang kembali," "Kamu mencintainya?" tanya Alsaki yang merasa penasaran dengan jawaban Keysa. Bukannya menjawab rasa penasaran Alsaki, Keysa malah tertawa dan mencibir pertanyaan yang Alsaki ajukan, "Cinta? Apa itu?" tanya Keysa, "Kamu tidak percaya dengan c
Raymon mendorong troli belanjaanya, satu per satu dia perhatikan cheklist belanja bulanan untuk keperluan cafe di tangan kirinya. Raymon tidak bisa mengandalkan Keysa saat ini, karena Keysa memutuskan untuk bekerja sebagai sekretaris Alsaki, dan hal itu membuat Raymod mendapatkan banyak tips dari Keysa. Ketika Raymond akan mengambil susu almond dalam kemasan botol besar, tiba-tiba tangannya terasa hampa karena seseorang tengah merebut apa yang ingin Raymond miliki. "Hei, Nona! Aku yang memilikinya lebih dulu," tegur Raymond membuat wanita yang ditegurnya menatap Raymond dengan tajam kemudian berpaling begitu saja,"tsk, wanita aneh! Cuaca panas begini, menggunakan masker dan topi, macam selebritis saja," gerutu Raymon yang merasa kesal dengan apa yang dilakukan sosok seorang wanita yang tengah menjauh dan mengabaikan apa yang Raymon katakan. Raymon mengalihkan ke susu almond merek lain, kemudian dia meneruskan kegiatan belanja bulanan untuk cafe. Ketika Raymon sibuk dengan merapikan
Keysa meletakkan tas jinjing yang dia bawa di meja. Keysa mencoba tersenyum, dan menggenggam erat tangan wanita paruh baya yang kini sedang menatapnya,"Di mana, Raymond? " tanya Letta, ibu Raymond yang mencari keberadaan sang anak."Masih sibuk Ibu, " jawab Keysa yang membuat Letta menganggukan kepala,"Aku baru bangun, dan dia tidak menganggap ku ada, " rajuk Letta yang membuat Keysa menggaruk tengkuk lehernya."Bu, apa Keysa belum cukup untuk menemani Ibu. Ibu baru bangun. Jangan marah marah mulu, nanti keriputnya nambah, ""Tsk, kamu memang selalu menjadi pemenang Ibu. Ibu ingin melihat kamu dan Ray segera menikah, "Keysa membelalakkan kedua matanya,"Bu, " panggil Keysa kepada Letta, Keysa ingin meluruskan kesalahpahaman yang terjadi saat ini, namun mengingat kondisi kesehatan Letta yang belum stabil. Keysa memilih untuk menenangkan Letta dengan cara yang lain."Keysa, ibu tidak ingin menunggu terlalu lama. Ibu ingin segera menimang cucu, jadi segera katakan pada Raymond untuk m
Pagi ini, sepasang kekasih yang mulai merasakan cinta tanpa batas masih bergelung di balik selimut. Kavi dan Bintang masih berpelukan di atas ranjang mereka. Tidak menyadari mentari telah terbit di atas mereka. Untungnya hari ini baik Kavi ataupun Bintang ijin cuti sehari. Mereka berdua seolah yakin akan melakukan hal ini sampai pagi. Seperti yang mereka lakukan hari ini, tepatnya sampai dini hari tadi.Kavi mengerjapkan matanya, aroma candu yang berasal dari tubuh Bintang membuat Kavi malas untuk beranjak dari sisi kekasihnya itu. Bintang menggeliat. Bergerak menghadap ke arahnya. Kavi menatap bulu mata lentik Bintang, Bintang sangat cantik bahkan saat dia tertidur di depannya. Kavi menikmati pemandangan yang indah di depannya. Menyadari tubuh mereka berdua hanya berlapiskan selimut. Kavi segera bangun dan menggunakan piyama. Mengingat pakaian mereka berdua masih berserakan di ruang tamu apartemen miliknya. Kavi bergegas membersihkan apartemennya dan membuatkan sarapan untuk Bintang
"Kak, itu kotor" kata Bintang sembari hendak menutup kedua kakinya. Namun niat Bintang di halangi oleh Kavi,"Aku akan membuatnya bersih, Bi. Boleh?" Kavi meminta ijin Bintang untuk menikmati tubuh kekasihnya itu,Bintang menganggukkan kepalanya malu-malu. Dia merasa canggung dengan situasinya saat ini. Bintang yang memulainya, Bintang hanya bisa pasrah dengan apa yang terjadi.Kavi mulai menyentuh lubang kewanitaan Bintang. Memasukkan satu jari miliknya pada lubang itu. Membuat Bintang bergerak resah, mencengkeram sprei putih milik Kavi.Kavi tersenyum, melihat Bintang sangat sensitif. Milik Bintang sudah basah. Membuat Kavi ingin segera masuk dalam kehangatan tubuh Bintang.Kavi segera mengeluarkan jarinya. Menggantikan lidahnya yang berperan dalam permainan mereka kali ini. Bintang merasakan kenikmatan baru yang luar biasa."Aaahahnnnnhh.... Ngghhhh.. Kak" desah Bintang,Slurp...PLASH..Suara yang Kavi keluarkan di milik Bintang. kavi tersenyum puas akan apa yang dia lakukan."Ple
Bintang masuk lebih dulu ke dalam apartement, karena Kavi harus membawa beberapa barang belanjaan yang mereka beli. Jujur saja, Bintang suka dengan apa yang dia lakukan bersama Kavi akhir akhir ini. Bintang merasa lebih dekat dengan Kavi. Sejujurnya Bintang tidak terlalu lapar, hanya saja dia suka moment kebersamaan dengan Kavi, Bintang sengaja mengulur waktu untuk menginap di apartement Kavi. Bintang tidak ingin diusir seperti yang sudah sudah, mengingat kondisi fisiknya telah membaik."Kak, Bintang mandi dulu, ya?" ijin Bintang sembari tersenyum di depan kekasihnya, Kavi."Hm... Lakukan apa yang kamu inginkan, Bi," jawab Kavi yang membuat Bintang tersenyum lebar.Diam diam, Bintang memiliki sebuah rencana di dalam otak kecilnya. Bintang tak ingin Kavi menolak pesona Bintang untuk ke-sekian kalinya.Bintang mengganti dress yang dia gunakan sebelumnya dengan kemeja putih milik Kavi yang tampak menenggelamkan tubuh Bintang di dalamnya.Bintang sengaja tidak menggunakan kemeja Kavi untu
"Kamu dimana?" tanya Kavi begitu sambungan telpon-nya tersambung, "Oke. Nanti biar aku jemput" jawab Kavi.Alsaki dan Jendra saling bertukar pandang melihat Kavi yang tampak berbeda akhir akhir ini."Nelpon siapa?" tanya Jendra kepo."Namja chingu" jawab Kavi sembari tersenyum membanggakan sesuatu."Siapa Namja? Lo kenalan di mana? Namanya, beneran Namja?" tanya Jendra memberondong,Alsaki mengernyitkan dahinya begitu melihat Jendra yang langsung heboh dengan tingkah Kavi.Kavi menghela nafasnya pasrah, "Gue nelpon pacar gue, Jen. Bukan Namja. Lo, kenapa gak up to date sih!""Namanya Namja?""Lah Namja chingu kan bahasa Koreanya pacar. Hadehh!""Yaelah Go, kenapa juga lo jawab pakai bahasa Korea. Kita ini di Indonesia, bukan di Korea. Lo ngomong bahasa Korea, mana gue tau,!" kata Jendra geram,"Tsk, kasihan, minim ilmu." ledek Kavi,"Lo lagi ngeledek gue?""Kenapa?" tanya Kavi,"Ckckckck, mentang mentang lo punya pacar, lo jadi belagak, Kav. Palingan juga pacar lo, terpaksa menerima h
Sesuai janjinya, Keysa menyambut Alsaki dengan menggunakan gaun tidur yang khusus Keysa gunakan malam ini. Keysa memang sengaja melakukan hal itu agar Alsaki tidak dapat menolak pesona Keysa. Keysa yang berdiri di hadapannya membuat Alsaki tidak dapat menahan gejolak rasa yang dia pendam selama ini. Alsaki menghampiri Keysa, dan segera menutup pintu apartemen.Alsaki membuka jas dan diikuti dengan kemeja yang dia gunakan, Alsaki membuangnya ke lantai. Alsaki melumat bibir Keysa dengan rakus, membuat Keysa tidak dapat menahan suara dari bibirnya."NNgh-"Alsaki melepas tautan bibir mereka berdua.Alsaki menyeka bekas saliva di bibir Keysa, "kamu sangat cantik, Keysa,""Aku tahu,""Kamu sengaja menyambutku dengan gaun tidur?" tanya Alsaki,"Bukannya kita akan melanjutkan apa yang akan kita tunda?" tanya Keysa yang membuat Alsaki tersenyum.Alsaki meremas tubuh bagian belakang Keysa, membuat Alsaki dapat merasakan jika kekasihnya tidak menggunakan pakaian dalam di balik gaun satin berw
"Ray! Apa yang kamu lakukan? Kamu basah seperti ini?" cecar Lyra yang melihat kekasihnaya datang dengan tubuh basah kuyup.Lyra menarik tubuh Raymon untuk segera masuk ke dalam unit apartementnya. Lyra tidak tahu apa yang terjadi. Seingat Lyra, Raymon mengetik sebuah pesan yang mengatakan jika hari ini, Keysa meminta Raymon untuk lembur bekerja.Ketika pintu apartement Lyra tertutup, Raymon memeluk tubuh Lyra dengan erat, Raymon enggan melepaskan Lyra yang ingin mengambilkan sebuah handuk dan pakaian untuk Raymon.Lyra terkejut, ketika Raymon yang tiba tiba memeluk tubuhnya. Lyra terbelenggu di dalam kungkungan tubuh kekar Raymon, Raymon memperdaya tubuh Lyra dengan sebuah kecupan di leher Lyra, awal dimana Raymon mendaratkan kecupan hangat untuk Lyra.Satu per satu kecupan dihadiahkan Raymon di tubuh Lyra membuat Lyra merasakan sensasi aneh di dalam tubuhnya. Anehnya, Lyra tidak menolak apa yang Raymon lakukan, justru Lyra menyukai hal itu. Dinginnya bibir Raymon, dan air hujan yang
"Ini, ada di kantor kamu, Mas," tegur Keysa yang membuat Alsaki tersenyum.Alsaki tidak berniat melepaskan Keysa.Jujur saja, saat ini Alsaki ingin melakukan hal gila bersama Keysa di dalam ruangannya. Diam diam Alsaki mengunci pintu ruangannya, agar tidak ada seseorang yang mengganggu kegiatan Alsaki dan Keysa beberapa menit ke depan. Alsaki tidak rela akan hal itu."Mas, kok kamu diam aja, sih! Aku nggak bisa lama di sini, aku harus cek keadaan cafe aku," Alsaki mengecup bibir Keysa dengan tujuan tertentu, membuat Keysa berhenti melanjut akan omelannya. Timbul niat untuk melakukan hal gila di pikiran Keysa untuk membuat Alsaki jera dengan tingkahnya saat ini.Keysa tertantang dengan apa yang Alsaki lakukan, Keysa tahu jika Alsaki menginginkan sesuatu dari Keysa. Keysa mengangkat satu sudut bibirnya. Alsaki mengernyitkan dahinya. Alsaki merasa Keysa merencanakan sesuatu di dalam pikirannya. Keysa melumat bibir Alsaki, dan membuat Alsaki mengikuti apa yang Keysa inginkan. Kaki Als
Alsaki dan Keysa sampai di apartemen, sejak mereka berdua baikan, mereka tampak seperti perangko dam amplop, saling menempel satu sama lain. Seperti enggan berpisah. Alsaki menghempaskan tubuhnya ke sofa, Keysa segera mengambilkan Alsaki segelas air. Kemudian memberikannya ke pada Alsaki,"Terima kasih" kata Alsaki seraya mengecup punggung tangan Keysa yang memberikan Alsaki segelas air dingin."Sama-sama" sahut Keysa.Alsaki menghabiskan segelas air yang Keysa berikan ke padanya, Alsaki merasakan amarahnya sudah mereda. Alsaki tau, apa yang terjadi di cafe bukan kesalahan Keysa, namun tetap saja kedatangan Danz dan Deas mengganggu Alsaki. Bisa bisanya dua mantan Keysa kompak datang mengusik wanitanya.Baru saja mereka berdua berbaikan, dan lalat jantan mulai mengganggu.Tsk, resiko memiliki seorang kekasih yang posesif seperti Alsaki seperti ini, sedikit marah, sedikit merajuk, dan cenderung posesif."Key,"panggil Alsaki, membuat Keysa yang duduk di sebelahnya menoleh, menatap Alsak