Share

66. Trust Me

Jelita melengos dan berdiri dari kursi, lalu beranjak menuju pintu keluar kafetaria. Bimo menyusulnya di belakang.

“Sorry, Ta, gue pastikan nggak akan ada lagi yang berani menyerang elu kayak tadi,” kata Bimo yang kini telah menyejajari langkah Jelita.

Bimo berhenti karena tiba-tiba Jelita berhenti. Bimo bersedekap seraya menghadap kepada Jelita yang seperti ingin menyalak kepadanya. Tetapi Bimo sudah siap dan dengan senang hati menerima omelan si cantik itu.

“Apa?” tantang Bimo sambil mengedipkan mata. Dan mengulum senyum melihat Jelita memutar bola matanya. ‘Mata yang cantik,’ pujinya sambil tersenyum senang.

“Aku betul-betul jijik!”

“Denganku?” Bimo masih tersenyum.

“Iya, kamu! Bisa-bisanya kamu memanfaatkan perempuan sampai seperti itu!”

“Emangnya gue ngapain? Dia ngaku-ngaku sebagai pacar gue, padahal bukan. Gue kan perlu klarifikasi biar dia sadar posisi.”

Jelita ternganga tak percaya menyaksikan sikap Bimo yang sedikitpun tak menunjukkan penyesalan.

“Kamu sudah sering tidur
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status