Share

Bab 916

Author: Vodka
Memanggil Ayu dan Nadya ke sini hanyalah sebuah pengalihan isu. Sebenarnya, Karina ingin mengulur waktu dan melaporkan kasus ini.

Kalaupun harus menyegel lokasi konstruksi untuk sementara waktu, dia tetap tidak akan membiarkan Tora memonopoli tempat ini. Jika ingin merebutnya kembali nanti, tentunya akan lebih sulit lagi.

Para kultivator yang dibawa oleh Tora hendak menghentikan Karina untuk menelepon. Namun, Tora melambaikan tangannya dan mengisyaratkan mereka untuk membiarkan Karina menelepon. Tora terlihat seolah-olah sangat percaya diri.

Tak lama kemudian, Ayu dan Nadya bergegas datang setelah menerima kabar tersebut. Ayu bertanya dengan wajah muram, "Apa yang terjadi sebenarnya?"

Karina menceritakan kronologis kejadiannya kepada Ayu dan Nadya dengan perasaan bersalah, "Bu Ayu, Nadya, maafkan aku. Semua ini karena kelalaianku ...."

Ayu menghiburnya, "Karina, ini bukan salahmu." Kemudian, dia menoleh pada Tora dan menambahkan, "Suruh majikanmu keluar. Kalau tebakanku nggak salah, ma
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Dhefana Lovely
next bab author
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 917

    Meski para pekerja ini punya tenaga, mereka tidak punya pengalaman untuk bertarung. Sementara itu, para kultivator lain memang sangat brutal. Mereka melancarkan serangan mematikan terhadap musuh.Hanya dalam sekejap, lokasi itu telah berantakan dan dipenuhi dengan teriakan histeris. Banyak sekali para pekerja yang terluka parah hingga kaki dan tangannya patah. Namun, hal ini semakin mengobarkan semangat mereka. Mereka bangkit kembali untuk melawan.Harsha masih belum merasa puas. Dia berteriak, "Ayo, gunakan tenaga kalian! Pukul sampai mati, aku yang tanggung semua konsekuensinya! Ada imbalan 200 juta untuk setiap orang yang dilumpuhkan dan dua miliar untuk setiap orang yang terbunuh."Dua ratus juta, dua miliar .... Mendengar nominal itu, para kultivator semakin ganas. Bahkan si Gendut juga ikut tergiur dan mengikuti pertempuran.Hati Karina sontak merasa dingin. Orang-orang ini terlalu kuat dan brutal. Para pekerja sama sekali bukan lawan mereka. Karina merasa agak menyesal sekarang.

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 918

    Asta juga naik pitam, "Kalau kamu masih menganggapku saudara, cepat ke sini! Kalau nggak, jangan bilang kamu kenal denganku. Aku malu mengakuinya!"Yoga masih tetap memejamkan matanya dan tidak bergerak sama sekali. Dia bahkan tidak membuka matanya sama sekali. Makian semua orang semakin keras terdengar.Pada saat ini, Yoga akhirnya telah memahami Teknik Menyembunyikan Aura. Melihat keluarga dan kedua kekasihnya ditindas orang, aura kebencian menguar dari tubuh Yoga. Dia tidak bisa lagi menahan diri.Yoga bahkan ingin sekali menyerah menggunakan Teknik Menyembunyikan Auranya dan menyerang dengan kekuatan penuh. Memangnya kenapa kalau membunuh para bajingan ini? Tidak masalah jika identitasnya harus terungkap sekarang. Paling tidak, dia hanya perlu melindungi mereka dan kedua kekasihnya ini selamanya!Tiba-tiba, ada seorang kultivator yang mulai menyerang Karina dan Nadya. Ibunya, Ayu, juga mulai kalah dalam situasi seperti ini. Mendengar suara teriakan mereka, Yoga akhirnya tidak bisa

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 919

    Semua musuh yang menyerang telah terpental jauh. Yoga terus melemparkan orang-orang yang ada di tangannya ke udara tanpa henti. Akhirnya, seseorang "terbang" hingga ke lantai sepuluh dan tergantung di besi beton.Yoga terus melangkah maju dan menendang seorang musuh yang sudah tidak berdaya, lalu melemparkan orang itu ke lantai sebelas. Yoga terus berlari dan melancarkan serangan.Dalam sekejap mata, semua musuh telah tergantung terbalik di dinding bangunan dan tidak ada lagi yang tersisa di tanah. Dia kemudian menatap ibunya, Ayu.Ayu baru saja keluar dari penjara dan tubuhnya masih belum pulih sepenuhnya. Karena itulah, dia tidak bisa melawan Harsha. Ayu didesak bertubi-tubi oleh Harsha dan hampir saja kalah. Yoga langsung berkelebat ke hadapan Ayu untuk menahan serangan Harsha.Bum! Kembali terdengar suara dentuman yang menggelegar.Detik berikutnya, Harsha malah terpental jauh hingga belasan meter. Dia baru berhenti setelah menabrak sebuah pohon besar. Harsha memuntahkan darah dan

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 920

    Nadya dan Karina yang tidak sanggup menerima berita mengejutkan ini hampir saja pingsan. Namun, kedua wanita itu langsung bereaksi dengan cepat dan berlari ke hadapan Yoga. Keduanya memukul tubuh Yoga dan mulai menangis histeris."Huhuhu! Berengsek! Yoga, kamu benar-benar berengsek! Kalau masih hidup, kenapa nggak muncul lebih awal?""Tahu nggak, kami hampir saja bunuh diri demi kamu! Kamu ini benar-benar ... bukan manusia! Huhuhu .... Kugigit kamu sampai mati!"Yoga memeluk kedua gadis itu dengan perasaan bersalah. "Maaf, semua ini salahku. Nggak akan kuulangi lagi. Aku bersumpah, nggak akan seperti ini lagi lain kali.""Kamu masih berani bilang lain kali? Kugigit kamu sampai mati!" Tangisan kedua wanita itu menggetarkan hati semua orang. Perasaan mereka bergolak penuh kejutan.Ternyata "pengecut misterius" ini adalah bos mereka yang memiliki kekayaan puluhan triliun. Apakah dia datang ke lokasi konstruksi ini hanya untuk memeriksa situasi?Memikirkan semua perbuatan mereka terhadap Y

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 921

    Sementara itu, Harsha hanyalah kultivator dasar. Yoga berkelebat ke hadapan Harsha. Harsha terkejut dan hendak menyerang Yoga untuk membuatnya mundur.Yoga mengulurkan tangannya untuk menangkap tinju Harsha dengan mudah.Sambil tertawa mengejek, dia berkata, "Kamu sudah mukul pacarku, nggak keterlaluan kalau kuambil kedua tanganmu, 'kan?"Harsha tercengang, "Kamu berani? Aku ini cucu tertua Keluarga Husin ...."Ayu juga ikut terkesiap dan hendak menghentikannya. Jika Yoga benar-benar melumpuhkan Harsha, artinya mereka telah resmi bermusuhan dengan Keluarga Husin.Keluarga Husin akan melakukan pembalasan dendam dengan brutal. Sehebat apa pun Yoga, tetap saja dia hanya seorang diri. Tidak mungkin dia bisa melawan seluruh anggota Keluarga Husin. Namun, semuanya telah terlambat ....Yoga menendang Harsha tepat di perutnya. Bagaikan layangan yang terputus, tubuh Harsha terlempar jauh, sedangkan kedua lengannya masih berada di tempat semula. Yoga memegang kedua lengannya dengan erat di tanga

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 922

    Setelah selesai berkata, Nadya berbalik dan hendak pergi. Sekujur tubuh Yoga langsung merinding. Gawat, sepertinya dia telah membuat Nadya cemburu. Masalah kali ini agak runyam.Yoga bergegas menarik Nadya. "Nadya, jangan pergi. Ayo kita makan sama-sama."Nadya menjawab dengan ketus, "Untuk apa aku ikutan makan malam romantis kalian? Mau jadi nyamuk?""Aku ...." Yoga terdiam seketika. Kedua wanita itu memandang Yoga dengan tatapan mengancam sambil menunggu keputusannya. Saat ini, Yoga benar-benar kebakaran jenggot.Pada akhirnya, dia meminta bantuan pada ibunya, Ayu. Ayu menunjukkan ekspresi tak berdaya. Padahal mereka baru saja bertemu, tapi anaknya ini malah memberinya kesulitan besar.Ayu benar-benar menyukai kedua gadis ini, mana mungkin dia tega mencampakkan salah satunya?'Anak durhaka, awas saja kamu setelah pulang nanti!' batin Ayu.Ayu kemudian berkata, "Begini saja, hari ini adalah hari yang patut dirayakan. Aku akan traktir semua karyawan untuk makan bersama.""Semua karyawa

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 923

    "Aku akan menyuruh orang mengantar Bibi ke rumah sakit. Kalau kamu membantuku, aku akan menyembuhkan Bibi," ujar Yoga."Bukannya kamu sudah mengobati ibuku?" tanya Asta."Ya, tapi belum sampai ke akar penyakitnya," sahut Yoga.Asta tahu dirinya tidak bisa menghindar. Dia memaksakan diri untuk berkata, "Ya sudah. Kalau aku nggak salah, kamu ingin aku mencari alasan untuk membawamu pergi setelah makan, 'kan?""Tepat sekali! Nanti kamu bilang saja penyakit Bibi kambuh dan menyuruhku mengobatinya," timpal Yoga."Bu Karina, Bu Nadya, maafkan aku. Aku telah menipu kalian. Aku memang manusia hina," gumam Asta.Yoga kehabisan kata-kata mendengarnya. Kenapa Asta terdengar seperti memaki dirinya?Karyawan di Grup Yoga melampaui ribuan orang. Hotel bintang 5 terlalu mahal, jadi mereka semua berkumpul di hotel bintang 3.Sebelum pergi, Ayu berpesan kepada bawahannya untuk mengantar Harsha ke rumah sakit. Harsha adalah putra sulung sekaligus cucu pertama Keluarga Husin. Jika dia mati, Keluarga Husi

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 924

    Asta memelototi Yoga dan berkata, "Ya, kamu sudah membuat Lili menangis. Nanti kuhajar kamu.""Kak Asta, kalau kamu menghajar Kak Yoga, aku akan memaafkanmu," ujar Lili segera."Ayo, Asta. Aku akan memberimu kesempatan untuk menghajarku." Yoga terkekeh-kekeh.Kelopak mata Asta berkedut. Dia tahu dirinya tidak bisa menang dari Yoga.Sementara itu, Lili pergi mencari Karina dan Nadya. Dia berkata, "Kakak iparku yang kasihan, kukira kalian akan menjadi janda untuk sisa hidup kalian ...."Setelah mengatakan ini, Lili merasa ada yang tidak beres. Dia mendapati kedua wanita itu sedang menatapnya dengan tatapan dingin. Tatapan itu seolah-olah memberi tahu Lili bahwa kakak iparnya hanya boleh ada satu.Ini gawat! Sepertinya Lili salah bicara. Namun, dia tidak peduli lagi. Dia langsung berjongkok sambil menangis sesenggukan. "Kakakku benar-benar jahat! Dia masih hidup, tapi nggak mengabari kita semua. Kalian harus memberinya pelajaran. Huhu ...."Karina dan Nadya buru-buru menghampiri untuk mem

Latest chapter

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1278

    Seiring terdengarnya suara Yoga, mata hijau besar di langit tiba-tiba meledakkan cahaya yang luar biasa terang. Cahaya hijau yang menyilaukan langsung menerangi seluruh langit, lalu menciptakan suasana yang terasa sangat aneh dan menakutkan.Prajna dan yang lainnya terdiam di tempat. Mereka menatap kosong ke arah langit. Ekspresi mereka dipenuhi keterkejutan yang tidak bisa disembunyikan."Apa yang terjadi? Apakah makhluk ini benar-benar akan menunjukkan kekuatannya?""Ya ampun! Gimana dia bisa memancarkan cahaya sekuat ini? Apa yang sebenarnya terjadi?""Mengerikan, benar-benar terlalu mengerikan! Apa ini berarti wujud aslinya akan segera muncul?"Dalam sekejap, hati mereka semua dipenuhi kecemasan yang mendalam. Pikiran mereka kacau. Semuanya saling bertanya-tanya tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.Namun, Yoga tetap berdiri di tempatnya dengan tenang. Tatapannya dingin dan penuh keyakinan saat memandang ke arah langit.Yoga sudah lama menyadari bahwa mata hijau di atas sana b

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1277

    Tiba-tiba Yoga berseru demikian. Semua orang makin terkejut. Raut wajah mereka penuh keterkejutan dan keraguan. Di saat genting seperti ini, Yoga menyuruh mereka keluar untuk mengambil Bunga Putih? Bukankah itu sama saja dengan mengirim mereka ke kematian?Dalam sekejap, hati semua orang dipenuhi rasa takut. Wajah mereka menjadi pucat, sementara tubuh mereka gemetar. Tidak ada yang berani maju.Yoga pun mengernyit. Suaranya meningkat dengan nada perintah ketika berseru, "Cepat!" Mendengar itu, wajah semua orang makin menunjukkan ekspresi kebingungan dan dilema.Kemudian, Yoga menambahkan dengan nada dingin, "Makhluk di langit ini urusanku. Kalian jangan jadi pengecut!"Semua orang saling berpandangan. Mereka tidak tahu harus berbuat apa. Tentu saja mereka tidak ingin mati. Hanya saja jika Yoga sudah memberikan perintah, mereka tidak berani menolaknya."Ayo kita lakukan bersama! Jangan sampai Bos meremehkan kita!" seru Prajna sambil menggertakkan giginya dengan penuh tekad.Orang-orang

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1276

    Sungguh kekuatan yang mengejutkan. Salah satu orang bertanya, "Apa ini? Kenapa kelihatannya seperti mata?"Alis Yoga terangkat sedikit. Dia menunjukkan ekspresi terkejut. Benar-benar seperti yang dikatakan Prajna dan yang lainnya, ini terlalu mirip.Prajna dan yang lainnya terlihat sangat cemas. Salah satu dari mereka memanggil Yoga dengan suara pelan, "Bos, cepatlah kembali! Kalau nggak, ini bisa jadi sangat berbahaya!"Mereka sudah mengingatkan sebelumnya agar Yoga tidak muncul di tempat terbuka. Kalau dia terlihat, itu bisa membahayakan nyawanya.Namun, Yoga tetap tidak mendengarkan dan dengan sengaja menampakkan diri. Dia justru membalas dengan tenang, "Nggak apa-apa."Jika ada yang ingin membunuh Yoga, mereka setidaknya harus memiliki kekuatan setara dengan kultivator raja. Mata di langit itu memang membawa aura bahaya, tetapi Yoga tidak merasa itu cukup untuk mengancam dirinya.Melihat sikapnya yang begitu santai, Prajna dan yang lainnya hanya bisa menghela napas dengan perasaan

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1275

    Boom!Hardi langsung terlempar dan menghantam permukaan tanah dengan keras. Terdapat cekung di antara dada dan perutnya dan memuntahkan darah, lalu terjatuh ke tanah dan tidak bergerak lagi. Dia mati dengan kedua mata yang terbuka dan terlihat penuh dengan penyesalan. Dia merasa dia tidak seharusnya menyinggung pria ini, sehingga dia tidak akan mati."Kamu nggak boleh membunuhku, aku adalah anggota Keluarga Husin. Ini sama saja kamu mencari mati," kata Girbet yang ketakutan sampai kedua kakinya gemetar, lalu terjatuh ke tanah dan terus mundur.Yoga yang berdiri di depan mengamati Girbet dari atas ke bawah dengan tatapan yang meremehkan, lalu berkata dengan tenang, "Aku nggak akan membunuhmu."Mendengar perkataan itu, ekspresi Girbet menjadi ganas dan juga gembira. Sepertinya, pria ini juga takut dengan reputasi Keluarga Husin. Di dunia kultivator kuno ini, tidak ada yang berani melawan keluarganya ini."Huh. Kalau sekarang kamu berlutut di depanku dan minta maaf, aku akan memaafkanmu,"

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1274

    Pada saat itu, suasana di seluruh tempat itu menjadi sunyi. Mereka semua tercengang dan berdiri dengan diam di tempatnya. Mereka tidak menyangka pria di depannya mereka ini ternyata memiliki kekuatan yang begitu menakutkan. Hanya dengan satu serangan saja, Yoga berhasil membantai orang-orang dari Keluarga Husin.Yoga berdiri dengan gagah di tubuh orang yang sudah mati itu dan mengamati semua orang di depannya dengan tenang. Sementara itu, tubuh yang berada di bawah kakinya sudah menjadi lubang darah karena diinjak. Pemandangan itu terlihat sangat berwibawa dan menakutkan."Kenapa kalian masih berdiri saja? Dia hanya sendirian, mana mungkin bisa mengalahkan begitu banyak orang. Dia hanya sampah yang bersekongkol dengan manusia hantu, apa haknya sombong di sini?" teriak Girbet dengan marah dan ekspresinya sangat muram.Selama ini, tidak ada orang yang berani melukai orang-orang dari Keluarga Husin. Apalagi Yoga di depan mereka ini hanya sampah yang bersekongkol dengan manusia hantu."Ser

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1273

    Saat melihat orang-orang di belakang, mata Prajna dan yang lainnya langsung membelalak. Tatapan mereka terlihat terkejut dan gelisah."Bukankah orang-orang ini ... dari Keluarga Husin?""Gawat, mereka datang secepat ini. Bahkan membawa begitu banyak orang.""Orang itu juga ada, pasti dia yang bilang pada mereka. Kali ini kita sepertinya sudah salah melepaskan orang itu."Semua orang mengeluh dan melampiaskan ketakutan mereka. Mereka merasa tidak ada peluang untuk menang melawan orang-orang dari Keluarga Husin."Bos ...." Semua orang hanya bisa menatap pada Yoga dan menaruh harapan mereka pada kekuatan Yoga. Bagaimanapun juga, mereka semua mengandalkan kekuatan Yoga untuk sampai di sini."Tuan, orang ini yang membunuh orang-orang dari Keluarga Teungku," kata Hardi yang langsung marah saat melihat Yoga dan segera menunjuknya. Ekspresinya yang marah sampai menggertakkan gigi, seolah-olah ingin mengoyak Yoga sampai berkeping-keping."Hehe!" Girbet melirik Yoga dengan sikap yang meremehkan

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1272

    "Manusia hantu?" Ekspresi Girbet langsung terlihat meremehkan dan penuh dengan kebencian.Orang-orang di belakangnya langsung saling memandang dan mendengus.Bagi empat keluarga besar, manusia hantu ini dianggap sebagai kelompok yang menjijikkan. Siapa pun yang berteman dengan mereka sama saja merendahkan martabatnya sendiri."Huh. Sampah seperti ini juga bisa membunuh orang juga? Jadi, kamu lebih parah daripada sampah ini?" sindir Girbet."Aku ...." Hardi terbata-bata dengan ekspresi yang sangat muram. Bagaimanapun juga, Keluarga Husin adalah tuan dari Keluarga Teungku. Mereka adalah bawahan seumur hidupnya, sehingga Hardi tidak berani membantah."Ayo pergi. Aku kebetulan sedang senggang, nggak ada salahnya melihat-lihat. Memukul anjing juga harus melihat siapa tuannya. Orang itu pasti mati," kata Girbet dengan santai, lalu langsung membawa orang-orangnya untuk mengejar."Orang itu sepertinya belum bermutasi, mungkin baru saja dibuang ke sini. Kalau kamu yang turun tangan, kamu pasti

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1271

    Semua orang segera membujuk Yoga karena merasa sangat cemas. Merasa sangat ketakutan, khawatir Hardi benar-benar akan kembali dan menyampaikan pesan itu pada Keluarga Husin. Melihat bayangan Hardi yang makin menjauh dan hampir menghilang dari pandangan mereka, mereka pun gelisah sampai tidak bisa berdiri dengan tenang."Aku memang sengaja membiarkan dia pulang. Cepat atau lambat aku akan mengendalikan Keluarga Husin dan membuat mereka tunduk padaku. Kalian takut? Meskipun takut, kalian tetap harus berdiri dengan tegak," kata Yoga dengan nada datar sambil menatap semua orang dengan tenang. Aura yang menekan pun perlahan-lahan menyebar ke sekitar dan ekspresinya dingin serta penuh tekad.Prajna dan yang lainnya langsung tertegun sejenak dan tidak bisa berkata apa-apa. Tidak ada satu pun dari mereka yang menyangka sikap Yoga akan begitu tegas seperti ini. Melihat sikapnya yang begitu, mereka hanya bisa menutup mulut dan tidak mencoba untuk membujuknya lagi.Namun, dalam hati Prajna dan ya

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1270

    "Dari mana datangnya keberanianmu ini sampai berani begitu angkuh?" kata Hardi dengan sudut bibir yang berkedut dan ekspresi yang sangat jijik. Dia menatap Yoga dengan tajam dan penuh dengan niat membunuh.Orang-orang di sekitar Hardi semuanya menyerbu dan bersiap untuk membunuh Yoga.Prajna dan yang lainnya juga tidak mungkin hanya diam dan melihat Yoga dihina.Namun, saat Prajna dan yang lainnya hendak bergerak, Yoga berkata dengan tenang dan tersenyum dingin, "Biar aku saja."Setelah datang ke dunia kultivator kuno, Yoga belum pernah melawan orang-orang di tempat ini. Dia masih tidak tahu apakah kekuatan mereka yang ada di sini berbeda dengan dirinya.Melihat situasinya, Prajna dan yang lainnya juga berhenti bergerak lagi dan segera mundur. Mereka menunggu untuk menonton pertunjukan karena orang yang sudah berani menyinggung Yoga sama saja mencari mati.Tepat pada saat itu, orang-orang dari Keluarga Teungku di sekitar sudah berdiri di depan Yoga dan langsung melayangkan serangan-ser

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status