Share

Bab 260.  Pemulihan

“Om Tiok! Sini. Ayok makan!” teriak Amelia sambil melambaikan tangan kepada lelaki jangkung itu.

Senyuman mengembang dan menyisakan mata tertinggal segaris. Dia melangkah menuju meja dapur dan meletakkan nampan yang dia bawa.

“Mau?” tanyaku sambil menunjuk piringku.

“Ada?”

“Masih, Om. Amelia ambilkan, ya?” seru anak gadisku sambil beranjak dari tempat duduk.

Sebenarnya ini aku hindari. Memasukkan laki-laki ke areal rumah saat suami tidak di tempat. Aku merasa ini tidak tepat, walaupun tidak ada niat apapun. Anggap saja saat aku tidka ada di rumah, kemudian Mas Suma memasukkan perempuan lain dan makan bersama. Pasti aku akan terbakar kalau mendapatinya.

Namun, bagaimana lagi. Amelia sudah menyiapkan dan menyodorkan spagheti yang tersisa di atas kompor tadi.

Aku menuangkan air putih dan menyodorkan.

“Makasih,” sambutnya sambil tersenyum.

Aku membalas dengan senyuman kaku. Seperti tahu ketidaknyamananku, Pak Tiok banyak berbincang dengan Amelia.

“Ini dulu makananku setiap hari.” Pak Tio
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status