Share

Bab 993

Penulis: Vodka
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-01 18:00:00
"Dengan kemampuan kita, kita nggak mungkin bisa melawan Keluarga Husin," balas Ayu.

Yoga tidak berbicara lagi, hanya menyusun rencana di dalam hatinya. Besok, Geng Naga, Farel, dan Harsha harus mendapat ganjaran atas perbuatan mereka.

Setelah mengantar Ayu pulang, Yoga langsung pergi ke rumah Nadya. Saham Karina dan Ayu telah direbut oleh Keluarga Husin. Itu artinya, Nadya akan menjadi target selanjutnya.

Di perjalanan, Yoga menelepon Nadya untuk memperingatkannya. Panggilan segera tersambung. Siapa sangka, yang terdengar malah suara seorang pria. "Yoga?"

Yoga sontak berwaspada. Dia bertanya, "Siapa kamu? Kenapa kamu memegang ponsel Nadya?"

Pria itu segera menjawab, "Aku ayah Nadya. Lain kali kamu nggak perlu mencari Nadya lagi. Nadya sudah punya pacar baru."

Ayah Nadya? Nadya sudah punya pacar baru? Yoga terkejut mendengarnya. Dia bertanya lagi, "Mana Nadya? Suruh Nadya jawab panggilanku."

Ayah Nadya membalas, "Maaf sekali, Nadya sangat sibuk. Dia nggak punya waktu menjawab panggilanm
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 994

    Orang itu adalah seorang pemuda. Dia mengenakan pakaian mewah dan perhiasan. Sosoknya penuh karisma.Seluruh Keluarga Wibowo mengelilinginya dan menyanjungnya. Semuanya merendahkan sikap di hadapan di pemuda itu.Sementara itu, si pemuda justru hanya memasang ekspresi dingin dan tidak bereaksi. Dia terus bermain ponsel tanpa memedulikan orang-orang di sekitar.Meskipun demikian, anggota Keluarga Wibowo tetap bersikap ramah padanya. Pemuda itu tidak lain adalah Sutrisno dari Keluarga Salim, salah satu dari empat keluarga besar kultivator kuno.Ketika melihat Nadya, angota Keluarga Wibowo segera berkata."Nadya, kenapa kamu baru datang? Pak Sutrisno sudah menunggu kalian sejak tadi lho. Dasar kalian ini.""Kamu harus bersulang untuk Pak Sutrisno nanti. Anggap saja sebagai permohonan maaf.""Pak Sutrisno, ini Nadya. Gimana? Cantik, 'kan? Nadya, ini Pak Sutrisno. Ayo sapa dia."Jafar dan Yuli menghampiri Sutrisno, lalu berucap sambil tersenyum minta maaf, "Maaf ya, jalanan macet tadi.""Ak

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 995

    Nadya berulang tahun, tetapi pria yang dicintainya tidak menemaninya. Bahkan, Yoga melupakan ulang tahunnya. Sungguh menyebalkan!'Yoga, kalau hari ini aku melihatmu, aku pasti akan mencabik-cabikmu!' gerutu Nadya dalam hati.Yuli menarik Nadya untuk duduk. Kemudian, dia berkata, "Semuanya sudah sampai. Pak Sutrisno, ayo kita mulai makan."Sutrisno tersenyum dan berujar, "Sepertinya suasana hati Nadya kurang baik hari ini. Begini saja, aku akan memberinya hadiah supaya dia senang."Seluruh anggota Keluarga Wibowo merasa tersanjung."Kedatanganmu sudah membuat kami merasa sangat terhormat. Kamu malah menyiapkan hadiah lagi. Keluarga Wibowo benar-benar beruntung.""Terima kasih banyak atas kebaikanmu. Aku rasa hadiah yang diberikan pasti tak ternilai harganya.""Begini saja, kita keluarkan semua hadiah kita untuk Nadya."Saat berikutnya, adik sepupu Nadya mengeluarkan sebuah kotak perhiasan dan berkata, "Kak, ini set perhiasan yang kupesan khusus untukmu. Kamu suka nggak?"Begitu melihat

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 996

    Seluruh anggota Keluarga Wibowo tercengang mendengarnya. Secuil Kristal Aegis mampu membeli seluruh aset Keluarga Alfonz yang begitu besar. Itu artinya, Kristal Aegis yang dibawa oleh Sutrisno mampu membeli seluruh negara dong?"Apa kehebatan Kristal Aegis ini?""Seperti yang dibilang Pak Sutrisno, Kristal Aegis bukan berasal dari bumi. Hanya beberapa Kristal Aegis yang mendarat di bumi yang memiliki esensi untuk meningkatkan basis kultivasi pesilat. Hasilnya setara dengan hasil kultivasi selama ratusan tahun.""Kalian tahu Tuan Bimo, 'kan? Tahun itu, dia menjadi sangat terkenal berkat Kristal Aegis. Selama ratusan tahun ini, 80% perang internasional disebabkan oleh Kristal Aegis. Setahuku, Daruna punya dua Kristal Aegis.""Kristal itu disimpan di Kota Terlarang. Selain itu, ukurannya nggak sebesar yang dibawa Pak Sutrisno. Bisa dilihat betapa tulusnya Pak Sutrisno terhadap Kak Nadya."Keluarga Wibowo hampir menggila mendengarnya. Kelangkaan Kristal Aegis ini jauh melampaui bayangan me

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 997

    "Ya." Nadya memang tidak ingin berlama-lama di sini. Dia langsung bangkit dan mengikuti Yuli keluar.Begitu meninggalkan ruang privat, wajah Yuli langsung menjadi suram. Dia membawa Nadya ke toilet, lalu langsung membentaknya, "Nadya, kamu ingin melihatku mati berdiri ya? Gimana bisa kamu menolak hadiah dari Pak Sutrisno? Apa yang sebenarnya kamu pikirkan? Kalau kamu bukan putriku, aku pasti sudah mencekikmu sampai mati!"Nadya menyahut dengan keras kepala, "Aku dan Sutrisno baru bertemu untuk pertama kalinya. Mana mungkin aku menerima hadiah semahal itu? Aku nggak salah apa pun."Saking kesalnya, Yuli sampai mencubit Nadya. Dia membentak lagi, "Kamu masih berani melawanku ya! Kalian jelas-jelas sudah pernah bertemu. Sutrisno pasti jatuh cinta pada pandangan pertama. Kalau nggak, mana mungkin dia mengundang kita makan, apalagi memberimu hadiah semahal ini!""Kamu seharusnya menghargai kesempatan sebesar ini. Kalau melewatkan kesempatan ini, kamu mungkin bakal nangis darah karena menyes

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-03
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 998

    "Baiklah." Jafar menghela napas dengan kecewa. "Kalau begitu, kamu bersulang sama Pak Sutrisno dulu, lalu lanjutkan kesibukanmu. Biar kami yang jamu Pak Sutrisno."Nadya mengangkat gelas anggurnya, lalu berkata, "Pak Sutrisno, terima kasih telah datang untuk merayakan denganku. Aku bersulang anggur ini untukmu."Tadi Sutrisno melihat dengan mata kepala sendiri bahwa Jafar telah menaruh obat di dalam anggur Nadya. Tentu saja dia tidak akan memberitahukan hal ini kepada Nadya. Dia hanya berkata dengan datar, "Baik."Setelah itu, kedua orang itu menenggak anggur tersebut hingga habis. Nadya mengucapkan beberapa patah kata untuk meminta maaf lagi sebelum beranjak pergi. Namun baru saja dia bangkit dari kursi, tiba-tiba sekujur tubuhnya terasa lemas. Kaki dan tangannya juga tidak bertenaga dan kesadarannya mulai memudar.Lantaran tidak bisa berdiri dengan stabil, dia kembali terjatuh di kursinya. Yuli dan Jafar bergegas bertanya dengan perhatian, "Nadya, kamu nggak apa-apa, 'kan?"Nadya men

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-03
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 999

    Yoga langsung murka mendengar hal itu. Dia mencengkeram leher Jafar dan mengangkatnya. "Kalau nggak jawab pertanyaanku lagi, jangan salahkan aku bersikap kasar."Yuli terkejut melihat kejadian itu. Dia langsung meraih tangan Yoga dan mulai menangis tersedu-sedu. "Mau apa kamu? Cepat lepaskan suamiku .... Siapa pun, tolong! Ada pembunuh di sini ....""Minggir!" Yoga mengguncang lengannya sekilas, Yuli langsung terpental karena kekuatan tenaga dalam Yoga. "Kuberi waktu tiga detik untuk mempertimbangkannya. Tiga, dua ...."Jafar terkejut melihat mata Yoga yang memerah karena amarah. Firasatnya mengatakan bahwa Yoga benar-benar berani membunuhnya. Jafar yang akhirnya tidak bisa menahan diri lagi berkata, "Oke, aku bilang ...."Semua anggota Keluarga Wibowo menjadi panik. "Jafar, nggak boleh beri tahu dia. Usaha kita jadi sia-sia!""Nak, kusarankan sebaiknya kamu lepaskan Jafar. Kalau nggak, jangan salahkan kami nggak sungkan padamu!""Keluarga kami sudah berhasil mendekati Pak Sutrisno, pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-04
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1000

    "Aku ... panas sekali .... Yoga, apa ini benar-benar kamu? Tolong aku .... Aku nggak sanggup lagi. Aku menderita sekali ...."Sekujur tubuh Nadya terasa panas bagaikan api yang membara. Dia terus menerus bergumam tanpa henti. Ucapannya terdengar begitu lembut hingga membuat orang tidak bisa menahan diri. Terutama tubuhnya yang terus menggeliat dan kedua kakinya yang bersilangan, membuat orang yang melihatnya langsung merasa tergoda.Yoga menggertakkan giginya dengan marah. Orang yang meracuninya ini benar-benar kejam! Efek obat ini sangat kuat! Jika Yoga tidak tiba tepat waktu, Nadya pasti sudah dinodai orang! Yoga melepas jaketnya dan menutupi tubuh Nadya."Kamu benar-benar cari mati!" Yoga berbalik dan melemparkan pandangan tajam. Sekujur tubuhnya memancarkan hawa dingin yang menyelimuti seisi ruangan itu.Bagaimanapun, Sutrisno adalah salah satu dari empat keluarga kultivator kuno. Oleh karena itu, dia tidak merasa terintimidasi dengan aura yang dipancarkan Yoga. Dia hanya tersenyum

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-04
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1001

    Namun, Yoga tidak ingin mengambil kesempatan dalam kesempitan. Di saat dia masih sedang ragu-ragu, tiba-tiba sebuah tangan dilingkarkan ke lehernya. Bagaikan seekor ular, Nadya terus menggeliatkan tubuhnya mendekati Yoga.Bibirnya yang ranum membisik di telinga Yoga, "Yoga, bantu aku ... aku mau melahirkan anak untukmu!"Napasnya yang membara itu merasuki telinga Yoga dan menghancurkan pertahanannya yang terakhir. Dia harus menolong Nadya! Yoga langsung berbalik dan menindih tubuh Nadya di ranjang.Setelah ditutup dengan selimut, terdengar erangan yang nikmat memenuhi seisi ruangan.Keesokan paginya saat Yoga terbangun, dia melihat bahwa ranjang itu tampak sangat berantakan dan ada bekas noda darah di atasnya. Tubuh Nadya yang indah kembali membuatnya bereaksi.Yoga terdiam sejenak. Tiba-tiba dia teringat bahwa kemarin adalah hari ulang tahun Nadya. Oleh karena itu, Yoga diam-diam keluar dari kamar dan keluar untuk membelikannya kue. Dia ingin merayakan ulang tahun Nadya berduaan denga

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-05

Bab terbaru

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1207

    Jeje berujar sambil terkekeh, "Hehehe. Makin kacau makin seru! Kalau kacau, itu artinya ada banyak hal menarik yang akan terjadi!"Roselia menimpali, "Tapi lihat saja situasi sekarang, padahal empat keluarga besar di dunia bela diri kuno sudah benar-benar sendirian. Mereka bahkan masih nekat mau mengejar dan memburu Pelindung Kebenaran!"Erna berucap dengan nada tenang, "Biar saja mereka melakukan apa yang mereka mau, tapi soal kerusuhan di area terlarang ini, kita tetap harus berhati-hati!"Kamelia menambahkan, "Benar, aku juga pernah dengar tentang kerusuhan area terlarang di dunia kultivator kuno. Setelah kekacauan itu, pasti akan ada ancaman besar bagi dunia bela diri kuno!"Yoga bertanya dengan penasaran, "Kak Kamelia, kenapa bisa begitu?"Kamelia menjelaskan dengan tenang, "Setiap kali terjadi kerusuhan di area terlarang, pasti akan ada beberapa makhluk berbahaya yang berhasil melarikan diri. Sayangnya, orang-orang di dunia kultivator kuno nggak akan repot-repot mengurusnya."Yog

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1206

    Karina dan Nadya berdiri di ambang pintu. Mereka menatap Yoga dan Winola yang berada di sofa dengan ekspresi kaku. Posisi kedua orang itu terlihat begitu aneh dan mencurigakan."Cepat lepaskan aku!" Wajah Winola langsung memerah karena malu dan marah. Dia berusaha sekuat tenaga untuk meronta. Baru setelah itu Yoga buru-buru melepaskannya. Dia menggaruk kepalanya dengan kikuk dan merasa suasana menjadi sangat canggung.Winola merapikan lengan bajunya, lalu mengalihkan pandangannya ke Karina dan Nadya. Tanpa berkata apa-apa, dia bergegas meninggalkan vila dengan langkah cepat.Karina dan Nadya sama sekali tidak menyapa Winola. Mereka hanya diam sampai Winola benar-benar pergi, lalu serempak menatap Yoga dengan pandangan tajam."Wah, mengharukan sekali. Jadi benar dugaan kami, kamu ini benar-benar nggak pernah puas. Masih saja bermain di belakang kami," sindir Karina.Nadya menimpali, "Aku juga sempat curiga. Mana mungkin hari ini kamu nggak ke mana-mana?""Kalau keluar pun, pasti ada ban

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1205

    Sutrisno menepuk meja dengan keras. Raut wajahnya penuh keyakinan dan semangat."Apa? Kerja sama lagi?" Wajah orang-orang dari Keluarga Husin langsung pucat pasi. Mereka menatap Sutrisno dengan pandangan kosong dan pasrah.Setiap kali bekerja sama dengan Bimo, mereka selalu harus mengalami kerugian besar seperti digerogoti habis-habisan. Sekarang, masih harus kerja sama lagi?Luna yang juga merasa sedikit gentar pun berucap dengan suara pelan, "Sebenarnya bisa tanpa kerja sama juga.""Benar, kita juga bisa melakukan penyelidikan lebih dulu sebelum memutuskan sesuatu," timpal Winola dengan suara rendah."Nggak, kita harus dapat dukungan dari Tuan Bimo. Bagaimanapun, dia adalah yang terkuat di antara kita semua. Dengan bantuannya, semuanya akan beres dengan mudah!" seru Sutrisno dengan penuh semangat. Wajahnya begitu bersemangat, seperti penggemar berat yang memuja idolanya.Semua orang hanya bisa terdiam. Sikap Sutrisno benar-benar seperti penggemar garis keras dari Bimo."Ya sudah, kam

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1204

    Saat ini, ekspresi semua anggota Keluarga Husin kaku dan pucat. Mereka hanya bisa duduk diam dengan ekspresi yang sangat muram.Tatapan penuh amarah dari tiga keluarga besar yang mengelilingi mereka terasa menekan. Jelas sekali, tiga keluarga besar telah bersatu untuk mengepung Keluarga Husin! Situasi ini benar-benar membuat mereka sulit menahan diri."Sialan!" Orang-orang dari Keluarga Husin merasa cemas. Situasi ini makin sulit untuk dikendalikan."Kalau kalian nggak segera kasih penjelasan, begitu masalah ini tersebar ke dunia kultivator kuno, krisis baru pasti akan muncul!" ucap Winola dengan suara dingin. Tatapannya tajam dan aura mengancamnya terpancar begitu kuat.Meskipun Keluarga Husin cukup kuat, mereka tidak mungkin bisa bertahan karena dikeroyok oleh tiga keluarga besar sekaligus."Kami akan segera laporkan masalah ini ke pihak atasan dan minta petunjuk mengenai langkah selanjutnya," ucap salah seorang anggota Keluarga Husin dengan nada pasrah. Dia benar-benar tidak berdaya

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1203

    Mereka semua sedang mencari keberadaan Farel, tetapi hasilnya nihil. Bahkan, anggota dari empat keluarga besar lainnya pun mulai berdatangan dan memenuhi ruang tamu Keluarga Husin.Di antara mereka, Sutrisno dan Winola juga berada di sana. Sementara itu, Luna berdiri dengan raut raut wajah dingin. Matanya tajam ketika menatap anggota Keluarga Husin.Luna berujar dengan suara dingin, "Sudah sejauh ini, Keluarga Husin masih belum menemukan keberadaan Farel? Jangan-jangan kalian sudah bawa harta itu kembali ke dunia kultivator kuno?""Keluarga Husin benar-benar punya siasat bagus. Di permukaan, kalian menyebarkan kabar bahwa Farel berkhianat, tapi diam-diam membawanya kembali ke dunia kultivator kuno!" ucap Sutrisno. Tatapan penuh ejekan dan penghinaannya tertuju pada mereka.Winola berbicara dengan nada tajam dan penuh amarah, "Kalian dulu bilang mau bekerja sama, tapi sekarang berbuat seperti ini. Apa kalian nggak seharusnya kasih penjelasan?"Empat keluarga besar bersatu dan bekerja sa

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1202

    "Apa harta-harta ini benaran untuk Yoga?""Kenapa bisa begitu? Apa haknya? Dengan status dia, mana mungkin Sutrisno kasih dia hadiah?""Sutrisno, kamu pasti tertipu. Yoga itu terkenal licik dan nggak segan melakukan kejahatan!"Semua orang mulai panik dan berteriak. Mereka menuduh Yoga tanpa ampun. Dalam pandangan mereka, Sutrisno memiliki latar belakang luar biasa.Orang selevel Sutrisno tidak mungkin memberikan harta sebanyak ini kepada Yoga tanpa alasan. Mereka yakin Yoga pasti telah melakukan sesuatu untuk memanipulasi situasi ini."Sutrisno, kalau harta-harta ini memang mahar pernikahan, kamu bisa bawa Nadya hari ini juga. Tolong bilang bahwa semua ini memang untuk Keluarga Wibowo!" ucap Yuli dengan nada penuh harap. Matanya tak lepas dari menatap Sutrisno.Hanya saja, Sutrisno menatap mereka dengan penuh kejengkelan. Dia membalas, "Berapa kali aku harus menjelaskan sih? Apa hubungannya semua ini sama kalian?"Setelah mengatakan itu, Sutrisno langsung berbalik dan pergi. Dia bahka

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1201

    Kotak-kotak itu ternyata berisi emas, perak, permata, serta senjata-senjata luar biasa. Semuanya terlihat memancarkan cahaya.Cahaya itu memantul di mata semua orang yang melihatnya. Pada saat itu, semua orang tertegun. Terutama para anggota Keluarga Wibowo di sekitarnya. Mereka bahkan tak lagi bisa duduk tenang.Yuli berucap dengan penuh semangat, "Sutrisno, apa semua ini mau kamu berikan untuk putriku? Sebenarnya apa istimewanya putriku hingga mendapat perhatian seperti ini darimu?"Jafar langsung menimpali, "Apa semua ini adalah mahar pernikahan? Sutrisno, kamu terlalu baik. Kami benar-benar merasa terhormat! Jangan khawatir, kami menerima lamaran ini!"Yuli melanjutkan dengan penuh antusias, "Gimana kalau kamu langsung bawa dia ke kamar? Dengan mahar sebanyak ini, sungguh nggak pantas kalau kami bersikap nggak tahu diri."Jafar menambahkan, "Benar sekali. Kita harus bikin Sutrisno senang. Harta sebanyak ini pasti nilainya nggak terhitung!"Kedua orang itu terus berceloteh tanpa hen

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1200

    Sampai saat ini, Sutrisno masih belum tahu apa yang sebenarnya terjadi. Dia mengira semua ini hanyalah percakapan biasa. Sambil berdiri di tempat, Sutrisno menyapa orang-orang di sekitarnya. Raut wajahnya terlihat sangat ramah, seperti sudah kenal akrab.Namun, sikap anggota Keluarga Wibowo di sekitarnya tiba-tiba berubah menjadi sangat bersemangat dan langsung maju mendekatinya."Wah, ada apa kamu kemari?""Sutrisno, kamu pasti datang untuk menemui Nadya, 'kan? Dia ada di sini. Dia sudah menunggumu dari tadi!""Aduh, ini benar-benar jodoh. Kalian memang pasangan yang ditakdirkan!"Kerumunan itu langsung melontarkan serangkaian pujian. Mereka berusaha menjodohkan Sutrisno dengan Nadya.Sutrisno memandang mereka semua dengan ekspresi seperti sedang melihat orang-orang bodoh. Dia mengernyit, lalu bertanya dengan nada dingin, "Apa kalian salah paham tentang sesuatu?""Apa?" Kerumunan itu saling memandang dengan raut wajah bingung dan heran.Jafar maju sambil bertanya, "Sutrisno, bukannya

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1199

    Yoga bertanya, "Negosiasi? Apa kata-kata ini nggak terlalu berlebihan?"Nadya menghela napas dan berkata dengan tak berdaya, "Aku pun nggak bisa menghentikan mereka."Kelihatan jelas, Keluarga Wibowo sudah beberapa kali mendesak Nadya dan membuatnya dalam posisi yang sulit.Pada saat itu, mobil-mobil melaju dengan cepat dan langsung berhenti di depan vila. Suaranya sangat ribut sampai membuat Yoga dan Nadya keluar dari vila. Ternyata, di luar sudah penuh dengan orang-orang dari Keluarga Wibowo.Saat melihat Nadya, Jafar dan Yuli langsung menjadi sangat bersemangat.Jafar berkata, "Bagus sekali. Kita akhirnya bisa bertemu denganmu, ini adalah kesempatan yang sangat bagus."Yuli menambahkan, "Kami mendapat informasi kalau Sutrisno dari Keluarga Salim sudah kembali dan banyak orang yang mengincarnya."Mendengar keduanya menjelaskan panjang lebar dengan nada yang sangat serius, Yoga mengernyitkan alis dan merasa bingung. Saat semalam kembali bersama dengan Sutrisno dan Winola, dia tidak me

DMCA.com Protection Status