Home / Romansa / Pembantu Kaya Tuan Tampan / PART 108. DOSA KEMARIN

Share

PART 108. DOSA KEMARIN

Author: ANATA MEGA
last update Last Updated: 2022-02-27 23:37:34

Alan masih terngiang ancaman Dewi dia tahu betapa keras kepalanya gadis itu. Alan sudah hafal betul perangainya, sejak kecil bahkan semua yang diinginkan Dewi harus dituruti. Mungkin hal itu disebabkan pola didik orang tuanya yang terlalu memanjakannya.

“Kamu mengapa diam saja, AL?”

Kalimat gadis di depannya seketika membuat lamunan Alan buyar, jujur saja dia merasa tidak punya muka untuk duduk di dekat Lala. Dosa yang ia lakukan dengan Dewi terus membayanginya. Bagaimana dia berani menatap mata bening yang selalu dikaguminya itu? Sementara menyimpan dusta yang menyakitkan jika saja Lala sampai mengetahuinya.

Aib mungkin seperti itu istilah yang disembunyikan Alan.

“Nggak apa-apa. Aku hanya ada sedikit masalah kerjaan,” kilah Alan. Setelah itu Alan meraup udara banyak-banyak untuk mengisi oksigen karena dadanya tiba-tiba berasa sesak.

“Oh ya sudah. Jika ada masalah kamu bisa cerita. Meskipun mungkin aku tidak bisa membantu menyelesaikan, setid

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   PART 109. JANGAN IKUT CAMPUR

    Hubungan apa sebenarnya sedang dijalaninya. Lala bahkan tidak habis pikir. Jika Dewi selalu merecokinya. Gadis itu selalu muncul seperti hantu yang mengikuti Alan. Lala sendiri sebenarnya tidak masalah, hanya saja dia harus menjaga perasaan keluarganya. Tidak terbayangkan betapa kecewanya mereka nanti jika tahu ini semua.Mobil yang membawanya pulang telah berhenti tepat di depan rumahnya. Akhir-akhir ini orang tuanya juga tidak datang begitu pun dengan Adrian kakaknya. Sebelumnya Adrian sudah berpesan kembali ke kota Burgundy untuk konsentrasi pada sekripsinya. Ya sudah lagipula di sini sudah ada Bi Narti yang bisa diandalkan dan juga pak Kardi yang senantiasa bersedia mengantarkan Lala kemana pun berada.Lala turun dari mobil, langkah kaki itu cukup ringan menuju pintu. Hal pertama yang dilakukannya adalah menacari Bi Narti asisten rumah tangga, kesayangannya itu. Di mana lagi kalau tidak di kantornya. Maksudnya di dapur.Lala memelankan langkahnya karena mend

    Last Updated : 2022-03-04
  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   PART 110. MENANGISLAH

    Hari sudah berganti malam. Pembicaraan bersama Glenn tadi siang, bahkan belum hilang. Gadis itu merebahkan tubuhnya di ranjang memandangi langit-langit kamarnya. Pikirannya menerawang.Mencoba mengeja dan menyusun kembali ucapan Glenn tadi siang. Merangkai satu persatu kata yang ia dengarkan. Mengapa Glenn selalu mengatakan Alan tidak baik dan mengapa Glenn begitu membenci Alan? Pertanyaan itu terus menerus berputar-putar di kepalanya. Apa alasan Glenn hanya sekedar peduli, seperti yang dikatakannya tadi? Atau Glenn sudah tahu banyak tentang Alan lebih dari yang Lala ketahui?Lala bangkit, kemudian beralih mencari ponselnya. Gadis itu kemudian menelpon seseorang.“Hallo!” Sapa Lala setelah panggilan itu tersambung.“Iya, Hallo!” terdengar suara seorang dari seberang.Lala mengernyit kemudian menatap ponselnya untuk memastikan nomor yang dipanggilnya benar. Di layar itu benar nomor yang dipanggilnya adalah Alan tetapi mengapa

    Last Updated : 2022-03-05
  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   PART 111 KEBENARAN

    Lala terbangun cukup pagi. Gadis itu mencari keberadaan ponselnya. Dia masih mengingat dengan baik, semalam video call dengan Glenn sampai ketiduran. Gadis itu mengecek pesan di ponselnya. Herannya tidak ada satu pun pesan dari Alan. Biasanya dia tidak pernah lupa mengirim pesan, sekedar mengingatkan selamat pagi atau bertanya tentang agenda setiap harinya.Kecewa?! Tentu saja tidak. Lala hanya sedikit heran saja.Kepalanya sedikit pusing mungkin karena terlalu banyak menangis semalam. Entah apa yang membuatnya bisa menangis sejadi-jadinya di depan Glenn.Setelah rutinitas dari kamar mandi Lala menuju dapur. Tentu saja mencari Bi Narti.“Non Lala sudah bangun?” Pertanyaan yang tidak perlu sebenarnya. Jelas-jelas Lala sudah bangun mengapa harus ditanyakan lagi? Tetapi entahlah kebiasaan berbasa-basi tampaknya masih menjadi budaya.Lala mengangguk dan duduk di samping Narti.“Mau masak apa, Bi? Biar Lala bantu.”

    Last Updated : 2022-03-08
  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   PART 112. PENGKHIANAT

    Lala terpaku demi melihat pemandangan menyedihkan ini. Bahkan sedikit pun tidak terpikirkan olehnya, jika dua orang yang begitu dekat dengannya itu tega menikamnya dari belakang.Lidahnya terasa kelu untuk berucap. Tubuhnya mendadak lemas dan gemetar. Air mata datang secara sukarela tanpa harus diundang, dalam sekejap saja pipi itu sudah basah. Lala tidak bisa menjaga dirinya untuk tegar.“La, aku bisa menjelaskan!” Alan berucap sambil memungut bokser hitam yang tergeletak di ujung ranjang, kemudian mengenakan secepatnya.Sementara Dewi memilih membungkus tubuhnya dengan gulungan selimut. Dia juga kelihatan shock hingga bingung harus berbuat apa lagi selain menyembunyikan rasa malunya.Kamar Alan tampak kacau, baju Dewi berserakan di lantai bahkan perangkat dalamnya pun terpampang di sana. Bersanding dengan singlet Alan. Pemandangan yang begitu menyakitkan buat Lala.Sementara Daniel cukup peka untuk mendampingi Lala dan secepatny

    Last Updated : 2022-03-09
  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   PART 113. BERHENTILAH MENANGIS

    Berhati-hatilah dengan seseorang yang kamu percayai. Pengkhianatan selalu datang dari orang yang kita percayai. Jika bukan dari orang yang kamu percayai itu bukan pegkhianatan namanya. Pisau ditancapkan secara perlahan dari belakang, supaya sempurna luka yang dihasilkan. Saat kamu menoleh lalu tersadar dan tetap bertahan seakan kamu baik-baik saja, agar pisau tak menggores lawan. Karena dia adalah orang yang kamu kenal adalah hal yang menyakitkan.Seperti itulah gambaran hati Lala. Rasa sakit hati dan kecewa lebih besar dan menguasai dirinya. Bahkan hatinya menolak memaafkan mereka untuk saat ini.“Berhentilah menangis, air matamu terlalu berharga dikeluarkan demi pengkhianat itu,” hibur Daniel sambil terus menyetir mobilnya, dan sesekali menoleh ke arah Lala. “Jika kamu bersedih, maka mereka akan tertawa!” imbuhnya lagi.“Apa aku terlalu bodoh ya, Niel,” tanya Lala pelan masih di antara isaknya.“Bukan kamu yang

    Last Updated : 2022-03-10
  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   PART 114. MEREPOTKAN

    Lala mendongak demi bisa menatap mata hazel dari pria di depannya, “Glenn! Mengapa kamu ada di sini?” ucapnya heran. “Jangan biasakan menjawab pertanyaan dengan pertanyaan! Aku tanya siapa dia?” “Itu bukan urusanmu! Mengapa selalu saja kamu ikut campur?” “Tentu saja aku ikut campur! Jika kamu di sakiti laki-laki lain ujung-ujungnya aku yang repot! Apa kamu lupa semalam kamu menangis, sampai tanganku pegal karena terus memegang hape demi memperhatikanmu!” “Oh jadi nyesel?!” “Iya dong kamu harus tanggung jawab!” “Maksudmu?” “Pijitin aku!” “Nggak mau!!” sahut Lala. Tiba-tiba Narti datang, dalam langkah tergesa menghampiri mereka. “Astaga! Mengapa ribut-ribut di luar! Ayo masuk dulu kita bicara di dalam!” ajak Narti. Kemudian menarik ke duanya untuk masuk. Sampai ruang tamu baru melepaskan tautan tangan mereka. “Sekarang kalian duduk bicara baik-baik, nggak pakai emosi nggak pakai teriak, bibi buatkan minuma

    Last Updated : 2022-03-13
  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   PART 115. JANGAN GANGGU DULU

    Lala menatap laptopnya, menyusuri larik demi larik kalimat. Memeriksa kembali sebelum memutuskan mengunggahnya ke platform. Manik itu tampak fokus sesekali jemarinya menari di atas keyboard. Mengedit dan menambahi beberapa kata agar enak jika dibaca.Menulis bukan hanya pekerjaan baginya tetapi sudah seperti nafasnya. Ketika dirinya tidak sanggup menyampaikan apa pun maka tulisan adalah pelariannya.Pintu diketuk beberapa kali oleh seseorang. Siapa lagi kalau bukan Narti mengingat mereka hanya tinggal berdua. Berbeda dengan Kardi sang sopir. Dia tidak tinggal di rumah itu dan memilih tinggal dengan anak istrinya. Akan tetapi Kardi selalu datang tepat waktu sesuai jam kerjanya.“Masuk, Bi!” sahut Lala tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop di depannya.“Non Lala belum tidur?” tanya Narti. Seperti biasa pertanyaan basa-basi yang ia lontarkan.“Aku belum ngantuk BI, Bibi tidur duluan, gih!”“Bibi ju

    Last Updated : 2022-03-13
  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   PART 116. KITA KE MANA?

    “Katanya penting, Non. Mas Alan sampai memohon-mohon, aku nggak tega,” ucap Narti.Lala mendesah kasar, kemudian menutup laptopnya.“Baiklah, Bi. Tolong bilang Alan suruh tunggu sebentar, nanti aku turun,” ucap Lala.Setelah Narti keluar Lala beranjak memilih baju yang lebih pantas. Karena dirinya kali ini hanya menggunakan hotpant dan tangtop tipis. Tentu saja dia tidak mau tampil seperti itu di depan Alan.Lala memilih blouse oversize warna gading dipadu dengan legging hitam. Kemudian mengenakannya. Setelah itu menyisir rambutnya sebentar dan berkaca memeriksa kantung matanya. Masih banyak sisa bekas menangis di sana. Tetapi bukankah setiap masalah harus dihadapi? Ya. Lala harus menghadapinya meskipun rasa sakit masih terasa.Gadis itu turun dari tangga dan melihat Alan sudah duduk di sofa ruang tamu dengan tangan bertaut dan pandangan menunduk.“Hei, Al,” sapa Lala kemudian duduk di depan

    Last Updated : 2022-03-15

Latest chapter

  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   PART. 134. AKHIRNYA KITA

    Setelah acara tiup lilin dilanjut acara pemotongan kue. Seperti biasa Lala memberi potongan pertama kue itu untuk Ayahnya. Harjito menerima suapan dari putrinya itu kemudian mengucapkan kalimat selamat diikuti rentetan doa.Acara cukup sederhana tetapi meriah dan keluarga inti datang semua. Setelah potong kue sudah selesai, Adrian yang bertindak seolah-olah menjadi MC. Memberitahukan acara selanjutnya yaitu hiburan yang akan diisi oleh bintang tamu.Lala bingung. Pasti Adrian hanya bercanda. Mana ada bintang tamu? Tetapi pandangan Lala seakan terkesima. Ketika dari pintu depan yang terbuka lebar datanglah rombongan tamu. di barisan paling depan Glenn, Sintia dan Herlambang. Setelah itu nampak Wijaya-Ririn, Alan-Dewi, Rega - Winda. Mereka memasuki ruangan dengan penuh senyum.Tampak para keluarga menyalami mereka sambil tersenyum."Lala maukah kamu menjadi istriku?" tanya Glenn lugas tanpa sedikitpun keraguan di depan keluarga besarnya. Pria itu mengeluarkan kotak berisi cincin yang ak

  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   PART. 133. JADI KAMU DARI MANA?

    "Jadi, kamu dari mana saja?" hardik Harjito mengetahui putrinya baru saja pulang. Bahkan Lala baru beberapa langkah masuk ke dalam rumah. "Euhm ...." "Jangan banyak alasan! Kamu pasti menemui laki-laki pengecut itu kan?" "Namanya Glenn, Yah!" sahut Lala pelan. "Bagiku dia laki-laki nggak punya nama, karena tidak berani menunjukkan nyalinya. Masuk ke dalam kamar dan mulai hari ini kamu di bawah pengawasan, Ayah!" perintah Harjito. "Tapi, Yah!" "Tidak ada tapi! Ayah sudah terlalu banyak memberimu kebebasan! Dan sekarang nggak! Orang yang kesana kemari bersamamu harus orang yang memiliki status jelas! Bukan para pengecut seperti yang sudah-sudah!" putus Harjito. Pria itu telah memantau aktifitas putrinya akhir-akhir ini dan sebagian besar waktunya habis bersama Glenn. Lala masuk ke dalam kamarnya. Dan memberi kabar Glenn bahwa beberapa hari ke depan mereka tidak bisa bertemu. Anehnya Glenn menanggapinya biasa saja. Semua pesan yang ia kirim panjang lebar hanya mendapat jawaban.

  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   PART. 132. MEMINTA RESTU

    "Lala, Glenn, angin apa yang membawa kalian hingga sudi mampir ke gubug Bapak?" tanya Wijaya penuh haru seraya mengulurkan tangan pada dua tamunya.Lala segera menyambut uluran tangan Wijaya dan mencium punggung tangannya. Meskipun hubungannya dengan Alan kandas, beliau tetaplah calon mertuanya. Mengingat sekarang Lala menjalin hubungan dengan putranya yang lain.Melihat antusiasnya respon Lala dalam menyambut uluran tangan itu. Glenn pun melakukan hal yang sama. Kemudian Glenn kembali duduk seraya berucap, "Maaf jadi kedatanganku ke sini ingin memohon restu pada, Anda!" ucap Glenn kaku. Diperlakukan demikian Wijaya tidak sakit hati. Mungkin saja Glenn belum bisa mengakui jika dirinya adalah Ayah kandungnya. Wijaya yakin kedatangan putranya kali ini merupakan terbukanya jalan bagi hubungan mereka. Lambat laun pasti Glenn akan menerimanya."Ooh ... Apakah kamu akan menikahi, Lala?" tanya Wijaya. Sedikit banyak Wijaya tahu kisah cinta di antara mereka. "Benar! Saya akan melamarnya, se

  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   PART. 131. MENCARI WIJAYA

    Glenn mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang. Dalam hatinya masih bimbang.Dia berpikir apakah keputusannya ini sudah benar? Atau dia hanya seorang robot yang mengiyakan keinginan dua orang yang sangat disayanginya, Lala dan Sintia."Kenapa wajahmu tegang sekali Glenn?" tanya Lala setelah menilik raut muka laki-laki di sampingnya yang begitu serius. Tampak banyak beban di sana sudah seperti mau mengerjakan tugas negara dan jika gagal maka hidup akan menjadi taruhan."Ehmm ... Nggak La, aku hanya bingung mau ngomong apa nanti, jika sudah sampai!" sahut Glenn."Astaga! Kita bukan ingin wawancara kerja! Juga bukan ingin presentasi proposal! Jadi jangan terlalu serius, biarlah dialog mengalir dengan sendirinya, nanti jika sudah sampai juga bakal tahu mau ngomong apa!" sahut Lala."Tapi, La! Aku nggak enak, pasalnya kemarin aku menolak mereka! Jujur saja aku kecewa pada mereka!

  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   PART. 130. SINGKIRKAN EGO

    "Kalian curang! Aku nggak dipeluk?" Protes Glenn.Sintia melepaskan pelukannya, menatap gadis pilihan putranya itu. Gadis yang sudah mengembalikan putranya untuk lebih semangat untuk hidupnya."Ish ... Cemburu? Lihatlah nanti Mama bahkan lebih sayang sama mantu daripada sama anak sendiri!" ucap Sintia."Terserah Mama, deh! Jadi kapan kita melamar Lala, Ma?" tanya Glenn."Jadi kamu benar-benar mau kawin?!" Sintia terlihat kaget dengan keputusan Glenn."Nikah, Ma, bukan kawin!" protes Glenn."Iya maksud mama Nikah. Apa kalian tidak mau tunangan dulu mungkin. Lagipula Lala kan masih kuliah baru semester satu!" jawab Sintia.Glenn menggeleng tidak setuju dengan usul mamanya. "Nggak Ma, aku nggak yakin bisa menjaga diri!""Sudah kebelet banget ya?" goda Sintia."Bukan, Ma. Maksud ak

  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   PART 129. CALON MANTU

    "Ma, nanya apaan sih!" sahut Glenn menyelamatkan keadaan. Laki-laki itu kemudian menyerahkan minuman dingin untuk Lala, Lala segera menerimanya karena memang haus."Bisa buka tutupnya nggak?"Glenn meminta kembali menyadari jika Lala sering kesulitan membuka tutup botol minuman dingin.Setelah membukanya Glenn menyerahkan kembali."EHEM!!" deheman Sintia mengusik kegiatan keduanya."Mama apa nggak ada acara pergi ke rumah nenek? Atau pergi ke mall?! Tumben betah amat?" tanya Glenn, sembari memberi kode buat mamanya agar meninggalkan mereka berdua di ruangan itu.Tetapi sayangnya kode itu tidak diterima dengan baik, "Jadi apa lagi rencana kalian setelah kemarin main pembatu-pembantuan? Apa sekarang ada ide lain untuk mengelabuhi mama agar meninggalkan kalian berdua! Ingat jika sepasang manusia berlainan jenis bersama dalam suatu ruangan maka pihak ketiga adalah setan!" Sintia menegaskan ag

  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   PART 128. DI APARTEMEN GLENN

    "Kita mau ke mana Glenn?" tanya Lala penasaran. Benar saja, seusai kelas. Glenn sudah gerak cepat untuk menculik Lala. Lelaki itu sepertinya tidak mau hilang kesempatan lagi setelah menyadari perasaannya."Masa iya kamu lupa ini jalan ke mana?" Jawab Glenn sambil terus mengemudikan mobilnya."Ini jalan ke apartemenmu! Tapi mau apa kamu mengajakku ke sana?""Untuk membuat kesapakatan baru!""Kesepakatan apalagi Glenn?""Ingin mengontrakmu menjadi pembantu tuan tampan seumur hidupmu. Jadi maukah Aquilla Anaya Pribadi menjadi pembantu kaya tuan tampan, ha ha ...""Aku nggak mau menjadi pembantumu Glenn, itu namanya menjatuhkan harga diriku, dulu aku mau karena bertanggungjawab. Meskipun bukan sepenuhnya kesalahanku. Tapi kali ini untuk alasan apalagi?""Karena kamu telah bandel masuk dihatiku jadi kamu harus dihukum!"&nbs

  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   PART. 127. MASUK KULIAH

    Hari ini Lala masuk kuliah untuk yang pertama sejak peristiwa itu. Rasanya malas, karena mau tidak mau akan bertemu Alan dan Dewi. Jujur saja Lala masih sakit hati dengan perbuatan mereka berdua. Apalagi setelah semua itu tidak ada di antara mereka yang berinisiatif untuk datang dan minta maaf. Mungkin saja harga maaf sudah mahal, sehingga mereka tidak mau mengusahakan. Mungkin pula ini perkara harga diri atau rasa malu? Ahhh ... Sepertinya Lala tidak mau menduga-duga karena takut malah jadi prasangka buruk. "La ..." panggil seseorang dan suara itu siapa pemiliknya, bahkan Lala belum lupa. Sahabat yang sudah dianggapnya saudara sendiri sejak Lala berada di kota ini. Lala menoleh tetapi membatalkan senyumnya. "Wi, kamu pucat sekali. Apakah kamu sakit?" tanya Lala menatap wajah Dewi yang begitu pucat. "Nggak, La! Aku hanya kurang tidur," terang Dewi. "Ooh aku kira sakit,"

  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   PART 126. KESUNGGUHAN

    Lala menyelesaikan kunyahanya. Meletakkan sendok pelan-pelan kemudian meraih jus alpukat di hadapannya. Setelah selesai Lala menatap Glenn."Apa kamu menunggu jawabanku?" tanyanya kemudian."Tentu saja. Ngapain lagi aku menatapmu seperti ini jika tidak menunggu jawabanmu?" Jawab Glenn kesal."Oke, aku akan menjawab pertanyaanmu. Jadi jika ternyata kamu adalah saudara Alan itu sungguh tidak ada hubungannya dengan aku mau jadi pacarmu atau tidak," jawab Lala bijak."Mengapa demikian?""Kita lahir dari rahim siapa, kita lahir di hari apa, jam berapa, di tolongin siapa kemudian ternyata kita lahir sebagai seorang laki-laki atau perempuan dan ternyata kita adalah saudaranya si a, b dan c. Itu mutlak kuasa Allah. Jadi kita hanya bisa terima dan tidak boleh menolak!""Kesimpulannya kamu tetap mau jadi pasanganku? Meskipun aku bersaudara dengan Alan?" tanya Glenn pen

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status