Lyra mengikuti langkah Raymon untuk masuk ke dalam rumah Raymon, rumah sederhana dengan halaman yang cukup luas di depan rumah. Mobil Raymon terparkir dengan baik, Lyra menatap bangunan rumah Raymon dari dalam mobil, Lyra sedikit takut dengan apa yang terjadi ke depannya. Lyra mencoba memikirkan hal baik, bisa saja perkiraannya salah."Kamu, mau di dalam mobil sampai kapan?" tanya Raymon yang menegur Lyra karena tak kunjung turun dari dalam mobil, sementara Raymon sudah membuka pintu mobil untuk Lyra.Lyra tersenyum tak enak hati, dia segera turun dari dalam mobil dan mengambil inisiatif untuk meraih payug yang berada di tangan Raymon."Aku, bawakan payungnya," kata Lyra yang menawarkan bantuan kepada Raymon,"Hm, terima kasih," sahut Raymon sembari memberikan payung yang kini telah berada di tangan Lyra,"Sama-sama," Lyra tersenyum setelah mendengar apa yang Raymon katakan.Percakapan receh antara Raymon dan Lyra mampu membuat Lyra berbunga-bunga. Raymon bukan tipikal pria yang seper
Raymon meletakkan dua mangkok mi di atas meja, membuat perhatian Lyra pada layar tipis yang menyita perhatiannya sejak tadi teralihkan. Lyra menatap mi instant yang telah dicampur sayuran hijau, bakso, dan telur di hadapannya. Lyra merasa cacing-cacing di dalam perutnya mulai bergerak dan meronta untuk diisi,"Ini, boleh aku makan?" tanya Lyra sembari menunjuk semangkok mi yang menggugah seleranya."Tentu saja, aku tahu kamu lapar, tapi aku minta maaf, aku hanya bisa menyajikan ini saja," kata Raymon yang membuat Lyra tersenyum lebar."Tidak apa, ini sangat lezat!" kata Lyra yang segera meraih garpu dan sendok secara bersamaan.Lyra sangat antusias untuk menyantap menu makan malam yang tak biasa."Kamu, sedang menyindir masakan aku?" tanya Raymon,"aku hanya menyiapkan mi instant saja, kamu terlalu berlebihan," ungkap Raymon yang merasa Lyra sedang mempermainkan dirinya.Lyra menggelengkan kepala dengan cepat."Tidak, ini sangat lezat. Aku sudah lama tidak makan, makanan yang mengandun
Raymon termenung di meja. Tatapannya kosong.Hilda dan Bastian tidak berani mengganggu atasannya yang saat ini sedag dalam mode tidak baik-baik saja. Hilda dan Bastian memilih untuk membersihkan area cafe bagian luar, dan halaman terlebih dahulu, serta mengecek sarana prasarana bagian luar.Bastian memastikan poster menu andalan mereka hari ini telah terpasang dengan baik, Hilda yang telah membersihkan area bagian luar, menghampiri Bastian yang kini sedang merapikan pinggiran poster yang dipasang dengan menggunakan selotip."Bas," panggil Hilda yang membuat Bastian menengok ke arahnya,"kamu merasa ada yang aneh dengan Pak Raymon, nggak?" tanya Hilda sembari sesekali mencuri pandang ke arah atasannya itu."Hm, kamu selalu memperhatikan Pak Raymon, Hil," tegur Bastian yang membuat Hilda menatap Bastian kesal,"Bukan gitu, Bas, aku tuh, merasa Pak Raymon sedang berada di dunia lain," kata Hilda keukeuh."Dunia lain? Maksud kamu, Pak Raymon kemasukan jin atau hantu, gitu?" tanya Bastian y
Lyra memanfaatkan kesempatan itu untuk memiliki Raymon, Raymon yang tak mampu melawan naluri sebagai seorang pria dewasa, Lyra membuat Raymon hanyut dengan suasana yang telah Lyra buat. Lyra membuka kancing kemeja Raymon yang berada ditubuhnya, membuat tubuh bagian atas Lyra terbuka. Raymon menjelajahi leher jenjang Lyra.Seolah tak ingin kalah dari Lyra, Raymon mulai mengambil alih permainan, Raymon mengubah posisi mereka berdua. Lyra berada di bawah kungkungan tubuh Raymon, Raymon membuat Lyra merasakan sebuah euforia yang tak bisa digambarkan dengan kata-kata.Lyra tahu, apa yang dilakukannya saat ini akan membuat Lyra tampak seperti seorang wanita murahan di mata Raymon.Namun, Lyra tak peduli, Lyra mencintai Raymon dengan sepenuh hatinya. Lyra sengaja memprovokasi Raymon untuk menyentuh tubuhnya. Ini kali pertama Lyra melakukan kegiatan bersama lawan jenis di atas ranjang."Ngh,-" Lyra melenguh ketika Raymon bermain dengan titik sensitif Lyra, Raymon menikmati apa yang Lyra suguh
"Jadi, lo mau gue berpendapat seperti apa?" tanya Keysa,Raymon menghela nafas panjang, menyesali perbuatannya untuk mengatakan apa yang telah terjadi diantara dirinya dan Lyra.Raymon menyerah, Raymon mengungkapkan isi hatinya kepada Keysa."Gue galau," jawab Raymon jujur.Keysa menatap Raymon penuh tanda tanya, Keysa tidak mengerti apa yang berada di dalam pikiran sahabatnya."Why?""Gue merasa insecure," jawab Raymon, "tapi, gue merasa keputusan gue untuk bersama dengan Lyra bukanlah hal yang salah, karena gue merasa kita berdua saling mencinta satu sama lain." jelas Raymon."Hadeh! Lo udah buat anak orang kehilangan keperawanannya, tapi lo malah banyak pertimbangan seperti itu. Mana, lo sok galau lagi," celoteh Keysa yang memuat Raymon mengangkat kedua bahunya."Gue juga nggak tahu," aku Raymon,"Lo udah janji sama dia untuk bertanggung jawab dengan apa yang telah kalian berdua lakukan. Lo, cowok, jadi pegang janji lo," kata Keysa yang membuat Raymon menganggukkan kepala.Raymon m
"Jadi, lo datang, untuk apa?' tanya Alsaki sinis.Kavi mencoba bersabar, karena kedatangannya telah dianggap sebagai peganggu oleh Alsaki. Alsaki tidak ingin waktu bersama dengan Keysa terbuang karena Kavi."Ck, gue seperti peganggu di dalam hubunagn lo," keluh Kavi,"Lo mau gue anggap apa? Penyelamat hidup gue?" tanya Alsaki sensi.Melihat kedatangan Kavi beberapa menit yang lalu, di ruangan Alsaki, serta memergoki aksinya bersama dengan Alsaki, Keysa memutuskan untuk pergi dari ruangan Alsaki dan memilih untuk keluar dan memberikan ruang untuk Alsaki dan Kavi bicara berdua.Keysa tak ingin dibilang memonopoli Alsaki ketika mereka telah menjalin hubungan."Ish, siapa suruh lo mesum di kantor!""Ini kantor gue,""Yah, ini perusahaan punya Pak Alsaki Radeva, pria muda tampan nan sukses pemilik hati wanita, kini tengah merasakan masa pubertas untuk kedua kalinya bersama seorang gadis muda yang terpaut usia 10 tahun dengannya,""Ckckck, kmu sedang menjadi pembawa berita? Kenapa terdengar
Lyra melahap makanan yang Raymon berikan untuknya, sebuah perhatian kecil bagi Lyra namun membuat Lyra senang dan bahagia, terlebih lagi Raymon saat ini sedang bersama Lyra,"Ray, aku masih ada 1 take lagi, kamu mau menunggu aku sampai aku pulang?" tanya Lyra penuh harap.Raymon menganggukkan kepala, mengiyakan permintaan Lyra. Lyra merasa senang dengan jawaban Raymon, Lyra meraih lengan tegap Raymon dan menyandarkan kepalanya,"Ly, bagaimana jika ada yang melihat apa yang kita lakukan?" tanya Raymon panik, dia tidak igin membuat Lyra mendapatkan masalah karena ulahnya."Ray, kita hanya berdua saja di dalam sini, aku jamin kita akan aman," jawab Lyra yang enggan melepaskan Raymon dengan mudah."Aku hanya tidak ingin kamu terlibat rumor yang akan akan mempersulit keadaan kamu, Ly," aku Raymon,"Hanya kamu yang bisa mempersulit aku, Ray," kata Lyra,"Kenapa?""Kamu seperti secangkir kopi hitam, pahit tapi membuat aku menginginkan kamu lagi dan lagi," jawab Lyra yang membuat Raymon tersip
Raymon menunggu Lyra dengan sabar, mata Lyra yang terpejam, perlahan bergerak. Raymon yang melihat hal itu segera mendekat ke arah Lyra. Tangan Raymon menggenggam erat tangan Lyra, membuat Lyra merasakan kehadiran Raymon di sisinya. "Ray," panggil Lyra lirih, "Aku di sini, Ly," kata Raymon, "Kamu, tidak pulang ke rumah?" tanya Lyra," ini sudah malam, Ray. Kamu harus istirahat, ada Lau yang akan menjaga aku di sini," imbuh Lyra. "Aku hanya ingin bersama kamu, Ly." kata Raymon yang enggan meninggalkan Lyra seorang diri. Raymon ingin menjadi sosok seseorang yang berada di sisi Lyra saat Lyra membuka mata. Raymon tak keberatan untuk menjaga Lyra sampai Lyra sembuh, "Ray, kamu membuat aku melayang," aku Lyra dengan wajah yang pucat. "Kamu ingin, aku ambilkan apa?" tanya Raymon mengalihkan pembicaraan. Raymon tidak ingin tampak salah tingkah di depan Lyra. Melihat Lyra yang telah pulih, membuat Raymon senang, namun sebisa mungkin, dia tidak menunjukkan hal itu kepada Lyra. Raymon tak
Keysa meletakkan tas jinjing yang dia bawa di meja. Keysa mencoba tersenyum, dan menggenggam erat tangan wanita paruh baya yang kini sedang menatapnya,"Di mana, Raymond? " tanya Letta, ibu Raymond yang mencari keberadaan sang anak."Masih sibuk Ibu, " jawab Keysa yang membuat Letta menganggukan kepala,"Aku baru bangun, dan dia tidak menganggap ku ada, " rajuk Letta yang membuat Keysa menggaruk tengkuk lehernya."Bu, apa Keysa belum cukup untuk menemani Ibu. Ibu baru bangun. Jangan marah marah mulu, nanti keriputnya nambah, ""Tsk, kamu memang selalu menjadi pemenang Ibu. Ibu ingin melihat kamu dan Ray segera menikah, "Keysa membelalakkan kedua matanya,"Bu, " panggil Keysa kepada Letta, Keysa ingin meluruskan kesalahpahaman yang terjadi saat ini, namun mengingat kondisi kesehatan Letta yang belum stabil. Keysa memilih untuk menenangkan Letta dengan cara yang lain."Keysa, ibu tidak ingin menunggu terlalu lama. Ibu ingin segera menimang cucu, jadi segera katakan pada Raymond untuk m
Pagi ini, sepasang kekasih yang mulai merasakan cinta tanpa batas masih bergelung di balik selimut. Kavi dan Bintang masih berpelukan di atas ranjang mereka. Tidak menyadari mentari telah terbit di atas mereka. Untungnya hari ini baik Kavi ataupun Bintang ijin cuti sehari. Mereka berdua seolah yakin akan melakukan hal ini sampai pagi. Seperti yang mereka lakukan hari ini, tepatnya sampai dini hari tadi.Kavi mengerjapkan matanya, aroma candu yang berasal dari tubuh Bintang membuat Kavi malas untuk beranjak dari sisi kekasihnya itu. Bintang menggeliat. Bergerak menghadap ke arahnya. Kavi menatap bulu mata lentik Bintang, Bintang sangat cantik bahkan saat dia tertidur di depannya. Kavi menikmati pemandangan yang indah di depannya. Menyadari tubuh mereka berdua hanya berlapiskan selimut. Kavi segera bangun dan menggunakan piyama. Mengingat pakaian mereka berdua masih berserakan di ruang tamu apartemen miliknya. Kavi bergegas membersihkan apartemennya dan membuatkan sarapan untuk Bintang
"Kak, itu kotor" kata Bintang sembari hendak menutup kedua kakinya. Namun niat Bintang di halangi oleh Kavi,"Aku akan membuatnya bersih, Bi. Boleh?" Kavi meminta ijin Bintang untuk menikmati tubuh kekasihnya itu,Bintang menganggukkan kepalanya malu-malu. Dia merasa canggung dengan situasinya saat ini. Bintang yang memulainya, Bintang hanya bisa pasrah dengan apa yang terjadi.Kavi mulai menyentuh lubang kewanitaan Bintang. Memasukkan satu jari miliknya pada lubang itu. Membuat Bintang bergerak resah, mencengkeram sprei putih milik Kavi.Kavi tersenyum, melihat Bintang sangat sensitif. Milik Bintang sudah basah. Membuat Kavi ingin segera masuk dalam kehangatan tubuh Bintang.Kavi segera mengeluarkan jarinya. Menggantikan lidahnya yang berperan dalam permainan mereka kali ini. Bintang merasakan kenikmatan baru yang luar biasa."Aaahahnnnnhh.... Ngghhhh.. Kak" desah Bintang,Slurp...PLASH..Suara yang Kavi keluarkan di milik Bintang. kavi tersenyum puas akan apa yang dia lakukan."Ple
Bintang masuk lebih dulu ke dalam apartement, karena Kavi harus membawa beberapa barang belanjaan yang mereka beli. Jujur saja, Bintang suka dengan apa yang dia lakukan bersama Kavi akhir akhir ini. Bintang merasa lebih dekat dengan Kavi. Sejujurnya Bintang tidak terlalu lapar, hanya saja dia suka moment kebersamaan dengan Kavi, Bintang sengaja mengulur waktu untuk menginap di apartement Kavi. Bintang tidak ingin diusir seperti yang sudah sudah, mengingat kondisi fisiknya telah membaik."Kak, Bintang mandi dulu, ya?" ijin Bintang sembari tersenyum di depan kekasihnya, Kavi."Hm... Lakukan apa yang kamu inginkan, Bi," jawab Kavi yang membuat Bintang tersenyum lebar.Diam diam, Bintang memiliki sebuah rencana di dalam otak kecilnya. Bintang tak ingin Kavi menolak pesona Bintang untuk ke-sekian kalinya.Bintang mengganti dress yang dia gunakan sebelumnya dengan kemeja putih milik Kavi yang tampak menenggelamkan tubuh Bintang di dalamnya.Bintang sengaja tidak menggunakan kemeja Kavi untu
"Kamu dimana?" tanya Kavi begitu sambungan telpon-nya tersambung, "Oke. Nanti biar aku jemput" jawab Kavi.Alsaki dan Jendra saling bertukar pandang melihat Kavi yang tampak berbeda akhir akhir ini."Nelpon siapa?" tanya Jendra kepo."Namja chingu" jawab Kavi sembari tersenyum membanggakan sesuatu."Siapa Namja? Lo kenalan di mana? Namanya, beneran Namja?" tanya Jendra memberondong,Alsaki mengernyitkan dahinya begitu melihat Jendra yang langsung heboh dengan tingkah Kavi.Kavi menghela nafasnya pasrah, "Gue nelpon pacar gue, Jen. Bukan Namja. Lo, kenapa gak up to date sih!""Namanya Namja?""Lah Namja chingu kan bahasa Koreanya pacar. Hadehh!""Yaelah Go, kenapa juga lo jawab pakai bahasa Korea. Kita ini di Indonesia, bukan di Korea. Lo ngomong bahasa Korea, mana gue tau,!" kata Jendra geram,"Tsk, kasihan, minim ilmu." ledek Kavi,"Lo lagi ngeledek gue?""Kenapa?" tanya Kavi,"Ckckckck, mentang mentang lo punya pacar, lo jadi belagak, Kav. Palingan juga pacar lo, terpaksa menerima h
Sesuai janjinya, Keysa menyambut Alsaki dengan menggunakan gaun tidur yang khusus Keysa gunakan malam ini. Keysa memang sengaja melakukan hal itu agar Alsaki tidak dapat menolak pesona Keysa. Keysa yang berdiri di hadapannya membuat Alsaki tidak dapat menahan gejolak rasa yang dia pendam selama ini. Alsaki menghampiri Keysa, dan segera menutup pintu apartemen.Alsaki membuka jas dan diikuti dengan kemeja yang dia gunakan, Alsaki membuangnya ke lantai. Alsaki melumat bibir Keysa dengan rakus, membuat Keysa tidak dapat menahan suara dari bibirnya."NNgh-"Alsaki melepas tautan bibir mereka berdua.Alsaki menyeka bekas saliva di bibir Keysa, "kamu sangat cantik, Keysa,""Aku tahu,""Kamu sengaja menyambutku dengan gaun tidur?" tanya Alsaki,"Bukannya kita akan melanjutkan apa yang akan kita tunda?" tanya Keysa yang membuat Alsaki tersenyum.Alsaki meremas tubuh bagian belakang Keysa, membuat Alsaki dapat merasakan jika kekasihnya tidak menggunakan pakaian dalam di balik gaun satin berw
"Ray! Apa yang kamu lakukan? Kamu basah seperti ini?" cecar Lyra yang melihat kekasihnaya datang dengan tubuh basah kuyup.Lyra menarik tubuh Raymon untuk segera masuk ke dalam unit apartementnya. Lyra tidak tahu apa yang terjadi. Seingat Lyra, Raymon mengetik sebuah pesan yang mengatakan jika hari ini, Keysa meminta Raymon untuk lembur bekerja.Ketika pintu apartement Lyra tertutup, Raymon memeluk tubuh Lyra dengan erat, Raymon enggan melepaskan Lyra yang ingin mengambilkan sebuah handuk dan pakaian untuk Raymon.Lyra terkejut, ketika Raymon yang tiba tiba memeluk tubuhnya. Lyra terbelenggu di dalam kungkungan tubuh kekar Raymon, Raymon memperdaya tubuh Lyra dengan sebuah kecupan di leher Lyra, awal dimana Raymon mendaratkan kecupan hangat untuk Lyra.Satu per satu kecupan dihadiahkan Raymon di tubuh Lyra membuat Lyra merasakan sensasi aneh di dalam tubuhnya. Anehnya, Lyra tidak menolak apa yang Raymon lakukan, justru Lyra menyukai hal itu. Dinginnya bibir Raymon, dan air hujan yang
"Ini, ada di kantor kamu, Mas," tegur Keysa yang membuat Alsaki tersenyum.Alsaki tidak berniat melepaskan Keysa.Jujur saja, saat ini Alsaki ingin melakukan hal gila bersama Keysa di dalam ruangannya. Diam diam Alsaki mengunci pintu ruangannya, agar tidak ada seseorang yang mengganggu kegiatan Alsaki dan Keysa beberapa menit ke depan. Alsaki tidak rela akan hal itu."Mas, kok kamu diam aja, sih! Aku nggak bisa lama di sini, aku harus cek keadaan cafe aku," Alsaki mengecup bibir Keysa dengan tujuan tertentu, membuat Keysa berhenti melanjut akan omelannya. Timbul niat untuk melakukan hal gila di pikiran Keysa untuk membuat Alsaki jera dengan tingkahnya saat ini.Keysa tertantang dengan apa yang Alsaki lakukan, Keysa tahu jika Alsaki menginginkan sesuatu dari Keysa. Keysa mengangkat satu sudut bibirnya. Alsaki mengernyitkan dahinya. Alsaki merasa Keysa merencanakan sesuatu di dalam pikirannya. Keysa melumat bibir Alsaki, dan membuat Alsaki mengikuti apa yang Keysa inginkan. Kaki Als
Alsaki dan Keysa sampai di apartemen, sejak mereka berdua baikan, mereka tampak seperti perangko dam amplop, saling menempel satu sama lain. Seperti enggan berpisah. Alsaki menghempaskan tubuhnya ke sofa, Keysa segera mengambilkan Alsaki segelas air. Kemudian memberikannya ke pada Alsaki,"Terima kasih" kata Alsaki seraya mengecup punggung tangan Keysa yang memberikan Alsaki segelas air dingin."Sama-sama" sahut Keysa.Alsaki menghabiskan segelas air yang Keysa berikan ke padanya, Alsaki merasakan amarahnya sudah mereda. Alsaki tau, apa yang terjadi di cafe bukan kesalahan Keysa, namun tetap saja kedatangan Danz dan Deas mengganggu Alsaki. Bisa bisanya dua mantan Keysa kompak datang mengusik wanitanya.Baru saja mereka berdua berbaikan, dan lalat jantan mulai mengganggu.Tsk, resiko memiliki seorang kekasih yang posesif seperti Alsaki seperti ini, sedikit marah, sedikit merajuk, dan cenderung posesif."Key,"panggil Alsaki, membuat Keysa yang duduk di sebelahnya menoleh, menatap Alsak