Share

33. Obrolan Ringan

“Beneran, Bapak mau nikah sama saya?”

Bara menoleh ke arah Nia yang pandangannya sedang menatap layar TV. Tidak di kamar lagi. Dengan bantuan Nia, pria itu sudah duduk di ruang tengah rumah mewah tersebut.

“Menurut kamu?” jawab Bara, pasrah. Tentu saja dia tidak bisa menolak permintaan sang Mama.

“Nyonya itu kan Mamanya Anda. Ya dirayu atau apalah gitu?” tawar Nia kali ini sengaja menatap Bara dengan tatapan memohon.

“Biarin aja, kita terima pernikahan ini!” pinta Bara seraya melirik Nia yang langsung membuang muka, merasa kesal dengan Bara yang seperti main terima saja padahal dia yakin kalau Bara tidak melakukan apa-apa padanya hanya tidur saja.

“Terima saja! Gampang banget bicaranya, emang enak punya suami kayak dia. Menyebalkan,” gumam Nia pelan, akan tetapi Bara yang duduk tidak jauh darinya tentu saja bisa mendengarnya.

Bara menatap Nia tanpa expresi. “Saya denger apa yang kamu gumamkan, lho, Nia! Memang apa yang menurut kamu gak enak kalau jadi istri saya, hah?”

“Bapak gak cint
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status