Share

25. Aku kangen Mama

“Sudah ya, Pak. Saya tidak mau menyamar lagi!”

“Kalau tidak terdesak, saya juga tidak mungkin memintamu seperti itu.”

“Ya, saya seperti menipu diri saya sendiri.”

Bara menghela napas, sebelum mengatakan kata-kata yang akan membuat Nia kembali mengingat kejadian itu. “Ya, hitung-hitung balas budi kamu. Secara saya seperti ini juga karena kamu!”

“Iya, saya tahu harus membalas kebaikan Bapak tapi tidak dengan cara menyamar juga,” sahut Nia saat Bara mulai perhitungan dengannya.

“Nah itu tahu.”

Mengabaikan ucapan terakhir Bara, Nia malah memutuskan untuk bertanya apa yang harus dia kerjakan lagi.

“Ya sudah, apa yang harus saya kerjakan lagi?” tanya Nia memandang wajah Bara yang meliriknya.

“Luka kamu bagaimana?”

“Hah?”

Bukan lagi tertuju pada wajahnya, ketika pria itu menatap sebelah pinggang Nia.

“Luka kamu bagaimana?” tanya Bara. “Apa sudah sembuh? Saya pikir kamu tidak perhatian karena terlalu perhatian untuk merawat sa-”

“Saya kuat koq, Pak!” kata Nia seraya tersenyum sinis.

“Biar say
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status