Share

Bab 21

David melangkah ke dapur dan tak disangka ia bertemu kakek Harmoko yang tengah meneguk air putih sambil bersandar di meja. Pandangan kakek beralih pada David. "Di mana Karina?" tanya kakek Harmoko, mengangkat sebelah alisnya.

"Karina sedang merasa tidak enak badan, Kek. Dia meminta ku mencari minyak kayu putih dan—" potongan kata David terhenti oleh tawa kecil kakek Harmoko.

Kakek Harmoko mengibaskan tangannya, tersenyum pada David. "Minyak kayu putih tidak ada di atas meja, David. Yang ada di sini hanya nasi dan lauk-pauk saja."

Wajah David bersemu merah, ia menggigit bibir bawahnya, kemudian berkata, "Begini, Kek... sebelum memberikan minyak kayu putih kepada Karina, saya ingin menyuguhkannya sarapan. Kasihan Karina, mungkin ia saat ini sedang lapar." Ucap David diakhiri dengan senyuman.

Kakek Harmoko tersenyum puas, berdiri, lalu menepuk bahu David dengan penuh kebanggaan. "Sungguh suami yang bijaksana, penuh perhatian, dan kasih sayang," puji Kakek Harmoko sambil mengacungk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status