Raymon meletakkan dua mangkok mi di atas meja, membuat perhatian Lyra pada layar tipis yang menyita perhatiannya sejak tadi teralihkan. Lyra menatap mi instant yang telah dicampur sayuran hijau, bakso, dan telur di hadapannya. Lyra merasa cacing-cacing di dalam perutnya mulai bergerak dan meronta untuk diisi,"Ini, boleh aku makan?" tanya Lyra sembari menunjuk semangkok mi yang menggugah seleranya."Tentu saja, aku tahu kamu lapar, tapi aku minta maaf, aku hanya bisa menyajikan ini saja," kata Raymon yang membuat Lyra tersenyum lebar."Tidak apa, ini sangat lezat!" kata Lyra yang segera meraih garpu dan sendok secara bersamaan.Lyra sangat antusias untuk menyantap menu makan malam yang tak biasa."Kamu, sedang menyindir masakan aku?" tanya Raymon,"aku hanya menyiapkan mi instant saja, kamu terlalu berlebihan," ungkap Raymon yang merasa Lyra sedang mempermainkan dirinya.Lyra menggelengkan kepala dengan cepat."Tidak, ini sangat lezat. Aku sudah lama tidak makan, makanan yang mengandun
Raymon termenung di meja. Tatapannya kosong.Hilda dan Bastian tidak berani mengganggu atasannya yang saat ini sedag dalam mode tidak baik-baik saja. Hilda dan Bastian memilih untuk membersihkan area cafe bagian luar, dan halaman terlebih dahulu, serta mengecek sarana prasarana bagian luar.Bastian memastikan poster menu andalan mereka hari ini telah terpasang dengan baik, Hilda yang telah membersihkan area bagian luar, menghampiri Bastian yang kini sedang merapikan pinggiran poster yang dipasang dengan menggunakan selotip."Bas," panggil Hilda yang membuat Bastian menengok ke arahnya,"kamu merasa ada yang aneh dengan Pak Raymon, nggak?" tanya Hilda sembari sesekali mencuri pandang ke arah atasannya itu."Hm, kamu selalu memperhatikan Pak Raymon, Hil," tegur Bastian yang membuat Hilda menatap Bastian kesal,"Bukan gitu, Bas, aku tuh, merasa Pak Raymon sedang berada di dunia lain," kata Hilda keukeuh."Dunia lain? Maksud kamu, Pak Raymon kemasukan jin atau hantu, gitu?" tanya Bastian y
Lyra memanfaatkan kesempatan itu untuk memiliki Raymon, Raymon yang tak mampu melawan naluri sebagai seorang pria dewasa, Lyra membuat Raymon hanyut dengan suasana yang telah Lyra buat. Lyra membuka kancing kemeja Raymon yang berada ditubuhnya, membuat tubuh bagian atas Lyra terbuka. Raymon menjelajahi leher jenjang Lyra.Seolah tak ingin kalah dari Lyra, Raymon mulai mengambil alih permainan, Raymon mengubah posisi mereka berdua. Lyra berada di bawah kungkungan tubuh Raymon, Raymon membuat Lyra merasakan sebuah euforia yang tak bisa digambarkan dengan kata-kata.Lyra tahu, apa yang dilakukannya saat ini akan membuat Lyra tampak seperti seorang wanita murahan di mata Raymon.Namun, Lyra tak peduli, Lyra mencintai Raymon dengan sepenuh hatinya. Lyra sengaja memprovokasi Raymon untuk menyentuh tubuhnya. Ini kali pertama Lyra melakukan kegiatan bersama lawan jenis di atas ranjang."Ngh,-" Lyra melenguh ketika Raymon bermain dengan titik sensitif Lyra, Raymon menikmati apa yang Lyra suguh
"Jadi, lo mau gue berpendapat seperti apa?" tanya Keysa,Raymon menghela nafas panjang, menyesali perbuatannya untuk mengatakan apa yang telah terjadi diantara dirinya dan Lyra.Raymon menyerah, Raymon mengungkapkan isi hatinya kepada Keysa."Gue galau," jawab Raymon jujur.Keysa menatap Raymon penuh tanda tanya, Keysa tidak mengerti apa yang berada di dalam pikiran sahabatnya."Why?""Gue merasa insecure," jawab Raymon, "tapi, gue merasa keputusan gue untuk bersama dengan Lyra bukanlah hal yang salah, karena gue merasa kita berdua saling mencinta satu sama lain." jelas Raymon."Hadeh! Lo udah buat anak orang kehilangan keperawanannya, tapi lo malah banyak pertimbangan seperti itu. Mana, lo sok galau lagi," celoteh Keysa yang memuat Raymon mengangkat kedua bahunya."Gue juga nggak tahu," aku Raymon,"Lo udah janji sama dia untuk bertanggung jawab dengan apa yang telah kalian berdua lakukan. Lo, cowok, jadi pegang janji lo," kata Keysa yang membuat Raymon menganggukkan kepala.Raymon m
"Jadi, lo datang, untuk apa?' tanya Alsaki sinis.Kavi mencoba bersabar, karena kedatangannya telah dianggap sebagai peganggu oleh Alsaki. Alsaki tidak ingin waktu bersama dengan Keysa terbuang karena Kavi."Ck, gue seperti peganggu di dalam hubunagn lo," keluh Kavi,"Lo mau gue anggap apa? Penyelamat hidup gue?" tanya Alsaki sensi.Melihat kedatangan Kavi beberapa menit yang lalu, di ruangan Alsaki, serta memergoki aksinya bersama dengan Alsaki, Keysa memutuskan untuk pergi dari ruangan Alsaki dan memilih untuk keluar dan memberikan ruang untuk Alsaki dan Kavi bicara berdua.Keysa tak ingin dibilang memonopoli Alsaki ketika mereka telah menjalin hubungan."Ish, siapa suruh lo mesum di kantor!""Ini kantor gue,""Yah, ini perusahaan punya Pak Alsaki Radeva, pria muda tampan nan sukses pemilik hati wanita, kini tengah merasakan masa pubertas untuk kedua kalinya bersama seorang gadis muda yang terpaut usia 10 tahun dengannya,""Ckckck, kmu sedang menjadi pembawa berita? Kenapa terdengar
Lyra melahap makanan yang Raymon berikan untuknya, sebuah perhatian kecil bagi Lyra namun membuat Lyra senang dan bahagia, terlebih lagi Raymon saat ini sedang bersama Lyra,"Ray, aku masih ada 1 take lagi, kamu mau menunggu aku sampai aku pulang?" tanya Lyra penuh harap.Raymon menganggukkan kepala, mengiyakan permintaan Lyra. Lyra merasa senang dengan jawaban Raymon, Lyra meraih lengan tegap Raymon dan menyandarkan kepalanya,"Ly, bagaimana jika ada yang melihat apa yang kita lakukan?" tanya Raymon panik, dia tidak igin membuat Lyra mendapatkan masalah karena ulahnya."Ray, kita hanya berdua saja di dalam sini, aku jamin kita akan aman," jawab Lyra yang enggan melepaskan Raymon dengan mudah."Aku hanya tidak ingin kamu terlibat rumor yang akan akan mempersulit keadaan kamu, Ly," aku Raymon,"Hanya kamu yang bisa mempersulit aku, Ray," kata Lyra,"Kenapa?""Kamu seperti secangkir kopi hitam, pahit tapi membuat aku menginginkan kamu lagi dan lagi," jawab Lyra yang membuat Raymon tersip
Raymon menunggu Lyra dengan sabar, mata Lyra yang terpejam, perlahan bergerak. Raymon yang melihat hal itu segera mendekat ke arah Lyra. Tangan Raymon menggenggam erat tangan Lyra, membuat Lyra merasakan kehadiran Raymon di sisinya. "Ray," panggil Lyra lirih, "Aku di sini, Ly," kata Raymon, "Kamu, tidak pulang ke rumah?" tanya Lyra," ini sudah malam, Ray. Kamu harus istirahat, ada Lau yang akan menjaga aku di sini," imbuh Lyra. "Aku hanya ingin bersama kamu, Ly." kata Raymon yang enggan meninggalkan Lyra seorang diri. Raymon ingin menjadi sosok seseorang yang berada di sisi Lyra saat Lyra membuka mata. Raymon tak keberatan untuk menjaga Lyra sampai Lyra sembuh, "Ray, kamu membuat aku melayang," aku Lyra dengan wajah yang pucat. "Kamu ingin, aku ambilkan apa?" tanya Raymon mengalihkan pembicaraan. Raymon tidak ingin tampak salah tingkah di depan Lyra. Melihat Lyra yang telah pulih, membuat Raymon senang, namun sebisa mungkin, dia tidak menunjukkan hal itu kepada Lyra. Raymon tak
Keysa menatap kekasihnya, Alsaki. Alsaki tak banyak bicara, seolah jiwa dan raga Alsaki berada di tempat yang terpisah."Kamu, kenapa, Mas?" tanya Alsaki,Alsaki tidak menjawab pertanyaan Keysa, membuat Keysa kesal. Rasa ego Keysa, membuat Keysa mengecup bibir Alsaki.Alsaki terkejut dengan ulah Keysa yang tiba-tiba, "Keysa,""Tsk, kamu mengabaikan aku, Mas!" tegur Keysa,"Maaf,""Ini sudah malam, Mas." kata Keysa sembari menunjukkan sang waktu yang bergerak di depan Alsaki, lebih tepatnya jam dinding yang terbuat dari ukiran kayu."Aku tahu, ini sudah malam," jawab Alsaki,"Lalu, kenapa kamu tidak tidur?" tanya Keysa,"Aku, belum merasa ngantuk." dusta Alsaki,"Kamu bohong, kamu menyembunyikan sesuatu dari aku," desak Keysa yang membuat Alsaki tersenyum.Alsaki menggenggam tangan Keysa,"aku baik-baik saja," kata Alsaki yang mencoba menenangkan Keysa."Mas, aku tahu kamu seperti ini karena dia, mantan isteri kamu," tebak Keysa yang membuat Alsaki menghela nafas panjang."Aku tidak ber