Share

70. Dingin

Jelita buru-buru menuruni anak tangga karena dia bangun kesiangan. Jam tujuh pagi itu sudah termasuk siang baginya. Gara-gara menangis semalam, dia baru bisa tidur menjelang waktu subuh.

Jelita bergegas menuju dapur, terkejut melihat William ada di sana. Pria itu mencuci piring, memakai celemek yang biasa Jelita kenakan. Padahal dia seharusnya sudah bersiap berangkat ke kantor pagi ini, tetapi pria itu bahkan masih memakai baju rumahan.

“Tuan, maaf saya kesiangan. Biar saya yang melanjutkan cuci piringnya. Ini sudah siang, Tuan harus bersiap-siap ke kantor.”

William menahan kesal mendengar Jelita masih juga bersikap formal kepadanya dan memanggilnya ‘Tuan’. Sepertinya Jelita sedang berusaha ingin mengembangkan jarak antar mereka.

“Aku ke kantor nanti agak siangan. Kamu sarapanlah dulu, aku sudah buatkan susu dan sandwich buatmu. Kamu nanti ada kuliah jam sepuluh, kan?”

Jelita sebal karena William hafal dengan jadwal kuliahnya.

“Terima kasih, Tuan.”

Jelita menuju meja makan. Du
Indy Shinta

Berikan dukunganmu untuk novel ini dengan klik vote, yuk :)

| 2
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status