Para pekerja merasa bingung. Kenapa orang-orang yang datang ke wilayah mereka dan merusak peralatan serta proyek mereka bisa dianggap benar?Ketika melihat gerombolan tersebut, Yoga sudah bisa menebak siapa majikan mereka. Kemungkinan besar orang itu adalah Harsha. Harsha telah berjanji secara langsung kepada "Tuan Bimo" untuk mengalihkan tanah ini ke nama Tuan Bimo dalam waktu tiga hari. Hari ini adalah hari terakhir.Yoga memanfaatkan kesempatan ini untuk berlatih Teknik Menyembunyikan Aura. Dengan situasi seperti ini, sepertinya hanya Yoga yang bisa menanganinya.Melihat para pekerja ini tidak bergerak, sekelompok preman itu menjadi marah. Mereka mengayunkan tongkat sambil mengepung para pekerja tersebut, "Kalian semua nggak punya telinga, ya? Apa harus sampai aku turun tangan sendiri?"Ketika para pekerja masih kebingungan, tim keamanan lokasi konstruksi berlari menuju tempat kejadian. Kepala keamanan berkata dengan marah, "Siapa kalian? Berani-beraninya kalian datang ke sini untuk
Para kultivator itu berkata dengan dingin, "Kamu bos mereka ya?""Lokasi proyek ini sudah jadi milik kami, cepat suruh orang-orangmu pergi. Kalau nggak, jangan salahkan kami menggunakan kekerasan."Karina naik pitam. "Aku menghabiskan banyak dana untuk membeli tanah ini dan ada pengesahan dari pihak pemerintahan. Kenapa sekarang jadi milik kalian? Siapa bos kalian? Suruh dia bicara denganku!"Mobil Mercedes-Benz G Class terbuka, lalu Tora turun dari mobil dengan santai. "Halo Bu Karina, lama nggak bertemu."Karina terkejut. "Pak Tora? Ternyata kamu! Jangan bilang, semua ini bawahanmu?"Tora menjawab,"Ya, mereka semua ini bawahanku."Karina memasang ekspresi serius, "Pak Tora, apa maksudmu?"Tora membalas, "Kamu masih nggak ngerti? Lokasi proyek ini sudah jadi milikku. Bawahanmu menempati lokasi konstruksiku, aku cuma mengusir mereka saja."Karina memaki, "Omong kosong! Jelas-jelas aku yang membeli tanah ini dari pemerintah ...."Tora mengeluarkan perjanjian tambahan itu dan menimpali,
Memanggil Ayu dan Nadya ke sini hanyalah sebuah pengalihan isu. Sebenarnya, Karina ingin mengulur waktu dan melaporkan kasus ini.Kalaupun harus menyegel lokasi konstruksi untuk sementara waktu, dia tetap tidak akan membiarkan Tora memonopoli tempat ini. Jika ingin merebutnya kembali nanti, tentunya akan lebih sulit lagi.Para kultivator yang dibawa oleh Tora hendak menghentikan Karina untuk menelepon. Namun, Tora melambaikan tangannya dan mengisyaratkan mereka untuk membiarkan Karina menelepon. Tora terlihat seolah-olah sangat percaya diri.Tak lama kemudian, Ayu dan Nadya bergegas datang setelah menerima kabar tersebut. Ayu bertanya dengan wajah muram, "Apa yang terjadi sebenarnya?"Karina menceritakan kronologis kejadiannya kepada Ayu dan Nadya dengan perasaan bersalah, "Bu Ayu, Nadya, maafkan aku. Semua ini karena kelalaianku ...."Ayu menghiburnya, "Karina, ini bukan salahmu." Kemudian, dia menoleh pada Tora dan menambahkan, "Suruh majikanmu keluar. Kalau tebakanku nggak salah, ma
Meski para pekerja ini punya tenaga, mereka tidak punya pengalaman untuk bertarung. Sementara itu, para kultivator lain memang sangat brutal. Mereka melancarkan serangan mematikan terhadap musuh.Hanya dalam sekejap, lokasi itu telah berantakan dan dipenuhi dengan teriakan histeris. Banyak sekali para pekerja yang terluka parah hingga kaki dan tangannya patah. Namun, hal ini semakin mengobarkan semangat mereka. Mereka bangkit kembali untuk melawan.Harsha masih belum merasa puas. Dia berteriak, "Ayo, gunakan tenaga kalian! Pukul sampai mati, aku yang tanggung semua konsekuensinya! Ada imbalan 200 juta untuk setiap orang yang dilumpuhkan dan dua miliar untuk setiap orang yang terbunuh."Dua ratus juta, dua miliar .... Mendengar nominal itu, para kultivator semakin ganas. Bahkan si Gendut juga ikut tergiur dan mengikuti pertempuran.Hati Karina sontak merasa dingin. Orang-orang ini terlalu kuat dan brutal. Para pekerja sama sekali bukan lawan mereka. Karina merasa agak menyesal sekarang.
Asta juga naik pitam, "Kalau kamu masih menganggapku saudara, cepat ke sini! Kalau nggak, jangan bilang kamu kenal denganku. Aku malu mengakuinya!"Yoga masih tetap memejamkan matanya dan tidak bergerak sama sekali. Dia bahkan tidak membuka matanya sama sekali. Makian semua orang semakin keras terdengar.Pada saat ini, Yoga akhirnya telah memahami Teknik Menyembunyikan Aura. Melihat keluarga dan kedua kekasihnya ditindas orang, aura kebencian menguar dari tubuh Yoga. Dia tidak bisa lagi menahan diri.Yoga bahkan ingin sekali menyerah menggunakan Teknik Menyembunyikan Auranya dan menyerang dengan kekuatan penuh. Memangnya kenapa kalau membunuh para bajingan ini? Tidak masalah jika identitasnya harus terungkap sekarang. Paling tidak, dia hanya perlu melindungi mereka dan kedua kekasihnya ini selamanya!Tiba-tiba, ada seorang kultivator yang mulai menyerang Karina dan Nadya. Ibunya, Ayu, juga mulai kalah dalam situasi seperti ini. Mendengar suara teriakan mereka, Yoga akhirnya tidak bisa
Semua musuh yang menyerang telah terpental jauh. Yoga terus melemparkan orang-orang yang ada di tangannya ke udara tanpa henti. Akhirnya, seseorang "terbang" hingga ke lantai sepuluh dan tergantung di besi beton.Yoga terus melangkah maju dan menendang seorang musuh yang sudah tidak berdaya, lalu melemparkan orang itu ke lantai sebelas. Yoga terus berlari dan melancarkan serangan.Dalam sekejap mata, semua musuh telah tergantung terbalik di dinding bangunan dan tidak ada lagi yang tersisa di tanah. Dia kemudian menatap ibunya, Ayu.Ayu baru saja keluar dari penjara dan tubuhnya masih belum pulih sepenuhnya. Karena itulah, dia tidak bisa melawan Harsha. Ayu didesak bertubi-tubi oleh Harsha dan hampir saja kalah. Yoga langsung berkelebat ke hadapan Ayu untuk menahan serangan Harsha.Bum! Kembali terdengar suara dentuman yang menggelegar.Detik berikutnya, Harsha malah terpental jauh hingga belasan meter. Dia baru berhenti setelah menabrak sebuah pohon besar. Harsha memuntahkan darah dan
Nadya dan Karina yang tidak sanggup menerima berita mengejutkan ini hampir saja pingsan. Namun, kedua wanita itu langsung bereaksi dengan cepat dan berlari ke hadapan Yoga. Keduanya memukul tubuh Yoga dan mulai menangis histeris."Huhuhu! Berengsek! Yoga, kamu benar-benar berengsek! Kalau masih hidup, kenapa nggak muncul lebih awal?""Tahu nggak, kami hampir saja bunuh diri demi kamu! Kamu ini benar-benar ... bukan manusia! Huhuhu .... Kugigit kamu sampai mati!"Yoga memeluk kedua gadis itu dengan perasaan bersalah. "Maaf, semua ini salahku. Nggak akan kuulangi lagi. Aku bersumpah, nggak akan seperti ini lagi lain kali.""Kamu masih berani bilang lain kali? Kugigit kamu sampai mati!" Tangisan kedua wanita itu menggetarkan hati semua orang. Perasaan mereka bergolak penuh kejutan.Ternyata "pengecut misterius" ini adalah bos mereka yang memiliki kekayaan puluhan triliun. Apakah dia datang ke lokasi konstruksi ini hanya untuk memeriksa situasi?Memikirkan semua perbuatan mereka terhadap Y
Sementara itu, Harsha hanyalah kultivator dasar. Yoga berkelebat ke hadapan Harsha. Harsha terkejut dan hendak menyerang Yoga untuk membuatnya mundur.Yoga mengulurkan tangannya untuk menangkap tinju Harsha dengan mudah.Sambil tertawa mengejek, dia berkata, "Kamu sudah mukul pacarku, nggak keterlaluan kalau kuambil kedua tanganmu, 'kan?"Harsha tercengang, "Kamu berani? Aku ini cucu tertua Keluarga Husin ...."Ayu juga ikut terkesiap dan hendak menghentikannya. Jika Yoga benar-benar melumpuhkan Harsha, artinya mereka telah resmi bermusuhan dengan Keluarga Husin.Keluarga Husin akan melakukan pembalasan dendam dengan brutal. Sehebat apa pun Yoga, tetap saja dia hanya seorang diri. Tidak mungkin dia bisa melawan seluruh anggota Keluarga Husin. Namun, semuanya telah terlambat ....Yoga menendang Harsha tepat di perutnya. Bagaikan layangan yang terputus, tubuh Harsha terlempar jauh, sedangkan kedua lengannya masih berada di tempat semula. Yoga memegang kedua lengannya dengan erat di tanga