Share

63. Penyesalan Bara

“Nia, koq dikunci, sih!” teriak Bara sambil mengedor-ngedor pintu dari luar kamar.

Setelah beberapa jam berada di dalam kamar tamu, pada akhirnya Bara kembali ke dalam kamarnya yang ia tempati bersama Nia. Namun, langkahnya terhenti ketika pintu kamarnya terkunci dan siapa lagi kalau bukan Nia pelakunya.

“Nia, buka gak? Lihat saja kalau aku bisa membukanya habis kamu sama aku ya!” ancam Bara. Masih tidak ada tanggapan dari Nia karena yang punya nama sedang tertidur pulas.

“Koq, dia gak ada takutnya sama aku sih?” kesal Bara kerena belum mendapatkan tanggapan dari istrinya itu.

Setelah menunggu beberapa saat, pintu masih belum terbuka. Bara tersenyum menyeringai. Dia lalu mencari sesuatu di laci meja ruang tengah. “Ah, ternyata ketemu juga!” lirihnya kemudian berjalan menuju kamar di sebelah kamar utama, kamar yang ia tempati bersama Nia.

Klek. Pintu bisa terbuka dengan mudah dan Bara langsung tersenyum puas. Ya, Bara terpaksa membuka pintu konektor yang menghubungkan kamar utama denga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status