Share

26. Kalau Teman Tidur, Mau?

Setelah kejadian pelukan itu Nia merasa sangat canggung sekali ketika harus berhadapan dengan Bara. Biasanya Nia yang bersikap santai mendadak menjadi canggung. Bahkan biasanya Nia kalau menyiapkan obat selalu memberikannya langsung ke tangan Bara namun kali ini berbeda, dia meletakkan di hadapan Bara yang bisa pria itu jangkau.

“Kamu marah?”

Pertanyaan yang dilontarkan Bara itu tentu membuat Nia bertambah gugup saja. Namun sebisa mungkin dia tidak akan tampakan. Sebenarnya Nia tidak terlalu menganggapnya masalah besar karena dia paham posisinya waktu itu Bara mengucapkan nama Mama. Jadi bisa diartikan kalau saat ini Nia dianggap sebagai Mamanya bukan memang niatan untuk memeluknya.

“Eng-gak, karena saya tahu waktu itu mungkin Bapak anggap saya adalah Mama Pak Bara!” jawab Nia singkat. “Obatnya segera diminum.”

“Kasih ke tangan saya, Nia!” perintah Bara.

“Aduh, ini orang paling sengaja buat akau tambah gugup aja!” batin Nia.

Dengan patuh Nia menuruti keinginan Bara hingga pria itu sel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status